Anda di halaman 1dari 3

Tugas Ilmu Pendidikan Islam

Konsep Pendidik dalam Pendidikan Islam

Nama : Muhamad Isro'i Ma'ruf


NIM : 203111291
Kelas : PAI 2I
Dosen : Chusna Maulida, M.Pd.I

A. Definisi pendidik dalam pendidikan Islam.


Menurut Islam, Pengertian pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan peserta didik. Pengertian dari tanggung jawab ini mengacu
kepada orang tua (ayah dan ibu) dari peserta didik, hal ini didasari oleh firman Allah :
)‫قُوْ آ اَ ْنفُ َس ُك ْم َواَ ْهلِ ْي ُك ْم نَا رًا … (ا لتحريم‬

Artinya : Peliharalah dirimu dan anggota keluargamu dari ancaman Neraka (Q.S At-Tahrim :
6)
Kata "Dirimu" ini mengacu kepada kedua orang tua dari peserta didik, sedangkan
"anggota keluarga" ini mengacu kepada anak atau peserta didik.
Sehingga, sebenarnya orang tua boleh tidak memasukkan anaknya dalam lembaga
pendidikan, dan mengajar dan mendidik sendiri di rumah, namun hal ini tidak efisien
dizaman sekarang. Kemudian karena perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan
sisi efisien inilah yang mendasari alasan orang tua agar memasukkan anaknya ke
lembaga pendidikan.

B. Kedudukan pendidik dalam pendidikan Islam.


Imam Al-Ghazali dalam Asma Hasan Fahmi, 1979 : 165, menjelaskan kedudukan
yang tinggi yang diduduki oleh orang berpengetahuan, dengan ucapannya, bahwa
orang alim yang bersedia mengamalkan pengetahuannya adalah orang besar disemua
kerajaan langit. Dia seperti matahari yang menerangi alam, mempuntai cahaya dalam
dirinya, seperti minyak wangi yang mengharumi orang lain karena ia memang wangi.
Kedudukan orang alim dalam Islam dihargai tinggi bila orang itu mengamalkan
ilmunya. Mengamalkan ilmu dengan cara mengajarkan ilmu itu kepada orang lain
adalah suatu pengamalan yang paling dihargai dalam Islam. (Asma Hasan Fahmi
1979 : 166) mengutip kitab Ihya'-nya Al Ghazali yang mengatakan bahwa, Siapa yang
memilih pekerjaan mengajar maka ia Sesungguhnya telah memilih pekerjaan besar
dan penting.
C. Tugas pendidik dalam pendidikan Islam.
Menurut para ahli dalam pendidikan islam dan juga para ahli belikan barat, sepakat
bahwa tugas guru adalah mendidik. Mendidik adalah tugas yang amat luas. Mendidik,
sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar, dan sebagian lainnya dalam bentuk
memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, membiasakan, dan
lain-lain. Kemudian di sekolah, tugas mendidik, guru kebanyakan melaksanakannya
dalam bentuk mengajar. Tugas pendidik dalam rumah sebagian besar dilaksanakan
dalam bentuk pembiasaan, pemberian contoh yang baik, memberikan dorongan
dorongan, motivasi, pujian, dan lain-lain yang yang diperkirakan akan memberikan
pengaruh baik dan positif bagi pendewasaan anak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
mengajar adalah sebagian dari tugas pendidik.
Dalam literatur yang ditulis oleh ahli pendidikan Islam, tugas guru ternyata
bercampur dengan syarat dan sifat guru. Ada beberapa pernyataan tentang guru yang
dapat disebutkan di sini, yang diambil dari uraian penulis muslim tentang syarat dan
sifat guru, misalnya sebagai berikut:
1. Guru harus mengetahui karakter murid (Al Abrasyi, 1974 : 133)
2. Guru harus selalu berusaha meningkatkan keahliannya baik dalam bidang
yang diajarkannya maupun dalam cara mengajarkannya (Al-Abrasy, 1974 :
134)
3. Guru harus mengamalkan ilmunya, dan jangan berbuat yang berlawanan
dengan ilmu yang diajarkannya (Al- Abrasy, 1974 : 144)

D. Syarat dan kode etik pendidik dalam pendidikan Islam.


Dalam ilmu pendidikan Islam secara umum untuk menjadi guru yang baik dan
diperkirakan dapat memenuhi tanggung jawab, syarat-syarat yang dibebankan
kepadanya, hendaknya bertakwa kepada Allah, berilmu, sehat jasmaninya, baik
akhlaknya, bertanggungjawab, dan berjiwa nasional.
1. Taqwa kepada Allah sebagai syarat menjadi guru. Guru, sesuai dengan tujuan
ilmu pendidikan Islam tidak mungkin mendidik anak agar bertakwa kepada
Allah jika ia sendiri tidak bertakwa kepadanya. Sebab, ia adalah teladan bagi
muridnya sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang
merupakan teladan bagi umatnya.
2. Berilmu sebagai syarat untuk menjadi guru. Ijazah bukan semata-mata secarik
kertas, tetapi suatu bukti bahwa pemiliknya telah mempunyai ilmu
pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukan untuk suatu jabatan.
3. Sehat jasmani sebagai syarat menjadi guru. Kesehatan jasmani kerapkali
dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang melamar menjadi guru titik guru
yang mengidap penyakit menular rumahnya sangat membahayakan kesehatan
anak-anaknya. Disamping itu, guru yang berpenyakit tidak akan bergairah
mengajar.
4. Berkelakuan baik sebagai syarat menjadi guru budi pekerti guru sangat
penting dalam pendidikan watak murid. Guru harus menjadi suri tauladan,
karena anaknya bersifat suka meniru titik diantara tujuan pendidikan ialah
membentuk akhlak baik kepada anak-anak, dan hal ini hanya bisa terwujud
jika guru berakhlak baik pula.
Kemudian ada sifat sifat atau kode etik yang harus dimiliki Pendidik, menurut
Prof. Dr. Moh. Athiyab Al-Abrasyi, seorang pendidik islam harus memiliki sifat-sifat
tertentu agar ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Diantaranya adalab :
1. Memiliki sifat zuhud, tidak mengutamakan materi, dan mengajar karena
mencari keridhaan Allah semata Allah
2. Seorang guru harus bersih tubuhnya, jauh dari dosa besar sifat Riya (mencari
nama), dengki, permusuhan, perselisihan dan lain-lain sifat yang tercela.
3. Ikhlas dalam pekerjaan, keikhlasan dan kejujuran seorang guru dalam
pekerjaannya merupakan jalan terbaik arah ke suksesnya di dalam tugas dan
suksesnya murid-murid.
4. Seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap dirinya Diaz aku menahan diri
menahan kemarahan Lapang Hati banyak sabar dan pemarah karena sebab-
sebab yang kecil titik berpribadi dan mempunyai harga diri
5. Seorang guru harus mencintai murid-muridnya seperti cintanya terhadap
anaknya sendiri dan memikirkan keadaan mereka seperti Amerika dan
keadaan anaknya sendiri bahkan seharusnya ia lebih mencintai murid-
muridnya daripada anaknya sendiri.
6. Seorang guru harus mengetahui tabiat, pembawaan, adat kebiasaan, rasa dan
pemikiran murid-muridnya agar ia tidak keliru dalam mendidik murid-
muridnya.
7. Seorang guru harus menguasai mata pelajaran yang diberikan-nya serta
memperdalam pengetahuan tentang itu sehingga mata pelajaran yang
dibedakan bersifat dangkal.
Kemudian masih banyak kriteria sifat-sifat yang harus dimiliki pendidik
menurut ulama ulama lain seperti Imam Al Ghazali Abdurrahman an-nahlawi
dan lain sebagainya
E. Keutamaan mendidik dan mengajar.
Keutamaan mendidik dalam islam, sebenarnya hampir sama dengan kedudukan
pendidik dalam islam, keutaamaan ini dapat tercermin dalam penghargaan islam
terhadap guru. Begitu tingginya penghargaan itu sehingga menempatkab kedudukan
guru (orang berilmu) setingkat dibawah kedudukan nabi dan rasul. Hal ini berkaitan
dengan Islam yang amat menghargai ilmu (pengetahuan).
Banyak sekali kitab-kitab tang ditemukan didalamnya hadits yang mengajarkan
betapa tinggi kedudukan orang berpengetahuan, umunya dikaitkan dengan mulianya
menuntut ilmu.

Anda mungkin juga menyukai