Anda di halaman 1dari 9

Mini Riset

Hizbul Wathan

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Dewi Rahmasari
Defi Puspita (1602050103)
Ayu Lestari (1602050057)
Vivi Anna (1602050080)

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi

Tugas Kelompok Mata Kuliah Kemuhammadiyahan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


UNIVERSITAS MUHAMMDIYYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persyarikatan Muhammadiyah merupakan Gerakan Islam dan Da’wah Amar


Ma’ruf nahi Munkar, beraqidah Islam, bersumber pada Al Qur’an dan As Sunnah,
bertujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, bergerak dalam segala bidang kehidupan,
antara lain bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi.

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan sebagai organisasi otonom, memiliki tugas


mengemban visi dan misi Muhammadiyah dalam pendidikan anak, remaja dan pemuda,
sehingga mereka menjadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader
Persyarikatan, Umat, dan Bangsa.

Sebagai suatu gerakan, setiap anggota Hizbul Wathan berarti memiliki tugas dan
tanggungjawab untuk ikut serta secara aktif mengamalkan dan menyebar-luaskan
maksud dan tujuan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.

Hizbul Wathan sendiri memiliki arti Pembela Tanah Air. Hal ini dimaksudkan
agar setiap anggota memiliki jiwa dan semangat nasionalisme yang tinggi, sehingga
sanggup untuk membela dan mempertahankan tanah air Indonesia dari segala hal yang
dapat mengancam keutuhan dan kedaulatannya.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah yang akan di bahas dalam Makalah ini adalah :

1. Sejarah Kelahiran Hizbul Wathan?

2. Sejarah Berdirinya Hizbul Wathan?

3. Sejarah Pemberian Nama Hizbul Wathan ?

4. Asas, Maksud dan Tujuan Gerakan Hizbul Wathan?

5. Metode Pendidikan Gerakan Hizbul Wathan?

6. Keanggotaan dan Keorgansisasian?

7. Organisasi Hizbul Wathan di Smp Muhammadiyah 47

C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari Penulisan Makalah ini yaitu :

1. Untuk Memenuhi salah satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Kemuhammadiyahan.

2. Untuk Mengetahui Sejarah Kelahiran Hizbul Wathan.

3. Untuk Mengetahui Sejarah Berdirinya Hizbul Wathan.

4. Untuk Mengetahui Sejarah Pemberian Nama Hizbul Wathan.

5. Untuk Mengetahui Asas, Maksud dan Tujuan Gerakan Hizbul Wathan.

6. Untuk Mengetahui Metode Pendidikan Gerakan Hizbul Wathan.

7. Untuk Mengetahui Keanggotaan dan Keorgansisasian.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Kelahiran Hizbul Wathan

Berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 mei 1908 menjadi tonggak sejarah
kebangkitan indonesia. Pada tahun 1912 tokoh NPO (Nederland Padvinders
Organitation) mendirikan cabangnya di indonesia dan diresmikan pada tahun 1914
dengan nama Nederland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).

Pada tahun 1916 SP Mangkunegara VII di surakarta mendirikan kepanduan


dengan nama JPO (Java Padvinders Organitation) disusul dengan lahirnya “Taruna
Kembang” untuk daerah kasunanan oleh pangeran Suryobrata.

Pada tahun 1918, KH. A. Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah, dengan


didampingi Bapak Mulyadi Djojomartono sepulang pengajian SATF (Sidik , amanat,
tabligh, Fathonah) di solo melihat NIPV, JPO dan Taruna Kembang sedang latihan
baris-berbaris di alun-alun Mangkunegaraan Surakarta beliau menghendaki putera
Muhammadiyah didik seprti itu, untuk mengabdi atau menghamba kepada Allah.

Beberapa waktu kemudian, Bapak Mulyadi Djojomartono mengumpulkan para


pemuda Muhammadiyah dan dilatih pertama kali dihalaman Masjid Agung Solo dengan
seragam seadannya. Pada perkembangan selanjutnya, pemuda Donowardoyo ikut
bergabung (1924).

