Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Arif Khoirul Mustofa

Nim : 21112362
Prodi/ kelas : pai/ 3 a
Matkul : administrasi & supervisi Pendidikan islam

Jawaban:

1. a. Menurut Sondang P. Siagian, MPA. PhD (dalam buku Darianto,


2008:7) mengemukakan bahwa “Administrasi adalah keseluruhan proses
kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atasrasionalitas tertentu, untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.
b. Menurut Ars. The Liang Gie (dalam buku Darianto, 2008:7)
mengemukakan bahwa “Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
c. Kemudian Menurut Drs. Soehari Trisna, (dalam buku Darianto,
2008:7) mengemukakan bahwa “Administrasi adalah keseluruhan proses
penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengansecara rasional
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam buku Harianto, 2012:10)
mengemukakan bahwa “Pendidikan adalah tuntunan didalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksud dari pendidikan yaitu menuntunsegala kodrat
yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan” contohnya: kersama antara perusahaan satu
dengan lainya dengan berbasis mengeluarkan produk.

2. Untuk meningkatkan kesanggupan kepala sekolah, guru dan staf untuk


mempersiapkan pelayanan yang cukup baik pada suatu Lembaga Pendidikan dan agar
menjadi pekerja keras yang baik efisien dan efektif.
3. a. demokratis adalah suatu kebebasan setiap peserta didik untuk dapat saling berbagi
sebuah ilmu, wawasan dan pengalaman.
b. Kooperatif adalah peserta didik membentuk dan saling belajar-mengajar untuk
mencapai tujuan Bersama, maksudnya adalah belajar Bersama untuk menuju
pemahaman yang sama / tujuan yang sama.
c. konstruktif adalah Lembaga Pendidikan mampu melakukan berbagai kegiatan
melalui pemikiran dan usaha yang kreatif untuk meningkatkan profesionalisme dan
skill guru.
4. meningkatkan kesadaran guru serta staf sekolah terhadap tata kerja yang demokratis
dan kooperatif untuk dapat mengevaluasi aktivitas dalam konteks tujuan
perkembangan peserta didik.
Contohnya: seorang supervisor meneggur/ memecat seorang guru apabila ia berbuat
kekerasan kepada peserta didiknya agar nama baik sekolah terjaga dan kegiatan belajar
menggajar efektif Kembali.
5. a. perencanaan. Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan indentifikasi
permasalahan.
b. pelaksanaan. Kegiatan ini merupakan kegiatan nyata yakni terjun langsung ke
lapangan yang di tuju.
c. evaluasi. Kegiatan ini yakni mengevaluasi kukurangan dalam supervisor.
d. tindak lanjut. Kegiatan ini adalah menindak lanjuti permasalahan yang telah di
dapat dari lapangan.

6. a. Pendekatan direktif adalah pendekatan supervise yang di lakukan secara langsung


kepada guru yang akan disupervisi.
b. pendekatan kolaboratif adalah proses di mana peserta didik pada berbagai tingkat
kemampuan bekerja sama dalam suatu kelompok untuk menuju tujuan/ hasil yang
sama.
c. pendekatan non direktif adalah pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya
tidak langsung.

7. “PERAN GURU SEBAGAI TENAGA PENDIDIK DI LEMBAGA PENDIDIKAN”

