Anda di halaman 1dari 10

‫ معناها وأغراضها وأهدافها‬:‫التربية‬

Pendidikan: Pengertian Dan Tujuan

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Teks
Kependidikan (Arab)

Dosen Pengampu:

Ahmad Bashori, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 1 PAI N:

1. Dias saputra 201200442


2. Ulfa zainatul hikmah 201200411
3. Azizah intan khoirotun nisa’ 201200031

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2023
‫اوال‬

A. Pendahuluan

Wahyu yang pertama adalah Q.S. al-Alaq: 1-5,1 mengilustrasikan


bahwa islam adalah anti kebodohan, anti kedzholiman dan anti monopoli,
sebagai musuh utama manusia. Ayat ini menjadi penggerak utama dalam
mencapai tujuan pendidikan yaitu membentuk manusia yang cerdas dan
berkarakter Qurani ayat ini pun membangun harapan untuk mewujudkan
masyarakat yang progresi, berkontribusi dalam membangun peradaban
yang bermartabat.

Pendidikan menjemput ilham Allah dan menuntun untuk


melakukan kreatifitas dengan melakukan serangkaian uji coba,
membangun pemikiran imajinatif, sehingga kita menjadi insan merdeka
yang melahirkan inovasi dan kreativitas tanpa batas. Menjadi hal yang
sangat penting dan mendasar bagi para muslim untuk memahami konsep
pendidikan menurut al-Qur’an dan alSunnah. Konsep dasar yang perlu
untuk dikaji berawal dari definisi atau pengertian pendidikan dengan
berbagai konotasinya yang disandarkan pada Al Qur’an dan As Sunnah.

Dalam literatur-literatur berbahasa Arab kata tarbiyah mempunyai


banyak definisi yang intinya sama yaitu mengacu pada proses
pengembangan potensi yang dianugrahkan pada manusia. Definisidefinisi
itu antara lain sebagai berikut: Tarbiyyah adalah proses pengembangan
dan bimbingan jasad, akal dan jiwa yang dilakukan secara berkelanjutan
sehingga mutarabbi (anak didik) bisa dewasa dan mandiri untuk hidup di
tengah masyarakat.2

1
Q.S. al-Alaq: 1-5,
2
Al-Thabary, Abu Ja’far Muhammad Ibn Jaris, Jami’ul Bayan ‘an Ta’wil ayat al-Qur’an,
Beirut: Dar al-Fikr, 1988
‫ثانية‬

PEMBAHASAN

‫ التربية معناها وأغراضها‬.‫ا‬

Terma tarbiyah berasal dari kata rabb ‫ رب‬yang menurut Anis3


bermakna tumbuh dan berkembang. Pengertian seperti ini juga diberikan
oleh Al-Qurthubiy4 yang menyatakan bahwa pengertian dasar kata rabb
menunjukkan makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat,
mengatur dan menjaga kelestarian atau eksistensinya. Sementara itu,
menurut al-asfahany, kata al-rabb bisa berarti mengantarkan sesuatu
kepada kesempurnaan dengan bertahap atau membuat sesuatu untuk
mencapai kesempurnaan secara bertahap.5

‫الرتبية نشاط جيلب البشر شيًئا فشيًئا القليل من الكمال الذي ظهر يف عبادة اهلل الرتبية‬

‫ التوجيه‬، ‫ إعطاء التعليمات‬، ‫ إيصال املعرفة‬، ‫هي عملية تطوير وصيانة ومعاجلة اإلدارة‬

‫ املوهبة‬، ‫ الكمال والشعور باالنتماء للطالب كال من اجلسد والعقل والروح‬،

‫ مبحبة حنون عطوف لطيف لطيف‬، ‫ تدرجيي‬، ‫ بشكل مستمر‬، ‫واإلمكانات واملشاعر‬

، ‫ احلياة املستقلة‬، ‫ اجملد‬، ‫ اللذة‬، ‫حكيم سهل مقبولة لتكوين كمال الطبيعة البشرية‬

‫لتحقيق رضا اهلل‬

3
Ibrahim Anis, al-Mu’jam al-wasith (Mesir: Dar al-Ma’arif,1972).
4
Abdullah Muhammad ibn Ahmad al-Anshari al-Qurthubiy, Tafsir Al-Qurthubi (Kairo:
Dar al-sya’bi,tt), h. 120.
5
Al-Raghib al-Asfahany, Mu’jam Mufradat Alfadz Al-Qur’an (Bairut: Dar al-fikr t.t), h.
189.
At-Tarbiyyah adalah kegiatan yang dilakukan secara bertahap
untuk mengantarkan manusia menuju kesempurnaan, yang dicapai dalam
beribadah kepada Allah. At-Tarbiyyah adalah proses mengembangkan,
memelihara, menangani, mengelola, menanamkan ilmu, memberikan
bimbingan, pendampingan, penguatan dan rasa memiliki untuk
pengembangan terus-menerus peserta didik baik dari pola pikir, jiwa,
bakat, potensi dan untuk meraih ridha Allah.6
Tarbiyyah adalah proses pembinaan dan pembinaan jasad, akal dan
jiwa, yang dilakukan secara berkesinambungan agar mudrabbi (anak)
menjadi dewasa dan mandiri untuk hidup dalam masyarakat.
Tarbiyyah adalah kegiatan yang dengan kasih sayang, kelembutan,
perhatian yang cukup besar dan kegiatan yang menyenangkan sehingga
tidak membosankan.7
Kata tarbiyyah lebih mengacu pada bimbingan, pemeliharaan,
arahan, penjagaan, dan sifatnya pembentukan kepribadian. Konsep
tarbiyah merupakan salah satu konsep pendidikan Islam yang penting.
Perkataan tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang dipetik dari verba (fi’il)
1) rabba; yarbu yang berarti tumbuh, bertambah, berkembang; 2) rabbi,
yarba yang berarti tumbuh menjadi lebih besar, menjadi lebih dewasa; 3)
rabba, yarubbu yang berarti memperbaiki, mengatur, mengurus dan
mendidik, menguasai dan memimpin, menjaga, dan memelihara. Melalui
pengertian tersebut, konsep tarbiyyah merupakan proses mendidik
manusia dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan manusia ke arah
yang lebih sempurna. Konsep tarbiyyah tidak hanya dilihat dari proses
mendidik, tetapi juga meliputi proses mengurus dan mengatur supaya
perjalanan kehidupan berjalan dengan lancar. Hal ini dirunjuk firman
Allah:

6
Karyanto, “Makna Dasar Pendidikan islam”, journal forum tarbiyah Vol. 9, No. 2,
(Desember 2011) 159
7
Ma’zumi, Syihabudin, dan Najmudin, “Pendidikan dalam Perspektif Al-Quran dan As-
Sunnah: Kajian Atas Istilah Tarbiyah, Taklim, Ta’dib, dan Tazkiyah”, Indonesian Journal of
Islamic Education – Vol. 6 No. 2 (2019)196
‫صغِ ًريا‬ ِّ ‫ٱلرحۡ َم ِة َوقُل َّر‬
َّ ‫ٱلذ ِّل ِم َن‬ ِ
َ ‫ب ٱرۡمَح ۡ ُه َما َك َما َربَّيَايِن‬ ُّ ‫اح‬
َ َ‫َوٱخۡفضۡ هَلَُما َجن‬
Artinya: "Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh
kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."" (QS.
Al-Isra' 17: Ayat 24)
Kata rabb yang terdapat dalam ayat di atas telah disangkutkan
pengertiannya bahwa masa anak-anak dan kewajiban orang tua atau orang
dewasa kepada anak-anak saja. Pendapat ini tentu saja dianut oleh mereka
yang tidak setuju menyamapadankan istilah tarbiyah dengan pendidikan
tetapi di sisi lain ayat ini dijadikan legitimasi bagi Atiyah al-Abrasyi
dalam menyepadankan istilah tarbiyah dengan pendidikan Islam. Pada
mulanya tarbiyah digunakan dalam arti mengembangkan atau
menumbuhkan sesuatu sebab demi sebab sampai pada batas yang
sempurna.
Sehubungan dengan itu Al-Maududi juga menggunakan istilah
tarbiyah yang berarti pengajuan, kekuasaan, perlengkapan,
pertanggungjawaban, perbaikan, penyempurnaan, kebesaran dan
kepemimpinan. Sejalan dengan itu Khalid al-Amir memberikan pengertian
bahwa tarbiyah adalah memperbaiki sesuatu dan meluruskan atau
menyampaikan sesuatu sampai menuju titik kesempurnaan sedikit demi
sedikit. Untuk itu sehat mengatakan bahwa kata tertib memiliki arti yang
berbeda-beda, namun pada akhirnya mengacu pada arti pengembangan,
peningkatan, ketinggian, kelebihan serta perbaikan.
Pendapat di atas dapat dipahami bahwa makna tarbiyah sangat luas
cakupannya meliputi semua aspek pendidikan yaitu aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik, baik dari aspek jasmani maupun aspek rohani secara
harmonis dan integral sehingga secara esensial tertentu mengandung
makna yaitu proses aktualisasi sesuatu yang dilakukan secara bertahap dan
terencana sampai pada batas kesempurnaan atau kedewasaan.8
8
Dr. Samsul Bahri, MA, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Indramayu: CV. Adanu
Abimata, 2020) 6-7
‫ التربية أهدافها‬.‫ب‬

Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan


statis, tetapi merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang,
berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya. Oleh sebab itu bahwa
tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada hakikatnya adalah suatu
perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dari dalam pribadi
manusia yang diinginkan yang merupakan produk dari proses
kependidikan yang mempengaruhi dan menggejala dalam prilaku Islamiah.
Sebagaimana diungkapkan Hasan Langgulung9, bahwa berbicara tentang
tujuan pendidikan, tidak dapat tidak mengajak kita berbicara tentang
tujuan hidup, yaitu tujuan hidup manusia. Sebab pendidikan hanyalah
suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan
hidupnya (survival), baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.

Al-Syaibany10 mendefinisikan tujuan pendidikan secara sederhana


yaitu perubahan yang diinginkan dan diusahakan oleh proses pendidikan
atau usaha pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku dan
pada kehidupan pribadinya, atau pada kehidupan masyarakat dan pada
alam sekitarnya.

‫ على هدف (حتقيق‬،‫أما كيف يشتمل هدف الرتبية اإلسالمية وهو إخالص العبادة اهلل‬

‫ كلّفه على أساس‬،‫ عندما كلف اهلل اإلنسان بعبادته‬- ‫ أ‬: ‫الذات) فإليك تفصيل ذلك‬

،‫ ونتيجة طريق الشر‬،‫ وقد بني له نتيجة طريق اخلري يوم القيامة‬،‫أنه مميز بني اخلري والشر‬
9
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan
Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1986) h. 33.
10
Omar Muhammad al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1979), h. 399
‫ أي أعطاه حرية‬،ً‫ ذلك أن اهلل جعله مميزاً خمتارا‬،‫ويف هذا كل التقدير الذاتية اإلنسان‬

‫ مث بني له مسؤوليته عن هذا االختيار‬،‫االختيار‬

‫ وجعل مبدأ اجلزاء على‬،‫ أنه ترك جمال التسابق إىل اخلريات مفتوحاً جلميع الناس‬- ‫ب‬

‫ فاهلل حياسب على كل مثقال ذرة من‬،‫ إن خرياً فخري وإن شراً فشر‬،‫حسب العمل‬

‫ وال فضل على‬،‫ ال فرق يف ذلك بني ذكر وأنثى‬،‫أعمال الناس مث يضاعف ملن يشاء‬

‫ أي بالعمل الذي حيقق اخلوف من عقاب اهلل واخلشوع والطاعة‬،‫عجمي إال بالتقوى‬

‫اهلل‬.

Adapun bagaimana tujuan pendidikan Islam, yaitu keikhlasan


beribadah kepada Allah, termasuk tujuan (sadar diri), berikut detailnya:
dipilih, yaitu, Ketika Tuhan menugaskan manusia untuk menyembah
Dia,Tetapkan dia atas dasar bahwa dia membedakan antara yang baik dan
yang jahat, Dia menunjukkan kepadanya hasil dari jalan kebaikan pada
hari kiamat. Dan sebagai akibat dari jalan kejahatan, dan dalam hal ini
semua harga diri manusia, karena Tuhan membuatnya cerdas dan terpilih,
yaitu, dia memberinya kebebasan untuk memilih, dan kemudian
menjelaskan kepadanya tanggung jawabnya atas pilihan ini.

B - Dia membiarkan arena persaingan kebaikan terbuka untuk semua


manusia, dan membuat prinsip pahala sesuai dengan pekerjaan, jika baik,
maka baik, dan jika buruk, maka buruk. Allah menghitung amal perbuatan
manusia seberat setiap atom, lalu melipatgandakannya bagi siapa yang Dia
kehendaki, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Tidak ada
keunggulan atas non-Arab kecuali dengan takwa, yaitu dengan pekerjaan
yang mencapai rasa takut akan hukuman Allah, penghormatan, dan
ketaatan kepada Allah.

،‫ جعل اهلدف األمسى وهو طاعة اهلل وعبادته) هو معيار التمييز بني الذاتية اخلرية‬- ‫ج‬

،‫ أو التمييز بني حتقي ق الذاتية يف سبل اخلري وحتقيقها يف سبل الشر‬،‫الش ريرة‬، ‫والذاتية‬

‫ ويف آي ات الق رآن وأح اديث‬،‫وتفاص يل ه ذا املعي ار منش ورة يف كتب الفق ه والتوحي د‬

‫الرسول‬

‫ بل اعترب‬،‫وهكذا مل يرتك اإلسالم هدف حتقيق الذاتية واحلرية مطلقاً من غري ضابط‬

‫ فإذا‬،‫ وهو يف الواقع وسيلة وليس غاية مطلقة‬،‫ذلك اهلدف وسيلة هلدف أمسى منه‬

‫ ملاذا ينمي مهاراته هذه أي حيقق (ذاتيته الطبية)؟؟‬،ً‫سألنا كل ماهر يف الطب مثال‬

‫ أما الطبيب‬،)‫ وإما للشعور بالتفوق‬،)‫ إما جللب املال‬،‫ألجاب حبسب غايته الضيقة‬

‫املؤمن فهدفه حتقيق أمر الرسول ﷺ بالتداوي ألن اهلل ما أنزل داء إال وأنزل له دواء‬

C - Mencapai tujuan akhir, yaitu ketaatan kepada Tuhan dan


menyembah-Nya) adalah kriteria untuk membedakan antara diri yang baik
dan diri yang jahat, keegoisan, atau membedakan antara menyadari
kedirian dengan cara yang baik dan menyadarinya dengan cara yang jahat,

Dengan demikian, Islam tidak membiarkan tujuan mencapai otonomi


dan kebebasan sama sekali tidak terkendali, melainkan menganggap tujuan
itu sebagai alat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi darinya, dan itu
sebenarnya alat dan bukan tujuan mutlak.Jika kita bertanya kepada setiap
orang yang ahli dalam kedokteran, misalnya, mengapa dia
mengembangkan keterampilan ini, yaitu mencapai (diri medisnya)?? Dia
akan menanggapi sesuai dengan tujuan sempitnya, baik untuk membawa
uang), atau untuk merasa lebih unggul).

‫ثالث‬

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:


Tarbiyah adalah tarbiyah berasal dari kata rabb ‫ رب‬yang bermakna
tumbuh dan berkembang. Tarbiyyah adalah proses pembinaan dan
pembinaan jasad, akal dan jiwa, yang dilakukan secara berkesinambungan
agar mudrabbi (anak) menjadi dewasa dan mandiri untuk hidup dalam
masyarakat.
Tujuan pendidikan Islam identik dengan tujuan hidup seorang
muslim. Bila pendidikan dipandang sebagai suatu proses, maka proses
tersebut akan berakhir pada tercapainya tujuan pendidikan. Suatu tujuan
yang hendak dicapai oleh pendidikan pada hakikatnya adalah suatu
perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam pribadi manusia
yang diinginkan. Nilai-nilai ideal itu mempengaruhi dan mewarnai pola
kehidupan manusia, sehingga menggejala dalam perilaku lahiriahnya,
dengan kata lain perilaku lahiriah adalah cermin yang memproyeksikan
nilai-nilai ideal memacu di dalam jiwa manusia sebagai produk dari proses
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Thabary, Abu Ja’far Muhammad Ibn Jaris, Jami’ul Bayan ‘an


Ta’wil ayat al-Qur’an, Beirut: Dar al-Fikr, 1988
Al-Raghib al-Asfahany, Mu’jam Mufradat Alfadz Al-Qur’an
(Bairut: Dar al-fikr t.t)
Abdullah Muhammad ibn Ahmad al-Anshari al-Qurthubiy, Tafsir
Al-Qurthubi (Kairo: Dar al-sya’bi,tt), h. 120.
Dr. Samsul Bahri, MA, Sejarah Sosial Pendidikan Islam,
(Indramayu: CV. Adanu Abimata, 2020)
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa
Psikologi, Filsafat dan Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1986)
Ibrahim Anis, al-Mu’jam al-wasith (Mesir: Dar al-Ma’arif,1972).
Karyanto, “Makna Dasar Pendidikan islam”, journal forum tarbiyah
Vol. 9, No. 2, (Desember 2011)
Ma’zumi, Syihabudin, dan Najmudin, “Pendidikan dalam Perspektif
Al-Quran dan As-Sunnah: Kajian Atas Istilah Tarbiyah, Taklim, Ta’dib,
dan Tazkiyah”, Indonesian Journal of Islamic Education – Vol. 6 No. 2
(2019)
Omar Muhammad al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan
Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 399
Q.S. al-Alaq: 1-5,

Anda mungkin juga menyukai