Dosen Pengampu:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan seorang yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dalam
proses berjalannya suatu pendidikan, baik secara formal maupun non formal, sangat
dibutuhkannya seorang guru sebagai pendidik. Tanpa adanya pendidik, maka pendidikan
tidak akan dapat berjalan, karena pendidik merupakan pemegang kendali dalam dunia
pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran.
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 bab IV pasal 8 tentang guru dan dosen bahwa guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi guru dalam undang-undang tersebut meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Guru bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengkajian,
serta membuka komunikasi dengan masyarakat. Guru dalam proses kegiatan belajar dan
mengajar, harus dapat menyampaikan materi dengan baik karena belajar merupakan suatu
proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku yang baru pada diri
seseorang sebagai hasil dari interaksinya dengan beragam informasi dan lingkungan. Guru
harus dapat menyampaikan informasi yang diketahuinya dengan benar dan tepat sasaran,
yaitu konten materi yang benar melalui kegiatan pedagogis yang baik. Secara umum dapat
dikatakan bahwa tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh guru adalah
mengajak orang lain berbuat baik.
Pembelajaran haruslah dilaksanakan atas dasar apa yang diketahui dan dapat
dilakukan siswa sebaik bagaimana siswa berpikir dan belajar untuk menyelaraskan proses
belajar dengan performa yang dibutuhkan sejalan dengan kebutuhan individu siswa.
Melihat kenyataan ini, jelaslah guru harus benar-benar memiliki karakteristik unggul
sehingga dapat melaksanakan misi barunya dalam proses pendidikan.
Oleh karena hal-hal tersebut, penyusunan makalah ini akan membahas mengenai
“Guru sebagai Pendidik; Tugasnya dan Karakternya”. Diharapkan makalah pada mata
1
kuliah Kajian Teks Kependidikan (Arab) ini dapat menambah wawasan dan informasi yang
bermanfaat bagi setiap pembaca dan penelaahnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penyusun merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud sebagai pendidik dalam dunia pendidikan?
2. Bagaimana karakter yang harus dimiliki seorang pendidik?
3. Bagaimana peran dan fungsi seorang pendidik dalam dunia pendidikan?
C. Tujuan
Disusunnya makalah ini, diharapkan dapat mencapai beberapa tujuan sebagai
berikut:
1. Ditujukan untuk mengetahui konsep pendidik dalam dunia pendidikan.
2. Ditujukan untuk mengetahui karakter yang harus dimiliki seorang pendidik.
3. Ditujukan untuk mengetahui peran dan fungsi seorang pendidik dalam dunia
pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), 250.
2
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 74-
75.
3
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008), hlm. 88
4
Maragustam, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Sunan Kalijaga, 2010). hlm.169.
3
pengetahuan sudah barang tentu dan menjadi sebuah kewajiban baginya untuk
mentransferkan ilmu itu kepada orang lain demi kemaslahatan ummat.
Jika ditinjau secara umum pendidik dalam pendidikan Islam kaitannya lebih
luas dari pada pendidik dalam pendidikan non-Islam, adapun pendidik dalam
pendidikan Islam yaitu5:
1. Allah Swt.
Dari berbagai ayat al-Qur’an yang membicarakan tentang kedudukan Allah
SWT sebagai pendidik dapat dipahami dalam firman-firman yang diturunkannya
kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Rasulullah Saw.
Kedudukan Rasulullah Saw. sebagai pendidik ditunjuk langsung oleh Allah
SWT, sebagai teladan bagi ummat dan rahmat bagi seluruh alam.
3. Orang tua
Selain pendidik (guru), yang paling berperan penting yaitu orang tua. Orang tua
sebagai pembimbing dalam lingkungan keluarga disebabkan karena secara alami
anak-anak pada masa awal kehidupannya berada ditengah-tengah ayah dan ibunya.
Menurut Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, tanggung jawab terbesar
pendidikan Islam menurut ajaran Islam dipikul oleh orang tua anak, karena orang
tualah yang menentukan pola pembinaan pertama bagi anak.6
4. Guru
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu pendidik yang
memiliki peranan yang sangat penting yaitu guru setelah orang tua. Dalam
UndangUndang tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 disebutkan guru adalah
pendidik professional. Sedangkan dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 6 disebut sebagai pendidik adalah
tenagaependidikan. Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa
dan serba tahu, serta mampu mentransferkan kebiasaan dan pengetahuan pada
muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.
