Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yasmin

NIM : 170641164
Kelas : SD17.15
Mata Kuliah : Pedagogika
RESUME 4
ASAS DIDAKTIK

A. Keterampilan Bertanya (Questioning Skills)


Dalam proses belajar-mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan
teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif terhadap siswa, yaitu:
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar.
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan.
c. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.
d. Menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban
yang baik.
e. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
1. Dasar-dasar pertanyaan yang baik:
a) Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
b) Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan.
c) Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu.
d) Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan.
e) Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata.
f) Berikan respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau
bertanya.
g) Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar.
2. Jenis-jenis pertanyaan yang baik:
a) Pertanyaan permintaan.
b) Pertanyaan retoris.
c) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun.
d) Pertanyaan menggali.
3. Pertanyaan menurut taksonomi Bloom:
a) Pertanyaan pengetahuan.
b) Pertanyaan pemahaman.
c) Pertanyaan penerapan.
d) Pertanyaan sintesis.
e) Pertanyaan evaluasi.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) Kehangatan dan keantusiasan.
b) Kebiasaan yang perlu dihindari.
5. Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar:
a) Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.
b) Pemberian acuan.
c) Pemindahan giliran.
d) Penyebaran.
e) Pemberian waktu berpikir.
f) Pemberian tuntunan.
6. Komponen-komponen keterampilan bertanya lanjut:
a) Pengubahan tuntunan kognitif dalam menjawab pertanyaan.
b) Pengaturan urutan pertanyaan.
c) Penggunaan pertanyaan pelacak.
d) Peningkatan terjadinya interaksi.
7. Latihan penerapan keterampilan bertanya dasar:
a) Dasar pengajaran mikro.
b) Dalam praktik pengalaman lapangan.
c) Penerapan keterampilan bertanya lanjut dalam praktik pengalaman lapangan.
B. Keterampilan Memberi Penguatan (Reinforcement skills)
Penguatan adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik
(feedback) bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Penguatan adalah respons terhadap
suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut
dimaksudkan untuk mengajar dan membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar
mengajar.
1. Tujuan Pemberian Penguatan:
a) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran.
b) Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar.
c) Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif.
2. Jenis-jenis Penguatan:
a) Penguatan verbal.
b) Penguatan nonverbal.
3. Prinsip Penggunaan Penguatan:
a) Kehangatan dan keantusiasan.
b) Kebermaknaan.
c) Menghindari penggunaan respons yang negatif.
4. Cara Menggunakan Penguatan:
a) Penguatan kepada pribadi tertentu.
b) Penguatan kepada kelompok dengan segera.
c) Pemberian penguatan dengan segera.
d) Variasi dalam penggunaan.
C. Keterampilan Mengadakan Variasi (Variation Skills)
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar-mengajar yang ditunjukan untuk
mengatasi kebosanan murid sehingga, dalam situasi belajar-mengajar, murid senantiasa menunjukan ketekunan, antusiasme,
serta penuh partisipasi. Untuk itu anda sebagai calon guru perlu melatih diri agar menguasai keterampilan tersebut.
1. Tujuan dan Manfaat:
a) Untuk menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar-mengajar yang relevan.
b) Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang
hal-hal yang baru.
c) Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih
hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.
d) Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya.
2. Prinsip Penggunaan:
a) Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b) Variasi harus digunakan secara lancer dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak
mengganggu pelajaran.
c) Direncanakan secara bai, dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran atau satuan pelajaran.
3. Prinsip Penggunaan:
a) Variasi hendaknya dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b) Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak
mengganggu pelajaran.
c) Direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran atau satuan pelajaran.
4. Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi:
a) Variasi dalam cara mengajar guru.
b) Variasi dalam penggunaan media dan pengajaran.
c) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.
D. Keterampilan Menjelaskan (Explaining Skills)
Pemberian penjelasan merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kegiatan seoang guru. Interaksi di dalam kelas
cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan baik oleh tenaga pendidik sendiri, oleh tenaga pendidik dan peserta didik,
maupun antar peserta didik.
Tujuan Keterampilan Menjelaskan Mengapa kita perlu menguasai keterampilan dasar mengajar menjelaskan? Sebab, ada
beberapa tujuan yang akan kita peroleh dengan menguasai keterampilan ini, yaitu:
1) Membimbing peserta didik memahami materi yang dipelajari.
2) Melibatkan peserta didik untuk berpikir dengan memecahkan masalah
3) Memberi balikan kepada peserta didik mengenai tingkat
4) pemahamannya, dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
5) Membimbing peserta didik untuk menghayati dan mendapat proses penalaran, serta menggunakan buktibukti dalam
pmecahan masalah.
6) Menolong peserta didik untuk mendapatkan dan memahami hukum, dalil, dan prinsip-prinsip umum secara objektif
dan bernalar
E. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran (Set Induction and Closure)
Adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi
bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan
efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Komponen ketrampilan membuka pelajaran meliputi:
1) menarik perhatian siswa,
2) menimbulkan motivasi,
3) memberi acuan melalui berbagai usaha, dan membuat kaitan atau
4) hubungan di antara materimateri yang akan dipelajari.
F. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok
merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses
yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif.
G. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan ketrampilan mengelola kelas
maka perlu diperhatikan komponen ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (bersifat prefentip) berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran, dan
bersifat represif ketrampilan yang berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud
agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
H. Keterampilan Mengajar Perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 - 8 orang untuk kelompok kecil, dan
seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian
terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Adapun instrument
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari keterampilan dasar mengajar yang telah dipaparkan di
atas, yaitu sebagai berikut:
1. Keterampilan Membuka Pelajaran
2. Keterampilan Penguasaan Materi .
3. Interaksi Pembelajaran dalam melaksanakan scenario pembelajaran
4. Penggunaan bahasa
5. Alokasi waktu
6. Evaluasi pembelajaran
7. Keterampilan Menutup pembelajaran
I. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah, ada 8 hal keterampilan dalam mengajar yang perlu dipahami seorang pendidik :
a. Keterampilan bertanya
b. Keterampilan memberi penguatan
c. Keterampilan mengadakan variasi
d. Keterampilan menjelaskan
e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
g. Keterampilan mengelola kelas, dan
h. Keteramilan mengajar perseorangan
DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Tri Herlambang, Yusuf. Pedagogik. 2018.Telaah Kritis Ilmu Pendidikan Dalam Multiperspektif). Jakarta Timur : Bumi
Aksara
Sadulloh, dkk. 2018.Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung : Alfabeta

Sutisno, Aliet. 2019. Pengantar Didaktik. Yogyakarta: K-Media.

Tilaar, H.A.R.2015. Pedagogik Teoritis Untuk Indonesia. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara,

Kurniasih, Sani.2017. Kupas Tuntas Kompetensi Pedagogik Teori Dan Praktik. Kata Pena

Jurnal:
Sutisnawati, Astri.Analisis Keterampilan dasar Mengajar Mahasiswa.Jurnal Pendidikan. 8 (1) : 18-19

Sulianto Joko.2019. Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair and Share terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
Lima Materi Organ Tubuh Manusia dan Hewan. Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan. 3 (2)

Wan Husen. 2017. Pengembangan presiasi seni Rupa Sekolah Dasar Melalui Pendekatan KirtikSeni Pedagogik.
Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran 2(1).

Anda mungkin juga menyukai