Anda di halaman 1dari 3

Sekilas Perjalanan Kepanduan Hisbul Wathan

1. Didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1918.


2. Dilarang bergerak oleh pemerintah pendudukan Jepang dalam perang dunia II tahun 1942-1945.

3. Bangkit kembali seusai perang kemerdekaan tahun 1951.

4. Dilebur dalam Pramuka tahun 1961, dengan Kepres no. 238 tahun 1961.

5. Dibangkitkan kembali oleh PP Muhammadiyah sebagai Ortom pada tanggal 18 November 1999 dalam era
reformasi.

Jatidiri Kepanduan Hisbul Wathan


A. Identitas Kepanduan Hizbul Wathan
 Kepanduan Hizbul Wathan adalah sistem pendidikan anak, remaja dan pemuda, di luar lingkungan keluarga dan
sekolah, dalam membentuk warga masyarakat islami yang berguna dan berakhlak mulia, dengan metode kepanduan.
 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom Muhammadiyah, yang mengkhususkan pendidikan
anak, remaja dan pemuda menjadi warga masyarakat yang mandiiri dan berakhlak mulia, dengan metode kepanduan
yang islami.

B. Sifat Kepanduan Hizbul Wathan (HW)


     Kepanduan HW mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Terbuka, artinya dapat meneima siapa saja yang memenuhi syarat menjadi anggota.
 Sukarela, artinya tidak ada paksaan atau perintah untuk menjadi anggota.

 Nasional, artinya diperuntukkan bagi bangsa Indonesia, bergerak di bumi Indonesia dalam rangka mencerfdaskan
bangsa.

 Islami, sebagai salah satu dari organisasi otonom Muhammadiyah, yang mengemban misi dan visi persyarikatan.

C. Ciri khas Kepanduan Hizbul Wathan


     Ciri khas Kepanduan HW, ditandai dari prinsip dasar dan  metode pendidikan:
      1.  Prinsip Dasar yang harus dipatuhi adalah:
 Pengamalan akidah islamiyah.
 Pembentukan dan pembinaan akhlak mulia  menurut     ajaran Islam.

 Pengamalan Kode Kehormatan Pandu.

 Pendidikan di luar lingkungan keluarga dan sekolah.

 Satuan dan kegiatan terpisah antara putera dan puteri.

 Tidak terkait dan berorientasi kepada partai politik atau golongan  tertentu.

      2. Metode Pendidikan yang diterapkan adalah:


 Kegiatan dilakukan di alam terbuka.
 Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang.

 Pemberdayaan anak didik dengan penerapan sistem beregu.

 Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan.

D. Kode Kehormatan Pandu


Kode kehormatan pandu terdiri dari Janji Pandu dan Undang undang Pandu; yang masing-masing dibedakan antara pandu
Athfal dan pandu Pengenal/Penghela/Penuntun.
     1. Janji Pandu
 Janji Pandu  Athfal
 Janji Pandu Pengenal/Penghela/Penuntun

      2. Undang-undang
 Undang-undang Pandu Athfal
 Undang-undang Pandu Pengenal/Penghela/Penuntun

E. Lambang dan Simbol Kepanduan Hizbul Wathan


 Lambang Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah lingkaran matahari bersinar 12 dengan inisial HW di tengahnya.
 Simbol Gerakan Hizbul Wathan adalah sekuntum bunga melati yang dibawahnya ada pita bertuliskan Fastabiqul
Khairat dalam huruf Arab, bermakna berlomba-lomba dalam kebajikan.

 Sinar Matahari sebanyak dua belas yang di dalamnya terdapat inisial HW  bermakna bahwa setiap pandu HW
diharapkan mampu memancarkan sinar pribadi muslim sehari penuh kepada masyarakat, bangsa dan negara.
 Kuncup melati dengan daun mahkota berwarna putih bermakna suci, berjumlah lima helai bermakna rukun Islam.
Daun kelopak berjumlah enam helai (tampak tiga) bermakna rukun Iman, dan dua helai daun bermakna dua kalimat
syahadat.

