Anda di halaman 1dari 9

MUHAMMADIYAH GERAKAN SOSIAL

Oleh :

AYYESHA SALSABILA
NIM : 226.0922.0042

Dosen Pengampu :
Mujennih Mursaha, Lc. MA

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA


ARAB DAN STUDI ISLAM
MAHAD HASAN BIN ALI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa


Ta’ala karena kita masih diberi kesempatan, kesehatan, dan nikmat yang utama yaitu
keimanan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan
sebaik-baiknya.

Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas
kemuhammadiyahan dan juga saya berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk
penulis pada khususnya dan untuk pembaca pada umumnya. Walaupun demikian,
saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari
itu saya memohon maaf jika ada kekurangan, saya sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk kesempurnaan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah sendiri mengambil surat Al-Ma’un dalam Al-Qur’an sebagai


dasar untuk berjalan pada ranah sosial. Pembahasan mengenai Teologi Al-Ma’un pun
sering digalakkan. Hal ini sebagai telaah kritis terhadap gerakan sosial yang dilakukan
Muhammadiyah. Dan bisa kita lihat, bahwa saat ini Muhammadiyah banyak
mempunyai amal usaha, mulai dari pondok anak yatim, sekolah/lembaga pendidikan,
sampai rumah sakit pun ada. Ini sebagai pengejawantahan dari interpretasi terhadap
surat Al-Ma’un.
Muhammadiyah mempunyai cita-cita sosial, yakni “kesejahteraan, dan
kemakmuran masyarakat yang diridhai Allah”. Dari sini kita ketahui bahwa
Muhammadiyah menghendaki terciptanya negara yang baik dan penuh akan ampunan
Allah. Inilah interpretasi dari ungkapan Islam adalah agama rahmatan lil
‘alamin. Bagaimana kita lihat kemudian Muhammadiyah sejak didirikan oleh Kyai
Dahlan, sampai kepemimpinan yang sekarang masih berusaha untuk menjalin
komunikasi yang baik, dan memberikan pelayanan sosial terhadap masyarakat, fakir
miskin dan yatim piatu. Hal inilah yang menjadi penting dalam perkembangan
Muhammadiyah.
Revitalisasi gerakan Muhammadiyah dapat dimaknai sebagai proses
penguatan kembali sistem paham dan jati diri sesuia dengan prinsip-prinsip ideal
gerakan menuju pada tercapainya kekuatan muhammadiyah sebagai gerakan islam
yang menjalakan fungsi dakwah dan tajdid menju terwujudnya masyarakat islam yang
sebenar-benarnya.

B. Rumusan Masalah

1. Siapa pelopor gerakan sosial Muhammadiyah?


2. Apa saja peran Muhammadiyah dalam gerakan sosial?
3. Bagaimana revitalisasi gerakan sosial Muhammadiyah?

C. Tujuan Masalah

1. Memahami bentuk dan model gerakan sosial Muhammadiyah.


2. Mengerti tentang revitalisasi gerakan Muhammadiyah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pelopor Gerakan Sosial Muhammadiyah

Berdirinya organisasi sosial keagamaan Muhammadiyah tidak terlepas dari


sumbangsih empat kuartet bersaudara. Mereka amat dihormati oleh warga
Muhammadiyah, dari sejak dulu hingga kini. Empat bersaudara tersebut antara lain H
Muhammad Sudjak, KH Fakhruddin, Ki Bagus Hadikusuma, dan KH Zaini.
Dari sekian banyak kader muda KH. Ahmad Dahlan yang mempunyai pola
pikir dan perjuangan pragmatis dan bergerak di bidang sosial adalah Sudjak. Sikap
seperti itu merupakan hasil pendidikan yang diberikan KH Ahmad Dahlan di mana
dia senantiasa menekankan pentingnya aksi (praktek amaliah) dari pada hanya
sekedar beretorika.
Dia berpegang pada realitas bahwa telah banyak orang non-Muslim (Kolonial
Belanda) yang dapat mendirikan rumah sakit, rumah miskin dan rumah yatim hanya
karena dorongan rasa kemanusiaan tanpa didasari rasa tanggungjawab kepada Allah
SWT. Jika umat non-Muslim saja mampu melakukan aksi-aksi sosial, mengapa umat
Islam yang mempunyai landasan agama seperti yang tertera dalam QS Al Maun, tidak
dapat melakukannya.
H Sudjak meninggal dunai pada tanggal 5 Agustus 1962 setelah sekitar
setengah abad ikut membesarkan Muhammadiyah. Di kalangan para tokoh
Muhammadiyah, dia dikenal sebagai salah seorang yang banyak mewarisi sikap
gurunya, KH. Ahmad Dahlan, dalam rangka mengembangkan organisasi. Jika KH
Ahmad Dahlan adalah peletak dasar berbagai aktivitas amal usaha sosial
Muhammadiyah, maka H.Sudjak adalah perumus dan sekaligus penafsirnya dalam
realitas gerakan. Itulah sumbangan besar H. Sudjak dalam mengembangkan gerakan
Muhammadiyah, khususnya di bidang amal usaha sosial.

B. Gerakan Sosial Muhammadiyah

Gerakan yang dibangun oleh muhammadiyah terbagi menjadi 4 gerakan sosia


l diantaranya gerakan di Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang kesejahteaan
sosial serta di Bidang kaderisasi.
1. Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan misalnya, hingga tahun 2000 ormas Islam
Muhammadiyah telah memiliki 3.979 taman kanak-kanak, 33 taman pendidikan Al-
Qur’an, 6 sekolah luar biasa, 940 sekolah dasar, 1.332 madrasahdiniyah/ibtidaiyah,
2.143 sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP dan MTs), 979 sekolah lanjutan tingkat
atas (SMA,MA, SMK), 101 sekolah kejuruan, 13 mualimin/mualimat, 3 sekolah
menengah farmasi, serta 64 pondok pesantren. Dalam bidang pendidikan tinggi,
hingga tahun ini Muhammadiyah memiliki 36 universitas, 72 sekolah tinggi, 54
akademi, dan 4 politeknik. Nama-nama seperti Bustanul Athfal/TK Muhammadiyah,
SD Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, SMK
Muhammadiyah, dan Universitas Muhammadiyah bermunculan di berbagai daerah.

2. Bidang Kesehatan
Dalam amal usaha bidang kesehatan, Muhammadiyah telah dan terus
mengembangkan layanan kesehatan masyarakat, sebagai bentuk kepedulian. Balai-
balai pengobatan seperti rumah sakit PKU (Pembina Kesejahteraan Umat)
Muhammadiyah, yang pada masa berdirinya Muhammadiyah bernama PKO
(Penolong Kesengsaraan Oemat), kini mulai meningkat baik kuantitas maupun
kualitasnya. Berdasarkan buku Profil dan Direktori Amal Usaha Muhammadiyah &
‘Aisyiyah Bidang Kesehatan pada tahun 1997, sebagai berikut:
a. Rumah sakit berjumlah 34
b. Rumah bersalin berjumlah 85
c. Balai Kesehatan Ibu dan Anak berjumlah 504. Balai Kesehatan Masyarakat
berjumlah 115
d. Balai Pengobatan berjumlah 846
e. Apotek dan KB berjumlah 4

3. Bidang Kesejahteraan Sosial


Hingga tahun 2000 Muhammadiyah telah memiliki:
a. 228 panti asuhan yatim
b. 18 panti jompo
c. 22 balai kesehatan sosial
d. 161 santunan keluarga
e. 5 pantiwreda/manula
f. 13 santunan wreda/manula
g. 1panti cacat netra
h. 38 santunan kematian
i. serta 15 BPKM (Balai Pendidikan Dan Keterampilan Muhammadiyah).

4. Bidang Kaderisasi
Dalam bidang kaderisasi Muhammadiyah telah melakukan program
diantaranya:
a. Peningkatan kualitas pengkaderan
b. Melaksanakan program pengkaderan formal dan informalsecara
berkelanjutan
c. Menyelenggaraka baitul arqam dan darul arqam Muhammadiyah
d. Tranformasi kader per jenjang dan per generasi
e. Sinergi Building antar unit persyarikatan untuk kaderisasi
Contoh kaderisasi/organisasi dalam Muhammadiyah: aisyiyah, pemuda
muhammadiyah, IPM, IMM, Tapak Suci Muhammadiyah.

C. Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah

Revitalisasi merupakan salah satu jenis atau bentuk perubahan (transformasi)


yang mengandung proses penguatan, meliputi peneguhan terhadap aspek-aspek yang
selama ini dimiliki (proses potensial) maupun dengan melakukan pengembangan
(proses aktual) menuju pada keadaan yang lebih baik dan lebih maju dari kondisi
sebelumnya. Revitaliasi sebagai proses perubahan yang direncanakan meliputi
tahapan-tahapan penataan, pemantapan, peningkatan dan pengembangan yang
dilakukan secara berkesinambungan.
Langkah-langkah revitalisasi gerakan muhammadiyah yaitu melakukan
penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah
dalam menjalankan amanat Muktamar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan masyarakat
di daerah lokal, nasional, dan global dengan menjalankan fungsi dakwah dan
tajdid serta mengembangkan ukhuwah dan kerjasama dengan semua pihak yang
membawa pada pencerahan dan kemaslahatan hidup.
2. Meneguhkan dan mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama
dalam Muhammadiyah yang mengedepankan uswah hasanah dan menjadi rahmat
bagi kehidupan.
3. Mengembangkan pemikiran Islam sesuai dengan prinsip Manhaj Tarjih dan
ijtihad yang menjadi acuan/pedoman Muhammadiyah.

4. Pengembangan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi yang m


ampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan semakin mengarah pada pencapaia
n tujuan Muhammadiyah.
5. Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di semua tingkatan (Wilayah, Daera
h, Cabang, dan Ranting).
6. Peningkatan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah menu
ju tingkat kompetisi dan kepentingan misi Persyarikatan yang tinggi, serta menja
dikannya sebagai pelaksana usaha yang terikat dan memiliki ketaatan pada kepem
impinan Persyarikatan.
7. Pengembangan midel-model kegiatan/aksi yang lebih sensitif terhadap kepentiga
n-kepentingan aktual/nyata umat,masyarakat, dan dunia kemanusiaan dengan pen
geloolaan yang lebih konsisten.
8. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan organisasi otonom muhamma
diyah sebagai basis kader dan pimpinan Persyarikatan.
9. Meningkatkan bimbingan, arahan, dan panduan kepada seluruh tingkatan pimpina
n dan warga Muhammadiyah.
10. Menggerakkan kembali Ranting dan jamaah sebagai basis gerakan Muhammadiy
ah.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Muhammadiyah sendiri mengambil surat Al-Ma’un dalam Al-Qur’an


sebagai dasar untuk berjalan pada ranah sosial. Saat ini Muhammadiyah banyak
mempunyai amal usaha, mulai dari pondok anak yatim, sekolah/lembaga pendidikan,
sampai rumah sakit. Revitalisasi adalah salah satu bentuk perubahan yang
mengandung proses penguatan, meliputi peneguhan terhadap aspek-aspek yang
selama ini dimiliki maupun dengan melakukan pengembangan sehingga menjadi lebih
baik dan lebih maju dari kondisi sebelumnya. Salah satu langkah revitalisasi gerakan
Muhammadiyah yaitu melakukan penguatan seluruh aspek gerakan
dan menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat
Muktamar.

Saran

Tujuan dakwah Muhammadiyah adalah meningkatkan kualitas hidup


manusia. Seharusnya kita ikut berpartisipasi dalam dakwah tersebut. Karena dengan
dakwah tersebut menggerakkan dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang
pendidikan, ekonomi, dan sosial-budaya.
DAFTAR PUSTAKA

https://wahyutris13.blogspot.com/2016/04/muhammadiyah-sebagai-gerakan-
sosial.html
https://www.republika.co.id/berita/33840/h-muhammad-sudjak-perumus-gerakan-
sosial-muhammadiyah#:~:text=Jika%20KH%20Ahmad%20Dahlan%20adalah,di
%20bidang%20amal%20usaha%20sosial.
https://www.kompasiana.com/amp/adindavega3293/5e1fe296d541df09c1492b52/
gerakan-sosial-muhammadiyah
https://kemuhammadiyahan.com/muhammadiyah-sebagai-gerakan-sosial/

Anda mungkin juga menyukai