dan Pendekatan
Sistem dalam Hukum
Islam
Prespektif Jasser Auda
1. Tasyawwur
2. Takyif
3. Tathbiq
Jasser Auda termasuk sarjana yang memberikan fokus
terhadap maqashid al-Syari’ah yang menawarkan
pendekatan multidisiplin
1. Hukum islam
2. Filsafat
3. Teori system
Mengenal Jasser Auda
Nama : Jasser Auda Aktifitas:
Kelahiran: Mesir 1966 Associate Professor QFIS
Website : www.jasserauda.net Anggota pendiri Persatuan Ualam Muslim yang berbasis di Dublin
Karya Anggota dewan akademik IIAS
Anggota GCSC
مقاصد الشريعة كفلسفة للتشريع اإلسالمي
مقاصد الشريعة – دليل المبتدئين Anggota dewan Eksekutif AMSS
DLL Anggota forum FAIR
Konsultan islamonline.net
Social Media
-X :https://twitter.com/Jasserauda
- Youtube : https://www.youtube.com/jasserauda
Aksis Teror para
3
tidak ditemukan
seperti yang
diharapkan
Maqashid al-Syari’ah
Definisi dan Problematikanya
Sebelum As-Syathibi belum ditemukan definisi yang konret dan komprehensif.
Definisi mereka cenderung mengikuti makna Bahasa dengan menyebutkan padanan-
padanan maknanya
Al-Bannani memaknainya dengan Hikmah Hukum
Al-Asnawi mengartikannya dengan tujuan hukum
As-Samarqandi menyamakanna dengan makna makna hukum,
Sementara Al-Ghazali, Al-Amidi, dan Ibnu al Hajib mendeffinisikan dengan
menggapai manfaat dan menolak mafsadat.
Abu Ishaq al-Syathibi menyatakan bahwa beban beban syariat
kembali pada penjagaan tujuan - tujuannya pada makhluk.
maqashin ini tidak lebih dari tiga macam
- Dharuriyyat
- Hajiyyat
- dan Tahsiniyyat
Lebih lanjut Ibnu Asyur mendefinisikannya sebagai berikut
"makna makna dan hikma -hikmah yang diperhatikan dan dipelihara oleh syari'
dalam setiap bentuk penemuan hukumnya. hal ini tidak hanya berlaku pada jenis-
jenis hukum tertentu sehingga masuklah dalam cakupannya segala sifat, tujuan
umum, dan makna syariat yang terkandung dalam hukum serta masuk pula
didalamnya makna - makna hukum yang tidak diperhatikan secara keseluruhan tetapi
dijaga dalam banyak bentuk hukum"
terlepas dari perbedaan kata para ulama sepakat maqashid as-syari'ah adalah
tujuan-tujuan akhir yang harus terealisasi dengan diaplikasikannya syariat. bisa
jadi berupa maksud umum keseluruhan aspek syariat dan khusus pada satu bab dari
bab bab yang ada seperti pada bidang ekonomi, hukum keluarga, dan lainnya atau
terperinci seperti kewajiban salat, diharamkannya zina, dan sebagainnya
Maqashid al-Syari’ah
Posisinya dalam Hukum Islam
Dalam hal iini seharusnya menduduki posisi penting sebagai ukuran atau indikator
benar tidaknya suatu ketentuan hukum
dalam perkembangannya, posisi maqashid syariah pada masa awal tidak begitu jelas
dan terkesan dikesampingkan, karena kajian islam dikaitkan dengan ushul fiqih dan
qawaid al fiqih dan orientasi tekstual
Dalam rangka memberikan penjelasan yang sitematis tentang tepisahnya wahyu dari
fiqh atau pemahaman seseorang, Jasser Auda membuat dua gambar diagram atas hal
tersebut
Pendekatan Teori
Sistem Pada Teori
Hukum Islam
Menuju Arah Holistik
Ketidakpastian Dalil Tunggal (Ahad)
Jasser Auda menjelaskan sebab dalil ahad bersifat zhanni
1. Ada kemungkinan hukum yang dihasilkan dari sebuah teks/ nash sudah dibatasi oleh suatu keadaan
tertentu sementara kita tidak mengetahuinya
2. Ada kemungkinan ungkapan dari teks tungga memiliki makna majaz
3. Referensi kebahasaan kita dari ahli Bahasa yang mungkin salah
4. Grammer Bahasa arab disampaikan kepada kita melalui syair-syair arab kuno melalui Riwayat ahad
5. Kemungkinan satu kata atau lebih dari sebuah teks memiliki makna atau tafsir
6. Ada kemungkinan satu kata atau lebih dari sebuah tek telah lama dirubah yang selanjutnya
maknanya terus berubah dan tidak seperti aslinya lagi
7. Ada kemungkinan terdapat makna tersebunyi dari nash yang kita tidak paham
8. Kemungkinan nash sudah di Mansukh tanpa sepengetahuan kita
9. Bolehh jadi hukum yang kita pertimbangkan dari nash Tunggal berlawanan dengan lokiga
kebenaran dan akal sehat
Jasser Auda menambahkan Sembilan kesimpulan sebab di atas sebagai berikut
Menurut Jasser Auda, pada era kontemporer saat ini prinsip holistic dengan
menggunakan system filosofis dapat diperankan sebagai sarana pembaharuan. Hal itu
tidak terbatas pada sisi hukum islam saja, tetapi juga pada ilm al-kalam.
Pendekatan Teori
Sistem Pada Teori
Hukum Islam
Menuju Keterbukaan dan Pembaruan
Menurut Jasser Auda suatu system harus terbuka dan dapat meneria pembaruan
supaya bisa tetap “hidup”. Dalam membaharui pendekatan system hukum islam ada
dua hal yang perlu diperhatikan
Qath’i Zhanni
Spektrum Kepastian
Qath’i ad-Dilalah
Qath’i al-Mantiqi
Mendamaikan Kembali teks
kontradiktif
Dalam wacana ushul fiqh klasik dikenal beberapa cara dalam rangka menyelesaikan
permasalahan ta’arud al-adillah
1. Dengan cara didamaikan (conciliation)
2. Menghapus hukum nash
3. Mengeliminasi
4. Menangguhkan
5. Menggugurkan
6. Memilih
Membenarkan permasalah Ta’arud ini, justru merendahkan Allah dan menuduh
bahwa firman Allah tidak sempurna. Hal tersebut karenakan sesuatu yang
kontradiktif hanya yang datang dan bersumber dari manusia
Dengan demikian menurut Jasser, pendekatan multidimensional yang
dikombinasikan dengan pendekatan maqashid akan dapat memberikan Solusi bagi
pertentangan dua dalil yang dilematis
Pendekatan Teori
Sistem Pada Teori
Hukum Islam
Menuju ke Pelibatan Maqashid
Implikasi Maqashid