Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AIK KEMUHAMMADIYAHAN

“GERAKAN SOSIAL MUHAMMADIYAH”

Dosen Pengampu : Risdiani,M.Si

Disusun Oleh :
1. Asniatu Umi Maghfiroh (18.0335.F)
2. Widya Febriyani (18.0404.F)
3. Yusrilia Syafira (18.0408.F)

PRODI SARJANA FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang masih
memberikan napas kehidupan, sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan
makalah,tentang Gerakan Sosial Muhammadiyah.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah AIK
Kemuhammadiyahan. Didalam makalah ini, dijelaskan banyak pokok bahasan mengenai
peranan Muhammadiyah diTanah Air, yang lebih spesifik lagi di bidang sosial.
Perlu diketahui, kemaslahatan umat memang menjadi salah satu aspek penting
didalam kehidupan sosial-kemanusiaan, yang mana esensinya "manusia sebagai makhluk
sosial". Sehingga, manusia tentu tak bisa hidup tanpa manusia lain, dan saling
membutuhkansatu sama lainnya.
Peran Muhammadiyah di sini ialah membantu mewujudkan cita-cita dan tujuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kami sampaikan banyak terima kasih atas segala bentuk perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat yang
lebih banyak lagi bagi diri penulis sendiri, dan khususnya bagi para pembaca pada umumnya.
Dengan segala bentuk kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif, tentu sangat
kami harapkan dari para pembaca, dalam upaya meningkatkan penyusunan makalah yang
lebih baik lagi diwaktu yang akan datang.

Pekalongan, 13 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam perjalanannya, Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah "Amar
Ma'rufNahi Munkar", dan bukan hanya semata menyeru terhadap kebaikan dan mencegah
yang munkar. Akan tetapi, mengandung 3 hal yang mencakup gerakan tersebut, yakni
liberasi,humanisasi, dan transendensi.Liberasi merupakan membebaskan manusia dari segala
bentuk ketertindasan, dalamartian kebodohan, penyakit, kelompok rentan, hingga
kemiskinan.Humanisasi sendiri bisa diartikan memanusiakan manusia, atau bisa disebut
jugamanusia yang diberdayakan.Yang terakhir, transendensi yang berarti membawa manusia
kepada keimanan dankesholehan.Sebagai gerakan tajrih (pemurnian) dan tajdid
(pembaharuan).

Muhammadiyah memiliki banyak kiprah di berbagai macam bidang, mulai dari


akidah, ibadah, pendidikan,kesehatan, hingga pelayanan sosial.Melalui teologi Al-Maun,
Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai gerakan yang sangat menekankan mengenai
pentingnya amal saleh. Bahkan, Muhammadiyah jugatelah membuktikan ajaran sedikit
berbicara banyak bekerja, disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab secara organisasi.Hingga
sekarang, Muhammadiyah mencoba tetap berusaha dalam menjalin komunikasi yang baik,
hingga memberikan pelayanan sosial terhadap masyarakat dan bagisiapa saja yang
membutuhkan. Hal inilah yang dinilai penting dalam perkembangan Muhammadiyah itu
sendiri.Sementara itu, revitalisasi gerakan Muhammadiyah bisa dimaknai sebagai salah satu
bentuk atau proses dalam penguatan kembali sistem paham dan jati diri, sesuai dengan
prinsip ideal dalam mewujudkan tercapainya kekuatan Muhammadiyah, sebagai gerakan
islam yang bisa menjalankan fungsi dakwah, demi terwujudnya masyarakat islam yang
sebenar-benarnya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Nilai-nilai dan Ajaran Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah (Teologi Al-Ma’un)

Teologi dalam bahasa Yunani dikenal dengan "theos" yang berarti Tuhan dan "logia"
yang berarti kata-kata, ucapan, atau wacana. Jadi, teologi adalah wacana yang berdasar nalar
tentang agama, spiritualitas, dan Tuhan. Dengan demikian, teologi merupakan suatu ilmu
yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi
meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Sang Pencipta.Teologi memampukan
seseorang dalam memahami tradisi agamanya sendiri atauagama lain, melestarikan,
memperbarui, hingga menerapkan sumber dari suatu tradisi dalam situasi atau kebutuhan
yang terjadi di masa kini, atau bisa juga dijadikan sebagai alasan yang lain.

