Anda di halaman 1dari 23

Organisasi Otonom

(Ortom) Muhammadiyah
Oleh :
Yessi Wulandari
(2014717053)
Gambaran Umum

Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau


badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang
dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk
mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan
Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula
dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan
Muhammadiyah.
(www.muhammadiyah.or.id)
Tujuan Pembentukan
Ortom Muhammadiyah

Pembentukan Ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh


Tanwir Muhammadiyah (Lembaga Permusyawaratan Tertinggi setelah
Muktamar Muhammadiyah) dan dilaksanakan dengan Keputusan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dengan tujuan :
1. Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah
2. Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah
3. Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah
4. Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah
Organisasi Ortom dalam
Perserikatan Muhammadiyah

Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai


karakteristik dan spesifikasi bidang tertentu. Adapun Ortom dalam
Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut :
1. Aisyiyah
2. Pemuda Muhammadiyah (PM)
3. Nasyiyatul Aisyiyah (NA)
4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
6. Tapak Suci Putra Muhammadiyah
7. Hizbul Wathan (HW)
‘Aisyiyah

Peresmian Aisyiyah dilaksanakan bersamaan peringatan


Isra' Mi'raj Nabi Muhammad pada tanggal 27 rajab 1335 H,
bertepatan 19 Mei 1917 M. Peringatan Isra' Mi'raj tersebut
merupakan peringatan yang diadakan Muhammadiyah
untuk pertama kalinya. Selanjutnya, K.H. Mukhtar memberi
bimbingan administrasi dan organisasi, sedang untuk bimbingan
jiwa keagamaannya dibimbing langsung oleh KHA. Dahlan.
‘Aisyiyah

Gerakan pemberantasan kebodohan yang menjadi salah


satu pilar perjuangan Aisyiyah dicanangkan dengan mengadakan
pemberantasanbuta huruf pertama kali, baik buta huruf
arab maupun latin pada tahun 1923. Dalam kegiatan ini para
peserta yang terdiri dari para gadis dan ibu-ibu rumah tangga
belajar bersama dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan
peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia publik.
Lambang ‘Aisyiyah
Filosofi
‘Aisyiyah sebagai suatu organisasi besar, didapatkan filosofi yang
mendasari pembuatan identitas Muktamar ‘Aisyiyah ke-46, yaitu
firman Allah SWT dalam Al Quran surat An Nahl ayat 68-69.
“dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah : buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan tempat tempat yang dibikin
manusia. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan
dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari
perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang
memikirkan.” (QS. An Nahl 68-69)
Pemuda
Muhammadiyah

Pemuda Muhammadiyah, yang lahir dengan semangat


yang sama dengan berdirinya Muhammadiyah, yaitu semangat
untuk membangungenerasi yang tangguh untuk masa
mendatang. Sebagai salah satu organisasi otonom tertua di
lingkungan Muhammadiyah (berdiri 2 Mei 1932). Pemuda
Muhammadiyah hadir sebagai pelopor, pelangsung, dan
penyempurna perjuangan Muhammadiyah.
Pemuda
Muhammadiyah
Visi
Mempersiapkan kader dan generasi muda Indonesia untuk siap
menghadapi tantangan masa depan yang lebih beragam, penuh dinamika
dan berbagai kepentingan datam rangka mencapai maksud dan tujuan Pemuda
Muhammadiyah.
Misi
Menjadikan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar, gerakan
keilmuan, gerakan sosialkemasyarakatan dan gerakan kewirausahaan sebagai
tumpuan kegiatan dengan memahami setiap persoalan yang timbut dan
kebutuhan lingkungan dimana Pemuda Muhammadiyah melakukan amal karya
nyatanya.
LAMBANG Pemuda
Muhammadiyah
• Bunga Melati : Lambang kesatriaan, kecintaan dan keharuman;
mencerminkan kepribadian Pemuda Muhammadiyah yang tegas pantang
menyerah, menebar cinta kasih kepada sesama, dengan senantiasa
meninggalkan nama harum bagi nusa dan bangsa. Melati adalah bunga
khas Indonesia, oleh karena Pemuda Muhammadiyah senantiasa
menunjukkan sikap setia kepada bangsa dan Negara.
• Tangkai bunga : Satu, berarti Tauhid.
• Enam kelompok bunga : Bermakna Rukun Iman.
• Lima daun bunga : Bermakna Rukun Islam.
• Dua buah daun bunga : Bermakna Syahadatain
• Pita : Berarti kegembiraan
• Fastabiqul Khairat : Berlomba-lombalah dalam mengamalkan kebaikan
dan keutamaan
Nasyiatul ‘Aisyiyah
(NA)
Gagasan mendirikan NA sebenarnya bermula dari ide
Somodirdjo, seorang guru Standart School Muhammadiyah. Dalam
usahanya untuk memajukan Muhammadiyah, ia menekankan bahwa
perjuangan Muhammadiyah akan sangat terdorong dengan adanya
peningkatan mutu ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada para
muridnya, baik dalam bidang spiritual, intelektual, maupun
jasmaninya.
Nasyiatul ‘Aisyiyah
(NA)

