X MIPA 8
Aulia Khansa Sabrina Ramadani Hartono Rosita 22227
Nafisa Annafi 22439
Nailah Ramadhani Alfathinah 22443
Organisasi HW
Kepanduan Hizbul Wathan (disingkat HW) adalah salah satu organisasi otonom
Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang pendidikan kepanduan putra
maupun putri, merupakan gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi munkar, berakidah
Islam dan bersumberkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Organisasi ini didirikan dengan tujuan
untuk mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah dengan jalan
menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam lewat jalur pendidikan kepanduan.
Susunan organisasi Hizbut Wathan dibuat secara berjenjang dari tingkat Kwartir Pusat,
Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah/Kota, dan Kwartir Cabang. Kwartir Pusat adalah kesatuan
wilayah-wilayah dalam ruang lingkup nasional. Kwartir Wilayah adalah kesatuan kwartir-
kwartir daerah dalam satu propinsi. Kwartir Daerah/Kota adalah kesatuan kesatuan kwartir-
kwartir Cabang dalam satu daerah/kota. Sedangkan Kwartir Cabang adatah kesatuan
golongan-golongan (tempat pelatihan).
Organisasi HW SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Hizbul Wathan merupakan salah satu organisasi otonom dalam Muhammadiyah yang
bergerak dalam bidang kepanduan. Oleh karena itu Hizbul Wathan menjadi salah satu
kegiatan ekstrakurikuler wajib yang diikuti oleh siswa-siswi di SMA Muhammadiyah 1
Yogyakarta. Kegiatan Hizbul Wathan wajib dilaksanakan oleh Pandu HW Penghela Kelas X
yang pelaksanaannya dilakukan setiap hari Rabu.
HW WAJIB
Dilaksanakan sebanyak satu kali dalam seminggu, tepatnya di hari rabu.
TARUNA MELATI
Uji kompetensi yang dilakukan setiap akhir semester, yaitu dengan mengulang
materi yang sudah diajarkan di kelas
PETUAH
Kegiatan perkemahan wajib di akhir tahun pembelajaran. Dilaksanakan selama
tiga hari yakni Jumat – Ahad
1. Atribut Umum
Yaitu tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota yang telah dilantik,
seperti tutup kepala, duk (kacu atau setangan leher), tanda pelantikan (berupa
simbol HW berwarna hijau untuk golongan Penghela (SMK, MA sederajat) di pasang
tengah saku kiri.
2. Atribut Satuan
Yaitu tanda yang dapat menunjukkan satuan / kwartir tertentu, tempat seorang
anggota Pandu bergabung.
3. Atribut Jabatan
Yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seorang anggota Pandu
HW kesatuannya.
4. Atribut Kecakapan
Yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan yang dimiliki oleh seorang
anggota Pandu HW. Atribut ini terbagi 2 (dua) yaitu Tanda Kenaikan Tingkat untuk
anggota kepanduan HW yang telah menyelesaikan Syarat Kenaikan Tingkat dan
Tanda Kecakapan Pandu untuk anggota kepanduan HW yang telah memenuhi
Syarat Kecakapan Pandu.
5. Atribut Penghargaan
Yaitu tanda yang menunjukkan jasa, penghargaan serta kegiatan yang pernah diikuti
oleh seorang anggota kepanduan HW.
1. Alat untuk mengenal Pandu, satuan, tingkat kecakapan, jabatan, tempat dan
wilayahnya.
2. Tanda pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat kecakapan serta
pemberian tanggung jawab atas jabatan di embannya.
3. Tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi yang bersangkutan agar selalu
menjaga dan memelihara nama baik pribadi dan organisasinya.
Pengenalan Sebutan Nama
Tahun 1918 adalah saat Gerakan Hizbul wathan melangkahkan langkahnya yang pertama
dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Untuk pengawasan Gerakan padvinder
Muhammadiyah ini diserahkan kepada Muhammadiyah bagian sekolahan.Oleh
Muhammadiyah bagian sekolahan tersebut dibentuklah pengurus. Untuk memajukan
gerakan tersebut, direncanakan akan mengadakan studi ke JPO Solo.
Nama Hizbul Wathan berasal dari nama kesatuan tentara Mesir yang sedang berperang
membela tanah airnya. Dengan kata sepakat nama Hizbul Wathan dipakai mengganti nama
“Padvinder Muhammadiyah“ pada tahun 1920.