Peran seorang guru sebagai pendidik (educator) salah satunya berkaitan dengan tugas
memberikan bantuan dan dorongan (supporter), tugas pengawasan dan pembinaan
(supervisor), dan juga tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak menjadi
penurut. . peraturan dan tata tertib sekolah serta norma-norma kehidupan dalam keluarga dan
masyarakat. Tugas-tugas tersebut berkaitan dengan peningkatan pertumbuhan dan
perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman tambahan seperti pemanfaatan kesehatan
fisik, kebebasan dari orang tua dan orang dewasa lainnya, tanggung jawab moral dan sosial,
pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan pernikahan dan kehidupan keluarga. posisi
dan hal-hal yang bersifat pribadi dan spiritual.
Oleh karena itu, tugas guru dapat disebut sebagai pendidik dan pengasuh anak. Guru
sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak agar
perilaku anak tidak menyimpang dari norma yang ada.
Konsep guru menurut syaikh al-Zarnuji dalam kitab Talim- Muata’alim adapaun konsep guru
ideal menurut syaikh al- Zarnuji yang terdapat di dalam kitab talim Muta’lim , yaitu:
a. Seorang guru atau pendidik seharusnya memiliki kealiman yang tinggi, salah satunya
adalah cerdas dan pandai. Melalui kemampuan dalam arti kecerdasan dan
kepandaian , seorang guru bisa menjadi seseorang yang di teladani dari sisi
pengetahuan, karena ia berpengatahuan secara mendalam.
b. Seorang guru atau pendidik seharusnya memiliki sifat wara, yakni bentuk kepribadian
dan harga diri sebagai seseorang yang bermartabat sehingga menjadi pribadi yang
tetap terjaga dalam kepercayaan.
c. Seorang guru atau pendidik seharusnya memiliki pengalaman yang lebih, atau dari
sisi umur telah lebih berumur. Karena ia adalah seorang pendidik dan pengarahan
yang berperan dalam proses belajar mengajar.
d. Seorang guru atau pendidik seharusnya memiliki akhlak yang mulia, berbudi pekerti
dan memiliki akhlakul karimah yang sempurna karena ia akan menjadi tauladan bagi
peserta didiknya.

Tunjagan profesi bagi guru Pendidikan agama islam pada sekolah dan juga bagi
pengawas Pendidikan agama islam ini merupakan bentuk implementasi dari Amanah undang-
undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional, antara lain tersebut dalam
pasar 40 yakni tenaga pendidik salah satunya adalah berhak atas penghasilan dan jaminan
kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai , dan selanjutnya di sebut undang- undang
nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, khususnya pasal 16. Guru Pendidikan Agama
Islam sebagai pendidik merupakan seseorang yang memberikan pelajaran dan menanamkan
nilai-nilai moral kepada peserta didiknya agar bisa mengembangkan ilmu pengetahuan yang
disesuaikan dengan kaidah-kaidah keislaman.
Budi pekerti peserta didik menjadi aspek penting dalam kehidupan manusia baik dalam
posisinya sebagai individu, anggota masyarakat maupun bangsa. Penguatan akhlak atau
moral dinilai strategis untuk mengatasi problem moral di tengah kompleksitas kehidupan
bermasyarakat. Berdasarkan struktur ajaran Islam, pendidikan moral adalah yang terpenting.
Moral adalah dasar yang tujuan akhirnya adalah pengembangan akhlak yang mulia.
Pembelajaran agama Islam dan moral diorientasikan pada pembentukan akhlak mulia penuh
kasih sayang, kepada segenap unsur alam semesta. Sebagai pendidik, guru Pendidikan
Agama Islam menghadapi tanggungjawab yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan
dan potensi yang memadai guna tercapainya suatu hasil pendidikan yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Sukardi, Ketut Dewa.2015. Pengantar Pelaksana Program Bimbingan Dan


Konseling Di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Mujtahid, Pengembangan Profesi Guru. Malang: UIN Maliki Press. 2011.
Djamarah, Bahri, Syaiful, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu
Pendekatan Teoritis   Psikologis. Jakarta. Rineka Cipta. 2012.
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar-mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2015.
Hamalik, Oemar,  Pendidikan Guru Bedasarkan Pendekatan Kompetensi. cet. V.
Jakarta: Bumi Aksara. 2019.
Muhaimin, dkk, Strategi Belajar Mengajar: Penerapan dalam Pendidikan
Agama. .Surabaya: Citra Media. 2020.

Anda mungkin juga menyukai