Disusun oleh :
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam perjalanannya, Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah "Amar Ma'ruf
Nahi Munkar", dan bukan hanya semata menyeru terhadap kebaikan dan mencegah yang
munkar. Akan tetapi, mengandung 3 hal yang mencakup gerakan tersebut, yakni liberasi,
humanisasi, dan transendensi.
Humanisasi sendiri bisa diartikan memanusiakan manusia, atau bisa disebut juga
manusia yang diberdayakan.
Yang terakhir, transendensi yang berarti membawa manusia kepada keimanan dan
kesholehan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini bukan tanpa alasan, namun semenjak pendirian Muhammadiyah, upaya dari
KH Ahmad Dahlan yang dilandasi dengan dasar ayat Al Quran dan Hadits, mampu
menggerakkan dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang pendidikan, ekonomi, dan
sosial budaya.
Salah satu teologi Al-Ma'un, KH Ahmad Dahlan secara organisatoris menggerakkan
usaha-usaha di bidang ekonomi, dalam mengangkat dan mengentaskan kemiskinan umat
Islam. Dengan gerakan inilah, mendorong inspirasi untuk warga Muhammadiyah dalam upaya
mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat di berbagai bidang dan berbagai macam cara.
Salah satu gerakan peduli terhadap fakir miskin dan yatim piatu salah satunya dengan
melakukan zakat. Di dalam surat At-Taubah ayat 60, menjelaskan golongan yang wajib
menerima zakat, terutama fakir miskin dan yatim piatu.
• Pendidikan
• Panti asuhan
• Rumah sakit
• dan tempat layanan sosial yang lainnya
Fakta dan realita dari kemiskinan ialah wajah lain dari dehumanisasi (kemerosotan
tata-nilai). Kemiskinan tersebut terjadi akibat dari kemungkaran sosial dan dosa sosial akut.
Kemiskinan tersebut bukan hanya menjadi masalah individu saja, melainkan juga
menjadi masalah bersama yang harus dicari jalan keluarnya bersama juga.
2
2. Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah
1. Bidang Pendidikan
2. Bidang Kesehatan
• Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan zakat maal kepada fakir miskin atau
golongan lain yang berhak menerima
• Pendirian panti asuhan, panti miskin, hingga panti jompo
• Pendirian balai kesehatan, poliklinik, rumah sakit umum, hingga rumah sakit ibu dan
anak
• Pendampingan terhadap masyarakat dhuafa agar bisa hidup mandiri
3. Bidang Ekonomi
4. Bidang Kaderisasi
Revitalisasi merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam
menghidupkan kembali hal yang sebelumnya terberdaya, sehingga konsep revitalisasi berarti
menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital.
Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan proses perubahan yang
direncanakan, meliputi berbagai macam tahapan, mulai dari penataan, pemantapan,
peningkatan, dan pengembangan, yang kesemuanya tersebut dilakukan secara
berkesinambungan.
4
yang menjadi salah satu acuan atau pedoman Muhammadiyah.
4. Mengembangkan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi yang
mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan kian mengarah terhadap pencapaian
tujuan Muhammadiyah.
5. Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di berbagai tingkatan, dalam lingkup
wilayah, daerah, cabang, dan ranting.
6. Meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah.
7. Mengembangkan model-model kegiatan atau aksi yang lebih sensitif dalam hal umat,
masyarakat, dan dunia, yang berkaitan dengan kemanusiaan, secara konsisten.
8. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan ortom (organisasi otonom)
Muhammadiyah.
9. Meningkatkan berbagai macam arahan, bimbingan, dan panduan, kepada seluruh
tingkatan pimpinan dan warga Muhammadiyah.
10. Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan Muhammadiyah.
5
e) Revitalisasi Kepemimpinan. Menyangkut langkah-langkah penguatan kualitas
fungsi efektivitas pimpinan persyarikatan di seluruh lini, termasuk itu di
lingkungan organisasi otonom dan amal usaha, di mana secara langsung
menjadi suatu kekuatan dinamik dalam menggerakkan Muhammadiyah.
f) Revitalisasi Amal Usaha. Menyangkut pengembangan kualitas amal usaha
Muhammadiyah di berbagai macam bidang yang tumbuh di atas visi dan misi
gerakan, sekaligus mampu memenuhi hajat hidup masyarakat.
g) Revitalisasi Aksi. Menyangkut pengembangan model-model kegiatan atau
aktivitas gerakan Muhammadiyah, di mana secara langsung mampu memenuhi
kepentingan masyarakat luas, dengan misi dakwah dan tajdid (pembaharuan).
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sementara itu, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengah melakukan
upaya revitalisasi, sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih baik dan lebih maju,
dari kondisi yang sebelumnya.
7
DAFTAR PUSTAKA