tugas membri bantuan dan dorongan (supporter) tugas-tugas pengawasan dan pembinaan
(supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi
patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-
tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani,bebas
dari orang tua,dan orang dewasa lain,moralitas dan tanggung jawab
kemasyarakatan,pengetahuan dan keterampilan dasar,persiapan untuk perkawinan dan hidup
berkeluarga,pemilihan jabatan dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual.
Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemelihara anak. Guru sebagai
penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktifitas anak-anak agar tingkah
laku anak tidak menyimpang denan norma-norma yang ada.
Dalam era kemandirian sekolah danera Manajemen Berbasis sekolah (MBS), tugas dan
tanggung jawab yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan
sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif,dalam arti menjadi semakin bermanfaat
bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya. Agar tugas dan tanggung jawab
para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata,kiranya mereka perlu memahami,mendalami,dan
menerapkan beberapa konsep ilmu manajemen yang dewasa ini telah dikembang mekarkan oleh
pemikir-pemikir dfalam dunia bisnis.
Efektifitas dan efisien belajar individu disekolah sangat bergantung kepada peran guru. Seorang
guru yang ideal seyogyanya dapat berperan sebagai:
a. Konservator (Pemelihara)
Sistem nilai yang merupakan sumber norma kecerdasan.
b. Inovator (Pengembang)
Sistem ilmu pengetahuan.
c. Transmitor (Penerus)
Sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik
d. Transformator (Penterjemah)
Sistem-sistem nilai tersebutmelalui penjelmaan dalam pribadinya dan perilakunya dalam proses
interaksi dengan sasaran didik.
e. Organisator (Penyelenggara)
Terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan,baik secara formal (kepada
pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral(kepada sasaran didik,serta
Tuhan yang menciptakannya).