ْ ِب
Lembaga pendidikan Islam secara umum bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman,
penghayalan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusiamuslim yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat
berbangsa dan bernegara. Dalam Lembaga Pendidikan Islam, semua potensi yang dimiliki manusia
dikembangkan, mulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran
Islam, untuk selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan afeksi, yakni terjadinya proses internalisasi ajaran
dan nilai agama ke dalam diri pembelajar, dalam arti menghayati dan meyakininya. Melalui tahapan
afeksi tersebut diharapkan bertumbuh motivasi dalam diri pembelajar dan bergerak untuk mengamalkan
dan menaati ajaran Islam ( tahap psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam dirinya. Dengan
demikian, akan terbentuk manusia muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia.
Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan Islam
1. Lembaga Non-formal
A. Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan
Dalam Islam, keluarga dikenal dengan istilah usrah, nasl, ‘ali, dan nasb. Peranan para orang tua sebagai pendidik adalah:
a) Korektor, yaitu bagi perbuatan yang baik dan yang buruk agar anak memiliki kemampuan memilih yang terbaik bagi
kehidupannya;
b) Inspirator, yaitu yang memberikan ide-ide positif bagi pengembangan kreativitas anak;
c) Informator, yaitu memberikan ragam informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan kepada anak agar ilmu pengetahuan
anak didik semakin luas dan mendalam;
d) Organisator, yaitu memiliki keampuan mengelola kegiatan pembelajaran anak yang baik dan benar;
e) Motivator, yaitu mendorong anak semakin aktif dan kreatif dalam belajar;
f) Inisiator, yaitu memiliki pencetus gagasan bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan anak;
g) Fasilitator, yaitu menyediakan fasilitas pendidikan dan pembelajaran bagi kegiatan belajar anak;
h) Pembimbing, yaitu membimbing dan membina anak ke arah kehidupan yang bermoral, rasional, dan berkepribadian luhur
sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam dan semua norma yang berlaku di masyarakat.
Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan Islam
agamanya ia sanggup menjadi mubalig Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya,
2. Tujuan khusus, yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiai yang
yaitu:
2. Usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke arah suatu sistem pendidikan yang lebih
3. Adanya mental pada sementara golongan umat Islam, khususnya santri yang terpukau pada barat sebagai
4. Sebagai upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan tradisional yang dilakukan oleh pesantren di
Bentuk lembaga pendidikan Islam apapun dalam Islam harus berpijak pada prinsipprinsip tertentu yang telah
disepakati sebelumnya, sehingga antara lembaga satu dengan lembaga lainnya tidak terjadi semacam tumpang
tindih. Prinsip-prinsip pembentukan lembaga pendidikan Islam itu adalah:
1.Prinsip pembebasan manusia dari ancaman kesesatan yang menjerumuskan manusia pada api neraka (QS. At-
Tahrim:6)
2.Prinsipm pembinaan umat manusia menjadi hamba-hamba Allah yang memiliki keselarasan dan keseimbangan
hidup bahagia dunia dan akhirat (QS. Al-Baqarah: 201; Al-Qashas:77)
3.Prinsip pembentukan kepribadian manusia yang memancarkan sinar keimanan yang kaya dengan ilmu
pengetahuan, yang satu sama lain mengembangkan hidupnya untuk menghambakan diri pada Khaliknya (QS.
Al-Mujadilah:11)
4.Prinsip amar ma’ruf nahi munkar dan membebaskan manusia-manusia dari belenggu kenistaan (QS. Ali-
Imran:104 dan 110)
5.Prinsip pengembangan daya pikir sehingga dapat menciptakan anak didik yang kreatif dan dapat memfungsikan
daya cipta, rasa dan karsa.
SYUKRAN