Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL

Dosen pengampu : Dr.H.M Rasyad Zein, MM

Disusun oleh :

Figo Achmad Yuzantha


(210501094)

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam perjalanannya, Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah "Amar Ma'ruf
Nahi Munkar", dan bukan hanya semata menyeru terhadap kebaikan dan mencegah yang
munkar. Akan tetapi, mengandung 3 hal yang mencakup gerakan tersebut, yakni liberasi,
humanisasi, dan transendensi.

Liberasi merupakan membebaskan manusia dari segala bentuk ketertindasan, dalam


artian kebodohan, penyakit, kelompok rentan, hingga kemiskinan.

Humanisasi sendiri bisa diartikan memanusiakan manusia, atau bisa disebut juga
manusia yang diberdayakan.

Yang terakhir, transendensi yang berarti membawa manusia kepada keimanan dan
kesholehan.

Sebagai gerakan tajrih (pemurnian) dan tajdid (pembaharuan), Muhammadiyah


memiliki banyak kiprah di berbagai macam bidang, mulai dari akidah, ibadah, pendidikan,
kesehatan, hingga pelayanan sosial.

Melalui teologi Al-Maun, Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai gerakan


yang sangat menekankan mengenai pentingnya amal saleh. Bahkan, Muhammadiyah juga
telah membuktikan ajaran sedikit berbicara banyak bekerja, disiplin, kerja keras, dan
tanggung jawab secara organisasi.

Hingga sekarang, Muhammadiyah mencoba tetap berusaha dalam menjalin


komunikasi yang baik, hingga memberikan pelayanan sosial terhadap masyarakat dan bagi
siapa saja yang membutuhkan. Hal inilah yang dinilai penting dalam perkembangan
Muhammadiyah itu sendiri.
Sementara itu, revitalisasi gerakan Muhammadiyah bisa dimaknai sebagai salah satu bentuk
atau proses dalam penguatan kembali sistem paham dan jati diri, sesuai dengan prinsip ideal
dalam mewujudkan tercapainya kekuatan Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam, yang bisa
menjalankan fungsi dakwah, demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim


Tujuan dakwah Muhammadiyah ialah meningkatkan kualitas atau taraf hidup manusia.
Segala amal usaha Muhammadiyah digerakkan untuk tujuan tersebut.

Hal ini bukan tanpa alasan, namun semenjak pendirian Muhammadiyah, upaya dari
KH Ahmad Dahlan yang dilandasi dengan dasar ayat Al Quran dan Hadits, mampu
menggerakkan dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang pendidikan, ekonomi, dan
sosial budaya.
Salah satu teologi Al-Ma'un, KH Ahmad Dahlan secara organisatoris menggerakkan
usaha-usaha di bidang ekonomi, dalam mengangkat dan mengentaskan kemiskinan umat
Islam. Dengan gerakan inilah, mendorong inspirasi untuk warga Muhammadiyah dalam upaya
mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat di berbagai bidang dan berbagai macam cara.
Salah satu gerakan peduli terhadap fakir miskin dan yatim piatu salah satunya dengan
melakukan zakat. Di dalam surat At-Taubah ayat 60, menjelaskan golongan yang wajib
menerima zakat, terutama fakir miskin dan yatim piatu.

Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap kaum mustadh'afin


(lemah atau tidak berdaya), dhuafa, miskin, dan anak yatim, yang mengilhami Muhammadiyah
untuk mendirikan banyak lembaga, seperti :

• Pendidikan
• Panti asuhan
• Rumah sakit
• dan tempat layanan sosial yang lainnya

Fakta dan realita dari kemiskinan ialah wajah lain dari dehumanisasi (kemerosotan
tata-nilai). Kemiskinan tersebut terjadi akibat dari kemungkaran sosial dan dosa sosial akut.

Kemiskinan tersebut bukan hanya menjadi masalah individu saja, melainkan juga
menjadi masalah bersama yang harus dicari jalan keluarnya bersama juga.

2
2. Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah

1. Bidang Pendidikan

Pendidikan yang dirintis oleh Muhammadiyah merupakan pendidikan yang


berorientasi terhadap 2 hal, yakni perpaduan antara sistem sekolah umum dan madrasah atau
pesantren.

Dalam mewujudkan rintisan pendidikan tersebut, Muhammadiyah mendirikan amal


usaha, seperti :

• Sekolah umum modern


• Madrasah/pesantren modern
• Perguruan tinggi

2. Bidang Kesehatan

Sejak awal berdiri, Muhammadiyah meletakkan perhatian besar terhadap


kesejahteraan masyarakat, terlebih masyarakat dhuafa. Hal tersebut terbukti, dengan :

• Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan zakat maal kepada fakir miskin atau
golongan lain yang berhak menerima
• Pendirian panti asuhan, panti miskin, hingga panti jompo
• Pendirian balai kesehatan, poliklinik, rumah sakit umum, hingga rumah sakit ibu dan
anak
• Pendampingan terhadap masyarakat dhuafa agar bisa hidup mandiri

3. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, memiliki tujuan guna membimbing dan mendampingi


masyarahat ke arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi, sesuai dengan ajaran Islam dan
untuk meningkatkan kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah. Amal usaha
Muhammadiyah di bidang ekonomi, meliputi :

• Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


• Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
• Koperasi
• Biro perjalanan
3
• dan lain sebagainya

4. Bidang Kaderisasi

Di bidang kaderisasi, Muhammadiyah mencoba untuk terus tetap mengepakkan


sayapnya dengan berbagai macam jalan yang harus ditempuh. Program yang dilakukan oleh
Muhammadiyah di bidang kaderisasi, meliputi :

• Peningkatan kualitas pengkaderan


• Melaksanakan program pengkaderan formal dan informal secara berkelanjutan
• Menyelenggarakan baitul arqam (ajang penambah wawasan) dan darul arqam (sistem
pengkaderan) Muhammadiyah
• Transformasi kader per jenjang dan per generasi
• Synergy building antar unit persyarikatan untuk kaderisasi

3. Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah

Revitalisasi merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam
menghidupkan kembali hal yang sebelumnya terberdaya, sehingga konsep revitalisasi berarti
menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital.

Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan proses perubahan yang
direncanakan, meliputi berbagai macam tahapan, mulai dari penataan, pemantapan,
peningkatan, dan pengembangan, yang kesemuanya tersebut dilakukan secara
berkesinambungan.

Beberapa langkah revitalisasi gerakan Muhammadiyah dalam menguatkan dan


menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar,
dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan bermasyarakat di


daerah lokal, nasional, dan global, dengan cara menjalankan fungsi dakwah dan
tajdid, serta mengembangkan ukhuwah dan kerja sama dengan semua pihak.
2. Mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama dalam Muhammadiyah,
dengan mengedepankan uswah hasanah.
3. Mengembangkan pemikiran Islam, sesuai dengan prinsip Manhaj Tajrih dan ijtihad,

4
yang menjadi salah satu acuan atau pedoman Muhammadiyah.
4. Mengembangkan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi yang
mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan kian mengarah terhadap pencapaian
tujuan Muhammadiyah.
5. Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di berbagai tingkatan, dalam lingkup
wilayah, daerah, cabang, dan ranting.
6. Meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah.
7. Mengembangkan model-model kegiatan atau aksi yang lebih sensitif dalam hal umat,
masyarakat, dan dunia, yang berkaitan dengan kemanusiaan, secara konsisten.
8. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan ortom (organisasi otonom)
Muhammadiyah.
9. Meningkatkan berbagai macam arahan, bimbingan, dan panduan, kepada seluruh
tingkatan pimpinan dan warga Muhammadiyah.
10. Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan Muhammadiyah.

4. Macam-macam Aspek Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah


a) Revitalisasi Teologis. Menyangkut ikhtiar dalam menafsir ulang pemikiran
dasar keagamaan (keislaman) dalam Muhammadiyah, sebagaimana prinsip
tersebut mengenai agama Islam, dunia, ibadah, sabilillah, dan ijtihad.
b) Revitalisasi Ideologis. Menyangkut penyusunan ulang dan penguatan sistem
paham, disertai dengan langkah-langkah pelembagaannya, yang menjadi
landasan guna membangun kesadaran dan ikatan kolektif, guna
memperjuangkan gerakan Muhammadiyah.
c) Revitalisasi Pemikiran. Menyangkut upaya dalam mengembangkan wawasan
pemikiran bagi seluruh anggota, termasuk kader dan pemimpin, baik itu dalam
format pemikiran Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang bercorak
dakwah dan tajdid (pembaharuan), maupun dalam memahami berbagai macam
permasalahan dan perkembangan kehidupan di tingkat lokal, nasional, hingga
global.
d) Revitalisasi Organisasi. Menyangkut terhadap perbaikan sistem atau tata
kelola kelembagaan persyarikatan, yang menyangkut penataan struktur dan
fungsi organisasi, birokrasi, pengelolaan dan pelayanan administrasi, hingga
pengembangan organisasi yang mengarah terhadap peningkatan kualitas, dan
efisiensi-efektivitas.

5
e) Revitalisasi Kepemimpinan. Menyangkut langkah-langkah penguatan kualitas
fungsi efektivitas pimpinan persyarikatan di seluruh lini, termasuk itu di
lingkungan organisasi otonom dan amal usaha, di mana secara langsung
menjadi suatu kekuatan dinamik dalam menggerakkan Muhammadiyah.
f) Revitalisasi Amal Usaha. Menyangkut pengembangan kualitas amal usaha
Muhammadiyah di berbagai macam bidang yang tumbuh di atas visi dan misi
gerakan, sekaligus mampu memenuhi hajat hidup masyarakat.
g) Revitalisasi Aksi. Menyangkut pengembangan model-model kegiatan atau
aktivitas gerakan Muhammadiyah, di mana secara langsung mampu memenuhi
kepentingan masyarakat luas, dengan misi dakwah dan tajdid (pembaharuan).

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dalam masalah sosial, Muhammadiyah mengambil surat Al-Ma'un dan


mengaplikasikannya di dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang tak mengherankan,
Muhammadiyah begitu gencar dan begitu banyak memiliki amal usaha, mulai di bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sementara itu, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengah melakukan
upaya revitalisasi, sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih baik dan lebih maju,
dari kondisi yang sebelumnya.

Muhammadiyah mencoba melakukan revitalisasi di seluruh lini dalam segala bidang,


dengan penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi
Muhammadiyah, dalam menjalankan amanat Muktamar.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Irwanda, B. G. (2016, 27 September). Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah


"Amar Ma'ruf Nahi Munkar". Dikutip 10 April 2019 dari Medium:
https://medium.com/@bobbygilangirwanda/muhammadiyah-adalah-gerakan-dakwah-
amar-maruf-nahi-munkar-dan-itu-bukan-semata-mata-menyeru-125c677ee562.
2. Ishomuddin (2013, 24 September). Memahami Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin
dan Anak Yatim. Dikutip 10 April 2019 dari Scribd:
https://id.scribd.com/doc/170652121/Gerakan-Peduli-Fakir-Miskin-AIK-III-S5.

Anda mungkin juga menyukai