Anda di halaman 1dari 3

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

(IMM)
Oleh Hera Mei Rani/PAI/BP22

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan salah satu organisasi mahasiswa islam indonesia,
yang merupakan organisasi otonom Muhammadiyah. IMM sudah berdiri sejak tahun 1964, kelahiran
IMM pun dilandasi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. yang dimaksud dengan
faktor internal adalah yang berasal dari dalam diri muhammadiyah sendiri, sedangkan faktor eksternal
berasal dari luar muhammadiyah, umat islam maupun kondisi kehidupan masyarakat dan kebangsaan
pada masa itu.

Faktor internal yaitu sesuai dengan tujuan muhammadiyah “ menegakkan dan menjunjung tinggi agama
islam, sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah bermaksud untuk
menghimpun dan membina kader di kalangan mahasiswa dengan cara mendirikan perguruan tinggi
muhammadiyah, dan gagasan ini pertama kali di sampaikan saat muktamar muhammadiyah ke 25 pada
tahun 1936 yang pada saat itu pimpinan pusat Muhammadiyah di ketuai oleh KH. Hisyam ( periode 1934-
1937). Namun karena dirasa belum mendesaknya pembentukan wadah untuk kader mahasiswa di
kalangan muhammadiyah dan juga karena muhammadiyah belum memiliki perguruan tinggi maka
gagasan itu sempat didiamkan. Selain itu jumlah mahasiswa di lingkungan muhammadiyah belum begitu
banyak, maka pembinaan untuk mahasiswa muhammadiyah dirasa cukup dengan bergabung dalam
Pemuda muhammadiyah untuk putra dan Nasyiatul Aisyiyah untuk putri .

Fakor eksternal menyangkut keadaan umat islam dan politik di indonesia pada tahun 60-an. Saat itu
kondisi umat islam yang masih mengikuti ajaran nenek moyang yang tidak sesuai dengan perkembangan
zaman. Hal ini akan berdampak pada mahasiswa yang harusnya berfikir kiritis dan jauh ke depan, bukan
menjadi jumud dan mengalami kemunduran.  Pergolakkan Organisasi mahasiswa periode 50 sampai 60-
an mengalami kesulitan dalam mempertahankan independensi nya. Dan mereka (organisasi mahasiswa
indonessia) terancam di bubarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu mempunyai banyak
pendukung dan sangat dekat dengan pemerintahan. HMI menjadi salah satu sasaran dari organisasi PKI
untuk dibubarkan. Disaat terdesaknya HMI untuk dibubarkan disitulah IMM lahir. Sehingga muncul
persepsi yang salah bahwa IMM lahir karena HMI mau di bubarkan. sementara menurut sejarah HMI
mau dibubarkan pada tahun 1964 sedangkan ide atau gagasan untuk berdirinya IMM jauh beberapa tahun
sebelumnya.
Karena berbagai faktor internal dan eksternal itulah, IMM dinilai sebagai suatu kebutuhan bagi
Muhammadiyah. Maka putra-putri Muhammadiyah yang saat itu turut mengembangkan HMI kembali ke
Muhammadiyah dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai anak atau Ortom Muhammadiyah.

Setelah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dibentuk dan resmi di setujui oleh PP Muhammadiyah
dan Presiden RI ke-1 Ir. Soekarno. IMM mengadakan Muktamar yang pertama, atau Musyawaran
Nasional (MUNAS) pada tanggal 1-5 Mei 1965 di Solo. Pada Mukatamar yang pertama ini IMM
menelorkan Deklarasi Kota Barat (Solo, 1965), yang sekarang lebih dikenal dengan “enam pengasan
IMM” yang di tanda tangani oleh KHA. Badawi selaku ketua PP Muhamadiyah . Adapun isi deklarasi
tersebut, yaitu :

1. IMM, adalah gerakan Mahasiswa Islam


2. Kepribadian Muhammadiyah, adalah landasan perjuangan IMM
3. Fungsi IMM, adalah sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah
4. Ilmu adalah amaliyah dan amal adalah ilmiah IMM
5. IMM, adalah organisasi yang sah dengan mengindahkan segala hukum, undang-undang,
peraturan dan falsafah negara yang berlaku
6. Amal IMM, dilahirkan dan diabadikan untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Selain menelorkan Deklarasi Kota Barat, IMM juga membentuk Personalia Dewan Pimpinan Pusat IMM
periode 1964-1967, sebagai berikut :

Ketua umum                           : Moh. Djazman Al-kindi

Wakil ketua                             : Soedibjo Markoes

Sekretaris Jenderal                  : Sjamsu Udaya Nurdin

Bendahara Umum                   : Abuseri Damiyanti

 
 

Anda mungkin juga menyukai