Lambang, Simbol, dan Bendera HW
LAMBANG HW
• Lambang HW adalah lingkaran matahari bersinar utama dua belas dan di tengahnya
tertulis inisial HW.
• Sinar utama matahari bermakna bahwa setiap pandu HW diharapkan mampu
memancarkan sinar pribadi muslim sehari penuh kepada masyarakat, bangsa, dan
negara.
SIMBOL HW
• Simbol HW sebagai jati diri adalah sekuntum bunga melati yang dengan pita di
bawahnya yang bertuliskan “fastabiqul khairat” dengan huruf arab yang bermakna
berlomba-lombalah dalam berbuat kebajikan.
• Kuncup bunga melati dengan daun mahkota berwarna putih bermakna suci,
berjumlah lima helai bermakna rukun islam.
• Daun kelopak berjumlah enam bermakna rukun iman.
• Dua lembar daun bermakna dua kalimat syahadat, ditopang oleh selembar pita
berbentuk mulut tersenyum, artinya pandu ini selalu riang gembira.
BENDERA HW
Bendera HW berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan 2 : 3.Di
dalamnya berisi enam garis hijau yang bermakna rukun iman dan lima garis kuning
yang bermakna rukun islam.
Di sudut sebelah kiri atas terdapat lambang HW berwarna putih di atas dasar persegi
panjang hijau, dengan ukuran lebar dan panjangnya masing-masing sepertiga lebar
dan sepertiga panjang bendera.
Ukuran bendera HW sama untuk seluruh kwartir dan qabilah, yaitu 148,5 x 99 cm.
Warna kuning berarti waskita/waspada. Pandu HW sebagai kader Muhammadiyah
dan kader bangsa indonesia wajib memiliki sifat waspada terhadap gejala zaman,
tetap siap siaga, dan bisa memberika pencerahan umat.
warna hijau berarti teduh. Pandu HW wajib menjadi tempat yang teduh sehingga
orang yang memandang hatinya langsung nyaman dan tenang.
Warna putih memiliki makna suci dan ikhlas. Pandu HW dalam bergerak
mengembangkan organisasi harus mempunya sifat ikhlas dan suci. Tidak memiliki
pamrih apapun kecuali hanya mengharapkan ridha Allah semata.
Mars dan Tepuk HW
MARS HW
Mars Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) pertama kali diciptakan oleh H.
Siradj Dahlan pada tahun 1929, dan syair oleh H. M. Yunus Anis.
Pada tahun 1961 rearrangement oleh M. Mursyid, versi tahun 1961 oleh Moh.
Diponegoro.
HW dibangkitkan kembali oleh Peryarikatan Muhammadiyah pada tahun 1999; dan
pada tahun 2000 Mars HW disempurnakan oleh H. M. Affandi.
Dan sejak disempurnakan sampai dengan sekarang, Mars HW terus digunakan oleh
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di seluruh Indonesia
LIRIK MARS HW
TEPUK HW
Satu, Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan tanah air
Dua, Menolong siapa saja semampu saya
Tiga, Setia menaati Undang-undang Pandu Hizbul Wathan
- Janji diucapkan secara sukarela oleh calon anggota ketika akan dilantik menjadi anggota
dan merupakan komitmen awal untuk mengikatkan diri dalam menetapi dan menepati janji
tersebut.
- Pengucapan janji selalu diawali dengan basmalah, disambung dengan dua kalimah
syahadat beserta artinya. Pengucapan kode kehormatan selain pada saat pelantikan, juga
pada saat latihan dan kegiatan lain yang diatur dalam pedoman / petunjuk pelaksanaan.
Materi Ular
Habitat Ular: Arboreal, Terrestrial, Aquatik, Semi Aqutik, dan Gurun
● Katanya ular harus dipenggal kepalanya kalau tidak nanti bisa hidup lagi
● Kalau ular mati nanti dia bawak teman-temannya
● Garam ditaburkan di sekitar tenda agar ular tidak bisa masuk ke dalam tenda
● Mengusir ular menggunakan cuka dapur
Peranan Ular Bagi Ekosistem
Materi P3K
A. Pengertian
Tindakan pertolongan yang diberikan secepat dan setepat mungkin kepada orang
yang mengalami kecelakaan yang sifatnya sementara.
