Anda di halaman 1dari 10

‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬

ْ ‫ِب‬

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM


Abd. Wahid S
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
• Definisi Lembaga
Secara Bahasa :
KBBI : badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan
keilmuan atau melakukan usaha.
Secara Istilah :
Daud Ali dan Habibah Daud menjelaskan bahwa ada dua unsur yang kontradiktif
dalam pengertian lembaga, pertama pengertian secara fisik, materil, kongkrit dan
kedua pengertian secara non fisik, non materil dan abstrak.
• Definisi Pendidikan Islam
Menurut D. Marimba; Pendidikan Islam merupakan bimbingan jasmani dan rohani
berdasarkan hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran Islam.
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Lembaga pendidikan islam secara terminologi dapat diartikan suatu wadah
atau tempat berlangsungnya proses pendidikan islam. Dari definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan itu mengandung pengertian
kongkrit berupa sarana dan prasarana dan juga pengertian yang abstrak,
dengan adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu, serta
penananggung jawab pendidikan itu sendiri. Pendidikan Islam yang
berlangsung melalui proses operasional menuju tujuannya, memerlukan sistem
yang konsisten dan dapat mendukung nilai-nilai moral spiritual yang
melandasinya. Nilai-nilai tersebut diaktualisasikan berdasarkan otentasi
kebutuhan perkembangan fitrah siswa yang dipadu dengan pengaruh
lingkungan kultural yang ada.
   Tujuan Lembaga Pendidikan Islam

Lembaga pendidikan Islam secara umum bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman,
penghayalan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusiamuslim yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat
berbangsa dan bernegara. Dalam Lembaga Pendidikan Islam, semua potensi yang dimiliki manusia
dikembangkan, mulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran
Islam, untuk selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan afeksi, yakni terjadinya proses internalisasi ajaran
dan nilai agama ke dalam diri pembelajar, dalam arti menghayati dan meyakininya. Melalui tahapan
afeksi tersebut diharapkan bertumbuh motivasi dalam diri pembelajar dan bergerak untuk mengamalkan
dan menaati ajaran Islam ( tahap psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam dirinya. Dengan
demikian, akan terbentuk manusia muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia.
Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan Islam
1. Lembaga Non-formal
A. Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan
Dalam Islam, keluarga dikenal dengan istilah usrah, nasl, ‘ali, dan nasb. Peranan para orang tua sebagai pendidik adalah:
a) Korektor, yaitu bagi perbuatan yang baik dan yang buruk agar anak memiliki kemampuan memilih yang terbaik bagi
kehidupannya;
b) Inspirator, yaitu yang memberikan ide-ide positif bagi pengembangan kreativitas anak;
c) Informator, yaitu memberikan ragam informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan kepada anak agar ilmu pengetahuan
anak didik semakin luas dan mendalam;
d) Organisator, yaitu memiliki keampuan mengelola kegiatan pembelajaran anak yang baik dan benar;
e) Motivator, yaitu mendorong anak semakin aktif dan kreatif dalam belajar;
f) Inisiator, yaitu memiliki pencetus gagasan bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan anak;
g) Fasilitator, yaitu menyediakan fasilitas pendidikan dan pembelajaran bagi kegiatan belajar anak;
h) Pembimbing, yaitu membimbing dan membina anak ke arah kehidupan yang bermoral, rasional, dan berkepribadian luhur
sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam dan semua norma yang berlaku di masyarakat.
Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan Islam

B. Masjid Sebagai Lembaga Pendidikan Islam


Pada mulanya, masjid merupakan sentral kebudayaan masyarakat Islam, pusat
organisasi kemasyarakatan, pusat pendidikan, dan pusat pemukiman, serta sebagai
tempat ibadah  dan I’tikaf. Al-‘Abdi menyatakan bahwa masjid merupakan tempat
terbaik untuk kegiatan pendidikan. Dengan menjadikan lembaga pendidikan dalam
masjid, akan terlihat hidupnya Sunnah-sunnah Islam, menghilangkan segala bid’ah,
mengembangkan hukum-hukum Tuhan, serta menghilangnya stratafikasi status
sosial-ekonomi dalam pendidikan. Karena itu, masjid merupakan lembaga kedua
setelah lembaga pendidikan keluarga.
Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan Islam
2. Lembaga Formal
A.Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
Kehadiran kerajaan Bani Umaiyah menjadikan pesatnya ilmu pengetahuan, sehingga anak-anak masyarakat Islam tidak
hanya belajar di masjid tetapi juga pada lembaga-lembaga yang ketiga, yaitu “kuttab” (pondok pesantren). Kuttab, dengan
karateristik khasnya, merupakan wahana dan lembaga pendidikan Islam yang semula sebagai lembaga baca dan tulis dengan
sistem halaqah (sistem wetonan).
Tujuan terbentuknya pondok pesantren adalah:
1. Tujuan umum, yaitu membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam, yang dengan ilmu
      

agamanya ia sanggup menjadi mubalig Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya,
2. Tujuan khusus, yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiai yang
      

bersangkutan serta dalam mengamalkan dan mendakwahkannya dalam masyarakat.


 
Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan Islam
B. Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
Kehadiran madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam setidak-tidaknya mempunyai empat latar belakang,

yaitu:

1. Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan Islam

2. Usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke arah suatu sistem pendidikan yang lebih

memungkinkan lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan sekolah umum.

3. Adanya mental pada sementara golongan umat Islam, khususnya santri yang terpukau pada barat sebagai

sistem pendidikan mereka

4. Sebagai upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan tradisional yang dilakukan oleh pesantren di

sistem pendidikan modern dari hasil akulturasi.


 
Prisip-Prinsip Lembaga Pendidikan Islam

Bentuk lembaga pendidikan Islam apapun dalam Islam harus berpijak pada prinsipprinsip tertentu yang telah
disepakati sebelumnya, sehingga antara lembaga satu dengan lembaga lainnya tidak terjadi semacam tumpang
tindih. Prinsip-prinsip pembentukan lembaga pendidikan Islam itu adalah:
1.Prinsip pembebasan manusia dari ancaman kesesatan yang menjerumuskan manusia pada api neraka (QS. At-
Tahrim:6)
2.Prinsipm pembinaan umat manusia menjadi hamba-hamba Allah yang memiliki keselarasan dan keseimbangan
hidup bahagia dunia dan akhirat (QS. Al-Baqarah: 201; Al-Qashas:77)
3.Prinsip pembentukan kepribadian manusia yang memancarkan sinar keimanan yang kaya dengan ilmu
pengetahuan, yang satu sama lain mengembangkan hidupnya untuk menghambakan diri pada Khaliknya (QS.
Al-Mujadilah:11)
4.Prinsip amar ma’ruf nahi munkar dan membebaskan manusia-manusia dari belenggu kenistaan (QS. Ali-
Imran:104 dan 110)
5.Prinsip pengembangan daya pikir sehingga dapat menciptakan anak didik yang kreatif dan dapat memfungsikan
daya cipta, rasa dan karsa.
SYUKRAN

Anda mungkin juga menyukai