A. Latar Belakang
B. Sejarah Singkat
Hizbul Wathan (HW) yang artinya pembela tanah air, adalah nama gerakan
kepanduan dalam Muhammadiyah. Kepanduan adalah sistem pendidikan luar keluarga
dan sekolah yang membentuk dan membina watak anak, remaja & pemuda dengan
metode menarik, menyenangkan dan menantang serta dilaksanakan di alam terbuka.
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom di lingkungan
Muhammadiyah yg khusus dalam bidang kepanduan. Pandu HW adalah anggota
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.
Hizbul Wathan didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan dengan nama semula “Padvinder
Muhammadiyah” pada tahun 1918 di Yogyakarta dan selang dua tahun di tahun 1920
diganti dengan nama “Hizbul Wathan”, sehingga HW berkembang di seluruh nusantara.
Selama pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan (1942 sd 1950), kepanduan
HW terpaksa tidak aktif. Tahun 1950 Kepanduan HW diaktifkan kembali hingga tahun
1961. Tahun 1961, dengan adanya Kepres No. 238 Tahun 1961, semua pandu-pandu di
Indonesia melebur menjadi “PRAMUKA” termasuk juga HW.
Era reformasi telah mengubah pandangan dari sentralisasi menjadi desentralisasi,
Oleh karena itu PP Muhammadiyah membangkitkan kembali HW pada 18 November
1999. oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
dibangkitkan kembali untuk kedua kalinya, dengan surat keputusan nomor 92/SK-PP/VI-
B/1.b/1999 dan dipertegas dengan surat keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
nomor 10/Kep/I.O/B/2003. Tahun 1999 dimulailah tahap sosialisasi HW kembali ke
suluruh pimpinan-pimpinan Muhammadiyah baik di Tingkat Wilayah, Daerah, Cabang
maupun Ranting.
KH. Ahmad Dahlan tertarik pada sistem pendidikan kepanduan karena menggunakan
metode menarik, menyenangkan dan menantang dalam membentuk watak generasi
muda. Beliau yakin, sistem kepanduan ini dapat digunakan sebagai sarana pembentukan
kader Muhammadiyah dan Bangsa Indonesia. Dengan metode kepanduan, anak, remaja
dan pemuda dilatih untuk mampu menjadi warga masyarakat yg berguna, mandiri dan
berakhlak mulia.
Organisasi HW dahulu, merupakan majelis, sedangkan HW baru berstatus otonom di
lingkungan Muhammadiyah. Sistem pendidikannya tetap sama, tetapi metode dan teknik
pelatihannya disesuaikan dengan tuntutan perkembangan peserta didik masa kini.
Demikian juga seragam dan atribut yg dikenakan, diusahakan sesuai selera anak muda
dan norma agama.
Pada dasarnya HW dan Pramuka sebagai gerakan kepanduan adalah sama yg
tujuannya sama-sama mendidik anak bangsa. Kepanduan HW lebih menekankan kepada
kepanduan islami, dengan menerapkan akidah islam dalam setiap aspek kegiatan
kepanduan.
C. Prinsip Dasar
Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom Persyarikatan Muhammadiyah
yang bergerak dalam bidang pendidikan kepanduan putra maupun putri, merupakan
gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi munkar, berakidah Islam dan bersumberkan
Al-Qur'an dan As-Sunnah. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah dengan jalan menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam lewat jalur pendidikan kepanduan.
Pencapaian maksud dan tujuan HW dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Melalui jalur kepanduan ingin meningkatkan pendidikan angkatan muda putra
ataupun putri menurut ajaran Islam.
2. Mendidik angkatan muda putra dan putri agar menjadi manusia muslim yang
berakhlak mulia, berbudi luhur sehat jasmani dan rohani.
3. Mendidik angkatan muda putra dan putrid menjadi generasi yang taat beragama,
berorganisasi, cerdas dan trampil.
4. Mendidik generasi muda putra dan putri gemar beramal, amar makruf nahi munkar
dan berlomba dalam kebajikan.
5. Meningkatkan dan memajukan pendidikan dan pengajaran, kebudayaan serta
memperluas ilmu pengetahuan sesuai dengan ajaran agama Islam.
6. Membentuk karakter dan kepribadian sehingga diharapkan menjadi kader pimpinan
dan pelangsung amal usaha Muhammadiyah.
7. Memantapkan persatuan dan kesatuan serta penanaman rasa demokrasi serta
ukhuwah sehingga berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
8. Melaksanakan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan organisasi.
Membahas mengenai Tujuan, Azas, Visi dan Misi Kepanduan Hizbul Wathan tentunya kita
tidak bisa lepas dari Anggaran Dasar Kepanduan Hizbul Wathan sebagai bahan acuan
penyelenggaraan kegiatan kepanduan ini. Dalam Anggaran Dasar yang telah disahkan
pada Muktamar ke-2 Hizbul Wathan di Jakarta pada tanggal 14 - 15 Januari 2011 yang
lalu, serta telah disahkan oleh PP Muhammadiyah melalui Surat Keputusannya No.
49/KEP/I.0/B/2011, Tujuan, Azas, Visi dan Misi Kepanduan Hizbul Wathan adalah ...
TUJUAN
1. Menegakan dan menjunjung tinggi Agama Islam, sehingga terwujud masyarakat
kepanduan yang islami.
2. Pro aktif membantu orang tua dalam mendidik,mengasuh, dan membimbing anak –
anak remaja dan pemuda melalui pendidikan dan latihan kepanduan supaya menjadi
orang islam yang berarti, bertaqwa kepada Allah, berbudi pekerti yang luhur,
berbadan sehat dan tangkas, hingga berguna bagi diri sendiri, persyarikatan dan
masyarakat umum
AZAS
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan berazaskan Islam, diwujudkan dalam sikap dan
perilaku setiap anggota Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
VISI
Kepanduan Hizbul Wathan adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah
untuk anak, remaja dan pemuda. Dilakukan di alam terbuka dengan metode yang
menarik, menyenangkan dan menantang, dalam rangka membentuk warga negara yang
berguna dan mandiri.
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah Kepanduan Islami, artinya dalam upaya
menanamkan aqidah Islamiyah dan membentuk akhlaq mulia kepada peserta didik
dilakukan dengan metode kepanduan.
Ciri khas Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan ada dalam prinsip dasar dan metode
pendidikannya , yaitu:
1. Pengamalan aqidah Islamiyah.
2. Pembentukan dan pembinaan akhlaq mulia menurut ajaran Islam.
3. Pengamalan kode kehormatan pandu.
4. Pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu.
5. Kegiatan dilakukan di alam terbuka.
6. Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang.
7. Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan.
8. Sistem satuan dan kegiatan terpisah antara pandu putera dan pandu puteri.
9. Tidak terkait dan berorientasi pada partai politik atau golongan tertentu.
Masa jabatan Kwartir Pusat, Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah, dan Kwartir Cabang
masing-masing lima tahun.
Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi dalam HW, diselenggarakan oleh
Kwartir Pusat, diadakan satu kali dalam lima tahun, serta dihadiri oleh Kwartir
Pusat, anggota Tanwir dari Kwartir Wilayah, dan utusan Kwartir Daerah
Tanwir adalah permusyawaratan tertinggi dalam HW di bawah Muktamar,
diselenggarakan oleh Kwartir Pusat diadakan sekurang-kurangnya dua kali dalam
masa jabatan Kwartir Pusat, serta dihadiri oleh Kwartir Pusat dan anggota Tanwir
dari Kwartir Wilayah
Musyawarah Wilayah adalah permusyawaratan HW dalam Kwartir Wilayah,
diselenggarakan oleh Kwartir Wilayah diadakan satu kali dalam lima tahun, serta
dihadiri oleh Kwartir Wilayah, utusan Kwartir Daerah, dan utusan Kwartir Cabang
Musyawarah Daerah adalah permusyawaratan HW dalam Kwartir Daerah,
diselenggarakan oleh Kwartir Daerah diadakan satu kali dalam lima tahun serta
dihadiri oleh Kwartir Daerah, utusan Kwartir Cabang dan utusan Pimpinan Qabilah
Musyawarah Cabang adalah permusyawaratan HW dalam Kwartir Cabang,
diselenggarakan oleh Kwartir Cabang diadakan satu kali dalam lima tahun, serta
dihadiri oleh Kwartir Cabang, dan utusan Pimpinan Qabilah
Musyawarah Qabilah HW adalah permusyawaratan HW dalam Qabilah,
diselenggarakan oleh Pimpinan Qabilah diadakan setiap dua tahun sekali,serta
dihadiri Pimpinan Qabilah
PROGRAM KERJA QABILAH
1. Organisasi:
3. Diklat
Peserta didik :
Anggota Dewasa :
mengikuti pelatihan jabatan seperti jaya pertiwi, jaya melati, jaya matahari
pertemuan pelatih athfal, pengenal, penghela dan penuntun
Pembinaan dan Akreditasi Pelatih Qabilah
4. HUMAS, Komunikasi dan Informasi
UNDANG-UNDANG PANDU HW :
Tanyakan pada diri kita apakah kita sudah berupaya untuk selalu dapat dipercaya ?
Khususnya hari ini apakah kita telah berkata, bertindak sesuatu yang tidak dapat di
percaya ?
Jangan pernah melukai perasaan orang lain
Jangan pernah mendustai kepada Allah SWT
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara
dusta "Ini halal dan Ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah
beruntung.
Adakah sesuatu yang kita telah lakukan yang membuat kita tidak setia?
Adakah sesuatu yang telah menghilangkan keteguhan hati kita?
Khususnya hari ini, apakah kita telah berkhianat pada sahabat kita?
Dan apakah kesetiaan kita telah tergoncang demi kesenangan sesaat.Bahwasanya
orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia
kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, Maka barangsiapa yang melanggar
janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan
barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang
besar.
3. HW siap menolong dan wajib berjasa
Apakah ketika teman seperjuangan kita sedang sakit, adakah usaha kita untuk
menjenguknya?
Apakah ketika teman kita, sahabat kita, guru kita dan orang tua kita yang pada waktu
membutuhkan pertolongan, kita menolongnya dengan wajah tersenyum, dan dengan
ikhlas hati?Atau malah kita membiarkannya, tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.
Upaya untuk mewujudkan perdamaian dan rasa persaudaraan para muslimin tidak ada
kekacauan di muka bumi
Berbicara yang sopan santun tidak menyinggung perasaaan orang lain, mengeluarkan
kata – kata kasar,Berjiwa besar berani meminta maaf apa bila kita berbuat salah atau pun
ada teman kita yang melakukan kesalahan kepada kita.
Menyayangi semua makhluk hidup yang ada di muka dunia ini,membuang sampah
ketempatnya, menjaga lingkungan, tidak menembang pohon sembarangan. kasih sayang
antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka karena Allah swt
maha pengampun dan penyanyang.
Apapun yang terjadi kita terima dengan penuh kesabaran dan hati yang lapang.
Melaksanakan tugas dengan ikhlas,apa lagi dengan agama dengan tulus dan ikhlas.
Apapun yang kita laksanakan harus lah bersikap sabar karena sabar itu adalah penolong
hidup kita.
Kita harus hemat jangan terlalu boros, berupaya lah menabung untuk masa depan, jangan
lah menghabur – haburkan kalau tidak penting, sisikan lah harta – harta kita bagi keluarga
atau pun yang memerlukan
10. HW suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Seorang dikatakan matang jiwanya, bila itu dalam setiap tingkah lakunya sudah
mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Suci dalam
pikiran berarti bahwa selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau
ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik. Suci
dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur serta dapat dipercaya
dengan tidak menyinggung perasaan orang lain. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat
dari pikiran dan perkataan yang suci, maka harus sanggup dan mampu berbuat yang baik
dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
Lambang HW adalah sinar matahari dengan logo HW dan kuncup melati. Sinarnya
sebanyak 12 dengan logo HW. Melambangkan bahwa HW sebagai organisasi otonom
Muhammadiyah yang artinya bahwa setiap anggota HW mampu memancarkan cahaya
pribadi pada masyarakat, bangsa dan Negara. Sedangkan kuncup melati melambangkan
kecintaan dan keharuman yaitu mencerminkan kepribadian pemuda Muhammadiyah
sebagai pemuda Muhammadiyah.
SIMBOL
Simbol Hizbul Wathan adalah sebagai jati diri anggota Pandu HW yaitu berupa
lingkaran dengan gambar sekuntum bunga melati di dalamnya, serta sebuah pita
bertuliskan "Fasthabiqul Khairat"dalam huruf arab yang artinya berlomba-lomba dalam
kebaikan.
Kuncup bunga melati dengan daun mahkota berwarna putih berarti suci, berjumlah
lima helai bermakna rukun Islam. Daun kelopak berjumlah enam bermakna rukun Iman
dan dua lembar daun bermakna dua kalimat syahadat, ditopang oleh selembar pita
berbentuk mulut tersenyum bermakna pandu ini selalu bahagia.
Bendera
Bendera resmi Pandu Hizbul Wathan berbentuk empat persegi panjang dengan
perbandingan lebar dan panjangnya dua berbanding tiga. Di dalamnya berisi enam garis
hijau yang bermakna rukun iman dan lima garis kuning yang bermakna rukun Islam. Di
sudut sebelah kiri atas terdapat lambang HW berwarna putih di atas dasar persegi
panjang hijau, dengan ukuran lebar dan panjangnya masing-masing sepertiga lebar dan
sepertiga panjang bendera yaitu 90 cm x 135 cm.