B. Tujuan
Menyelamatkan jiwa atau mencegah kematian.
Mencegah cacat yang lebih berat.
Mencegah infeksi.
Mempertahankan daya korban sampai datangnya pertolongan lebih lanjut.
Mengurangi rasa sakit serta rasa takut.
C. Prinsip Dasar
Jangan panik
Amati sekitar
Evaluasi
Gejala
Penderita menyahut jika dipanggil.
Penderita terbaring dengan tidak bergerak.
Pernafasan ada dan denyut nadi terasa lambat.
Pandangan berkunang-kunang.
Telinga berdenging.
Nafas tidak teratur.
Muka pucat.
Lemas dan keringat dingin.
Pertolongan
Baringkan korban di tempat sejuk dan jauh dari kerumunan.
Jauhkan dari sinar matahari langsung.
Kendorkan pakaian korban.
Benarkan postur korban.
Jangan berikan makanan atau minuman kepada korban.
Jangan ditinggal.
Hindarkan korban dari bencana selanjutnya.
Evakuasi korban secepat mungkin apabila memungkinkan.
2. Mimisan
Pendarahan yang terjadi di hidung yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah.
Gejala
Adanya darah yang keluar dari hidung.
Dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Kadang disertai pusing.
Pertolongan
Tenangkan dan bawa korban ke tempat yang aman dan sejuk.
Tundukan kepala korban.
Tekan cuping hidung.
Masukkan tisu di lubang hidung.
Minta korban bernafas melalui mulut.
Panggil paramedis dan evakuasi korban.
3. Kram kaki
Kontraksi yang berlebihan dari otot yang memanjang biasanya
disebabkan karena kelelahan pada otot.
Gejalanya
Terasa nyeri dan tegang.
Kadang bengkak pada area kram.
4. Keseleo
Cedera berupa peregangan dan atau robekan pada otot.
5. Gigitan Hewan
Gigitan atau sengatan hewan terbagi menjadi dua jenis yaitu yang
beracun dan tidak beracun.
Gejala
Ada bekas gigitan.
Biasanya ada rasa gatal atau nyeri.
Jika gigitan hewan beracun, terdapat gejala seperti sesak nafas,
bercak merah, dan lainnya.
Pertolongan
Cuci bekas gigitan dengan air mengalir.
Lakukan pembidaian.
Apabila terdapat racun, lakukan pertolongan pertama layaknya
pertolongan pertama pada gigitan ular.
Evakuasi korban secepat mungkin setelah memastikan sumber
gigitan.
6. Keracunan
Penyakit yang terjadi jika sesuatu yang kita makan terdapat racun.
Gejala
Terasa terbakar pada selaput lendir mulut, kerongkongan, dan
lambung.
Terjadinya lepuhan pada selaput lendir yang menyebabkan sesak
nafas.
Pertolongan
Bantu korban untuk muntah sebelum 4 jam terjadi keracunan.
Bersihkan mulut penderita.
Berikan air putih.
Apabila korban pingsan segera panggil tenaga medis.
7. Luka
Kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ
tubuh lain.
Efek
Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ.
Respon stress simpatis.
Perdarahan serta pembekuan darah.
Kontaminasi bakteri, dan kematian sel.
a. Luka tertutup
Cedera yang disebabkan oleh benda tumpul dan tidak ada
pendarahan terbuka.
o Pertolongan
Istirahatkan area memar.
Kompres dengan air es.
Hindari melakukan pijitan.
Angkat bagian yang memar lebih tinggi dari jantung.
Setelah 24 jam kompres dengan air hangat.
Jika memar tidak kunjung mereda segera hubungi
tenaga medis.
b. Luka terbuka
Tingkat keparahan luka
Superficial (luka ringan)
Partial thickness
Full-thickness
Deep and complicated
o Luka tusuk
Pertolongan
Jangan cabut benda jika ada benda yang tertancap
di area cedera.
Cuci luka dengan air mengalir (jika sudah tidak ada
benda yang menancap).
Oleskan antiseptik dan balut luka.
Jangan membalut terlalu kencang.
c. Luka Bakar
Terjadi karena sengat panas berlebih, siraman air panas, uap
panas, bahan kimia, listrik, radiasi, atau kontak langsung
dengan api.