Guru yang bekerja sebagai tenagapengajar adalah elemen yang terpenting dan ikut
5
Ramli, Muhamad. "Hakikat pendidik dan peserta didik." Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Agama Islam 5.1 (2015).
6
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani. Ilmu Pendidikan Islam (Jilid II), (Bandung: Pustaka, 2010),
84.
4
bertanggung jawab dalam proses pendewasaan bagi anak didik tersebut. Guru
adalah suri teladan kedua setelah orang tua
ﻳﻘﻒ اﳌﻌﻠﻢ ﺑﲔ اﻟﻄﻔﻞ ﻣﻦ ﺣﻴﺔ وﺑﲔ ﺑﻴﺌﺘﻪ ﻣﻦ ﺣﻴﺔ أﺧﺮى ،وﻳﻘﻮم ﺑﻮﻇﻴﻔﺔ إﻗﺪار اﻟﻄﻔﻞ ﻋﻠﻰ اﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﺑﲔ
ﻧﻔﺴﻪ وﻫﺬﻩ اﻟﺒﻴﺌﺔ .وإذا ﻓﻴﺠﺐ أن ﺗﺘﻮاﻓﺮ ﰲ اﳌﻌﻠﻢ ﺧﺼﺎﺋﺺ ﺟﺴﻤﻴﺔ وﻋﻘﻠﻴﺔ وﺧﻠﻘﻴﺔ ﺗﺘﺼﻞ ﺑﻜﻞ ﻣﻦ اﻟﻄﻔﻞ
واﻟﺒﻴﺌﺔ ،وﲤﻜﻨﻪ ﻣﻦ أداء وﻇﻴﻔﺘﻪ ﺧﲑ أداء .وﺳﻨﻌﺮض ﻫﻨﺎ ﳍﺬﻩ اﳋﺼﺎﺋﺺ .اﳋﺼﺎﺋﺺ اﳉﺴﻤﻴﺔ :ﻻ ﻳﺴﺘﻄﻴﻊ
اﳌﻌﻠﻢ اﻟﻘﻴﺎم ﺑﻮﻇﻴﻔﺘﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﻨﺒﻐﻲ إﻻ إذا ﺗﻮﻓﺮت ﻓﻴﻪ اﳋﺼﺎﺋﺺ اﳉﺴﻤﻴﺔ اﻵﺗﻴﺔ – 1:أن ﻳﻜﻮن ﺳﻠﻴﻢ اﻟﺼﺤﺔ
ﺧﺎﻟﻴﺎً ﻣﻦ اﻟﻀﻌﻒ واﻷﻣﺮاض .ﻓﺎﳌﺪرس اﳌﺮﻳﺾ ﻻ ﻳﺴﺘﻄﻴﻊ اﻟﻘﻴﺎم ﺑﻮﻇﻴﻔﺘﻪ ﻛﻤﺎ ﻟﻮ ﻛﺎن ﺳﻠﻴﻤﺎً .وﻻ ﺷﻚ أن
اﳌﺮض ﻳﺼﺮﻓﻪ ﻋﻦ أداء واﺟﺒﻪ ،وﻳﻔﻮت ﻋﻠﻰ اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ ﻛﺜﲑاً ﻣﻦ اﻟﻔﺮص اﳌﻔﻴﺪة ﰲ ﺣﻴﺎ^ﻢ اﳌﺪرﺳﻴﺔ – ٢.أن
ﻳﻜﻮن ﺧﺎﻟﻴﺎ ﻣﻦ اﻟﻌﺎﻫﺎت واﻟﻌﻴﻮب اﻟﺸﺎﺋﻨﺔ ؛ ﻛﺎﻟﺼﻤﻢ واﻟﻌﻮر ،وﺣﺒﺴﺔ اﻟﻠﺴﺎن أو اﻟﺜﺄcة ،ﻷن ﻫﺬﻩ اﻟﻌﺎﻫﺎت
ﻣﻦ ﻃﺒﻴﻌﺘﻬﺎ أن ﲡﻌﻠﻪ ﻳﻘﺼﺮ ﰲ وﻇﻴﻔﺘﻪ وﺗﻌﺮﺿﻪ ﻟﺴﺨﺮﻳﺔ اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ وﻧﻘﺪﻫﻢ .وﻣﻦ اﻟﻌﻴﻮب اﻟﺸﺎﺋﻨﺔ ﺗﻘﻮس اﻟﺴﺎﻗﲔ
واﺣﺪﻳﺪاب اﻟﻈﻬﺮ وﺗﻮرم ﻇﺎﻫﺮ ﰲ ﺑﻌﺾ اﻟﻐﺪد 3ـ أن ﻳﻜﻮن ﻓﻴﺎض اﻟﻨﺸﺎط .ﻓﺎﳌﻌﻠﻢ اﻟﻜﺴﻮل ﻳﻬﻤﻞ ﻋﻤﻠﻪ ،
وﻻ ﳚﺪ ﻣﻦ اﳊﻴﻮﻳﺔ ﻣﺎ ﳛﺮﻛﻪ ﻟﻠﻘﻴﺎم ﺑﻮاﺟﺒﻪ .وﻗﺪ ﻳﻜﻮن اﻟﻜﺴﻞ ﻋﺎدة ،ﻻﻧﺘﻴﺠﺔ ﻟﻀﻌﻒ أو ﻣﺮض ،وﻗﺪ ﻳﻜﻮن
