Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN TINGKAT II


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN 2021/2022

Mata Kuliah : AIK 3


Hari / Tanggal : Senin, 27 Desember 2021
Waktu : Jam 08.00 WIB s.d. selesai
Dikirim ke email : mawardimawardi638@mail.com Jam 14.00 WIB
Pengampu : Drs. Mawardi, M.Pd.

Jawablah dengan singkat dan jelas !


Tulislah di awal dengan Basmalah dan diakhir dengan Hamdalah.

1. Jelaskan Pengertian Tajdid dan beri contohnya !


2. Apa Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah !
3. Jelaskan Muhammadiyah sebagai gerakan pendidikan !
4. Sebutkan dan jelaskan 8 Ortum Muhammadiyah !
5. Apa Khitoh Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara !
6. Tuliskan maksud dan tujuan serta misi Muhammadiyah !
7. Apa Pengertian IdeologI Muhammadiyah !
8. Sebutkan Ruang Lingkup Implementasi Kemuhammadiyahan dengan nilai-nilai
keislaman !

Selamat Mengerjakan !

Nama : Ika Sri wahyuningrum


NIM. : 2001020
Kelas. : 2A
Jawaban soal diatas

1. Yang dimaksud dengan tajdid merupakan proses pembaharun sesuatau yang dirasa
sudah rusak atau usang. Menurut istilah tajdid diartikan sebagai proses menghidupkan
ajaran agama islam dalam al quran dan hadist yang telah sebagian besar ditinggalkan
oleh umat islam.
Contoh nya :
a. Membangun sekolah dan rumah sakit dan mengelolanya sesuai dengan tuntunan
Islam
b. Menghilangkan tradisi non islam dalam perayaan pernikahan, seperti siraman
c. Menata kembali cara-cara sholat berjama'ah agar sesuai dengan sunnah rosul.saw
d. Menata kembali cara-cara sholat jenazah
e. Memberantas pemakaian azimat agar terhindar dari penyakit

2. Revitalisasi gerakan sosial Muhammadiyah dapat dimaknai sebagai proses


penguatan kembali sistem paham dan jati diri sesuai dengan prinsip-prinsip ideal
gerakan menuju pada tercapainya kekuatan mMuhammadiyah sebagai gerakan Islam
yang menjalankan fungsi dakwah dan tajdid menuju terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya .
Langkah-langkah Revitalisasi Gerakan sosial Muhammadiyah
Melakukan penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi
Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan masyarakat di atas
lokal, nasional, dan global dengan menjalankan fungsi dakwah dan tajdid serta
mengembangkan ukhuwah dan kerjasama dengan semua pihak yang membawa pada
pencerahan dan kemaslahatan hidup.
b. Meneguhkan dan mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama dalam
Muhammadiyah yang mengedepankan uswah hasanah dan menjadi rahmat bagi
kehidupan.
c. Mengembangkan pemikiran Islam sesuai dengan prinsip Manhaj Tarjih dan ijtihad
yang menjadi acuan/pedoman Muhammadiyah. d. Pengembangan infrastruktur dan
perbaikan sistem pengelolaan
organisasi yang mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan semakin mengarah
pada pencapaian tujuan Muhammadiyah. e. Mendinamisasi kepemimpinan
Persyarikatan di semua tingkatan
(Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting).
f. Peningkatan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah menuju
tingkat kompetisi dan kepentingan misi Persyarikatan yang tinggi, serta menjadikannya
sebagai pelaksana usaha yang terikat dan memiliki ketaatan pada kepemimpinan
Persyarikatan.
g. Pengembangan model-model kegiatan/aksi yang lebih sensitif terhadap kepentingan-
kepentingan aktual/nnyata umat, masyarakat, dan dunia kemanusiaan dengan
pengelolaan yang lebih konsisten.
h. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan organisasi otonom
Muhammadiyah sebagai basis kader dan pimpinan Persyarikatan.
i. Meningkatkan bimbingan, arahan, dan panduan kepada seluruh tingkatan pimpinan
dan warga Muhammadiyah.
j. Menggerakkan kembali Ranting dan jama’ah sebagai basis gerakan Muhammadiyah

3.Dalam bidang pendidikan hingga tahun 2010 Muhammadiyah memiliki 4.623 Taman
Kanak-Kanak; 6.723 Pendidikan Anak Usia Dini; 15 Sekolah Luar Biasa; 1.137 Sekolah
Dasar; 1.079 Madrasah Ibtidaiyah; 347 Madrasah Diniyah; 1.178 Sekolah Menengah
Pertama; 507 Madrasah Tsanawiyah; 158 Madrasah Aliyah; 589 Sekolah Menengah
Atas; 396 Sekolah Menengah Kejuruan; 7 Muallimin/Muallimat; 101 Pondok Pesantren;
serta 3 Sekolah Menengah Farmasi. Dalam bidang pendidikan tinggi, sampai tahun
2010, Muhammadiyah memiliki 40 Universitas, 93 Sekolah Tinggi, 32 Akademi, serta 7
Politeknik.
Tujuan Pendidikan yang digagas KH Ahmad Dahlan adalah lahirnya manusia-manusia
baru yang mampu tampil sebagai "ulama-ulama intelek" atau "intelek ulama", yaitu
seorang Muslim yang memiliki keteguhan iman dan Ilmu yang luas, kuat jasmani dan
rohani.

