Anda di halaman 1dari 11

ISLAM DISIPLIN ILMU 3

ISLAM DALAM DIMENSI


HISTORIS
Abd. Wahid S
A. DIKOTOMI ILMU DALAM SEJARAH
PENDIDIKAN ISLAM
Awal adanya pemisahan ilmu

Zaman Kebangkitan
Masa Kejayaan Kembali ( Era Era
Pertengahan (1300-
Islam Dikotomi Millenium
1700 M)
Pengetahuan)

Intergrasi Usaha
Puncak Ilmu Pengintegrasi
Politik dan
Pengetahuan Pengenalan an Ilmu
Perpecahan
diberbagai kembali ilmu Agama dan
Internal
bidang aqliyah melalui Ilmu Umum.
Umat Islam
imperialisme
barat. Dengan
mempertahanka
n ilmu Naqliyah
B. MEMBANGUN UNIVERSALISME ISLAM

◦ Definisi Universalisme
KBBI :
Universal -> Umum
Isme -> Aliran, Paham
Istilah :
Universalisme berarti aliran yang bersifat umum atau menyeluruh atau dengan
kata lain adalah paham yang menyeluruh.
Universalisme Islam dengan kata lain bisa
disebut dengan islam kaffah adalah islam yang
menyeluruh, dengan seluruh aspeknya, seluruh
isinya, yang terkait dengan urusan iman, atau
terkait dengan akhlak, ibadah, mualamalah, urusan
pribadi, dan yang lainya yang sudah diatur dalam
islam.
Universalisme Islam Meliputi Tiga
Hal
1. Syumuliyatuz zaman (Sepanjang Masa)
2. Syumuliyatul Minhaj (Mencakup Semuanya)
3. Syumuliyatul Makan (Semua Tempat)
1. Syumuliyatuz zaman (Sepanjang Masa)
Islam adalah agama masa lalu, hari ini, dan sampai akhir
zaman nanti. Sebagaimana Islam adalah agam yang pernah
Allah sampaikan kepada nabi terdahulu , kemudian
disempurnakan oleh Allah SWT melalui risalah Nabi
Muhammad SAW. Dilaksanakan sepanjang masa untuk
seluruh ummat hingga hari kiamat.
2. Syumuliyatul Minhaj (Mencakup Semuanya)
Melingkupi beberapa aspek lengkap yang terdapat dalm
Islam itu sendiri. Seperti akhlak dan ibadah (sebagai
bangunan islam), dan akidah (sebagai asas islam). Ajaran
Islam meliputi nilai-nilai kemanusiaan yang ditujukan untuk
keadilan dan kesejahteraan manusia, serta kemakmuran di
bumi.
3. Syumuliyatul Makan (Semua Tempat)
Ajaran Islam tidak terbatas ruang dan waktu. Ajarannya
berlaku dari awal diturunkan hingga akhir zaman nanti.
Islam tidak membutuhkan perubahan atas nilai-nilai yang
diajarkan, karena kesesuaiannya dengan segala ruang dan
waktu. Namun juga tidak menutup akulturasi atau
penyesuaianpenyesuaian yang dibutuhkan untuk
membuktikan sifatnya yang universal.
C. ISLAM NORMATIVE DAN ISLAM HISTORIS

Aspek normative yakni wahyu harus diterima sebagaimana


adanya, mengikat semua pihak dan berlaku universal.
Aspek historis yakni kekhalifaan senantiasa dapat berubah,
menerima diskusi karena zaman tertentu.
Islam secara normative adalah islam yang ditinjau dari
wahyu Allah SWT. Yaitu Al-qur’an dan hadist Nabi.
Sementara Islam secara historis adalah islam dari segi
sejarah, mulai sejak abad nabi Muhammad SAW, sampai
sekarang. Sehubungan dengan itu, sejarah mencatat bahwa
kapasitas Islam sebagai ajaran universal memang terus
menerus direduksi dalam setiap pergantian zaman dan
regenerasi umatnya karena karena memang secara praktis ia
diproyeksikan mampu menjawab tantangan kapan dan
dimanapun berada.
D. PENGEMBANGAN ILMU DALAM ISLAM
HARUS MEMPERHATIKAN POIN-POIN
BERIKUT
1. Memiliki objek pembahasan yang jelas dan khas pendidikan Islami
meskipun memerlukan ilmu penunjang dari yang non-Islami.
2. Mempunyai wawasan, pandangan, asumsi, hipotesa serta teori dalam
lingkup kependidikan Islami yang bersumberkan ajaran Islam.
3. Memiliki metode analisis yang relevan dengan kebutuhan perkembangan
ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam, beserta sistem pendekatan yang
seirama dengan corak keislaman sebagai kultur dan revilasi.
4. Memiliki struktur keilmuan yang sistematis mengandung totalitas yang
tersusun dari komponen-komponen yang saling mengembangkan satu sama
lain yang menunjukkan keman-diriannya sebagai ilmu yang bulat

Anda mungkin juga menyukai