Sesampai di Jogja, beliau menunjuk bebrapa guru antara lain: mantri Guru SD
Muhammadiyah Suronatan (Standart School) Bapak Somodirjo, Bapak Siradj Dahlan
dan Bapak Syarbini guru SD Muhammadiyah bausasran, untuk mengarahkan pemuda
Muhammadiyah.

Dengan resmi lahirlah Padvinders Muhammadiyah, baik yang ada di solo


maupun Yogyakarta. Pembinanya diserahkan kepada pemuda Muhammadiyah bagian
sekolah. Latihan bermula bagi guru-guru, setiap ahad sore di standart school, Suronatan
Yogyakarta.

Selanjutnya dibentuk anak-anak dan dewsa dengan seraga kemeja drile khekhi,
celana biru tua, kacu merah tua berbentuk hitam (deler kecer) atas usaha bapak H.
Nawawi.

B. Sejarah Berdirinya Hizbul Wathan


Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan didirikan di Yogyakarta pada tahun 1336
H/1918 M. Namun pada tahun 1943 M. bersama dengan organisasi kepanduan lainnya,
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dibubarkan oleh pemerintah penjajahan Jepang.

Pada tanggal 29 Januari 1950 M. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan bangkit


kembali dengan berbagai perubahan. Namun berdasarkan surat keputusan Presiden
Republik Indonesia nomor 238/61 tanggal 9 meret 1961 M. bersama dengan organisasi
kepanduan lainnya, Gerkan Kepanduan Hizbul Wathan dilebur menjadi Pramuka,
sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia.

Dan pada tanggal 10 Sya’ban 1420 H. bertepatan dengan tanggal 18 November


1999 M. oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
dibangkitkan kembali untuk kedua kalinya, dengan surat keputusan nomor
92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 dan dipertegas dengan surat keputusan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah nomor 10/Kep/I.O/B/2003.

C. Sejarah Pemberian Nama Hizbul Wathan

Dalam pertemuan di rumah Bapak H. Hilal di Kauman Yogyakarta, atas


prakarsa bapak H. Hadjid diusulkan mengganti nama Padvinders Muhammadiyah
menjadi HIZBUL WATHAN, yang bermakna cita tanah (Pembela Tanah Air), Sesuai
dengan jiwa perjuangan melawan penjajah belanda pada saat itu. Peristiwa ini terjadi
pada tahun 1920.

D. Asas, Maksud dan Tujuan Hizbul Wathan

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan berasaskan Islam. Sedangkan maksud dan


tujuannya adalah menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda menjadi
manumur muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat,
dan Bangsa.

E. Metode Pendidikan Kepanduan Hizbul Wathan


Kepanduan Hizbul Wathan adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan
sekolah untuk anak, remaja dan pemuda. Dilakukan di alam terbuka dengan metode
yang menarik, menyenangkan dan menantang, dalam rangka membentuk warga negara
yang berguna dan mandiri.

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah Kepanduan Islami, artinya dalam


upaya menanamkan aqidah Islamiyah dan membentuk akhlaq mulia kepada peserta
didik dilakukan dengan metode kepanduan.

Ciri khas Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan ada dalam prinsip dasar dan
metode pendidikannya , yaitu:

1. Pengamalan aqidah Islamiyah.

2. Pembentukan dan pembinaan akhlaq mulia menurut ajaran Islam.

3. Pengamalan kode kehormatan pandu.

4. Pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu.

5. Kegiatan dilakukan di alam terbuka.

6. Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang.

7. Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan.

8. Sistem satuan dan kegiatan terpisah antara pandu putera dan pandu puteri.

9. Tidak terkait dan berorientasi pada partai politik atau golongan tertentu.

F. Usaha Hizbul Wathan

Dalam mencapai maksud dan tujuan yang telah diterangkan di atas, Gerakan
Kepanduan Hizbul Wathan berusaha :

1. Mengembangkan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di seluruh Indonesia.

2. Mengadakan pendidikan dan pelatihan kepanduan bagi anak, remaja, dan pemuda
muslim.

3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk para pelatih, pimpinan, dan


pemimpin anak didik.

4. Menyelenggarakan pendidikan kepanduan Islami.


5. Mengadakan kerjasama kelembagaan di dalam dan di luar negeri.

6. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan.