ﻣﺼﺪر اﻟﻜﺴﻞ ﺷﻴﺌﺎً ﻧﻔﺴﻴﺎ .وﻋﻠﻰ أﻳﺔ ﺣﺎل ﻓﺎﻟﺘﻠﻤﻴﺬ ﻫﻮ اﻟﺬي ﻳﻌﺎﱐ ﻧﺘﻴﺠﺔ ﻫﺬا اﻟﻜﺴﻞ ٤. ،ـ أن ﻳﻜﻮن
ﺣﺴﻦ اﻟﺰى ،ﻧﻈﻴﻔﺎً ﻣﻨﻈﻤﺎً .ﻓﺎﳌﻌﻠﻢ ﳕﻮذج ﻟﺘﻼﻣﻴﺬﻩ .وإﳘﺎﻟﻪ زﻳﻪ ﻳﻮﺣﻰ إﻟﻴﻬﻢ ﺑﺬﻟﻚ .وﻗﺪ ﳚﻌﻠﻪ ﻣﻮﺿﻊ
7
ﺳﺨﺮﻳﺘﻬﻢ وﻋﺪم اﺣﱰاﻣﻬﻢ ﻟﻪ
7
ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ ،ﺻﺎﱀ وﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ ﻋﺒﺪ ا•ﻴﺪ .اﻟﱰﺑﻴﺔ وﻃﺮق اﻟﺘﺪرﻳﺲ .ﻣﺼﺮ :دار اﳌﻌﺎرف
5
dengan sebaik-baiknya. Guru tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik kecuali dia
memiliki ciri fisik berikut:
Disebutkan dalam literatur lain, bahwa karakter seorang guru yang profesional
yakni mencakup tentang kepribadian dan lain-lain. Berikut ini adalah macam-macam
karakteristik dari guru Profesional diantaranya yaitu:8
1. Taat pada peraturan perundang-undangan
Pemerintah memegang kebijakan pendidikan yang ada di negara Indonesia.
Pemerintah melalui departemen pendidikan Nasional mengeluarkan ketentuan-
ketentuan serta peraturan-peraturan yang merupakan kebijakan dan harus
dilaksanakan oleh aparatnya yaitu termasuk guru karena guru juga aparat
pemerintah. Karenanya guru harus mengetahui kebijakan-kebijakan pemerintah
khususnya kebijakan yang ada di dalam bidang pendidikan. Sehingga kebijakan-
kebijakan tersebut dapat dilaksanakan serta ditaati dengan baik.
8
Amilya Nurul Erindha, Della Puspita Sari, dkk. “Memahami Karakteristik Guru Profesional”, PEDIR:
Journal Elmentary Education, Vol. 1, No.2, (November 2021), 88-91.
6
2. Memelihara dan meningkatkan organisasi profesi
Pada kode etik guru butir 6 menyatakan bahwa “guru secara pribadi dan
bersama-sama mengembangkan, meningkatkan mutu dan martabat profesinya”.