4. 1.Aisyiyah
Didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 oleh
Nyai Ahmad Dahlan.
2. Pemuda Muhammadiyah
Awal berdirinya Pemuda Muhammadiyah secara kronologis dapat dikaitkan denga
keberadaan Siswo Proyo Priyo (SPP), suatu gerakan yang sejak awal diharapkan K.H.
Ahmad Dahlan dapat melakukan kegiatan pembinaan terhadap remaja/pemuda Islam.
Dalam perkembangannya SPP mengalami kemajuan yang pesat, hingga pada
Konggres Muhammadiyah ke-21 di Makasar pada tahun 1932 diputuskan berdirinya
Muhammadiyah Bagian Pemuda, yang merupakan bagian dari organisasi dalam
Muhammadiyah yang secara khusus mengasuh dan mendidik para pemuda keluarga
Muhammadiyah.
Akhirnya pada 26 Dzulhijjah 1350 H bertepatan dengan 2 Mei 1932 secara resmi
Pemuda Muhammadiyah berdiri sebagai ortom.
3. Nasyiyatul Aisyiyah
Bermula dari ide Soemodirdjo, seorang guru Standart School Muhammadiyah. Dalam
usahanya untuk memajukan Muhammadiyah, ia menekankan pentingnya peningkatan
mutu ilmu pengetahuan, baik pada aspek spiritual, intelektual, maupun jasmani. Ide
Soemodirdjo tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk menambah pelajaran praktik
bagi para muridnya yang diwadahi dalam kegiatan bersama. Dengan bantuan Hadjid,
seorang kepala guru agama di Standart School Muhammadiyah, maka pada tahun
1919, Soemodirdjo berhasil mendirikan perkumpulan yang anggotanya terdiri dari para
remaja putra-putri siswa Standart School Muhammadiyah. Perkumpulan tersebut diberi
nama Siswa Praja (SP). Tujuan dibentuknya Siswa Praja adalah menanamkan rasa
persatuan, memperbaiki akhlak, dan memperdalam agama.
4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
Pada tahun 1960 pimpinan pusat muhammadiyah dalam konferensi pemuda
muhammadiyah tanggal 23-25 Muharram 1330 H/18-20 Juli 1960 M di Jakarta.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majlis Pendidikan dan Pengajaran menyarankan
konfrensi untuk membentuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) pada tanggal 4 Safar
1381 H/18 Juli 1961 M (Surakarta).Perkembangan IPM akhirnya bisa memperluas
jaringan sehingga bisa menjangkau seluruh sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada
di Indonesia.
5.Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah gerakan Mahasiswa Islam yang
beraqidah Islam bersumber Al-Qur’an dan As-Sunah. IMM didirikan pada tanggal 29
Syawal 1384 H bertepatan dengan tanggal 14 Maret 1964 M di Yogyakarta untuk waktu
yang tidak terbatas. Pada saat berdirinya dipelopori oleh Margono (UGM, Ir.), Sudibyo
Markus (UGM, dr.), Rosyad Saleh (IAIN, Drs.), sedangkan ide pembentukannya dari
Djazman al-Kindi (UGM, Drs.).
6. Tapak Suci Putra Muhammadiyah
Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat
Tapak Suci, adalah sebuah aliran, perguruan, dan organisasi pencak silat yang
merupakan anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Tapak Suci termasuk dalam
10 Perguruan Historis IPSI, yaitu perguruan yang menunjang tumbuh dan
berkembangnya IPSI sebagai organisasi. Tapak Suci berasas Islam, bersumber pada
Al Qur'an dan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah naungan
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang ke-11. Tapak Suci
berdiri pada tanggal 10 Rabiul Awal 1383 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli
1963 di Kauman, Yogyakarta. Motto dari Tapak Suci adalah "Dengan Iman dan Akhlak
saya menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlak saya menjadi lemah".
7. Hizbul Wathan
HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH
Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat dia
selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan Pandu di alun-alun
Mangkunegaran. Gerakan ini kemudian meleburkan diri ke dalam Gerakan Pramuka
pada 1961, dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK
Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya'ban 1420 H (18 November 1999 M) dan
dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2
Februari 2003)

5.Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dengan
maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa
agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi: aqidah, ibadah, akhlak
dan muamalah duniawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus
dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif. Dengan mengemban
misi gerakan tersebut Muhamadiyah dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan
agama Islam menjadi rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.