Pertolongan
Lepaskan semua kain dan aksesoris yang
menempel di area luka.
Alirkan air dingin pada area luka selama 20
menit.
Keringkan area luka.
Oleskan gel lidah buaya pada area luka.
Tutup luka dengan perban atau kasa.
Apabila rasa sakit tidak tertahankan, minum obat
anti nyeri.
8. Mabuk Perjalanan
Ketidakseimbangan antara otak dan indra penglihatan.
Pencegahan
Pastikan tubuh dalam kondisi prima.
Pilih tempat duduk yang mengalami kecil goncangan.
Minum obat sebelum berangkat.
Penanganannya
Siapkan kresek atau wadah muntah.
Kompres kening dengan air dingin
Minum minuman yang hangat.
Pandang sebuah objek tertentu di garis horizon.
9. Dehidrasi
Kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang
didapatkan.
Gejala
Mulut terasa kering.
Urine berwarna pekat.
feses sukar keluar.
Elastisitas kulit berkurang.
Jantung berdebar terus-terusan.
Rawan terkena keram otot dan kejang.
Tubuh terasa lemas.
Penanganan
Mengganti cairan yang hilang dari tubuh.
a. Diare
Feses penderita menjadi encer.
b. Demam
Peningkatan suhu tubuh hingga lebih dari 38oC.
c. Konstipasi
Feses menjadi sangat keras hingga sulit dikeluarkan.
F. Kasus Umum
1. Fisura (retak pada tulang)
Melukai jaringan tanpa menyebabkan patahan.
Gejala
Nyeri disertai dengan bengkak.
Ketidakmampuan tulang untuk memikul beban berat.
Penanganan
Pengistirahatan area cedera secara maksimal.
Konsumsi makanan tinggi serat dan kalsium.
2. Fraktura
Berdasarkan sifat patahan
o Terbuka
Disertai dengan luka di permukaan kulit daerah tulang yang patah.
o Tertutup
Tidak menimbulkan luka pada kulit di sekitar lokasi patah tulang.
o Partial
Tulang yang patah tidak seutuhnya atau hanya parsial.
o Displaced fracture
Tulang yang patah bergeser dan ujung-ujung patahan tulang tersebut
menjadi tidak sejajar.
o Nondisplaced fracture
Tulang yang patah tidak bergeser atau tetap berada di dalam posisi
yang sejajar.
o Oblik
Patah tulang yang memiliki pola patahan miring atau diagonal.
o Spiral
Tulang yang patah telah terpelintir atau berputar dari titiknya.
o Kominutif
Tulang pecah menjadi tiga bagian atau lebih dan tidak lagi sejajar.
o Linear/Longitudinal
Fraktur yang sejajar dengan panjang tulang.
o Greenstick
Tulang yang patah hanya di satu sisi, sehingga tulang dapat menekuk.
o Tous/Bruckle
Tulang yang patah hanya terjadi di satu sisi, tetapi patahan tersebut
tidak sampai terlepas.
Penanganan
Pada fraktur terbuka, bersihkan darah dengan antiseptic atau air.
Apabila terlihat tulang, jangan disentuh.
Lepas pakaian yang menghalangi.
Letakkan bidai di atas dan di bawah area patahan.
3. Hipotermia
Terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang
hilang.
Penyebab
Terlalu lama di tempat dingin.
Mengenakan pakaian yang tipis saat cuaca dingin.
Terlalu lama menggunakan pakaian basah.
Terlalu lama di dalam air.
Penanganan
Mencari denyut nadi dan pernapasan.
Pindahkan korban ke tempat hangat.
Berikan korban minuman hangat.
Tingkat Hipotermia
o Tingkat 1 (daerah dingin yang tidak familiar)
Penanganan
Menebalkan pakaian dan minum minuman hangat.
4. Obat
Luka terbuka
Iodine
Bola kapas steril
Kassa steril
Perban
Plester
Gunting
Pinset
Antiseptik
Sarung tangan
Alkohol pembersih
Salep
Antibiotik
Luka Bakar
Petroleum Jelly
Aloe Vera Gel
Penyakit umum
Oralt
Obat pencahar
Obat asam lambung
Obat alergi
Obat penghilang rasa sakit
Obat pilek
Obat batuk
Obat flu
Masker
Hand sanitizer
Obat tetes mata
Teromometer