Hal ini dapat dilakukan dengan guru bersama-sama untuk memelihara dan lebih
meningkatkan lagi mutu organisasi guru yang fungsinya berperan sebagai sarana
perjuangan serta pengabdian. Organisasi guru yaitu Prsatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI). Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
mengamanatkan kepada guru untuk wajib menjadi anggota organisasi atau asosiasi
profesi. Pembnetukan dari organisasi maupun asosiasi profesi yang dimaksud
dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Memelihara hubungan dengan teman sejawat
Di dalam butir ketujuh pada kode etik guru dijelaskan bahwa “Guru
memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
sosial”. Berdasarkan hal tersebut artinya guru seharusnya dapat menciptakan dan
memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan kerjanya, serta menciptakan
semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial di lingkungan diluar kerjanya.
4. Membimbing peserta didik
Guru memiliki peran membimbing, menjaga, dan mengarahkan peserta
didik supaya dapat tumbuh dan berkembang sesuai bakat, minat, serta sesuai
dengan potensi yang dimiliki peserta didik tersebut. Adapun karakteristik guru yang
sangat disenangi para siswa yakni: a. Demokrasi b. Baik hati c. Sabar d. Adil e.
Konsisten f. Terbuka g. Suka menolong h. Ramah i. Suka humor j. Memiliki
bermacam minat k. Menguasai bahan pelajaran l. Peduli dan perhatian kepada
siswam m. Kooperatif
5. Taat pada pemimpin
Seorang guru harus taat kepada pemimpinnya. Tingkatan kepemimpinan
dimulai dari kepengurusan cabang daerah hingga pusat Hal ini juga berlaku sama
untuk dinas pendidikan. Guru taat pada pemimpinnya yaitu dilakukan dengan
menjalankan kebijakan-kebijakan serta mendengarkan arahnya disampaikan oleh
penentu kebijakan.
6. Memiliki komitmen terhadap profesionalitas
Pelayanan dan pengabdian yang diberikan berlandaskan pada kemampuan
profesional serta falsafah hidup yang mantap. Guru memiliki tugas melayani
7
dengan baik kepada ada siapapun yang membutuhkan bantuannya. Di dalam diri
seorang guru terdapat sifat dedikatif.
7. Menciptakan suasana baik di tempat kerja
Suasana baik yang tercinta di tempat kerja tentu akan meningkatkan
produktivitas guru. Guru memiliki kewajiban untuk menciptakan suasana yang baik
dalam lingkungan kerjanya agar suasana lebih kondusif.
Imam al-Ghazali juga menerangkan syarat atau kriteria yang harus dimiliki
seorang pendidik yaitu:
1. Seorang pendidik harus memiliki sifat cinta kepada anak didiknya, seperti cintanya
ia kepada anak kandungnya, memperlakukan anak didiknya seperti memperlakukan
anak sendiri. Seorang guru seharusnya bisa menjadi wakil kedua orang tuan anak
didiknya.
2. Seorang pendidik harus ikhlas dalam mengajar anak didiknya, serta tidak
mengharapkan atau meminta imbalan.
3. Seorang pendidik harus menjadi motivator bagi anak didiknya. Pendidik harus
menjadi contoh, teladan, dan pembangkit motivasi belajar anak didiknya serta
memberikan dorongan dari belakang agar peerta didik dapat mewujudkan cita-cita
dan mimpinya.
8
4. Seorang pendidik harus senantiasa mengingatkan anak didiknya kepada tujuan
pendidikan yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian
diharapkan anak didik tersebut tidak menjadi sombong atas ilmu yang dimilikinya.
5. Seorang pendidik juga harus mengamalkan ilmu yang dia ajarkan kepada anak
didiknya.
6. Seorang pendidik harus mengajarkan materi yang sesuai dengan daya tangkap serta
tingkat intelektuan anak didiknya.
7. Seorang pendidik harus mampu menanamkan keimanan pada anak didiknya.
8. Seorang pendidik harus menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya. Pendidik
harus memiliki perilaku yang halus, lapang dada, sopan, berakhlak terpuji, sabar,
murah hati, dan perilaku-perilaku terpuji lainnya.
9
C. Peran Tugas Guru sebagai Pendidik
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran yang cukup penting untuk
membuat ilmu-ilmu yang diajarkan dapat diterima oleh siswa-siswa yang ada. Tak hanya
berperan untuk mengajarkan ilmu-ilmu saja, banyak sekali peran guru dalam proses
pembelajaran. Nah kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai peran guru di dalam proses
kegaiatan belajar mengajar.
ﱂ ﺗﻌﺪ وﻇﻴﻔﺔ اﳌﻌﻠﻢ اﻟﻴﻮم ﻣﻘﺼﻮرة ﻋﻠﻰ اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ،أي ﺗﻮﺻﻴﻞ اﻟﻌﻠﻢ إﱃ اﳌﺘﻌﻠﻢ ،ﻛﻤﺎ ﻳﻈﻦ ﺑﻌﺾ اﻟﻨﺎس .وﻟﻜﻦ
وﻇﻴﻔﺘﻪ ﺗﻌﺪت ﻫﺬﻩ اﻟﺪاﺋﺮة اﶈﺪودة إﱃ داﺋﺮة ،اﻟﱰﺑﻴﺔ .ﻓﺎﳌﻌﻠﻢ ﻣﺮب أوﻻ وﻗﺒﻞ ﻛﻞ ﺷﻲء ،واﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﲟﻌﻨﺎﻩ اﶈﺪود
ﺟﺰء ﻣﻦ ﻋﻤﻠﻴﺔ اﻟﱰﺑﻴﺔ .ﻋﻠﻰ أن اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﲟﻌﻨﺎﻩ اﳊﺪﻳﺚ ﻗﺪ ﺻﺎر إﱃ اﻟﺘﻌﻠﻢ أي ﺟﻌﻞ اﻷﻃﻔﺎل ﺗﻨﻤﯽ وﳓﻦ ﻧﻨﺘﻈﺮ
وﳓﻦ ﻧﻨﺘﻈﺮ ﻣﻦ اﳌﺪرﺳﺔ اﳊﺪﻳﺜﺔ أن ﻋﻨﺪ اﻷﻃﻔﺎل ذﻛﺎءﻫﻢ ،وﺗﻜﻮن أﺧﻼﻗﻬﻢ ،وﺗﻜﺴﺒﻬﻢ اﳌﻬﺎرة ﰲ اﻟﻌﻤﻞ
وﺗﺮﻗﻰ ﺗﺬوﻗﻬﻢ ﻟﻠﺠﻤﺎل ،وﺗﺼﲑﻫﻢ اﺟﺘﻤﺎﻋﻴﻲ .ﻓﻮﻇﻴﻔﺔ اﳌﻌﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﻫﻲ :ﲤﻜﲔ اﻷﻃﻔﺎل ﻣﻦ اﳊﺼﻮل ،
ﻋﻠﻰ اﳌﻌﺎرف واﻟﻌﺎدات اﻟﺼﺎﳊﺔ ،واﳌﺜﻞ اﻟﻌﻠﻴﺎ ،وإﺗﻘﺎن اﳌﻬﺎرات ،وﺗﻌﻮدﻫﻢ اﻟﺴﻠﻮك اﻻﺟﺘﻤﺎﻋﻲ .وﺑﻌﺒﺎرة
أﺧﺮى :ﲤﻜﲔ اﻷﻃﻔﺎل ﻣﻦ أن ﻳﻼﺋﻤﻮا ﺑﲔ أﻧﻔﺴﻬﻢ وﺑﲔ اﻟﺒﻴﺌﺔ اﻟﱵ ﻳﻌﻴﺸﻮن ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ اﻟﻨﺎﺣﻴﺘﲔ :اﳌﺎدﻳﺔ
واﻻﺟﺘﻤﺎﻋﻴﺔ .وإذا اﻋﺘﱪ اﻟﱰﺑﻴﺔ ﻋﻤﻠﻴﺔ ﻣﻼﺋﻤﺔ وﺗﻮﻓﻴﻖ ﺑﲔ اﻟﻄﻔﻞ وﺑﲔ اﻟﺒﻴﺌﺔ أدرﻛﻨﺎ أن وﻇﻴﻔﺔ اﳌﻌﻠﻢ – أو
اﳌﺮﰉ -ﻫﻲ ﻣﺴﺎﻋﺪة اﻟﻄﻔﻞ ﻋﻠﻰ أن ﻳﺮﻓﻖ ﺑﲔ ﻧﻔﺴﻪ ﺣﺎﺟﺎﺗﻪ وﳕﻮﻩ – وﺑﲔ اﻟﺒﻴﺌﺔ ﺑﻮﺿﻌﻪ ﰲ اﻟﻮﺿﻊ اﳌﻨﺎﺳﺐ ﳍﺬا
Dari kutipan di atas dikemukakan bahwa, saat ini, tugas guru tidak lagi terbatas
pada mengajar, yaitu menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik, seperti yang
dipikirkan sebagian orang. Tetapi, pekerjaannya lebih dari sekedar itu. Guru adalah
pendidik yang pertama dan utama, dan pendidikan dalam arti terbatas adalah bagian dari
9ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ ،ﺻﺎﱀ وﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ ﻋﺒﺪ ا•ﻴﺪ .اﻟﱰﺑﻴﺔ وﻃﺮق اﻟﺘﺪرﻳﺲ .ﻣﺼﺮ :دار اﳌﻌﺎرف١٥٩ ,
10
proses pendidikan. Namun, pendidikan dalam pengertian modernnya telah menjadi
pembelajaran, yaitu membuat anak-anak berkembang dan belajar, dan kita berharap dari
sekolah modern anak-anak memiliki kecerdasan, moral, dan mereka memperoleh
keterampilan dalam pekerjaan, dan selera mereka akan keindahan meningkat, dan mereka
menjadi sosial.
Peran guru dalam hal ini adalah agar anak-anak memperoleh pengetahuan dan
kebiasaan yang baik, cita-cita, dan menguasai keterampilan, serta membiasakan mereka
dengan perilaku social. Dengan kata lain: memungkinkan anak menyesuaikan diri dengan
lingkungan tempat tinggalnya baik dalam aspek fisik maupun social. Dan jika kita
menganggap pendidikan sebagai proses yang tepat dan rekonsiliasi antara anak dan
lingkungan, kita menyadari bahwa fungsi guru atau pendidik adalah membantu anak
mendamaikan dirinya, kebutuhan, pertumbuhannya, dan lingkungannya dengan
menempatkan dia dalam posisi yang tepat untuk rekonsiliasi ini.
ﻓﻬﻮ إذا ﻳﻘﻮم ﰲ اﳌﺪرﺳﺔ. ﻷ”ﻤﺎ ﻗﺪ وﻛﻼ إﻟﻴﻪ أﻣﺮ ﺗﺮﺑﻴﺔ اﺑﻨﻬﻤﺎ، اﳌﻌﻠﻢ ﺋﺐ ﻋﻦ اﻟﻮاﻟﺪﻳﻦ وﻣﻮﺿﻊ ﺛﻘﺘﻬﻤﺎ
وﻫﻮ أﻳﻀﺎً ﺋﺐ ﻋﻦ ا•ﺘﻤﻊ اﻟﺬي ﻋﻬﺪ إﻟﻴﻪ أن ﻳﺮﰉ اﻟﺼﻐﺎر ﻣﻦ أﺑﻨﺎﺋﻪ ﺣﱴ ﻳﺼﲑوا ﻣﻮاﻃﻨﲔ. ﺑﻮﻇﻴﻔﺔ اﻟﻮاﻟﺪﻳﻦ
ﺻﺎﳊﲔ.
ﺑﺘﻮﺟﻴﻬﻪ وإرﺷﺎدﻩ، أﻧﻪ ﻳﻘﻮم ﻣﻘﺎم اﻟﻮاﻟﺪﻳﻦ وا•ﺘﻤﻊ ﰲ ﺗﺮﺑﻴﺔ اﻟﻄﻔﻞ: وﻣﻦ ﻫﺬا ﳝﻜﻦ ﺗﻠﺨﻴﺺ وﻇﻴﻔﺔ اﳌﻌﻠﻢ ﰲ
ﰲ ﲨﻴﻊ ﻧﻮاﺣﻲ ﺗﺮﺑﻴﺘﻪ ﲝﻴﺚ ﻳﺘﻤﻜﻦ ﻣﻦ اﳌﻼءﻣﺔ واﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﺑﲔ ﻧﻔﺴﻪ وﺑﲔ ﺑﻴﺌﺘﻪ10
Guru adalah wakil orang tua dan tempat kepercayaan mereka, karena mereka
mempercayakan kepadanya masalah membesarkan anak laki-laki mereka. Jika dia
melakukan pekerjaan orang tua di sekolah. Ia juga merupakan wakil dari masyarakat yang
mempercayakannya untuk membesarkan anak-anaknya yang masih kecil agar mereka
menjadi warga negara yang baik. Hal ini dapat dirangkum sebagai peran guru dalam: Ia
menggantikan peran orang tua dan masyarakat dalam membesarkan anak, mengarahkan
10
160,... اﻟﱰﺑﻴﺔ وﻃﺮق,ﻟﻌﺰﻳﺰ
11
dan membimbingnya dalam segala aspek asuhannya sehingga ia dapat menyesuaikan diri
dan mendamaikan dirinya dengan lingkungannya.