Indonesia memiliki fondasi yang kokoh dan peluang untuk tegak menjadi bangsa dan
negara yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat. Indonesia sebagai
bangsa memiliki spirit yang kokoh karena lahir dalam pergulatan perjuangan melawan
penjajahan hingga akhirnya merdeka pada 17 Agustus 1945, memiliki falsafah/ideologi
negara Pancasila sebagai konsensus nasional dan mengandung nilai-nilai luhur yang
utama untuk acuan kehidupan berbangsa dan bernegara, memiliki cita-cita nasional
yang jelas sebagai visi dan arah untuk membangun dirinya, yaitu terwujudnya :

(1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur;
(2) Perikehidupan kebangsaan yang bebas;
(3) Pemerintahan Negara Indonesia untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keempat,
(4) Indonesia memiliki potensi dan dayadukung yang besar, yakni:

(a) Kondisi geografis, sumberdaya alam, dan keanekaragaman hayati yang sangat
kaya,
(b) Jumlah penduduk, sumberdaya manusia, dan kemajemukan budaya yang luar
biasa,
(c) Posisi geopolitik, sejarah, dan penghargaan dunia terutama sejak awal
kemerdekaan yang cukup positif sehingga dipandang sebagai negara besar di wilayah
Asia Tenggara.

6.Tujuan Muhammadiyah ini dilakukan untuk membangun masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Masyarakat yang memahami prinsip Islam sebenarnya serta menjalankannya dengan
baik tanpa adanya pengaruh tradisi atau budaya lain yang bertentangan.
Visi Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang berpedoman pada Alquran dan as-
sunnah engan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam
melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang.

Sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan menuju
terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah swt dalam kehidupan
di dunia ini.

Untuk mencapai visi organisasi, Muhammadiyah juga menetapkan beberapa misi yang bisa
menjadi sarana dan media yang bisa dilakukan. Misi organisasi Muhammadiyah adalah sebagai
berikut :
1.Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah swt yang dibawa oleh
Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad saw.
2.Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk
menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat duniawi.
3.Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab Allah yang
terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.
4.Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Lihat
Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah ke-39 Muhammadiyah Sumatera Barat tahun 2005 di
Kota Sawahlunto.

7.Ilmu tentang ide-ide yang mengatasi paham teologis dan metafisik. Ideologi adalah system
paham yang mengandung konsep, cara berfikir, cita-cita dan strategi perjuangan mengenai
hidup. Sedangkan ideologi muhammadiyah adalah system keyakinan, cita-cita dan perjuangan
muhammadiyah untuk mengimplestasikan ajaran islam dalam kehidupan umatmelalui gerakan
sosial keagamaaan

8.1) Nilai Keislaman, terdapat dalam kegiatan di dalam dan di luar


kelas. Pada kegiatan di dalam kelas terdapat dalam pembelajaran
materi al-Islam dan kemuhammadiyahan. Kegiatan tersebut adalah kegiatan pembelajaran
pembelajaran terstruktur dan menjadi ciri khas pendidikan Muhammadiyah. Sedangkan pada
kegiatan di luar kelas terdapat dalam kegiatan morning activity yang meliputi penyambutan
anak di depan pintu gerbang, dengan mengucapkan salam dan salim, kemudian iqra’, streching,
membaca ikrar dan shalat dhuha.
2) Nilai Keikhlasan, terdapat dalam kegiatan morning activity dan homestay. Keduanya adalah
kegiatan yang dilakukan di luar kelas. Ikhlas menjadi kunci untuk melakukan segala sesuatu.
Sehingga dengan ikhlas, kebaikan kecil akan dengan sendirinya ringan dilakukan dan menjadi
sebuah kebiasaan.
3) Nilai Tajdid, terdapat dalam kegiatan yang melibatkan pemanfaatan sarana belajar baik di
dalam ruangan kelas maupun di luar ruangan kelas. Pemanfaatan sarana sekolah dan
menggunakannya secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar
kelas menjadi respon terhadap tantangan pendidikan masa kini. Sehingga pemanfaatan
tersebut menjadi terobosan dalam memunculkan kegiatan inovatif warga belajar.
4) Nilai Kerjasama, terdapat dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas seperti cooking class,
market day, homestay dan puncak tema. kegiatan tersebut merupakan kegiatan
pengembangan diri peserta didik dengan menempatkan mereka sebagai pusat kegiatan
pembelajaran. Peserta didik tidak hanya mengaplikasikan materi yang telah diterima di dalam
kelas tetapi mengaplikasikannya pada kehidupan nyata.
5) Nilai Kepedulian, terdapat dalam kegiatan homestay. Peserta didik secara langsung mengenal
kebiasaan yang terjadi di lingkungan homestay kemudian melakukan bentuk kegiatan kecil
untuk turut berpartisipasi aktif pada lingkungan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai