Kelompok 8
4
Tujuan Lembaga Pendidikan Islam
Tujuan lembaga pendidikan Islam tidak terlepas dari
tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan pendidikan
Islam digali dari nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber
dari al-Qur’an dan Hadits.
Lembaga pendidikan Islam mempunyai tujuan untuk
mengembangkan semua potensi yang dimiliki manusia itu,
mulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan
pemahaman siswa terhadap ajaran Islam, untuk
selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan afeksi, yakni
terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke
dalam diri siswa, dalam arti menghayati dan meyakininya.
Melalui tahapan afeksi tersebut diharapkan
bertumbuhnya motivasi dalam diri siswa dan bergerak
untuk mengamalkan dan menaati ajaran Islam (tahap
psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam
5 dirinya. Dengan demikian, akan membentuk manusia
Tugas Lembaga Pendidikan Islam
Lembaga pendidikan Islam sama seperti halnya sekolah – sekolah pada umumnya, yang dimana
merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga. Menurut An-Nahkawi, ”Tugas-tugas
yang ditambah oleh lembaga pendidikan Islam adalah :
1) Merealisasikan pendidikan Islam yang didasarkan atas prinsip pikir, aqidah dan tasyri’
(sejarah) yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2) Memelihara fitrah anak didik sebagai insan yang mulia, agar tidak menyimpang dari
tujuan Allah
3) Memberikan wawasan nilai dan moral, dan peradaban manusia yang membawa khasanah
pemikiran anak didik menjadi berkembang.
Tugas lembaga pendidikan islam pada intinya adalah sebagai wadah untukmemberikan
pengarahan, bimbingan dan pelatihan agar manusia dengan segala potensi yang dimilikinya
dan dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
6
Jenis - Jenis Lembaga Pendidikan Islam
1. Keluarga sebagai Lembaga Pertama Pendidikan Islam
Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, di mana pendidik
yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan seorang anak adalah orang tua.
Kaidah ini ditetapkan secara kodrati, karena mereka ditakdirkan menjadi orang tua anak
yang dilahirkan.
Oleh sebab itu di mana dan dalam keadaan bagaimanapun,
mereka harus menempati posisinya itu, yakni sebagai orang
yang paling bertanggung jawab dalam mendidik anak.
Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang
yang berkembang secara sempurna. Semua orang tua
menginginkan anak yang dilahirkannya itu kelak menjadi
orang yang sehat, kuat, terampil, cerdas, pandai, dan
beriman. Intinya, pendidikan dalam rumah tangga
bertujuan agar anak mampu mengembangkan secara
maksimal seluruh potensi manusiawinya yaitu jasmani,
7
2. Masjid Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
Awalnya masjid didirikan memang bukan hanya sebagai tempat beribadah
melainkan juga untuk pendidikan, diskusi, dan lain sebagainya. Seperti yang
dikatakan oleh Al-Jumbulati dan At-Tuwaanisi mengatakan sebagai berikut:
Masjid disamping tempat untuk bersembahyang, dipergunakan pula untuk
mendiskusikan dan mengkaji permasalahan dakwah Islamiah pada permulaan
perkembangan Islam,
yang terdiri dari kegiatan bimbingan dan
penyuluhan serta pemikiran secara mendalam
tentang suatu permasalahan dan hal-hal lain yang
menyangkut siasat perang dalam menghadapi musuh-
musuh Islam. Dengan demikian masjid tempat utama
untuk bersembahyang dan merencanakan kegiatan
dakwah Islamiah, di mana agama Islam dapat berdiri
sejak awal periode perkembangannya melalui
8
lembaga pendidikan Islam.
3. Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
9
4. Madrasah sebagai Lembaga Pendidikan Islam
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam muncul
dari penduduk “Nisapur” tetapi tersiarnya melalui
menteri Saljuqi yang bernama “Nizam Am-Mulk” yang
mendirikan madrasah Nizomiyah (th 1065).
Selanjutnya Gibb dan Krames menuturkan bahwa
pendiri madrasah terbesar setelah Nizam Al-Mulk
adalah Shalahuddin Al-Ayyuni. Kehadiran
madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam setidak-
tidaknya mempunyai empat latar belakang, yaitu :
1) Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan Islam.
2) Usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren kearah suatu sistem pendidikan
yang lebih memungkinkan lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan
sekolah umum.
3) Adanya sikap mental pada sementara golongan umat Islam, khususnya santri
10
yang terpukau pada barat sebagai sistem pendidikan mereka
5. TANTANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRANSFORMASI
SOSIAL BUDAYA
11
Bentuk-bentuk tantangan yang dihadapi dalam pendidikan Islam adalah :
1. Politik
Kehidupan politik khususnya politik negara banyak berkaitan dengan masalah
cara negara itu membimbing, mengarahkan dan mengembangkan kehidupan
bangsa jangka panjang. Suatu lembaga pendidikan yang tidak bersedia mengikuti
politik negara, akan mendapatkan tekanan (presure) terhadap cita-cita
kelembagaan dari politik tersebut.
2. Kebudayaan
Suatu perkembangan kebudayaan dalam abad modern saat ini tidak dapat
terhindar dari pengaruh kebudayaan bangsa lain. Kondisi semacam ini
menyebabkan proses akulturasi, yaitu faktor nilai yang mendasari
kebudayaannya sendiri sangat menentukan keeksistensian kebudayaan tersebut
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Teknologi sebagai ilmu terapan merupakan hasil kemajuan kebudayaan
manusia, yang banyak bergantung pada manusia yang menggunakannya, dan
lembaga pendidikan kita dituntut agar mampu mendasari teknologi tersebut
12 dengan norma-norma agama sehingga hasil teknologi manusia berdampak
Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga pendidikan Islam itu
adalah suatu wadah, atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam. Lembaga
pendidikan Islam itu diantaranya adalah Keluarga, mesjid, pondok pesantren dan
madrasah.
Adapun prinsip-prinsip lembaga pendidikan Islam diantaranya yaitu :Prinsip pembebasan
manusia dari ancaman kesesatan yang membawa manusia pada api neraka, Prinsip pembinaan
umat manusia menjadi hamba-hamba allah yang memiliki keselarasan dan keseimbangan
hidup bahagia di dunia dan di akhirat sebagai realisasi cita-cita bagi orang yang beriman
dan bertakwa yang senantiasa memanjatkan doa sehari-harinya, Prinsip pembentukan
pribadi manusia yang memancarkan sinar keimanan yang kaya dengan ilmu pengetahuan,
Prinsip amar ma’ ruf dan nahi mungkar dan membebaskan manusia dari belenggu-belenggu
kenistaan, Prinsip pengembangan daya pikir, daya nalar, daya rasa sehingga dapat
menciptakan anak didik yang kreatif dan dapat memfungsikan daya cipta dan karsanya.
Lembaga pendidikan Islam mempunyai tantangan-tantangan yang harus dihadapi, yaitu
dalam bidang Politik, Kebudayaan, Iptek, dan semua itu harus dinetralisir agar dapat
jalan beriringan dan saling mendukung di antara keduanya.
13
Terma Kasih
Ps : Dipersilahkan Jika Ada Yang Ingin Ditanyakan
14