Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ARTIKEL

NAMA : M. KHAFID SAIFUDIN

NIM : 201820010111869

JURUSAN/FAKULTAS : PAI/TARBIYAH

SEMESTER : IX

MATA KULIAH : ILMU PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : Dr. Amru Almu’tasim, S.Pd.I.,SH.,M.Pd.I

A. PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM


1. Definisi pendidik (guru) dalam pendidikan Islam
Guru didalam pendidikan islam dapat didefinisikan sebagai pendidik yang bertugas
untuk membina,mengajarkan,serta menyebarkan ilmu agama yang diambil dari syariat
Nabi Muhammad SAW yang bertujuan agar siswa yang dibimbing menjadi manusia
yang memiliki kepribadian yang baik,baik hubungan kepada Allah maupun hubungan
kepada sesama manusia.adapun pengertian guru dalam islam menurut imam Al Ghazali
yaitu orang yang berilmu, beramal, mengajarkan ilmu dan memberi manfaat bagi
kehidupan akhirat serta menunjukkan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam Islam, sosok guru (agama) sangat dibutuhkan, di samping Mengemban misi
keilmuan agar peserta didik menguasai ilmu-ilmu agama, guru juga mengemban tugas
suci, misi kenabian, yakni membimbing dan mengarahkan peserta didik menuju jalan
Allah SWT.
2. Kedudukan pendidik dalam pandangan Islam
Keududukan pendidik dalam islam sangatlah mulia dan istimewa.hingga disebutkan di
dalam hadits Nabi Muhammad SAW : “Sesungguhnya Allah, para malaikat, dan semua
makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga
ikan besar, semuanya bersalawat kepada mu’allim yang mengajarkan kebaikan kepada
manusia (HR. Tirmidzi).”
Imam Al Ghazali juga menggambarkan kedudukan sebagai guru merupakan ”Makhluk
di atas bumi yang paling utama adalah manusia,bagian manusia yang paling utama
adalah hatinya. Seorang guru sibuk menyempurnakan, memperbaiki, membersihkan dan
mengarahkannya agar dekat kepada Allah azza wajalla. Maka mengajarkan ilmu
merupakan ibadah dan merupakan pemenuhan tugas dengan khalifah Allah. Bahkan
merupakan tugas kekhalifahan Allah yang paling utama. Sebab Allah telah
membukakan untuk hati seorang alim suatu pengetahuan, sifat-Nya yang paling
istimewa. Ia bagaikan gudang bagi benda-benda yang paling berharga. Kemudian ia
diberi izin untuk memberikan kepada orang yang membutuhkan. Maka derajat mana
yang lebih tinggi dari seorang hamba yang menjadi perantara antara Tuhan dengan
makhluk-Nya dalam mendekatkan mereka kepada Allah dan menggiring mereka
menuju surga tempat peristirahatan abadi.
Adapaun hadits yang lain “Dari Abdullah bin Amru, ia menceritakan bahwa suatu hari
Rasulullah SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid ada dua kelompok sahabat sedang
berkumpul-kumpul. Kelompok pertama sedang membaca Alquran dan berdoa,
sementara kelompok kedua sedang melakukan kegiatan belajar mengajar.Melihat
pemandangan indah tersebut Nabi SAW bersabda: “Mereka semua berada dalam
kebaikan. Kelompok pertama membaca Al-Quran dan berdoa kepada Allah, jika Allah
berkehendak Dia akan memberi (apa yang mininta) mereka. Sementara kelompok yang
kedua belajar mengajar, dan sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru”.
Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua.” (HR.
Ibnu Majah)
3. Tugas – tugas pendidik
Menurut imam al-Ghazali, tugas pendidik yang utama adalah menyempurnakan,
membersihkan, mensucikan serta membawakan hati manusia untuk mendekatkan diri
(taqarrub) kepada Allah SWT. Hal tersebut karena tujuan pendidikan Islam yang utama
adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jika pendidik belum mampu
membiasakan diri dalam peribadatan pada peserta didiknya, maka ia mengalami
kegagalan dan tugasnya, tugas pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan menjadi
tiga bagian yaitu:
a. Sebagai pengajar, yang bertugas merencanakan program pengajaran
dan melaksanakan program yang telah disusun serta mengakhiri
dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilakukan.
b. Sebagai pendidik, yang mengarahkan peserta didik pada tingkat
kedewasaan dan kepribadian kamil seiring dengan tujuan Allah swt
menciptakannya.
c. Sebagai pemimpin, yang memimpin, mengendalikan kepada diri sendiri, peserta didik
dan masyakat yang terkait, terhadap barbagai masalah yang menyangkut upaya
pengarahan atas program pendidikan yang dilakukan.
4. Syarat pendidik dalam pendidikan islam
Syarat pendidik dalam pendidikan islam sangatlah penting,untuk perkembangan peserta
didik,diantara syarat pendidik sebagai berikut:
1) Umur, harus sudah dewasa, Tugas mendidik adalah tugas yang amat
penting karena menyangkut pekembangan seseorang. Oleh karena itu,tugas itu harus
dilakukan secara bertanggung jawab. Itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang telah
dewasa.
2) Kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Jasmani yang tidak sehat
dapat menghambat pelaksanaan pendidikan, bahkan membahayakan
peserta didik jika penyakit menular. Dari segi rohani orang gila, hilang
ingatan berbahaya karena tidak mampu mendidik dan tidak dapat
bertanggungjawab.
3) Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkan dan menguasai ilmu
mendidik (termasuk ilmu mengajar). Ini penting sekali bagi pendidik, termasuk guru.
Orang tua dirumah sebaenarnya perlu sekali mempelajari teori-teori ilmu pendidikan.
Dengan kemampuannya tersebut diharapkan lebih berkemampuan mendidik anak-
anaknya di rumah.
4) Berkepribadian Muslim berkesusilaan dan berdedikasi tinggi. Syarat ini amat penting
dimiliki untuk melaksanakan tugas-tugas mendidik selain mengajar berkepribadian
muslim, dedikasi tinggi tidak hanya diperlukan dalam meningkatkan mutu mengajar.
Adapun kriteria pendidik menurut imam al ghazali sebagai berikut :
a. Menerima segala problema peserta didik dengan hati dan sikap
yang terbuka dan tabah.
b. Bersikap penyantun dan penyayang.
c. Menjaga kewibawaan dan kehormatannya dalam bertindak.
d. Menghindari dan menghilangkan sikap angkuh terhadap sesama.
e. Bersikap rendah hati ketika menyatu dengan kelompok
masyarakat.
f. Menghilangkan aktifitas yang sia-sia tiada guna.
g. Bersikap lemah lembut dalam menghadapai peserta didik yang
tingkat kecerdasannya rendah.
h. Meninggalkan sikap marah dalam menghadapi problema peserta
didik.
i. Memperbaiki sikap peserta didiknya dan bersikap lemah lembut.
j. Meninggalkan sifat yang menakutkan pada peserta didik yang
belum mengerti, tidak bermutu, tidak sesuai dengan materi yang
diajarkan.
k. Menerima kebenaran yang diajukan oleh peserta didik.
l. Menjadikan kebenaran sebagai acuan dalam proses pendidikan
walaupun itu datangnya dari peserta didik.
m. Mencegah dan mengontrol peserta didik yang mempelajari ilmu
yang membahayakan.
n. Menanamkan sifat ikhlas pada peserta didik, serta terus-menerus
mencari informasi guna disampaikan pada peserta didik yang
akhirnya mencapai tingkat Taqarrub kedekatan dengan Allah.
o. Mencegah peserta didik mempelajari ilmu kolektif (fardhu
kifayah), Sebelum mempelajari ilmu fardhu ain, seperti: akhidah,
akhlak, syari’ah.
p. Mengaktualisasikan ilmu yang diajarkan peserta didik
5. Sifat-sifat pendidikan dalam pandangan Islam
Sifat pendidik juga sangat berpengaruh terhadap peserta didiknya,diantaranya peserta
didik dapat mencontoh dan menteladani dari sifat sifat pendidik.untuk itu pendidik
harus mempelajari berbagai sifat pendidik yang baik,diantaranya sebagai berikut :
1) Zuhud: tidak mementingkan materi, ia mengajar dengan tujuan
mendapat keridhoan Allah SWT semata
2) Pandai menarik simpati siswa sehingga ia menjadi figur, panutan dan
suri tauladan bagi peserta didik.
3) Pandai memahami karakter murid, mencakup pembawaan,
pembiasaan, perasaan dan pemikiran.
4) Sabar, penyayang, lemah lembut, rendah hati dan pemaaf.
5) Adil dan tegas dalam berbuat dan bertutur kata.
6) Bijaksana dalam mengambil keputusan
B. PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM
1. Pengertian peserta didik
Peserta didik ialah seseorang yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Adapun pengertian peserta didik dalam pendidikan islam yaitu individu yang sedang
berkembang, baik secara fisik, psikologis(tingkah laku) , dan religius ( keagamaan dan
keyakinan ) dalam mengarungi kehidupan di dunia dan di akherat kelak.
2. Jenis peserta didik
Adapun Jenis jenis peserta didik,berikut di bawah ini :
3. Pertumbuhan anak
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatit yang mengacu pada
jumlah, besar, serta luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan
struktur biologis. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam
perjalanan waktu tertentu. Hasil pertumbuhan berupa bertambahnya ukuran kuantitatif
dari fisik anak seperti tinggi dan berat badan, kekuatan, ataupun proporsi sehingga
secara ringkas pertumbuhan adalah proses perubahan dan kematangan fisik yang
menyangkut perubahan ukuran atau perbandingan.
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan anak, yakni faktor bawaan dan
faktor lingkungan. Faktor bawaan atau keturunan merupakan faktor pertama yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor ini dapat diartikan sebagai semua ciri
atau karakteristik individu yang diwariskan kepada anak atau segala potensi baik fisik
maupun psikis yang dimiliki seseorang sejak masa pembuahan sebagai warisan dari
orangtua. Faktor bawaan disebut pula sebagai faktor endogen. Faktor endogen adalah
faktor yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga kelahiran. Oleh karena
individu itu terjadi dari bertemunya ovum dari ibu dan sperma dari ayah, maka tidak
mengherankan kalau faktor endogen yang dibawa oleh individu itu mempunyai sifat-
sifat seperti orangtuanya. Seperti pepatah Indonesia yang menyatakan “Air di cucuran
akhirnya jatuh ke pelimbahan juga” ini berarti bahwa keadaan atau sifat-sifat dari anak
itu tidak meninggalkan sifat-sifat dari orangtuanya.
4. perkembangan anak

Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi
organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti
perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada
kemampuan organ fisiologis. Proses perkembangan akan berlangsung sepanjang
kehidupan manusia, sedangkan proses pertumbuhan seringkali akan berhenti jika
seseorang telah mencapai kematangan fisik. Adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak sebagai berikut :

1. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia
dini. Utamanya seorang ibu,sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda : “Al-Ummu
madrasatul ula" Artinya: Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Lalu
kalimat tersebut ada lanjutannya: "iza adadtaha adadta syaban thayyibal
araq”.artinya:Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau
persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya

2. Lingkungan Sekitar

Seorang teman juga sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang
anak, untuk itu perhatian orang tua terhadap pergaulan di lingkungan sekitar perlu
diperhatikan. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW : “Perumpamaan teman
yang baik dan yang jahat adalah seperti orang yang membawa minyak wangi dan
tukang pandai besi. Yang membawa minyak wangi, boleh jadi dia memberimu, atau
kamu membeli daripadanya, atau paling tidak kamu mendapatkan harum semerbak
daripadanya. Adapun tukang pandai besi, boleh jadi bajumu terbakar karenanya, atau
kamu mendapatkan bau busuk daripadanya." (HR Al-Bukhari dan Muslim) adapun
kriteria teman yang baik, yang disabdakan Nabi Muhammad SAW.

‫دع‬II‫ق وال مبت‬II‫ير فاس‬II‫ق غ‬II‫ن الخل‬II‫ أن يكون عاقالً حس‬: ‫ فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته خمس خصال‬،‫وفى جملة‬
‫وال حريص على الدنيا‬

“Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima
sifat berikut : orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan
ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia”
5. Etika peserta didik dalam pendidikan Islam

Pengertian Etika menurut Istilah berasal dari kata latin ethic yang berarti kebiasaan,
habit, custom. Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, yakni ethos yang
bermakna tempat tinggal biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak,
perasaan, dan cara berfikir. Hal ini berarti bahwa etika merupakan sebuah tatanan
perilaku berdasarkan suatu sistem nilai dalam masyarakat tertentu.2 Etika lebih banyak
berkaitan dengan ilmu dan filsafat, oleh karena itu, standar baik dan buruk adalah akal
manusia. Etika dibedakan dalam tiga pengertian utama, yakni :ilmu tentang apa yang
baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkembang dengan akhlak,
dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika
dalam pendidikan islam sangat penting terhadap peserta didik.dengan etika yang baik
peserta didik akan mudah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari gurunya. Sejalan
dengan sabdanya Nabi Muhammad SAW :
‫ا ب ُِع ْث ُ ُأل‬II‫ ِإنَّ َم‬:‫لم‬II‫ه وس‬I‫لى هللا علي‬I‫و ُل هَّللا ِ ص‬I‫ا َل َر ُس‬Iَ‫ا َل ق‬Iَ‫هُ ق‬I‫ َى هَّللا ُ َع ْن‬I‫ض‬
‫ رواه‬. ‫ق‬ِ َ‫ار َم اَأل ْخال‬I
ِ ‫ت تَ ِّم َم َم َك‬ ِ ‫ع َْن َأبِى هُ َر ْي َرةَ َر‬
‫البيهقى‬
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.

Menurut imam al ghazali ada 10 etika yang harus dimiliki oleh seorang pelajar :

a. Belajar dengan niat ibadah dalam rangka taqorrub ila Allah. Konsekuensi dari sikap
ini, peserta didik akan senantiasa mensucikan diri dengan akhlaq al karimah dalam
kehidupan sehari-harinya, serta berupaya meninggalkan watak dan akhlak yang rendah
(tercela) sebagai refleksi atas QS. Al An’am ayat 162 dan Adz Dzaariyat ayat 56.

b. Mengurangi kecenderungan pada kehidupan duniawi dibanding ukhrowi atau


sebaliknya. Sifat yang ideal adalah menjadikan kedua dimensi kehidupan (dunia-
akhirat) sebagai alat yang integral untuk melaksanakan amanat-Nya

c. Menjaga pikiran dari berbagai pertentangan yang timbul dari berbagai aliran.

d. Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji, baik ilmu umum maupun agama.

e. Belajar secara bertahap atau berjenjang dengan memulai pelajaran yang mudah
(konkrit) menuju pelajaran yang sulit (abstrak); atau dari ilmu yang fardhu ‘ain menuju
ilmu yang fardhu kifayah.
f. Mempelajari suatu ilmu sampai tuntas untuk kemudian beralih pada ilmu yang
lainnya. Dengan cara ini, peserta didik akan memiliki spesifikasi ilmu pengetahuan
secara mendalam.

g. Memahami nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.

