Anda di halaman 1dari 6

ESSAI DAD IMM JMIPA UAD

IMM BERPERAN PENTING DALAM CENDEKIAWAN MUSLIM

Disusun Oleh :
Aprillia Gea Nur Saputri / 2100008041

Komisariat JMIPA

2021
IMM BERPERAN PENTING DALAM CENDEKIAWAN MUSLIM

Pendahuluan

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan organisasi otonom


Muhammadiyah Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-sunnah. IMM didirikan pada
tanggal 29 Syawal 1384 H bertepatan dengan 14 Maret 1964 M di Yogyakarta. Menurut
Makhrus Ahmadi yang dikutip dalam bukunya Farid Fathoni AF. Yang berjudul “kelahiran
yang dipersoalkan” bahwa kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan
kebutuhan Muhammadiyah untuk memenuhi cita-citanya yang menurut waktu dan zamannya,
kelahiran IMM bagi Muhammadiyah sudah saat menjadi keharusan sejarah. Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah ini memiliki tujuan yaitu mengusahakan terwujudnya akademisi
Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan organisasi otonom


Muhammadiyah yang bergeraak bergerak dibidang dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Apa
itu amar ma’ruf nahi munkar? Amar ma’ruf nahi munkar yaitu sebuah perintah sebagai
mengajak atau menganjurkan perilaku kebaikan dan mencegah perilaku buruk. Allah Swt.
Memerintahkan umat-Nya untuk senantiasa mencegah kemunkaran dan mengajak berbuat
baik. “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang yang
beruntung.” (QS AL Imran ayat 104).

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang yang
beruntung.” (QS AL Imran ayat 104).

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai gerakan kader, mendasarkan diri pada


semangat ijtihadiyah (intelektualitas) dan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar yang
telah menjadi nafas Muhammadiyah sebagai gerakan yang mendorong tujuan
Muhammadiyah yakni menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
mendasarkan diri pada nilai-nilai yang menjadi dasar geraknya.
Nilai-nilai yang menjadi dasar geraknya ini dinamakan Nilai Dasar Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah. Keseluruhan nilai-nilai dasar tersebut merupakan satu
kesatuan prinsip yang saling mendukung bagi proses gerakan menuju cita-cita gerakan.

Nilai dasar tersebut terdiri dari 5 (lima) butir sebagai berikut:

1. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswa yang bergerak di tiga


bidang gerakan, yaitu : keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan.
2. Segala bentuk gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tetap berlandaskan pada
agama Islam yang hanif dan berkarakter rahmat bagi sekalian alam (rahmatan lil
‘alamin).
3. Segala bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan kemungkaran adalan lawan
besar gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan perlawanan terhadapnya adalah
kewajiban bagi setiap kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Pembahasan

Bagaimana Kader IMM Sebagai Cendekiawan Muslim?

Sosok cendekiawan tersemat didalam jiwa K.H. Ahmad Dahlan yang senantiasa
berkiprah dalam jalan dakwah menuai rintangan, dan tantangan yang tidak mudah. Namun,
semangat yang tak pernah pudar, gigih dan ikhlas menebarkan kebaikan. Pemikiran-
pemikiran dan realisasi K.H Ahmad Dahlan menyumbangkan konseptual yang fundamental
bagi perkembangan Muhammadiyah pada masa sekarang.

Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan menurut (Mu’ti, 2009) menjelaskan bahwa


karakteristik pemikiran dan gerak K.HAhmad Dahlan merupakan aplikasi dari keyakinan
agama Islam berkemajuan merupakan kerangka dasar dari Islam yang mencerahkan,
mencerdaskan dan solutif. Islam yang berkemajuan merupakan kesatuan pengalaman dari
Islam-Ihsan-Ilmu. Keagamaan yang tersebut berdiri dengan lima pondasi yaitu ;

1. Tahuid yang murni


2. Memahami Al-Quran dan As-Sunnah secara mendalam
3. Melembagakan amal sholih yang berfungsional dan solutif
4. Orientasi kekinian di masa depan
5. Toleran, moderat dan suka berkerjasama.