11
Askhabul Kirom, “Peran Guru dan Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran Berbasis Multikultural”,
al-Murabbi, Volume 3, Nomor 1, (Desember 2017), 73-74.
12
guru harus secara adil memberikan kesempatan kepada semua murid untuk
mengembangkan potensinya dengan tidak memandang jenis kelamin, ras, bangsa, suku,
agama, dan posisi sosial ekonominya, a conserver (pemelihara, pelestari) melalui
pembelajaran guru melakukan pelestarian nilai-nilai luhur bangsa, serta a culminate (peraih
titik puncak), guru merancang pembelajaran dari awal sampai akhir (kulminasi) dari yang
sederhana menuju yang kompleks, selanjutnya bersama siswa meraih titik puncak berupa
kesuksesan pembelajaran.
Disebutkan dalam litelatur lain, bahwa guru memiliki peran dan tugas sebagai
berikut:12
12
Dea Kiki Yestiani & Nabila Zahwa, “Peran Guru dalam Pembelajaran pada Sisw Sekolah Dasar”,
Fondatia : Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 4, Nomor 1, (Maret 2020), 42-44.
13
5. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat dikatakan sebagai pembimbing perjalanan, yang mana berdasar
pengetahuan serta pengalamannya dan memiliki rasa tanggung jawab dalam kelancaran
perjalanan tersebut. Perjalanan ini tidak hanya sola fisik namun juga perjalanan mental,
kreatifitas, moral, emosional dan spritual yang lebih kompleks dan dalam.
6. Guru Sebagai Demonstrator
Guru memiliki peran sebagai demonstator adalah memiliki peran yang mana
dapat menunjukkan sikap-sikap yang bisa menginspirasi murid untuk melakukan hal-
hal yang sama bahkan dapat lebih baik.
7. Guru Sebagai Pengelola
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran dalam memegang
kendali atas iklim yang ada di dalam suasana proses pembelajaran. Dapat diibaratkan
jika guru menjadi nahkoda yang memegang kemudi dan membawa kapal dalam
perjalanan yang nyaman dan aman. Seorang guru haruslah dapat menciptakan suasana
kelas menjadi kondusif dan nyaman.
8. Guru Sebagai Penasehat
Guru berperan menjadi penasehat bagi murid-muridnya juga bagi para orang
tua, meskipun guru tidak memiliki pelatihan khusus untuk menjadi penasehat. Murid-
murid akan senantiasa akan berhadapan dengan kebutuhan dalam membuat sebuah
keputusan dan dalam prosesnya tersebut membutuhkan bantuan guru. Agar guru dapat
memahami dengan baik perannya sebagai penasehat serta orang kepercayaan yang
lebih dalam maka sudah seharunya guru mendalami mengenai psikologi kepribadian.
9. Guru Sebagai Inovator
Guru menerjemahkan pengalaman yang didapatkannya di masa lalu ke dalam
kehidupan yang lebih bermakna untuk murid-murid didikannya. Karena usia guru dan
murid yang mungkin terlampau jauh, maka tentu saja guru lebih memiliki banyak
pengalaman dibandingkan murid. Tugas guru adalah untuk menerjemahkan
pengalaman serta kebijakan yang berharga ke dalam bahasa yang lebih modern yang
mana dapat diterima oleh murid-murid.
10. Guru Sebagai Motivator
Proses kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika murid-murid di dalam nya
memiliki motivasi yang tinggi. Guru memiliki peran yang penting untuk menumbuhkan
motivias serta semangat di dalam diri siswa dalam belajar.