h. Memprioritaskan ilmu diniyah

6. karakteristik peserta didik

Karakteristik peserta didik dapat diartikan keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan
yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan, sehingga
menentukan aktivitasnya dalam mencapai cita-cita atau tujuannya. Informasi terkait
karakteristik peserta didik sangat diperlukan untuk kepentingan-kepentingan dalam
perancangan pembelajaran.
Adapun macam karakteristik peserta didik,sebagai berikut :

1. Etnik

Sebagai negara multikultural, Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas
dan kaya akan etnik/suku bangsanya. Keberagaman etnik yang ada pada diri peserta
didik di sekolah tertentu akan berimplikasi terhadap proses pembelajaran yang harus
disesuaikan dengan etnis/suku masing-masing. Pendidik harus memperhatikan
perbedaan ini guna mewujudkan pembelajaran yang efektif. Dalam kelas yang
beragam etnik akan menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik dalam memberikan
perlakukan yang objektif. Sebagai contoh, peserta didik dengan latar belakang etnik
Jawa, Sunda, Madura, Minang, dan Bali, maupun etnik lainnya dalam satu kelas tidak
bisa diperlakukan sama dalam membangun interaksi. Interaaksi yang dibangun harus
dapat dimengerti dan dipahami oleh seluruh peserta didik.

2. Kultural

Peserta didik kita sebagai anggota suatu masyarakat memiliki budaya tertentu dan
sudah barang tentu menjadi pendukung budaya tersebut.Budaya yang ada di
masyarakat kita sangatlah beragam, seperti kesenian, kepercayaan, norma, kebiasaan,
dan adat istiadat.Peserta didik yang kita hadapi mungkin berasal dari berbagai daerah
yang tentunya memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga kelas yang kita hadapi
kelas yang multikultural.

3. Status sosial

Peserta didik pada suatu kelas biasanya berasal dari status sosial-ekonomi yang
berbeda-beda.Peserta didik dengan bervariasi status ekonomi dan sosialnya menyatu
untuk saling berinteraksi dan saling melakukan proses pembelajaran.Perbedaan ini
hendaknya tidak menjadi penghambat dalam melakukan proses pembelajaran.Namun
tidak dapat dipungkiri kadang dijumpai status sosial ekonomi ini menjadi penghambat
peserta didik dalam belajar secara kelompok.Implikasi dengan adanya variasi status-
sosial ekonomi ini pendidik dituntut untuk mampu bertindak adil dan tidak
diskriminatif.

4. Minat

Minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan
kegiatan yang dipilihnya.Sebenarnya minat belajar peserta didik memegang peran
yang sangat penting, sehingga perlu untuk terus
ditumbuh kembangkan sesuai dengan minat yang dimiliki seorang peserta didik.

5. Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan Perubahan yangterjadi dalam rentang


kehidupan manusia untuk memahami,mengolah informasi, memecahkan masalah dan
mengetahui sesuatu.

6. Kemampuan awal

Merupakan keadaan pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki terlebih


dahulu oleh peserta didik sebelum mempelajari pengetahuan atau keterampilan baru.

Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki terlebih dahulu maksudnya adalah
pengetahuan atau keterampilan yang lebih rendah dari apa yang akan
dipelajari.Kemampuan awal peserta didik bersifat individual, artinya berbeda antara
peserta didik satu dengan lainnya, sehingga untuk mengetahuinya juga harus bersifat
individual.Cara untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dapat dilakukan
melalui teknik tes yaitu pre tes atau tes awal dan teknik non tes seperti wawancara.

7. Gaya belajar

Merupakan cara yang cenderung dipilih/digunakan oleh peserta didik dalam


menerima, mengatur, dan memproses informasi atau pesan dari komunikator/pemberi
informasi.Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual (visual
learners), auditif (auditory learners), dan kinestetik (kinesthetic learners).Dengan
diketahuinya gaya belajar yang dimiliki peserta didik, maka akan berimplikasi
terhadap model pembelajaran, strategi, metode, dan media pembelajaran yang akan
digunakan.