Berkat dari pemikiran-pemikiran tersebut K.H. Ahmad Dahlan membangun konseptual


yang menghelatkan berkemajuan pada kala itu hingga terwujud Muhammadiyah pada waktu
sekarang. K.H. Ahmad Dahlan telah membuktikan menjadi cendekiawan dengan
kepemimpinan yang mampu mentransformasikan pemikiran menjadi action yang relevan
dalam kemajuan peradapan Islam.

Cendekiawan atau intelektual ialah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk


bekerja, belajar, membayangkan, dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan.
Cendekiawan merupakan pekerja budaya yang selalu berupaya agar kebudayaan berkembang
menjadi suatu yang lebih beradab, sesuai dengan perkembangan zaman berdasarkan nilai-
nilai ilahi. Seorang cendekiawan harus memihak pada kebenaran dan keadilan. Mahasiswa
adalah salah satu contoh cendekiawan ditingkat universitas. Hal ini dikarenakan pola pikir
mahasiswa bisa dikatakan sudah mulai berpikir secara logis dalam berbagai persoalan mulai
dari politik, pendidikan maupun agama.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) memberikan sumbangsih perkaderan


sebagai hal yang paling mendasar. Perkaderan IMM memiliki tanggung jawab dibidang
keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Ranah perkaderan ini yang disebut istilah
Tri Kompetensi Dasar (Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas). Kader sebagi pasukan
inti memiliki peranan yang penting dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Kader IMM
itu cendekiawan muslim yang senantiasa mencerahkan peradaban manusia terutama kalangan
mahasiswa dan masyarakat.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah didirikan bertujuan menciptakan akademisi Islam


yang berakhlak mulia. Akademisi identik dengan wilayah intelektualisme. Intelektualisme
yang dimaksud adalah bagaimana sebagai mahasiswa yang diberi memiliki predikat
intelektualisme ini mampu memberikan dengan tajam memberikan pikiran-pikirannya,
membangun ruang dialektika wacana integrasi keilmuan, mampu membaca, diskusi, dan
menulis. Kemudian, yang kesemua itu untuk transformasi sosial.
Penutup

Kader IMM sebagai lumbungnya intelektualisme harus mampu dan peka memahami
disiplin-disiplin ilmu sains, humaniora, filsafat, dan sebagainya. Selain itu, memaksimalkan
peran kemanusiaan dalam ranah regional, nasional, bahkan global. Intelektual sebagai ciri
dari seorang cendekiawan. Keilmuan IMM merupakan keilmuan yang berdasarkan pada
kompetensinya masing-masing di setiap akademik yang ia emban di masa perkuliahannya,
melalui pembelajaran dan proses dari yang sudah dibangun di IMM, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, diperdalam dengan wawasan-wawasan Keislaman dan Kemuhammadiyahan
sehingga bidang profesional yang di emban di setiap perkuliahannya bermuatan nilai-nilai
Keislaman dan Kemuhammadiyahan.

Sebagai gerakan intelektual, kader IMM harus menjunjung tinggi budaya membaca,
diskusi serta menulis. IMM fokus untuk mengembangkan potensi intelektual. Untuk gerakan
pencerahan tentu saja diperlukan pasukan-pasukan intelektual yang mempunyai semangat
ideologis, memiliki kesadaran sosial yang tinggi, dan semangat berfikir kedepan.
Daftar Pustaka

Pribadi, I. (2016). Peranan Ikatan Mhahasiswa Muhammadiyah (IMM) Dalam Membentuk


Perilaku Beragama Mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Jurnal Voice of
Midwifery, 39-54.
Rosita. (2019). Peran Mahasiswa Muhammadiyah Dalam Membentuk Karakter Islami
Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Sholeh, A. (2017). IMM AUTENTIK. Surabaya: SAGA.

Anda mungkin juga menyukai