Anda di halaman 1dari 9

ISLAM DISIPLIN ILMU

PENDIDIK DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
Abd. Wahid S
Hakikat Pendidik

•Kata pendidik berasal dari didik, artinya memelihara, merawat dan memberi latihan agar seseorang
memiliki ilmu pengetahuan seperti yang diharapkan (tentang sopan santun, akal budi, akhlak, dan
sebagainya) selanjutnya dengan menambahkan awalan pe- hingga menjadi pendidik, artinya orang
yang mendidik.
•Dalam arti luas dapat dikatakan bahwa pendidik adalah semua orang atau siapa saja yang berusaha
dan memberikan pengaruh terhadap pembinaan orang lain (peserta didik) agar tumbuh dan
berkembang potensinya menuju kesempurnaan
•Dalam bahasa Arab seperti kata al-mualim (guru), murabbi (mendidik), mudarris (pengajar) dan
uztadz. Menurut Ahmad Tafsir, bahwa pendidik dalam Islam adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik,
baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa).
Kedudukan Pendidik dalam Pendidikan Islam

Ramayulis menjelaskan bahwa Pendidik dalam pendidikan Islam setidaknya ada 4


macam:
1.Allah SWT.
Dari berbagai ayat al-Qur’an yang membicarakan tentang kedudukan Allah sebagai
pendidik dapat dipahami dalam firman-firman yang diturunkannya kepada Nabi
Muhammad SAW. Perbandingan antara Allah Swt. sebagai pendidik dan manusia
sebagai pendidik sangatlah berbeda, Allah Swt. sebagai pendidik mengetahui segala
kebutuhan orang yang dididiknya sebab Dia adalah Zat Pencipta.
2. Rasulullah SAW
Kedudukan Rasulullah Saw. sebagai pendidik ditunjuk langsung oleh Allah SWT,
sebagai teladan bagi ummat dan rahmat bagi seluruh alam. Sebagai seorang
pendidik ummat manusia yang mengajarkan agama Islam dan ketauhidan serta
etika berkehidupan, Rasulullah Saw. memiliki kepribadian dan akhlak yang sangat
mulia, yang pantas dijadikan teladan bagi seluruh ummat manusia.
3. Orang Tua.
Orang tua sebagai pembimbing dalam lingkungan keluarga disebabkan karena
secara alami anakanak pada masa awal kehidupannya berada ditengah-tengah
ayah dan ibunya. Orang tua yang merupakan titik dan pemeran awal dalam
membimbing, mengasuh, memberikan perhatian, kasih sayang, dan memotivasi
sehingga anak didik dapat mencapai kesuksesan dalam belajar.
4. Guru
Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba
tahu, serta mampu mentransferkan kebiasaan dan pengetahuan pada
muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi
anak didik. Guru yang bekerja sebagai tenaga pengajar adalah elemen yang
terpenting dan ikut bertanggung jawab dalam proses perkembangan bagi
anak didik tersebut.
Tugas Pendidik dalam Pandangan Islam
Menurut Atiyah Al Abrasyi tugas pendidik adalah:
a) Harus mengetahui karakter murid.
b) Harus berusaha meningkatkan keahliannya, baik dalam bidang yang diajarkannya
maupun dalam cara mengajarkannya.
c) Harus mengamalkan ilmunya, jangan berbuat berlawanan dengan ilmu yang
diajarkannya.
d) Para pendidik hendaknya mengarahkan peserta didik untuk mengenal Allah lebih
dekat melalui seluruh ciptaanNya.
e) Para pendidik dituntut untuk dapat mensucikan jiwa peserta didiknya.
Kode Etik Pendidik dalam Islam
Menurut Ibnu Jama’ah yang dikutip oleh Abdul Muji dan Jusuf Mudzakkir, etika
pendidik terbagi atas tiga macam, yaitu:
a. Etika yang terkait dengan dirinya sendiri yaitu:
1) Memiliki sifat keagamaan yang baik, meliputi tunfuk dan patuh terhadap syari’at
Allah dalam bentuk ucapan dan perbuatan, baik yang wajib maupun yang sunnah;
senantiasa membaca al-quran, berdzikir baik dengan hati maupun lisan;
memelihara wibawa Nabi Muhammad; menjaga perilaku lahir dan batin.
2) Memiliki akhlak yang mulia, seperti menghias diri dengan menjaga diri; khusyu’;
tawadlu’; qanaah; zuhud dan memiliki daya dan hasrat yang kuat.
Kode Etik Pendidik dalam Islam

b. Etika terhadap peserta didiknya, yaitu:


1) sifat adabiyah yang tekait dengan akhlak mulia.
2) sifat-sifat memudahkan, menyenangkan dan menyelamatkan.
c. Etika dalam proses belajar mengajar yaitu:
1) sifat-sifat memudahkan, menyenangkan, dan menyelamatkan,
2) sifat seni (menyenangkan) dalam mengajar sehingga peserta didik tidak merasa
bosan.
SYUKRAN

Anda mungkin juga menyukai