G. Keanggotaan dan Keorgansisasian Kepanduan Hizbul Wathan

1) Anggota Kepanduan Hizbul Wathan adalah warga negara Republik Indonesia,


beragama Islam, yang terdiri dari :

a. Anggota Biasa adalah peserta didik putera dan puteri yang dikelompokkan
menjadi:

b. Athfal : berumur 6 sampai 10 tahun

c. Pengenal : berumur 11 sampai 16 tahun

d. Penghela : berumur 17 sampai 20 tahun

e. Penuntun : berumur 21 sampai 25 tahun

2) Anggota Pembina adalah mereka yang tugas utamanya memimpin dan atau
melatih peserta didik serta mengelola dan atau memimpin Kwartir atau Qabilah.
Anggota pembina terdiri dari pelatih, Instruktur, Pemimpin Satuan, dan Pimpinan
Kwartir atau Qabilah.

3) Anggota Kehormatan adalah para pecinta Kepanduan Hizbul Wathan, yang karena
usia, kesehatan, atau kesibukan kerja tidak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan
kepanduan.

a. Pandu Wreda Hizbul Wathan dan Pandu Wreda Nasyiatul ‘Aisyiyah.

b. Orang yang berjasa dalam pengembangan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.

c. Simpatisan Kepanduan Hizbul Wathan.

Jenjang organisasi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan diatur sejajar dengan jenjang
organisasi di Persyarikatan Muhammadiyah, sebagai berikut :

a. Di tingkat PP Muhammadiyah disebut Kwartir Pusat.

b. Di tingkat PW Muhammadiyah disebut Kwartir Wilayah.

c. Di tingkat PD Muhammadiyah disebut Kwartir Daerah.


d. Di tingkat PC Muhammadiyah disebut Kwartir Cabang.

e. Di tingkat PR Muhammadiyah disebut Qabilah.

H. Organisasi Hizbul Wathan di SMP MUHAMMADIYAH 47

1. Data Sekolah

Nama Sekolah : SMP MUHAMMADIYAH 47 SUNGGAL

Alamat : Jl. Sei Mencirim No. 60 Medan Krio Sunggal

Kode Pos : 123456

Fax : 0618441818

Nomor Telepon : 081375372276

Email : padamunegeri47@yahoo.co.id

NPSN : 10213868

Status : Swasta

Bentuk Pendidikan : SMP

Status Kepemilikan : Yayasan

Kepala Sekolah : Saprindo Simanjuntak

Jumlah Guru : 16

Kurikulum : 2013

2. Hizbul Wathan SMP MUHAMMADIYAH 47

Kegiatam HW dilakukan pada hari sabtu dan minggu, hari sabtu kegiatan
diadakan di kelas. Pada jam pelajaran terakhir, sedangkan hari minggu, kegiatan
dilakukan di lapangan sekolah dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang. Kegiatan yang
dilakukan organisasai HW SMP MUHAMMADIYAH 47 adalah : Latihan lkbb, Walk
Climbing, Camping Gabungan, Jambore, Baca Alquran, dan Tadabur Alam.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada tahun 1918, KH. A. Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah, dengan


didampingi Bapak Mulyadi Djojomartono sepulang pengajian SATF (Sidik , amanat,
tabligh, Fathonah) di solo melihat NIPV, JPO dan Taruna Kembang sedang latihan
baris-berbaris di alun-alun Mangkunegaraan Surakarta beliau menghendaki putera
Muhammadiyah didik seprti itu, untuk mengabdi atau menghamba kepada Allah.

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan didirikan di Yogyakarta pada tahun 1336


H/1918 M. Namun pada tahun 1943 M. bersama dengan organisasi kepanduan lainnya,
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dibubarkan oleh pemerintah penjajahan Jepang.

Pada tanggal 10 Sya’ban 1420 H. bertepatan dengan tanggal 18 November 1999


M. oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
dibangkitkan kembali untuk kedua kalinya, dengan surat keputusan nomor
92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 dan dipertegas dengan surat keputusan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah nomor 10/Kep/I.O/B/2003.

Anda mungkin juga menyukai