11. Guru Sebagai Pelatih
14
Proses pendidikan serta pembelajaran tentunya membutuhkan latihan
ketrampilan, entah itu dalam intelektual ataupun motorik. Dalam hal ini guru akan
bertindak sebagai pelatih untuk mengembangkan ketrampilan tersebut. Hal ini lebih
ditekankan dalam kurikulum 2004 yang mana memiliki basis kompetensi. Tanpa
adanya latihan maka tentunya seorang guru tidak akan mampu dalam menunjukkan
penguasaan kompetensi dasar serta tidak mahir dalam ketrampilan ketrampilan yang
sesuai dengan materi standar.
12. Guru Sebagai Elevator
Setelah proses pembelajaran berlangsung, tentunya seorang guru harus
melakukan evaluasi pada hasil yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran
tersebut. Evaluasi ini tidak hanya untuk mengevaluasi keberhasilan siswa untuk
mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar. Namun juga menjadi evaluasi bagi
keberhasilan guru di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
ا
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidik dalam Islam adalah orang yang mempunyai tanggung jawab dan
mempengaruhi jiwa serta rohani seseorang yakni dari segi pertumbuhan jasmaniah,
pengetahuan, keterampilan, serta aspek spiritual dalam upaya perkembangan seluruh
potensi yang dimiliki oleh seseorang tersebut sesuai dengan prinsip dan nilai ajaran Islam
sehingga menjadi insan yang berakhlakul karimah. Hakekat pendidik sebagai manusia yang
memahami ilmu pengetahuan sudah barang tentu dan menjadi sebuah kewajiban baginya
untuk mentransferkan ilmu itu kepada orang lain demi kemaslahatan ummat.
Adapun karakteristik guru yang profesional yaitu: (1) Melaksanakan pembelajaran
dengan baik (2) Mengembangkan kepribadian dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa, berjiwa Pancasila, menghargai dan memelihara mutu diri dalam lingkungan
masyarakat serta mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru.
(3) Menguasai landasan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. (3)
Menguasai bahan pengajaran. (4) Menyusun program pengajaran. (5) Melaksanakan
program pengajaran. (6) Menilai hasil dan proses belajar mengajar, dan (7)
Menyelenggaran proses bimbingan. Dengan demikian, tujuan pendidikan akan tercapai
dengan baik.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran yang cukup penting untuk
membuat ilmu-ilmu yang diajarkan dapat diterima oleh siswa-siswa yang ada. Tak hanya
berperan untuk mengajarkan ilmu-ilmu saja, banyak sekali peran guru dalam proses
pembelajaran. Nah kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai peran guru di dalam proses
kegaiatan belajar mengajar. Diantara peranan tersebut adalah guru sebagai pendidik, guru
sebagai pengajar, guru sebagai sumber belajar, guru sebagai fasiliator, guru sebagai
pembimbing, dan peran lainnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
دار اﳌﻌﺎرف: ﻣﺼﺮ. اﻟﱰﺑﻴﺔ وﻃﺮق اﻟﺘﺪرﻳﺲ. ﺻﺎﱀ وﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ ﻋﺒﺪ ا•ﻴﺪ،ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ
Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani. 2010. Ilmu Pendidikan Islam (Jilid II), (Bandung:
Pustaka).
Erindha, Amilya Nurul, Della Puspita Sari, dkk.. “Memahami Karakteristik Guru Profesional”.
PEDIR: Journal Elmentary Education. Vol. 1 No.2. November 2021.
Kirom, Askhabul. “Peran Guru dan Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran Berbasis
Multikultural”. al-Murabbi. Volume 3 Nomor 1. Desember 2017.
Maragustam. 2010. Filsafat Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Sunan Kalijaga).
Mujib, Abdul. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana Prenada Media).
Ramli, Muhamad. 2015. "Hakikat pendidik dan peserta didik." Tarbiyah Islamiyah: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Agama Islam 5.1.
Tafsir, Ahmad. 2002. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. (Bandung: Remaja
Rosdakarya)
W.J.S. Poerwadarminta. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka).
Yestiani, Dea Kiki & Nabila Zahwa. “Peran Guru dalam Pembelajaran pada Sisw Sekolah
Dasar”. Fondatia: Jurnal Pendidikan Dasar. Volume 4 Nomor 1. Maret 2020.
17