Anda di halaman 1dari 6

N.

Kegiatan Pembelajaran ke-14


1. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu mendeskripsikan organisasi otonom (ortom)
Muhammadiyah
2. Materi Pembelajaran
a. AISYIYAH
1) Sejarah berdirinya
KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah sangat
memperhatikan pembinaan terhadap kaum wanita, yaitu dengan
diadakannya pengajian khusus oleh kaum wanita, oleh istri KH.Ahmad
Dahlan pengajian wanita ini diberi nama “Sopo Tresno”
Hasil keputusan rapat, secara aklamasi pengajian wanita ini menjadi
organisasi Organisasi Wanita Muhammadiyah dan diberi nama

194
“Aisyiyah” dan diresmikan tanggal 27 Rajab 1 335 H, bertepatan
tanggal 19 Mei 1917 M dengan Ketua “Siti Bariyah”
Pada Mu’tamar Muhammadiyah tahun 1968 status Aisyiyah menjadi
Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah.
2) Tugas dan Perannya
‘Membimbing kaum Wanita kearah kesadaran beragama dan
berorganisasi ‘Menghimpun anggota-anggota Muhammadiyah wanita,
menyalurkan serta menggembirakan amalan-amalannya
3) Amal Usaha Aisyiyah
Bidang Pendidikan
Bidang Kewanitaan
Bidang PKK
Bidang Kesehatan
Bidang Organisasi Wanita

b. PEMUDA MUHAMMADIYAH
1) Sejarah berdirinya
Berasal dari berdirinya “Hidzbul Wathan” yaitu asal dari Tentara tanah
air, yang anggotanya adalah dari angkatan muda yang didik
kepanduan keagamaan yang dipelopori oleh KH.Muhtar pada Tahun
1920.
Pada tahun 1932, dalam keputusan Kongres Muhammadiyah ke 21 di
Makasar ditetapkan berdirinya Pemuda Muhammadiyah, dan pada
Muktamar Muhammadiyah ke 37 di Yogyakarta tahun 1968 baru diberi
otonomi penuh.
2) Tugas dan fungsinya
Menanamkan kesadaran dan pentingnya peranan putra
Muhammadiyah sebagai pelangsung gerakan Muhammadiyah
‘Mendorong terbentuknya organisasi pemuda Muhammadiyah sebagai
wadah bagi putra Muhammadiyah yang berdiri sendiri ‘Memberi
bantuan bimbingan dan pengayoman organisasi menjadi penghubung
aktif secara timbal balik ‘Mu’tamar Pemuda Muhammadiyah ke-4
thn.1966, Pemuda Muhammadiyah memiliki fungsi sebagai “Pelopor,

195
Pelangsung, Penyempurna amal usaha dan perjuangan
Muhammadiyah.
c. NASYIATUL AISYIYAH
1) Sejarah berdirinya
Awal berdirinya Nasyiatul Aisyiyah bermula dari ide Somodirjo,
tujuannya untuk memajukan Muhammadiyah dengan mengadakan
perkumpulan dengan anggotanya terdiri dari remaja putri standar
school Muhammadiyah dengan nama siswa praja (SP) tahun 1919,
maksud tujuannya adalah; a.Menanamkan rasa persatuan,
b.Memperbaiki akhlak, c.Memperdalam agama. Kegiatannya ialah; -
pengajian, -berpidato, -jamaah sholat, -Kegiatan keputrian. Kerna
anggotanya banyak berasal dari Siswa Praja Wanita (SPW).
Pada tahun 1923 organisasi SPW menjadi urusan Aisyiyah, dan tahun
1931 nama SPW diganti dengan Nasyiatul Aisyiyah (NA). Pada
Mu’tamar Muhammadiyah ke-26 di Yogyakarta, ditetapkan simbol padi
menjadi simbol Nasyiatul Aisyiah.
e. IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH (IMM)
1) Sejarah berdirinya
Ada 2 faktor yang menjadi latar belakang sejarah berdirinya Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yaitu faktor Intern dan faktor
ekstern
a) Faktor Intern adalah;
Faktor dari dalam organisasi Muhammadiyah itu sendiri, yaitu
bentuk motivasi idealis paham dan cita-cita Muhammadiyah.
Karena Muhammadiyah selalu bersinggungan dan berinteraksi
dengan mahasiswa dean mengembangkan potensi mahasiswa,
oleh karenanya diperlukan suatu wadah berkumpul bagi
mahasiswa.
Issu pentingnya suatu wadah bagi mahasiswa tercetus saat
Mu’tamar Muhammadiyah ke-25 di Jakarta tahun 1963. Menjelang
Mu’tamar Muhammadiyah setengah abad di Jakarta tahun 1962,
mahasiswa-mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah
mengadakan Kongres mahasiswa Muhammadiyah di Yogyakarta.

