Lebih jelasnya bisa dibuka di artikel Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Muhammadiyah.
1. ‘Aisyiyah
2. Pemuda Muhammadiyah (PM)
3. Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA)
4. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
5. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
6. Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM)
7. Hizbul Wathan (HW)
Ortom khusus hanya satu yaitu ‘Aisyiyah karena seluruh anggotanya sudah
menjadi anggota Muhammadiyah dan diberi wewenang khusus untuk
menyelenggarakan amal usaha seperti amal usaha Muhammadiyah.
Ortom lain seperti IPM, IMM biasanya anggota juga tidak mesti menjadi kader
Muhammadiyah, bahkan ada juga yang kemudian aktif di organisasi lain.
1. Aisyiyah
‘Aisyiyah secara resmi didirikan pada tanggal 19 Mei 1917 bertepatan dengan 27
Rajab 1335 Hijriyah. Embrio berdirinya ‘Aisyiyah telah dimulai sejak didirikannya
perkumpulan Sapa Tresna di tahun 1914.
صالِ ًحا ِمنْ َذ َك ٍر َأ ْو ُأ ْنثَ ٰى َوه َُو ُمْؤ ِمنٌ فَلَنُ ْحيِيَنَّهُ َحيَاةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَ ْج ِزيَنَّ ُه ْمَ َمنْ َع ِم َل
َ ُس ِن َما َكانُوا يَ ْع َمل
ون َ َأ ْج َر ُه ْم بَِأ ْح
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Misi ‘Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan,
meliputi:
Perkumpulan tersebut diberi nama Siswa Praja (SP). Tujuan dibentuknya Siswa
Praja adalah menanamkan rasa persatuan, memperbaiki akhlak, dan
memperdalam agama.
Dengan adanya keputusan itu, maka nama Siswa Praja Wanita diganti menjadi
Nasyi’atul Aisyiyah (NA) yang masih di bawah koordinasi Aisyiyah. (nasyiah.or.id)
Tujuan didirikannya Nasyiatul ‘Aisyiyah adalah terbentuknya putri Islam yang
berarti bagi keluarga, bangsa, dan agama menuju terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya dengan misi-misinya yaitu :
3. Pemuda Muhammadiyah
Pemuda Muhammadiyah secara resmi didirikan pada tanggal 26 Dzulhijjah 1350
H bertepatan dengan 2 Mei 1932.
Pada tahun 1919 didirikan Siswo Projo yang merupakan organisasi persatuan
pelajar Muhammadiyah di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Pada tahun 1926, di Malang dan Surakarta berdiri GKPM (Gabungan Keluarga
Pelajar Muhammadiyah).
6. Hizbul Wathan
Hizbul Wathan (HW) didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M)
atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah.
Prakarsa itu timbul saat dia selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat
latihan Pandu di alun-alun Mangkunegaran. (wikipedia)
Tapak Suci Putera Muhammadiyah didirikan dengan maksud dan tujuan sebagai
berikut :
Materi Keenam
Perkaderan Ortom Muhammadiyah
Muhammadiyah dan organisasi otonomnya (ortom) bagaikan dua sisi
mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Muhammadiyah membutuhkan
ortomnya sebagai pemasok calon pemimpin yang dapat menjadi pelopor,
pelangsung dan penyempurna gerakan Muhammadiyah. Sedangkan ortom
membutuhkan Muhammadiyah sebagai pengayom, pelindung gerak ortom.
Ortom Muhammadiyah
Ortom Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai jaringan struktur
mulai dari tingkat pusat hingga kelompok-kelompok atau jamaah. dalam
mendirikan ortom ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu :
Perkaderan Aisyiyah
Perkaderan Aisyiyah diarahkan untuk membentuk kader yang mampu
menggerakkan memajukan dan mengembangkan organisasi. Selain itu juga
meningkatkan kuantitas dan kader agar memiliki integritas, militansi dan ghirah
perjuangan yang tinggi, kompetensi keilmuan dan keagamaan yang mumpuni
yang berpegang pada nilai-nilai Islam berkemajuan sehingga dapat berperan di
‘Aisyiyah, Muhammadiyah, bangsa dan negara bahkan tingkat global.
1. Kaderisasi keluarga
Kaderisasi keluarga adalah upaya transformasi nilai yang ditanamkan sejak dini
untuk kepentingan kaderisasi dan pengembangan gerakan ‘Aisyiyah. Tujuan
pembinaan kaderisasi keluarga diarahkan pada terbentuknya kepriadian
individu menjadi pribadi muslim, mukmin, muhsin dan muttaqin dalam keluarga
sebagaiaman kualitas individu utama yang dicita-citakan ‘Aisyiyah. Dengan kader
yang berkualitas Islami dimaksudkan untuk membentuk keluarga sakinah,
qaryah thayyibah yaitu suatu perkampungan atau desa dimana masyarakatnya
menjalankan ajaran Islam secara kaffah baik dalam hablum minallah maupun
hablum minannas dalam segala aspek kehidupannya yang meliputi bidang
aqidah, akhlak dan muamalah duniawiyah.
Sebagai ortom khusus, ‘Aisyiyah memiliki amal usaha yang boleh sama dengan
Muhammadiyah. Amal usaha ‘Aisyiyah adalah wahana melaksanakan misi
dakwah dan kaderisasi ‘Aisyiyah. Sebagai tempat kaderisasi, seluruh program
dan aktifitas di amal usaha merupakan proses untuk menyiapkan kader-kader
pelopor, pelangsung, penerus dan penyempurna amal usaha ‘Aisyiyah.
Perkaderan ‘Aisyiyah dilakukan melalui jalur formal, non formal, informal dan
khusus
1. Perkaderan formal
3. Perkaderan informal
4. Perkaderan khusus
(Materi bersambung)
*Disalin dari Buku :
dengan penulis : Siti Khoiriyah, S.Pd.I dan Ardhi Kurniawan. Penerbit dan
pemegang hak cipta : Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.