Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi drinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.2
2
Reformasi Pendidikan Indonesia(Cet. V; Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 15
5
Muchlas Samani, dkk. Mengenal Sertifikasi Guru di Indonesia (Surabaya : Penerbit
SIC d Asosiasi Peneliti Pendidikan Indonesia, 2006), hlm. 8 ; Suryati Sidharto,
Pendidikan di Negara Berkembang Suatu Tinjauan Komparatif (Jakarta: Ditjen
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989), hlm. 100.
3
A. Pengertian dan Fungsi Guru dalam Pendidikan
Yang dimaksud dengan guru merupakan pekeraan
profesional, karena itu secara indikatif mereka sudah
mengorbankan diri mereka menerima dan menanaggung
tanggung jawabnya pada pendidikan yang terpikul di pundak para
orang tua siswa. Mereka mengorbankan dan menyerahkan
anaknya kesekolah, dan itu berarti pelimpahan sebagian tanggung
jawab pendidikan anaknya kepada guru. Tidak sedikit orang tua
menyerahkan anaknya kepada sembarang guru mereka bertaya
terlebih dahul/waspada ,sampai akhirnya para orang tua yakin
bahwa orang tua akan menyerahkan pendidikan anaknya kepada
guru tersebut.
Di negara- negara Timur sejak dulu guru itu sangat
disanjung oleh masyarakat.Bagi masyarakat India , guru itu
disebut orang suci dan sakti. Di Jepang menyebutnya sensei,ialah
“yang lebih dahulu lahir”, “yang lebih tua”. Di Inggris,
menyebutnya “teacher” dan di Jerman “der Lehrer”, yang sama
dengan artinya yaitu “pengajar”. Namun kata guru bukan hanya
mengandung arti “pengajar” tetapi artinya “pendidik” baik di
dalam maupun di luar sekolah. Mereka harus menjadi
pembimbing bagi siswa. Agama Islam sangat menghargai orang-
orang yang berilmu pengetahuan (guru/ulama).6
4
6
Zakiah Daradjat, Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), hal.39-40
5
7
Mohd. Athiyah Al Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang,1987),hal.136
8
Q.S.An-Nahl:125
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah Kemampuan mengajar
adalah kemampuan mengelola belajar siswa, termasuk
memahami siswa, merancang dan melaksanakan pembelajaran,
mengevaluasi hasil belajar, dan mengembangkan siswa untuk
mewujudkan berbagai potensi yang dimilikinya.10
Penjelasan teoritis lainnya mengatakan bahwa
kemampuan mengajar adalah kemampuan seorang guru untuk
mengelola dan belajar untuk kepentingan siswa. Selain itu, juga
mencakup kemampuan untuk mengembangkan mata kuliah dan
silabus, termasuk merencanakan dan melaksanakan pendidikan
dan pembelajaran dialogis.
8
E.Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi Guru (Bandung : Remaja Rosdakarya,
10
2007), 75
2. kompetensi kepribadian
Kemampuan pribadi meliputi sekurang-kurangnya stabil,
stabil, dewasa, arif, berwibawa, akhlak mulia, panutan bagi siswa
dan masyarakat, penilaian obyektif atas kinerja sendiri,
kepribadian mandiri dan berkelanjutan.
Kompetensi kepribadian ialah jenis kepribadian yang
menjunjung akhlak mulia, arif dan berwibawa, serta kemampuan
memberi teladan bagi siswa.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa seseorang harus memiliki
akhlak yang mulia, karena guru adalah figur sentral dan akan
menjadi teladan bagi murid-muridnya.11
3. kompetensi professional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara meluas dan mendalam yaitu meliputi
konsep, struktur, dan metode keilmuan teknologi/seni yang
menaungi dengan materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah,
hubungan konsep antar mata pelajaran, penerapan konsep
keilmuan dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi secara
profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai
dan budaya nasional.
9
At-Tajdid : Jurnal Ilmu Tarbiyah, Vol. 6 No. 1, Januari 2017
11
10
12
Kunandar, Guru Profesional : Implementasi Kurikulum., 50.
4. kompetensi sosial
Kompetensi sosial dalam arti guru harus mampu
berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik, anggota sekolah
dan masyarakat yakni dengan kemampuan bersikap menarik,
empati, kolaboratif, suka menolong, monunikatif, dan
kooporatif.13
11
maupun bentuk lain.
13
Tim Cemerlang, UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Yogyakarta :
Cemerlang Publisher, 2007).1
12
D. Kedudukan Peserta Didik dalam Islam
14
Syafaruddin, Ilmu Pendidikan Islam, 2008
14
1. Seorang anak didik harus bersih hatinya dari rasa iri hati dan
penyakit perasaan sebelum menuntut ilmu, karena belajar
merupakan ibadah yang tidak sah dikerjakan kecuali dengan hati
yang bersih. Kebersihan hati yang bisa dilakukan dengan
menjauhkan diri sifat- sifat tercela sepert dengki, benci,
menghasut, takabuur menipu, berbangga-bangga dan memuji diri
sendiri selanjutnya dikukti dengan menghiasi diri dengan akhlak
yang baik seperti bersikap benar, takwa, ikhlas, zuhud serta
merendahkan diri dan ridha.
2. Sebagai peserta didik harus memiliki motivasi menuntut ilmu
dalam rangka memperbaiki sifat keutamaan, mendekatkan diri
kepada Allah SWT, dan tidak mencari keriyaan serta tahta.
3. Seorang murid mampu teguh dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan serta bersedia meranntau.Kemudian apabila
diharuskan pergi ke tempat jauh untuk mencari seorang guru,
maka murid tersebut tidak boleh ragu-ragu dengan itu.
Jika keadaan menghendaki sebaiknya ia dapat menanti sampai
15
dua bulan untuk memperoleh seorang guru.
4. Seorang anak murid wajib menghormati seorang guru, dengan
menggunakan bermacam- macam cara.
5. Peserta didik hendaknya belajar secara sungguh-sungguh dan
tabah dalam belajar15
Daftar Pustaka
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta: Kencana Predita. 2010.
Basri, Hasan. Ilmu Pendidikan Islam; Bandung: CV Pustaka
Abadi. 1994.
Julkifli. Kompetensi Guru dalam Kajian Pendidikan Agama
Islam( Telaah ayat – ayat Pengajaran Dalam A-
Qur’an). Makassar: Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin. 2018.
Maghfiroh, Lailatul. Hakikat Pendidik dan Peserta Didik
dalam Pendidikan Islam. Universitas Islam Darul
Ulum: Lamongan. 2018.
Sada, H. J. Pendidik Dalam Perspektif Al-Qur’an. Al-
Tadzikkiyah: Jurnal Pendidikan Islam, 6, 101.2015
Sukring. Pendidikan dan Peserta Didik dalam Pendidikan
Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.
Tafsir, A. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung:
Remaja Rosdakanya. 1992
Zakiah Daradjat, Ilmu pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
1992
16
Zulkarnain, Muhammad Mubhar. Hakikat Guru Sebagai
Jabatan karir dan Profesi Perspektif Pendidikan
Islam. Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah
Sinjai: Sulawesi Selatan. 2016
17