196
Pada tahun 1963 dijajaki berdirinya lembaga Da’wah mahasiswa
yang diprakarsai oleh Drs.Mhd.Djasman dan kawan-kawan,
kemudian diusulkan kepada PP.Muhammadiyah yang diketuai oleh
KH.Ahmad Badawi untuk mendirikan 0rganisasi khusus bagi
mahasiswa dengan nama “Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah”
(IMM), dan disetujui dan diresmikan tanggal 14 Maret 1964, (24
Syawal 1384 H)
b) Faktor Internal adalah;
Faktor yang datang dari luar Muhammadiyah, yaitu situasi bangsa
dan organisasi mahasiswa dan ummat islam saat itu banyak
dipengaruhi tradisi, paham dan keyaklinan yang belum sesuai
dengan ajaran Islam yangsesungguhnya yang banyak bercampur
dengan Takhyul, Bid’ah dan Khurafat (TBC). Sementar dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara tengah terancam oleh
pengaruh oleh ideologi Komunis (PKI), keterbelakangan,
kemiskinan, kebodohan dan komflik kekuasaan antar golongan dan
partai politik.
IMM yang bergerak di bidang keagamaan, kemassyarakatan, dan
kemahasiswaan memiliki fungsi;
‘Sebagai organisasi Kader
‘Sebagai organisasi da’wah
‘Sebagai eksponen mahasiswa Islam dalam Muhammadiyah
f. IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH (IPM)
Keinginan para pelajar Muhammadiyah untuk menddirikan organisasi
pelajar muhammadiyah telah dirintis sejak tahun 1919 yaitiu dengan
adanya siswa praja disekolah-sekolah. Titik terang mulai terlihat tahun
1958 yaitu pada Konfrensi Pemuda Muhammadiyah di Garut. Konfrensi
itu menempatkan organisasi pelajar Muhammadiyah dibawah
pengawasan Pemuda Muhammadiyah. Kemudian diperkuat pada
Mu’tamar Pemuda Muhammadiyah ke-II pada tanggal 24-24 Juli 1960 di
Yogyakarta, dan memutuskan untuk membentuk Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM).
Dalam Konpiwil (Konfrnsi Pimpinan Wilayah) IPM tahun 1992 di
Yogyakarta, Menpora Ir.Akbar Tanjung menyampai kebijakan

197
Pemerintah agar IPM merubah nama. Dengan berbagai pertimbangan
pada tanggal 18 Nopember 1992, IPM resmi merobah nama dengan
Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM).
Dengan bangkitnya gerakan reformasi, dalam Mu’tamar IRM di Solo
tanggal 23-28 Oktober 2008, kata REMAJA pada IRM, dikembalikan
kepada Khittahnya yaitu PELAJAR, sehingga IRM kembali menjadi IPM
(Ikatan Pelajar Muhammadiyah).
g. TAPAK SUCI PUTRA MUHAMMADIYAH
Sekitar tahun 1925 s/d 1951 di Kampung Kauman Yogyakarta banyak
sekali berkembang aliran pencak silat, baik yang berbau ajaran islam
maupun yang menyimpang dari ajaran Islam.
Didasari keprihatinan merosotnya kegiatan para pendekar besar dalam
mengembangkan pencak silat serta mangkin terpecahbelahnya
perguruan pencak silat. Berdasarkan alasan diatas, pendekar Muh.Barie
Irsjad, akhirnya Perguran Pencak silat didirikan di Kauman Yogyakarta
tahun 1925.
Berkat kebesaran pendekar-pendekar terdahulu melebur perguruan
Kauman yang telah ada sejak tahun 1925, maka pada tanggal 31 Juli
1963/ 10 Rabiul awal 1383 H Perguruan Tapak Suci Putra
Muhammadiyah secara resmi berdiri.
Tapak Suci Putra Muhammadiyah lahir dan berkembang untuk menjadi
pelopor pengembangan pencak silat yang methodis dan dinamis dengan
dasar; ‘Membina pencak silat yang berwatak sertaberkepribadian
Indonesia, bersih dari ilmu sesat dan syirik. ‘Mengabdi perguruan untuk
untuk perjuangan agama serta bangsa dan negara ‘Sikap mental dan
gerak langkah anak murid harus merupakan tindakan – tindakan
kesucian.
h. HIZBUL WATHAN (HW)
Hidzbul Wathan disingkat HW, artinya pembela tanah air. HW adalah
nama gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah, dengan status
Organisasi Otonom (Ortom) yang bergerak khusus dalam kepanduan
Pandu HW didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan pada tahun 1918 dengan
Padvinder Muhammadiyah. Atas usul KH.Agus Salim istilah Belanda
padvinde di Indonesiakan menjadi Kepanduan Muhammadiyah. Pada

198
tahun 1920, atas usul KH.R.Hajid, kepanduan Muhammadiyah
dinamakan Hidzbul Wathan (disingkat Pandu HW).
Tahun 1942-1945, pemerintah pendudukan Jepang melarang Pandu
HW, namun terus bergerak menghadapi pemerintah penjajhan. Bahklan
Panglima TNI Jendral Sudirman adalah pernah menjadiguru, pembina,
dan Pemimpin Pandu HW. Ketika Sukarno meminta Sudirman untuk
menjadi Panglima TNI, beliau belum menjawab setuju, tetapi meminta
persetujuan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, akhirnya dapat
disetujui oleh PP.Muhammadiyah.

3. Latihan
Cari simbol dan semua ortom Muhammadiyah yang ada dan berikan
komentar anda !
4. Evaluasi
Sebutkanlah seluruh ortom Muhammadiyah yang ada dengan tepat dan
benar !
5. Kunci Jawaban

Organisasi Otonom (otonom) dalam Muhammadiyah:


a. Aisyiyah
b. Nasyiatul Aisyiyah.
c. Pemuda Muhammadiyah.
d. Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
e. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
f. Hizbul Wathan.
g. Tapak Suci Putra Muhammadiyah.

IV. PENUTUP

Persyarikatan Muhammadiyah telah berdiri selama lebih dari 1 abad di seluruh


Nusantara dan sebagian dunia. Organisasi Muhammadiyah memiliki kematangan
manajemen, administrasi, pelayanan keagamaan, sosial, pendidikan, kesehatan,
ekonomi, dan politik non-praktis yang diakui kifrahnya dan menampakkan
hasilnya serta diakui oleh masyarakat dan pemerintah. Organisasi otonom
Muhammadiyah turut terlibat dalam menyukseskan putusan muktamar dan

199

Anda mungkin juga menyukai