F. Bendera Kepanduan Hizbul Wathan


 Bendera resmi Gerakan Kepanduan HW berbentuk kain empat persegi panjang, lebar dan panjang bendera
berbanding dua dan tiga. Di dalamnya terdapat enam strip berwarna hijau dan lima strip berwarna kuning. Di sudut
sebelah kiri atas terdapat lambang HW, berwarna putih di atas persegi panjang warna hijau dengan ukuran lebar
sepertiga lebar bendera dan ukuran panjang sepertiga panjang bendera.
 Strip hijau berjumlah enam bermakna rukun Iman dan strip kuning berjumlah lima bermakna rukun Islam.

 Ukuran bendera resmi sama untuk seluruh tingkat dan satuan, yaitu 90 cm x 135 cm.

 Bendera Suku Penghela, Pasukan Pengenal dan Rumpun Athfal, serta bendera Regu Pengenal dan Kuntum Athfal
disesuaikan dengan ciri khas dan kebanggaan masing-masing. Ketentuan lebih rinci dijelaskan dalam Surat Ketetapan
dari Kwartir Pusat dan dalam Buku Peraturan Dasar.

G. Pakaian Seragam Pandu Hizbul Wathan


1.  Pengertian Pakaian seragam
Pakaian seragam adalah pakaian resmi pandu HW yang  dikenakan oleh setiap anggotanya sebagai salah satu
identitas  organisasi dengan fungsi, criteria dan tata cara pemakaian tertentu.

2. Fungsi pakaian seragam pandu HW adalah:


 Sebagai identitas
 Sebagai penguat jiwa korsa

 Sebagai daya tarik

 Sebagai motivasi pengendalian disiplin

 Sebagai jalinan kebersamaan

 Sebagai cerminan kerapihan

 Sebagai barang kenang-kenangan

3. Kriteria Pakaian Seragam


 Memiliki estetika (seni dan keindahan)
 Menarik untuk mayoritas peserta didik dan anggota.

 Cocok dan mendukung  kegiatan di lapangan.

 Sederhana tapi anggun, praktis dan mudah pengadaannya

 Paduan warna harmonis dan mengandung makna.

 Memenuhi norma masyarakat dan agama

 Mencirikan jati diri organisasi dan belum digunakan oleh organisasi lain

.
4. Tata Tertib Pakaian Seragam HW
Pemakaian seragam baku pada saat yg ditentukan  harus utuh selengkapnya. Cara pemakaiannya harus tertib sesuai
dengan norma dan ketentuan yang berlaku. Saat pemakaian seragam ditentukan sbb.:
 Upacara resmi dan pertemuan kepanduan HW
 Upacara kenegaraan, untuk mewakili HW

 Latihan HW rutin, khusus, perkemahan dls.

 Upacara di lingkungan Muhammadiyah.

 Upacara pemakaman tokoh nasional / Muh.

5.  Dilarang pemakaian seragam untuk kepentingan  parta, golongan, famili, kelompok dan perorangan.

H. Atribut Pandu Hizbul Wathan


Pengertian Atribut
Atribut adalah tanda-tanda yg dikenakan  oleh anggota pandu, untuk  menunjukkan jabatan, jenjang  tingkat kecakapan,
satuan  dan daerah.
Fungsi Atribut
 Menunjang identitas
 Menandakan status dan posisi
 Menunjukkan prestasi kerja

 Menimbulkan kebanggaan

 Menandakan tingkatan

 Menjadi kenang-kenangan.

 Kriteria Atribut yang baik

 Memenuhi estetika dan seni/keindahan

 Anggun dan menunjang wibawa

 Sederhana, mudah dibuat dan murah.

 Simbul-simbulnya bermakna

 Belum dimiliki organisasi lain.

I.  Hymne dan Mars Hizbul Wathan


 Hymne Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah HIZBUL WATHAN PANDUKU
 Mars Kepanduan Hizbul Wathan adalah MARS HIZBUL WATHAN.

 Hymne dan Mars, seta penggunaannya dijelaskan dalam Buku Peraturan Dasar.

Anda mungkin juga menyukai