8. Motivasi

Merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan
yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.Motivasi kadang timbul
dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi instrinsik dan kadang motivasi itu muncul
karena faktor dari luar dirinya sendiri (motivasi ekstrinsik).

9. Perkembangan emosi

Emosi sebagai tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan


dalam tubuh, misalnya otot menegang, dan jantung berdebar.Dengan emosi peserta
didik dapat merasakan senang/gembira, aman, semangat, bahkan sebaliknya peserta
didik merasakan sedih, takut, dansejenisnya.Suasana emosi yang positif atau
menyenangkan atau tidak menyenangkan membawa pengaruh pada cara kerja struktur
otak manusia dan akan berpengaruh pula pada proses dan hasil belajar.Oleh karena itu
pendidik dalam melakukan proses pembelajaran perlu membawa suasana emosi yang
senang/gembira dan tidak memberi rasa takut pada peserta didik.

10. Perkembangan sosial

Adalah kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya, bagaimana anak


tersebut memahami keadaan lingkungan dan mempengaruhinya dalam berperilaku
baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.Perkembangan sosial peserta
didik dapat diketahui/dilihat dari tingkatan kemampuannya dalam berinteraksi dengan
orang lain dan menjadi masyarakat di lingkungannya.Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan sosial yaitu keluarga, kematangan, teman sebaya,
sekolah, dan status sosial ekonomi.

11. Perkembangan moral dan spiritual

Moralitas dalam diri peserta didik dapat tingkat yang paling rendah menuju ke
tingkatan yang lebih tinggi seiring dengan kedewasaannya.

12. Perkembangan motorik.

Perkembangan motorik merupakan proses yang sejalan dengan bertambahnya usia


secara bertahap dan berkesinambungan,dimana gerakan individu meningkat dari
keadaan sederhana, tidak terorganisir, dan tidak terampil, kearah penguasaan
keterampilan motorik yang kompleks dan terorganisir dengan baik.Perkembangan
motorik dikelompokkkan menjadi motorik kasar dan motorik halus.Motorik kasar;
gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh
anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.Sedangkan Motorik
halus: gerakan yang menggunakan otot halus, atau sebagian anggota tubuh tertentu
yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.

7. Urgensi pengenalan peserta didik

Salah satu tujuan dari pendidikan adalah menolong anak mengembangkan potensinya
semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan sangat mengutungkan baik bagi anak
maupun masyarakat. Anak didik memandang sekolah sebagai mencarinya sumber
“bekal“ yang akan menbuka dunia bagi mereka. Orang tua memandang sekolah sebagai
tempat dimana anaknya akan mengembangkan kemampuan. Pemerintah berharap agar
sekolah akan mempersiapkan anak untuk menjadi warga negara yang baik dan cakap.

Adapun hal hal yang harus dikenal pada diri masing masing peserta didik

1.Hakikat Anak Anak bukan manusia dalam bentuk kecil, atau seorang dewasa minus karena
beberapa hal yang belum dimiliki. Anak adalah seorang yang berada pada sesuatu
masa perkembangan tertentu dan mempunyai potensi untuk menjadi dewasa.
2.Kebutuhan Pokok Anak Tiap anak membutuhkan hal-hal tertentu dan apabila
kebutuhan itu tidak dipenuhi anak tersebut akan mengalami masalah-masalah tertentu.
Kebutuhan pokok dapat dibagi dalam tiga aspek, yaitu kebutuhan jasmani, kebutuhan
kejiwaan ( psychologis ) dan kebutuhan rohani.
3.Langkah-langkah Perkembangan Perkembangan anak meliputi segi-segi jasmani,
jiwa dan rohani  juga. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang
mengambil peranan besar dalam membentuk watak anak. Dalam perkembangan, ada
periode-periode tertentu, dan pada tiap perkembangan terlihat ada sikap,
kecenderungan pola sikap, watak dan tingkah laku tertentu, yang menunjukkan
kesamaan jika dibandingkan dengan yang terlihat pada teman-teman sebaya

Anda mungkin juga menyukai