KOMPONEN DIDAKTIK
A. Pengertian Didaktik
Menurut Kamus Besar Bakhasa Indonesia (KBBI), didaktik adalah ilmu tentang masalah mengajar dan belajar secara
efektif;ilmu mendidik.
B. Pengertian Pendidik dan Peserta Didik
1. Pengertian Pendidik
Secara etimologi, dalam Kamus Besar Bakhasa Indonesia (KBBI), kata-kata pendidik berasal dari kata dasar
didik, yang artinya memelihara, merawat dan memberi latihan agar seseorang memiliki ilmu pengetahuan seperti
yang diharapkan tentang sopan santun, akal budi, akhlak, dan sebagainya. Kemudian ditambahkan awalan pe
sehingga menjadi pendidik, yang artinya yang yang mendidik. Dalam bakhasa Inggris, pendidik disebut dengan
educator. Sementara dalam bakhasa Arab disebut dengan mu’allim, murabbi, mu’addib, mursyid, dan ustadz, dengan
penekanan yang berbeda.
Dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, dijelaskan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lainnya yang sesuai dengan kekhusususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Dalam Kamus Besar Bakhasa Indonesia (KBBI), pendidik diartikan sebagai orang yang memberikan
bimbingan. Dari pengertian tersebut dapat dipahami, bahwa siapa saja yang memberikan bimbingan dapat disebut
sebagai pendidik. Dalam bakhasa Inggris disebut dengan teacher, yang artinya pedidik, pengajar.
Berdasarkan pengertian di atas, pendidik itu tidak hanya guru di sekolah, tapi setiap orang yang memberikan
ilmunya, dapat disebut sebagai pendidik. Karena itu guru banyak jenisnya, seperti orangtua di rumah tangga, ustadz
yang menyampaikan ceramahnya di masjid, dan tokoh masyarakat yang memberika ilmu dan bimbingan kepada
warga masyarakatnya. Dalam perspektif pendidikan Islam, di samping yang disebut di atas Allah dan para rasul-Nya
juga termasuk pendidik.
Selajutnya, guru dalam lembaga pendidikan formal disebut dengan guru, dosen, dan profesor. Dalam UU Tahun
2005 No.14 pasal 1 dikatakan bahwa guru adalah pendidik profesional degan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Guru besar ata profesor yang selanjutnya disebut
profesor adalah jabatan fngsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi.
Pada hakikatnya, pendidik adalah setiap orang yang mengabdikan didinya dalam menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada orang lain. Pendidik adalah manusia terhormat, karena ia memiliki wibawa, karisma,
profesioalisme, kemampuan untuk mentransfer ilmu, dan meginternalisasikan nilai-nilai mulia terhadap peserta didik.
Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa, pendidikan adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk
mendidik. Sedangkan menurut Made Pidarta, pendidik mempunyai dua arti, yaitu arti luas dan sempit. Pendidik
dalam arti luas adalah semua orang yang berkewajiban membina anak-anak, secara alamiah semua anak, sebelum
mereka dewasa menerima pembinaan dari orang-orang dewasa agar mereka dapat berkembang dan bertumbuh secara
wajar. orang-orang yang berkewajiban membina anak secara alamiah adalah orangtua mereka masing-masing, warga
masyarakat, dan tokoh-tokohnya. Sementara itu, pendidik dalam arti sempit adalah orang-orang yang disiapkan
dengan sengaja untuk menjadikan guru dan dosen. Kedua jenis pendidik ini diberi pelajaran tentang pendidikan
dalam waktu relatif lama agar mereka menguasai ilmu itu dan terampil menerapkannya di lapangan. Pendidik seperti
guru dan dosen ini tidak cukup belajar di perguruan tinggi saja saja, tetapi juga belajar dan diajar selama mereka
bekerja, agar profesionalisasinya semakin meningkat.
Dwi Nugroho Hidayanto menginventarisasi pendidik meliputi orang dewasa, orangtua, guru, pemimpin
masyarakat, dan pemimpin agama. Menurut Achmadi (2005) dalam bukunya yang berjuudl Ideologi Pendidikan
Islam mengatakan bahwa pendidikan islam adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah
manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan
norma-norma Islam.
2. Pengertian Peserta Didik
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS dalam BAB I
pasal 1 poin keempat, dijelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bakhasa Indonesia (KBBI), secara bakhasa peserta didik berarti orang, anak didik,
siswa, atau anak-anak sekolah yang sedang mengikuti proses pendidikan. Umaer Tirtahardja dan La Sulo
mengemukakan, bahwa peserta didik adalah berstatus objek didik. Pandangan modern cenderung menyebutnya
demikian. Oleh karena itu, peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin
diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonom, ia ingin mengembangkan diri (mendidik
diri) secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. Ciri khas
peserta didik yang harus dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas sehingga merupakan individu yang khas.
b. Individu yang sedang berkembang
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individu dan pelakunya manusia.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
Berdasarkan pendapat Umar Tirtahardja dan La Sulo tersebut dapat dipahami bahwa peserta didik ialah pribadi
tanpa memandang usia yang perlu bimbingan dan perlakuan dalam kehidupan oleh pendidik agar ia mampu
memecahkan berbagai masalah-masalahhidup yang dijumpai selama hidupnya di dunia.
Nizar, Samsul. 2018. Pendidik Ideal Bangunan Character Building. Depok : Prenadamedia Group hlm.1-4
Honggowiyono, Puger. 2015. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik untuk Guru dan Calon Guru. Malang :
Gunung Samudra hlm.23-24
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi.
Jakarta : RajaGrafindo Persada hlm.50
Jurnal:
Harahap, Musaddad. 2016. Esensi Peserta Didik dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Al-Thariqah. 1(2) : 141
Ramli. 2015. Hakikat Pendidikan dan Peserta Didik. Jurnal Tarbiyah Islamiyah. 5(1) 77-80