Prinsip Gerakan Nasyiatul Aisyiyah, sering juga disebut


Nasyiah, adalah organisasi otonom dan kader Muhammadiyah
yang merupakan gerakan putri Islam yang bergerak di bidang
keagamaan, kemasyarakatan dan keputrian.
Lambang
Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA)

Padi; “Semakin berisi semakin merunduk”, itulah yang


menggambarkan kiprah perempuan-perempuan yang
tergabung dalam wadah organisasi otonom
Muhammadiyah Nasyiatul Aisyiyah. Perumpaman
tersebut menunjukkan makna yang mendalam, padi
yang berisi, benas, menggambarkan kualitas wahana
keilmuwan dan semangat tiada batas untuk terdidik
tiap hari, selalu mengasah, menggali, mentadaburi
keilmuan, baik ilmu keislaman maupun ilmu
keduniaan.
Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM)

Di kalangan Muhammadiyah sendiri pada awal munculnya


gagasan pendirian IMM terdapat anggapan bahwa IMM betum
dibutuhkan kehadirannya dalam Muhammadiyah, karena Pemuda
Muhammadiyah dan Nasyi'atul Aisyiyah masih dianggap cukup mampu
untuk mewadahi mahasiswa dari kalangan Muhammadiyah.
Di samping itu, resistensi terhadap ide kelahiran IMM pada
awalnya juga disebabkan adanya hubungan dekat yang tidak kentara
antara Muhammadiyah dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM)

Adapun maksud didirikannya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah antara


lain adatah sebagai berikut :
1. Turut memelihara martabat dan membela kejayaan bangsa
2. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
3. Sebagai upaya menopang, melangsungkan, dan meneruskan cita-cita
pendirian Muhammadiyah
4. Sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha
Muhammadiyah
5. Membina, meningkatkan, dan memadukan iman dan ilmu serta amal
dalam kehidupan bangsa, ummat, dan persyarikatan
Lambang Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM)
Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM)

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) berdiri 18 Juli 1961, hampir


setengah abad setelah Muhammadiyah berdiri. Namun demikian, latar
belakang berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan latar belakang
berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma'ruf
nahi mungkar yang ingin metakukan pemurnian terhadap pengamalan
ajaran Islam, sekaligus sebagai salah satu konsekuensi dari banyaknya
sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina
dan mendidik kader.
Lambang Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM)
Tapak Suci Putera
Muhammadiyah

Tapak Suci sebagai salah satu varian seni beladiri pencak silat juga memiliki
ciri khas yang bias menunjukkan identitas yang kuat. Ciri khas tersebut
dikembangkan metalui proses panjang dalam akar sejarah yang dilaluinya.
Berawal dari atiran pencak sitat Banjaran di Pesantren Binorong
Banjarnegara pada tahun 1872, atiran ini kemudian berkembang menjadi
perguruan seni bela diri di Kauman Yogyakarta karena perpindahan guru
(pendekarnya), yaitu KH. Busyro Syuhada, akibat gerakan perlawanan bersenjata
yang dilakukannya sehingga ia menjadi sasaran penangkapan yang dilakukan
rezim colonial Belanda. Di Kauman inilah pendekar KH. Busyro Syuhada
mendapatkan murid-murid yang tangguh dan sanggup mewarisi keahliannya
dalam seni pencak silat.
Tapak Suci Putera
Muhammadiyah

Tapak Suci Putera Muhammadiyah adalah organisasi otonom di


lingkungan Muhammadiyah yang beraqidah Islam, bersumber pada Al-Qur'an
dan As-sunnah, berjiwa persaudaraan, dan merupakan perkumputan dan
perguruan seni bela diri. Maksud dan tujuan Tapak Suci adatah sebagaiberikut:
1. Mendidik serta membina ketangkasan dan ketrampilan pencak silat sebagai
seni beladiri Indonesia.
2. Memelihara kemurnian pencak sitat sebagai seni beladiri Indonesia yang
sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa
yang luhur dan bermoral.
3. Mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
Lambang Tapak Suci
Putera Muhammadiyah
GERAKAN
HIZBUL
WATHAN

Bermula dari perjalanan dakwah yangdilakukan Kiai


Ahmad Dahlan ke Surakarta pada tahun 1920, berdirinya
Hizbut Wathan merupakan inovasi terbuka dan kreatif untuk
membina anak- anak muda dalam keagamaan dan
pendidikan mereka.
Lambang GERAKAN
HIZBUL WATHAN

Lambang Hizbul Wathan adalah lingkaran


dengan gambar matahari bersinar utama dua belas
dengan monogram HW di tengahnya. Sinar matahari
berjumlah dua belas bermakna bahwa setiap
anggota Pandu HW diharapkan mampu
memancarkan sinar pribadi muslim sehari penuh
kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai