Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Teks
Kependidikan (Arab)
Dosen Pengampu:
2023
اوال
A. Pendahuluan
1
Q.S. al-Alaq: 1-5,
2
Al-Thabary, Abu Ja’far Muhammad Ibn Jaris, Jami’ul Bayan ‘an Ta’wil ayat al-Qur’an,
Beirut: Dar al-Fikr, 1988
ثانية
PEMBAHASAN
الرتبية نشاط جيلب البشر شيًئا فشيًئا القليل من الكمال الذي ظهر يف عبادة اهلل الرتبية
التوجيه، إعطاء التعليمات، إيصال املعرفة، هي عملية تطوير وصيانة ومعاجلة اإلدارة
مبحبة حنون عطوف لطيف لطيف، تدرجيي، بشكل مستمر، واإلمكانات واملشاعر
، احلياة املستقلة، اجملد، اللذة، حكيم سهل مقبولة لتكوين كمال الطبيعة البشرية
3
Ibrahim Anis, al-Mu’jam al-wasith (Mesir: Dar al-Ma’arif,1972).
4
Abdullah Muhammad ibn Ahmad al-Anshari al-Qurthubiy, Tafsir Al-Qurthubi (Kairo:
Dar al-sya’bi,tt), h. 120.
5
Al-Raghib al-Asfahany, Mu’jam Mufradat Alfadz Al-Qur’an (Bairut: Dar al-fikr t.t), h.
189.
At-Tarbiyyah adalah kegiatan yang dilakukan secara bertahap
untuk mengantarkan manusia menuju kesempurnaan, yang dicapai dalam
beribadah kepada Allah. At-Tarbiyyah adalah proses mengembangkan,
memelihara, menangani, mengelola, menanamkan ilmu, memberikan
bimbingan, pendampingan, penguatan dan rasa memiliki untuk
pengembangan terus-menerus peserta didik baik dari pola pikir, jiwa,
bakat, potensi dan untuk meraih ridha Allah.6
Tarbiyyah adalah proses pembinaan dan pembinaan jasad, akal dan
jiwa, yang dilakukan secara berkesinambungan agar mudrabbi (anak)
menjadi dewasa dan mandiri untuk hidup dalam masyarakat.
Tarbiyyah adalah kegiatan yang dengan kasih sayang, kelembutan,
perhatian yang cukup besar dan kegiatan yang menyenangkan sehingga
tidak membosankan.7
Kata tarbiyyah lebih mengacu pada bimbingan, pemeliharaan,
arahan, penjagaan, dan sifatnya pembentukan kepribadian. Konsep
tarbiyah merupakan salah satu konsep pendidikan Islam yang penting.
Perkataan tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang dipetik dari verba (fi’il)
1) rabba; yarbu yang berarti tumbuh, bertambah, berkembang; 2) rabbi,
yarba yang berarti tumbuh menjadi lebih besar, menjadi lebih dewasa; 3)
rabba, yarubbu yang berarti memperbaiki, mengatur, mengurus dan
mendidik, menguasai dan memimpin, menjaga, dan memelihara. Melalui
pengertian tersebut, konsep tarbiyyah merupakan proses mendidik
manusia dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan manusia ke arah
yang lebih sempurna. Konsep tarbiyyah tidak hanya dilihat dari proses
mendidik, tetapi juga meliputi proses mengurus dan mengatur supaya
perjalanan kehidupan berjalan dengan lancar. Hal ini dirunjuk firman
Allah:
6
Karyanto, “Makna Dasar Pendidikan islam”, journal forum tarbiyah Vol. 9, No. 2,
(Desember 2011) 159
7
Ma’zumi, Syihabudin, dan Najmudin, “Pendidikan dalam Perspektif Al-Quran dan As-
Sunnah: Kajian Atas Istilah Tarbiyah, Taklim, Ta’dib, dan Tazkiyah”, Indonesian Journal of
Islamic Education – Vol. 6 No. 2 (2019)196
صغِ ًريا ِّ ٱلرحۡ َم ِة َوقُل َّر
َّ ٱلذ ِّل ِم َن ِ
َ ب ٱرۡمَح ۡ ُه َما َك َما َربَّيَايِن ُّ اح
َ ََوٱخۡفضۡ هَلَُما َجن
Artinya: "Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh
kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."" (QS.
Al-Isra' 17: Ayat 24)
Kata rabb yang terdapat dalam ayat di atas telah disangkutkan
pengertiannya bahwa masa anak-anak dan kewajiban orang tua atau orang
dewasa kepada anak-anak saja. Pendapat ini tentu saja dianut oleh mereka
yang tidak setuju menyamapadankan istilah tarbiyah dengan pendidikan
tetapi di sisi lain ayat ini dijadikan legitimasi bagi Atiyah al-Abrasyi
dalam menyepadankan istilah tarbiyah dengan pendidikan Islam. Pada
mulanya tarbiyah digunakan dalam arti mengembangkan atau
menumbuhkan sesuatu sebab demi sebab sampai pada batas yang
sempurna.
Sehubungan dengan itu Al-Maududi juga menggunakan istilah
tarbiyah yang berarti pengajuan, kekuasaan, perlengkapan,
pertanggungjawaban, perbaikan, penyempurnaan, kebesaran dan
kepemimpinan. Sejalan dengan itu Khalid al-Amir memberikan pengertian
bahwa tarbiyah adalah memperbaiki sesuatu dan meluruskan atau
menyampaikan sesuatu sampai menuju titik kesempurnaan sedikit demi
sedikit. Untuk itu sehat mengatakan bahwa kata tertib memiliki arti yang
berbeda-beda, namun pada akhirnya mengacu pada arti pengembangan,
peningkatan, ketinggian, kelebihan serta perbaikan.
Pendapat di atas dapat dipahami bahwa makna tarbiyah sangat luas
cakupannya meliputi semua aspek pendidikan yaitu aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik, baik dari aspek jasmani maupun aspek rohani secara
harmonis dan integral sehingga secara esensial tertentu mengandung
makna yaitu proses aktualisasi sesuatu yang dilakukan secara bertahap dan
terencana sampai pada batas kesempurnaan atau kedewasaan.8
8
Dr. Samsul Bahri, MA, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Indramayu: CV. Adanu
Abimata, 2020) 6-7
التربية أهدافها.ب
على هدف (حتقيق،أما كيف يشتمل هدف الرتبية اإلسالمية وهو إخالص العبادة اهلل
كلّفه على أساس، عندما كلف اهلل اإلنسان بعبادته- أ: الذات) فإليك تفصيل ذلك
، ونتيجة طريق الشر، وقد بني له نتيجة طريق اخلري يوم القيامة،أنه مميز بني اخلري والشر
9
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan
Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1986) h. 33.
10
Omar Muhammad al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1979), h. 399
أي أعطاه حرية،ً ذلك أن اهلل جعله مميزاً خمتارا،ويف هذا كل التقدير الذاتية اإلنسان
وجعل مبدأ اجلزاء على، أنه ترك جمال التسابق إىل اخلريات مفتوحاً جلميع الناس- ب
فاهلل حياسب على كل مثقال ذرة من، إن خرياً فخري وإن شراً فشر،حسب العمل
وال فضل على، ال فرق يف ذلك بني ذكر وأنثى،أعمال الناس مث يضاعف ملن يشاء
أي بالعمل الذي حيقق اخلوف من عقاب اهلل واخلشوع والطاعة،عجمي إال بالتقوى
اهلل.
، جعل اهلدف األمسى وهو طاعة اهلل وعبادته) هو معيار التمييز بني الذاتية اخلرية- ج
، أو التمييز بني حتقي ق الذاتية يف سبل اخلري وحتقيقها يف سبل الشر،الش ريرة، والذاتية
ويف آي ات الق رآن وأح اديث،وتفاص يل ه ذا املعي ار منش ورة يف كتب الفق ه والتوحي د
الرسول
بل اعترب،وهكذا مل يرتك اإلسالم هدف حتقيق الذاتية واحلرية مطلقاً من غري ضابط
فإذا، وهو يف الواقع وسيلة وليس غاية مطلقة،ذلك اهلدف وسيلة هلدف أمسى منه
ملاذا ينمي مهاراته هذه أي حيقق (ذاتيته الطبية)؟؟،ًسألنا كل ماهر يف الطب مثال
أما الطبيب،) وإما للشعور بالتفوق،) إما جللب املال،ألجاب حبسب غايته الضيقة
املؤمن فهدفه حتقيق أمر الرسول ﷺ بالتداوي ألن اهلل ما أنزل داء إال وأنزل له دواء
ثالث
PENUTUP
A. Kesimpulan