Anda di halaman 1dari 13

MUHAMMADIYAH

SEBAGAI GERAKAN
SOSIAL
Dosen pengampu .Hasbullah, M.pd.I
Kelompok 6

Nama anggota :
1. Imam Rosyadi Karim
2. Fitra Dia Cahya
3. Putri Ayu .P
Nilai - Nilai dan Ajaran Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah
(Teologi al-Ma'un)

Teologi Al-Ma’un berakar dari tafsir intisari Surah Al-Ma’un.


Surah ini mengajarkan umat Islam untuk senantiasa berbuat amal
sosial bahkan di dalam Surah ini dengan tegas menyebut bahwa
mereka yang mengabaikan anak yatim dan tak berusaha
mengentaskan masyarakat dari kemiskinan sebagai pendusta agama.
Berdasarkan teologi Al-Ma’un, Muhammadiyah menetapkan tiga pilar
kerja, yakni:
•Kesehatan,
•Pendidikan, dan
•Pelayanan sosial
Adapun pesan/nilai yang diajarkan surat al-Ma’un, diantaranya
adalah;
1. Orang yang menelantarkan kaum dhu’afa (mustadh’afiin)
tergolong kedalam orang yang mendustakan agama.
2. Ibadah shalat memiliki dimensi sosial, dalam arti tidak ada
faedah shalat seseorang jika tidak dikerjakan dimensi
sosialnya.
3. Mengerjakan amal saleh tidak boleh diiringi dengan sikap
riya.
4. Orang yang tidak mau memberikan pertolongan kepada
orang lain, bersikap egois dan egosentris termasuk kedalam
orang yang mendustakan agama.
Gerakan Peduli kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim

Salah satu gerakan peduli kepada fakir miskin dan anak yatim
yakni berzakat. Berzakat adalah kegiatan mengeluarkan
sebagian harta yang diwajibkan Allah SWT untuk diberikan
kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik),
sesuai kadar dan haulnya, dengan rukun dan syarat tertentu.
Fakir miskin dan anak yatim termasuk orang-orang yang
berhak mendapatkan zakat. Muhammadiyah juga mendirikan
Lembaga pendidikan, panti asuhan, rumah sakit, dan tempat
layanan sosial lainnya. Hal tersebut merupakan suatu bentuk
kepedulian Muhammadiyah kepada kaum miskin dan
kepentingan umat.
Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan
Muhammadiyah
Adapun bentuk dan model gerakan sosial-kemanusiaan
yang didirikan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam,
yakni:
1. Pendidikan
Pada bidang pendidikan, Muhammadiyah mendirikan
lembaga pendidikan sebagai wadah pembentukan
karakter umat. Adapun wujud nyata rintisan pendidikan
tersebut, yakni: sekolah umum modern,
madrasah/pesantren modern, dan perguruan tinggi.
Filsafat pendidikan Muhammadiyah tidak terlepas dari
filsafat warga Muhammadiyah, yaitu :
• Lembaga pendidikan Muhammadiyah pada awal berdirinya
berdasarkan filsafat idealism
• Pendidikan Muhammadiyah dalam pelaksanaannya
berdasarkan landasan pragmatism dengan tidak meninggalkan
landasan idiologis yang merupakan ciri khasnya.
• Pendidikan Muhammadiyah harus dikelola dengan
berorientasi pada pengelolaan yang professional dengan
mengurangi keterkaitan historis dan kepeloporannya,
• Kurikulum pendidikan Muhammadiyah harus dikembangkan
dengan masalah sosial, politik, ekonomi, dan sebagainya.
2. Kesehatan
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam meletakkan perhatian
besar terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam
bidang kesehatan. Adapun bukti nyata sebagai berikut:
• Diadakannya penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan
zakat maal kepada fakir miskin dan golongan lainnya yang
berhak menerima
• Pendirian panti asuhan, panti miskin, hingga panti jompo
• Pendirian bakti kesehatan, poliklinik, rumah sakit umum,
hingga rumah sakit ibu dan anak
• Pendampingan terhadap masyarakat dhu’afa agar mampu
hidup mandiri
3. Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, memiliki tujuan guna
membimbing dan mendampingi masyarahat ke arah
perbaikan dan mengembangkan ekonomi, sesuai dengan
ajaran Islam dan untuk meningkatkan kualitas
pengelolaan amal usaha Muhammadiyah. Amal usaha
Muhammadiyah di bidang ekonomi, meliputi:
• Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
• Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
• Koperasi
• Biro
Revitalisasi Gersos Muhammadiyah
Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan
proses perubahan yang direncanakan, meliputi berbagai
macam tahapan, mulai dari penataan, pemantapan,
peningkatan, dan pengembangan, yang kesemuanya
tersebut dilakukan secara berkesinambungan. Langkah
yang dapat dilakukan antara lain:
1. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika
kehidupan bermasyarakat di daerah lokal, nasional, dan
global, dengan cara menjalankan fungsi dakwah dan tajdid,
serta mengembangkan ukhuwah dan kerja sama dengan
semua pihak.
2. Mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama dalam
Muhammadiyah, dengan mengedepankan uswah hasanah
3. Mengembangkan pemikiran Islam, sesuai dengan prinsip Manhaj
Tajrih dan ijtihad, yang menjadi salah satu acuan atau pedoman
Muhammadiyah
4. Mengembangkan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan
organisasi yang mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan kian
mengarah terhadap pencapaian tujuan Muhammadiyah
5. Endinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di berbagai tingkatan,
dalam lingkup wilayah, daerah, cabang, dan ranting
6. Meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha
Muhammadiyah
7. Mengembangkan model-model kegiatan atau aksi yang lebih
sensitif dalam hal umat, masyarakat, dan dunia, yang berkaitan dengan
kemanusiaan, secara konsisten
Kesimpulan
Muhammadiyah sendiri mengambil surat Al-Ma’un dalam Al-
Qur’an sebagai dasar untuk berjalan pada ranah sosial. Saat ini
Muhammadiyah banyak mempunyai amal usaha, mulai dari
pondok anak yatim, sekolah/lembaga pendidikan, sampai rumah
sakit. Revitalisasi adalah salah satu bentuk perubahan yang
mengandung proses penguatan, meliputi peneguhan terhadap
aspek-aspek yang selama ini dimiliki maupun dengan melakukan
pengembangan sehingga menjadi lebih baik dan lebih maju dari
kondisi sebelumnya. Salah satu langkah revitalisasi gerakan
Muhammadiyah yaitu melakukan penguatan seluruh aspek
gerakan dan menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah
dalam menjalankan amanat Muktamar.
Syukron 😇

Anda mungkin juga menyukai