Anda di halaman 1dari 14

Lembaga Pendidikan Islam

Kelompok 8

Haykal Agusta (2720190099)


Muhammad Rizki (2720190107)
Definisi Lembaga Pendidikan Islam
Lembaga Pendidikan Islam adalah
suatu bentuk organisasi yang diadakan
untuk mengembangkan lembaga –
lembaga islam yang baik, Yang
permanen, maupun yang berubah-ubah
dan mempunyai struktur tersendiri
yang dapat mengikat individu yang
berada dalam naunganya, sehingga
lembaga ini mempunyai kekuatan
hukum tersendiri.
2
Ada tiga macam lembaga pendidikan Islam, yaitu ;
1. Lembaga Pendidikan Islam Formal,
2. Lembaga Pendidikan Islam Non Formal, dan
3. Lembaga Pendidikan Islam Informal.
• Lembaga Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Contoh :
Madrasah Ibtidai'yah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah
• Lembaga Pendidikan Non Formal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Lembaga pendidikan nonformal ini disediakan bagi
warga yang tidak sempat mengikuti atau
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu
dalam pendidikan formal. Contoh : Tempat Kursus,
• Taman Pendidikan Al-Quran dan Karang Taruna
Sedangkan lembaga pendidikan Informal adalah
pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah
3 pada keluarga dan lingkungan.
Prinsip Prinsip Lembaga Pendidikan Islam
1. Prinsip Pembebasan Manusia dari Ancaman Kesesatan yang Membawa
Manusia pada Api Neraka.
2. Prinsip Pembinaan Umat Manusia Menjadi Hamba-Hamba Allah yang
Memiliki Keselarasan dan Keseimbangan Hidup Bahagia di Dunia dan di
Akhirat Sebagai Realisasi Cita-cita Bagi Orang yang Beriman dan
Bertakwa yang Senantiasa Memanjatkan Doa Sehari-harinya.
3. Prinsip Amar Ma’ Ruf dan Nahi Mungkar dan Membebaskan Manusia dari
Belenggu-belenggu Kenistaan
4. Prinsip Pengembangan Daya Pikir, Daya Nalar, Daya Rasa Sehingga Dapat
Menciptakan Anak Didik yang Kreatif dan Dapat Memfungsikan Daya
Cipta dan Karsanya.

4
Tujuan Lembaga Pendidikan Islam
Tujuan lembaga pendidikan Islam tidak terlepas dari
tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan pendidikan
Islam digali dari nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber
dari al-Qur’an dan Hadits.
Lembaga pendidikan Islam mempunyai tujuan untuk
mengembangkan semua potensi yang dimiliki manusia itu,
mulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan
pemahaman siswa terhadap ajaran Islam, untuk
selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan afeksi, yakni
terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke
dalam diri siswa, dalam arti menghayati dan meyakininya.
Melalui tahapan afeksi tersebut diharapkan
bertumbuhnya motivasi dalam diri siswa dan bergerak
untuk mengamalkan dan menaati ajaran Islam (tahap
psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam
5 dirinya. Dengan demikian, akan membentuk manusia
Tugas Lembaga Pendidikan Islam
Lembaga pendidikan Islam sama seperti halnya sekolah – sekolah pada umumnya, yang dimana
merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga. Menurut An-Nahkawi, ”Tugas-tugas
yang ditambah oleh lembaga pendidikan Islam adalah :
1) Merealisasikan pendidikan Islam yang didasarkan atas prinsip pikir, aqidah dan tasyri’
(sejarah) yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2) Memelihara fitrah anak didik sebagai insan yang mulia, agar tidak menyimpang dari
tujuan Allah
3) Memberikan wawasan nilai dan moral, dan peradaban manusia yang membawa khasanah
pemikiran anak didik menjadi berkembang.

Tugas lembaga pendidikan islam pada intinya adalah sebagai wadah untukmemberikan
pengarahan, bimbingan dan pelatihan agar manusia dengan segala potensi yang dimilikinya
dan dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

6
Jenis - Jenis Lembaga Pendidikan Islam
1. Keluarga sebagai Lembaga Pertama Pendidikan Islam
Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, di mana pendidik
yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan seorang anak adalah orang tua.
Kaidah ini ditetapkan secara kodrati, karena mereka ditakdirkan menjadi orang tua anak
yang dilahirkan.
Oleh sebab itu di mana dan dalam keadaan bagaimanapun,
mereka harus menempati posisinya itu, yakni sebagai orang
yang paling bertanggung jawab dalam mendidik anak.
Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang
yang berkembang secara sempurna. Semua orang tua
menginginkan anak yang dilahirkannya itu kelak menjadi
orang yang sehat, kuat, terampil, cerdas, pandai, dan
beriman. Intinya, pendidikan dalam rumah tangga
bertujuan agar anak mampu mengembangkan secara
maksimal seluruh potensi manusiawinya yaitu jasmani,
7
2. Masjid Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
Awalnya masjid didirikan memang bukan hanya sebagai tempat beribadah
melainkan juga untuk pendidikan, diskusi, dan lain sebagainya. Seperti yang
dikatakan oleh Al-Jumbulati dan At-Tuwaanisi mengatakan sebagai berikut:
Masjid disamping tempat untuk bersembahyang, dipergunakan pula untuk
mendiskusikan dan mengkaji permasalahan dakwah Islamiah pada permulaan
perkembangan Islam,
yang terdiri dari kegiatan bimbingan dan
penyuluhan serta pemikiran secara mendalam
tentang suatu permasalahan dan hal-hal lain yang
menyangkut siasat perang dalam menghadapi musuh-
musuh Islam. Dengan demikian masjid tempat utama
untuk bersembahyang dan merencanakan kegiatan
dakwah Islamiah, di mana agama Islam dapat berdiri
sejak awal periode perkembangannya melalui
8
lembaga pendidikan Islam.
3. Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam

Pesantren sebagai agen pengembangan pendidikan agama Islam memiliki


andil dalam memanusiakan manusia dengan berbagai kegiatan proses
pembelajaran yang khas dan hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Pengalaman belajar di pesantren tentunya tidak terbatas usia dan waktu
untuk
karenamendalami ilmutujuan
pada dasarnya agama Islam,
pendidikan pesantren adalah
sehingga lembaga ini tidak membatasi
jumlah santrinya, batasan materinya,
keberagaman usia yang dirasa cukup dan
siap untuk belajar dan digembleng
dengan mempraktekkan kegiatan
spiritual.

9
4. Madrasah sebagai Lembaga Pendidikan Islam
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam muncul
dari penduduk “Nisapur” tetapi tersiarnya melalui
menteri Saljuqi yang bernama “Nizam Am-Mulk” yang
mendirikan madrasah Nizomiyah (th 1065).
Selanjutnya Gibb dan Krames menuturkan bahwa
pendiri madrasah terbesar setelah Nizam Al-Mulk
adalah Shalahuddin Al-Ayyuni. Kehadiran
madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam setidak-
tidaknya mempunyai empat latar belakang, yaitu :
1) Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan Islam.
2) Usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren kearah suatu sistem pendidikan
yang lebih memungkinkan lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan
sekolah umum.
3) Adanya sikap mental pada sementara golongan umat Islam, khususnya santri
10
yang terpukau pada barat sebagai sistem pendidikan mereka
5. TANTANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRANSFORMASI
SOSIAL BUDAYA

Bentuk-bentuk transformasi sosial budaya dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :


1. Evolusi Sosial (Sosial Evolution)
Perkembangan gradual, yaitu perkembangan wajar karena adanya kerja sama yang harmonis
antara manusia dan lingkungannya. Perubahan ini dibedakan atas :
1. Evolusi Kosmis
2. Evolusi Organis
3. Evolusi Mental
2. Gerakan Sosial (Sosial Mobility)
Suatu keinginan akan perubahan yang diorganisasikan karena dorongan masyarakat ingin
hidup dalam keadaan yang lebih baik dan lebih cocok dengan keinginannya.
3. Revolusi Sosial (Sosial Revolution)
suatu perubahan paksaan yang umumnya didahului oleh ketidakpuasan yang menumpuk
tanpa pemecahan dan analisis, sehingga jurang antara harapan dan pemenuh kebutuhan
menjadi semakin lebar tak terjembatani.

11
Bentuk-bentuk tantangan yang dihadapi dalam pendidikan Islam adalah :
1. Politik
Kehidupan politik khususnya politik negara banyak berkaitan dengan masalah
cara negara itu membimbing, mengarahkan dan mengembangkan kehidupan
bangsa jangka panjang. Suatu lembaga pendidikan yang tidak bersedia mengikuti
politik negara, akan mendapatkan tekanan (presure) terhadap cita-cita
kelembagaan dari politik tersebut.
2. Kebudayaan
Suatu perkembangan kebudayaan dalam abad modern saat ini tidak dapat
terhindar dari pengaruh kebudayaan bangsa lain. Kondisi semacam ini
menyebabkan proses akulturasi, yaitu faktor nilai yang mendasari
kebudayaannya sendiri sangat menentukan keeksistensian kebudayaan tersebut
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Teknologi sebagai ilmu terapan merupakan hasil kemajuan kebudayaan
manusia, yang banyak bergantung pada manusia yang menggunakannya, dan
lembaga pendidikan kita dituntut agar mampu mendasari teknologi tersebut
12 dengan norma-norma agama sehingga hasil teknologi manusia berdampak
Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga pendidikan Islam itu
adalah suatu wadah, atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam. Lembaga
pendidikan Islam itu diantaranya adalah Keluarga, mesjid, pondok pesantren dan
madrasah.
Adapun prinsip-prinsip lembaga pendidikan Islam diantaranya yaitu :Prinsip pembebasan
manusia dari ancaman kesesatan yang membawa manusia pada api neraka, Prinsip pembinaan
umat manusia menjadi hamba-hamba allah yang memiliki keselarasan dan keseimbangan
hidup bahagia di dunia dan di akhirat sebagai realisasi cita-cita bagi orang yang beriman
dan bertakwa yang senantiasa memanjatkan doa sehari-harinya, Prinsip pembentukan
pribadi manusia yang memancarkan sinar keimanan yang kaya dengan ilmu pengetahuan,
Prinsip amar ma’ ruf dan nahi mungkar dan membebaskan manusia dari belenggu-belenggu
kenistaan, Prinsip pengembangan daya pikir, daya nalar, daya rasa sehingga dapat
menciptakan anak didik yang kreatif dan dapat memfungsikan daya cipta dan karsanya.
Lembaga pendidikan Islam mempunyai tantangan-tantangan yang harus dihadapi, yaitu
dalam bidang Politik, Kebudayaan, Iptek, dan semua itu harus dinetralisir agar dapat
jalan beriringan dan saling mendukung di antara keduanya.
13
Terma Kasih
Ps : Dipersilahkan Jika Ada Yang Ingin Ditanyakan

14

Anda mungkin juga menyukai