Surat Al-Ma'un termasuk ke dalam surat-surat pendek yang terdapat di dalam juz
30.Surat ini terdiri atas sebanyak 7 ayat, yang tergolong Makkiyah (yang diturunkan di
Mekkah).Tafsir surat Al-Ma'un menurut Prof. Dr. H. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-
Misbah, vol.15 hal. 643-658, menjelaskan jika asbabun nuzul surat Al-Ma'un sehubungan
dengan kebiasaan dari Abu Sofyan dan Abu Jahal yang kabarnya tiap minggu menyembelih
seekor unta.Pada suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging yang
sudah disembelih tersebut. Akan tetapi, Abu Jahal dan Abu Sofyan malah tidak
memberinya, malah anak yatim tersebut dihardik dan diusir.Jika seseorang membenci anak
yatim, maka orang tersebut membenci keberasalan Nabi Muhammad. Sebab, Nabi
merupakan anak yatim, yang dipinggirkan oleh keluarganya,dan hidup dengan cara
menggembala, berkutat dengan kemiskinan selama masa kecilnya.

Kata Al-Ma'un dalam bahasa Arab berarti bantuan, membantu dengan bantuan
yang jelas (baik itu dengan alat ataupun fasilitas), sehingga memudahkan tercapainya
sesuatu yang diharapkan. Sementara itu, Al-Ma'un juga bisa bermakna :

 Zakat
 Harta benda
  Alat-alat rumah tangga
 Air
 Keperluan sehari-hari
  dan lain sebagainya
Dalam makna yang lebih luas, Al-Ma'un dimaknai dengan membantu sesuatu
yang kecil dan dibutuhkan oleh orang lain.

2.2. Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim


Tujuan dakwah Muhammadiyah ialah meningkatkan kualitas atau taraf hidup
manusia.Segala amal usaha Muhammadiyah digerakkan untuk tujuan tersebut. Hal ini
bukan tanpa alasan, namun semenjak pendirian Muhammadiyah, upaya dari KH Ahmad
Dahlan yang dilandasi dengan dasar ayat Al Quran dan Hadits, mampu menggerakkan
dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang pendidikan, ekonomi, dansosial
budaya.Salah satu teologi Al-Ma'un, KH Ahmad Dahlan secara organisatoris
menggerakkan usaha-usaha di bidang ekonomi, dalam mengangkat dan mengentaskan
kemiskinan umat Islam. Dengan gerakan inilah, mendorong inspirasi untuk
warga Muhammadiyah dalam upaya mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat di
berbagai bidang dan berbagai macam cara.
Salah satu gerakan peduli terhadap fakir miskin dan yatim piatu salah satunya
dengan melakukan zakat. Di dalam surat At-Taubah ayat 60, menjelaskan golongan yang
wajib menerima zakat, terutama fakir miskin dan yatim piatu.Muhammadiyah dalam
praktisi sosial dengan pemihakan terhadap kaum mustadh'afin (lemah atau tidak
berdaya), dhuafa, miskin, dan anak yatim, yang mengilhami Muhammadiyah untuk
mendirikan banyak lembaga, seperti :
 Pendidikan
 Panti asuhan
 Rumah sakit
 dan tempat layanan sosial yang lainnya
Fakta dan realita dari kemiskinan ialah wajah lain dari dehumanisasi
(kemerosotantata-nilai). Kemiskinan tersebut terjadi akibat dari kemungkaran sosial
dan dosa sosial akut.Kemiskinan tersebut bukan hanya menjadi masalah individu saja,
melainkan juga menjadi masalah bersama yang harus dicari jalan keluarnya bersama
juga.Dalam konteks inilah, Muhammadiyah bisa memainkan peran yang strategis,
dengan memberikan sumbangsih nyata terhadap masyarakat.

2.3. Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah


1. Bidang Pendidikan
Pendidikan yang dirintis oleh Muhammadiyah merupakan pendidikan yang
berorientasi terhadap 2 hal, yakni perpaduan antara sistem sekolah umum dan
madrasah atau pesantren. Dalam mewujudkan rintisan pendidikan tersebut,
Muhammadiyah mendirikan amalusaha, seperti :
 Sekolah umum modern
 Madrasah/pesantren modern
 Perguruan tinggi

2. Bidang Kesehatan

Sejak awal berdiri, Muhammadiyah meletakkan perhatian besar terhadap


kesejahteraan masyarakat, terlebih masyarakat dhuafa. Hal tersebut terbukti,
dengan :

 Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan zakat maal kepada fakir miskin


ataugolongan lain yang berhak menerima
 Pendirian panti asuhan, panti miskin, hingga panti jompo
 Pendirian balai kesehatan, poliklinik, rumah sakit umum, hingga rumah
sakit ibu dananak
 Pendampingan terhadap masyarakat dhuafa agar bisa hidup mandiri

3. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, memiliki tujuan guna membimbing dan


mendampingi masyarahat ke arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi, sesuai
dengan ajaran Islam dan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan amal usaha
Muhammadiyah. Amal usahaMuhammadiyah di bidang ekonomi, meliputi :
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
 Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
 Koperasi
 Biro perjalanan
 dan lain sebagainya
4. Bidang Kaderisasi
Di bidang kaderisasi, Muhammadiyah mencoba untuk terus tetap
mengepakkan sayapnya dengan berbagai macam jalan yang harus ditempuh.
Program yang dilakukan oleh Muhammadiyah di bidang kaderisasi, meliputi :
 Peningkatan kualitas pengkaderan
 Melaksanakan program pengkaderan formal dan informal secara berkelanju
tan
 Menyelenggarakan baitul arqam (ajang penambah wawasan) dan darul
arqam (sistempengkaderan) Muhammadiyah
 Transformasi kader per jenjang dan per generasi
 Synergy building antar unit persyarikatan untuk kaderisas

2.4. Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah

Revitalisasi merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam
menghidupkan kembali hal yang sebelumnya terberdaya, sehingga konsep revitalisasi
berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital.

Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan proses perubahan


yang direncanakan, meliputi berbagai macam tahapan, mulai dari penataan,
pemantapan,peningkatan, dan pengembangan, yang kesemuanya tersebut dilakukan
secara berkesinambungan.Beberapa langkah revitalisasi gerakan Muhammadiyah
dalam menguatkan dan menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah dalam
menjalankan amanat Muktamar,dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan bermasyarakat


didaerah lokal, nasional, dan global, dengan cara menjalankan fungsi dakwah
dantajdid, serta mengembangkan ukhuwah dan kerja sama dengan semua pihak.

2. Mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama dalam Muhammadiyah


dengan mengedepankan uswah hasanah.

3. Mengembangkan pemikiran Islam, sesuai dengan prinsip Manhaj Tajrih dan


ijtihad,yang menjadi salah satu acuan atau pedoman Muhammadiyah.

4. Mengembangkan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi yang


mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan kian mengarah terhadap pencapaian
tujuan Muhammadiyah.
5. Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di berbagai tingkatan, dalam lingkup
wilayah, daerah, cabang, dan ranting.

6. Meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah.

7. Mengembangkan model-model kegiatan atau aksi yang lebih sensitif dalam hal


umat,masyarakat, dan dunia, yang berkaitan dengan kemanusiaan, secara konsisten.

8. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan ortom (organisasi otonom)


Muhammadiyah.

9. Meningkatkan berbagai macam arahan, bimbingan, dan panduan,


kepada seluruhtingkatan pimpinan dan warga Muhammadiyah.

10. Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan Muhammadiyah
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam masalah sosial, Muhammadiyah mengambil surat Al-Ma'un dan
mengaplikasikannya di dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang tak
mengherankan, Muhammadiyah begitu gencar dan begitu banyak memiliki amal
usaha, mulai di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan masih banyak lagi yang
lainnya.Sementara itu, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengah
melakukan upaya revitalisasi, sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih
baik dan lebih maju, dari kondisi yang sebelumnya.Muhammadiyah mencoba
melakukan revitalisasi di seluruh lini dalam segala bidang,dengan penguatan seluruh
aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah, dalam
menjalankan amanat Muktamar

Anda mungkin juga menyukai