Anda di halaman 1dari 4

Di dalam ilmu pendidikan, yang dimaksud pendidik ialah semua yang mempengaruhi perkembangan

seseorang, yaitu manusia, alama, dan kebudayaan. Manusia, alam, dan kebudayaan inilah yang sering
disebut dalam ilmu Pendidikan sebagai lingkungan Pendidikan.

Orang sebagai kelompok pendidik banyak macamnya, tetapi pada dasarnya semua orang. Yang paling
dikenal dalam ilmu pedidikan ialah orang tua murid, guru – guru di sekilah, teman sepermainan, dan
tokoh – tokoh atau figur masyarakat. Jika tujuan Pendidikan kita difokuskan pada menjadi manusia, maka
siapakah di antara pendidik itu orang yang paling bertanggung jawab? Jawabnya adalah orang tua

Timbul persoalan saat ini disebabkan oleh berubahnya jenis pekerjaan, orang tua sering ttidak berada di
rumah. Kekurangmampuan orangtua mendidik anaknya di rumah bertambah besar karena
perkembangan kebudayaan global yang telah menerpa anaknya.

Pada titik ini pengaruh orang tua sebagai pendidik akan bergeser kepada kelompok lainnya yang lebih
dekat seperti teman sepermainan si anak, media, dll.

Guru di sekolah adalah pendidik yang kedua, secara teoritis. Ini pun juga menghadapi masalah gempuran
kebudayaan global. Sementara tanggung jawab sekolah sekarang lebih besar daripada zaman dahulu
karena guru di sekolah harus mengambil alih Sebagian tugas mendidik yang tadinya dilakukan oleh orang
tua di rumah.

(Prof Dr Ahmad Tafsir)

Hubungan pendidik dan anak didik atau guru murid telah sekian lama berlangsung, menggunakan
beberapa pendekatan

1. Individual
2. Kelompok
3. Bervariasi
4. Edukatif

Hakikat pendidik adalah mendidik, membina, melatih, dan menggembangkan tiga aspek penting yang
dimiliki anak didik. Tiga aspek tersebut adalah sebagai berikut

1. Aspek yang berkaitan dengan potensi akala nak didik agar kecerdasannya meningkat.
2. Aspek Rohani anak didik agar kepekaan imannya meningkat, emosinya semakin terarah dan
semakin dewasa, sabar dan tidak mudah putus asa dalam memecahkan masalah atau ulet
3. Potensi spiritualnya, yakni semakin kuat iman, meningkat amal ibadahnya, semakin dekat
dengan Allah dan semakin tinggi pengamalan AL-Qur’an dan As-Sunnah

Dalam system pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses, anak didik harus lebih aktif daripada
guru. Guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. “ada tiga pola komunikasi antar guru
dan anak didik dalam proses interaktif efukatif, yakni

1. Komunikasi sebagai aksi


2. Komunikasi sebagai transaksi
3. Situasi pengajaran

Pendidik Islam ialah individu yang melaksanakan Tindakan secara Islami dalam satu situasi Pendidikan
islam untuk tujuan yang diharapkan

Menurut Athiyah al-Abrasyi, oendidik itu ada tiga macam yaitu

1. Pendidik Kuttab. Ialah pendidik yang mengajarkan Al-Qur’an kepada anak – anak di Kuttab.
2. Pendidik Umum. Ialah pendidik pada umumnya
3. Pendidik Khusus. Sering juga disebut muadib, yaitu pendidik yang memberikan pelajaran khusus
kepada seseorang atau lebih dari seorang anak pembesar, pemimpin negara atau khalifah seperti
Pendidikan yang dilaksanakan di rumah – rumah tertentu atau istana.

Guru atau pempimping bagi pengikut ajaran tasawwuf seringkali diistilahkan dengan syekh yang berarti
seorang pemimpin kelompok kerohanian, pengawas murid – murid dalam ssegala kehidupan, penunjuk
jalan dan dianggap sebagai perantara antara seorang murid dengan Tuhannya.

Istilah syekh ini juga dipakai untuk menyebut seorang yang sangat luas ilmunya baik ilmu duniawi
maupun ilmu ukhrawi serta ia berkhidmat dan mendarmabaktikan ilmu yang dimilikinya untuk
kepentingan umat manusia.

Sifat Pendidik

Menurut Az-Zarnuji

1. Mempunyai kelebihan ilmu, maksudnya menguasai ilmu


2. Wara’, kesanggupan menjaga diri dari perbuatan atau tingkah laku yang terlarang

Menurut Athiyah Al-Abrasyi seorang pendidik islam harus memiliki sifat – sifat tertentu agar ia dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik

1. Memiliki sikap zuhud


2. Seorang guru harus bersih tubuhnya, jauh dari dosa besar, sifat riya (mencari nama), dengki,
permusuhan, perselisihan, dan lain – lain sifat yang terccela
3. Ikhlas dalam kepercayaan
4. Seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap muridnya
5. Seorang guru harus mencintai murid – muridnya seperti terhadap anaknya sendiri, dan
memikierkan mereka seperti ia memikirkan keadaan anak – anaknya sendiri.
6. Seorang guru harus mengetahui tabiat, pembawaan, adat, kebiasaan, rasa dan pemikiran murid
– muridnya agar ia tidak keliru dalam mendidik murid – muridnya
7. Seorang guru harus menguasai mata pelajaran yang akan diberikannya serta memperdalam
pengetahuannya, tentang itu sehingga mata pelajaran itu tidak akan bersifat dangkal

Imam Al-Ghazali memberi nasihat kepada para pendidik agar memiliki sifat berikut

1. Pendidik harus menganggap anak didiknya sebagai anak kandungnya sendiri


2. Pendidik harus Ikhlas tanpa pamrih dalam pengambdiannya kepada pendidik sebagai washilah
pengabdian kepada Allah
3. Pendidik hendaknya mengajarkan semua ilmunya untuk meningkatkan ketauhidan
4. Pendidik harus sasbar dalam memberi nasihat kepada anak didiknya
5. Pendidik harus mempertimbangkan kemampuan rasio dan mentalitas anak didiknya dalam
menyampaikan pendidikannya
6. Pendidik harus memberikan motivasi kuat
7. Pendidik harus memberikan mata pelajaran berupa pengenalan pengetahuan sehari hari
8. Pendidik harus memberi teladan bagi anak didiknya (nur Uhbiyati 2005: 77-78)

Guru dalam mendidik bertugas sebagai berikut

1. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman –
pengalaman
2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita – cita dan dasar negara.
3. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai undang – undang Pendidikan
4. Perantara dalam belajar
5. Pembimbing, untuk membaawa anak didik kea rah kedewasaan
6. Penghubung antara sekolah dan masyarakat
7. Pengawas anak didik
8. Penegak disiplin
9. Administrator dan manajer
10. Mengerjakan urusan tata usaha
11. Menjadikan pekerjaan guru sebagai suatu profesi
12. Perencana kurikulum
13. Pemimpin
14. Mempunyai kesempatan dan tanggung jawab dalam banyak situasi
15. Sponsor dalam kegiatan anak – anak
16. Turut aktif dalam segala aktivitas anak

Syaiful Bahri Djamarah

Peran guru

1. Korektor
2. Inspirator
3. Informator
4. Organisator
5. Motivator
6. Inisiator
7. Fasilitator
8. Pembimbing
9. Demonstrator
10. Pengelola kelas
11. Mediator
12. Supervisor
13. Evaluator

Anda mungkin juga menyukai