Anda di halaman 1dari 9

J-PAI : Vol. 6 No.

1 Juli-Desember 2019
P-ISSN 2355-8237 | e-ISSN 2503-300X http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jpai
DOI :10.18860/jpai.v6i1….

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM (PENGERTIAN,


KARAKTERISTIK, KEPEMIMPINAN RASULULLAH DAN KEBERHASILAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM)

Wahid Ghalieh Hermansyah


UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
wahidghaliehhermansyah@gmail.com

Abstrak. Kepemimpinan adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam hal ini
yaitu seorang pemimpin dalam mempengaruhi, memotivasi, mengarahkan dan mengatur
orang lain dalam mewujudkan tujuan dari suatu organisasi yang telah disepakati bersama.
Kepemimpinan ini kemudian memiliki hubungan yang erat dengan jabatan pemimpin,
namun pada dasarnya setiap orang harus memiliki sifat kepemimpinan. Karena hampir
segala aspek kehidupan di dunia ini, perlu juga disokong dengan kemampuan dalam hal
kepemimpinan. Dalam ruang lingkup keluarga ada seorang kepala rumah tangga yang
memimpin rumah tangga tersebut, dalam ruang lingkup masyarakat ada perangkat-
perangkat pemerintahan seperti kepala desa atau kelurahan dan lain sebagainya,
Sedangkan dalam lingkup pendidikan ada gur sebagai pendidik yang harus memahami
poin-poin dalam kepemimpinan. Berdasarkan hal tersebut maka, dapat kita pahami bahwa
kepemimpinan memilki peranan penting dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan itu
sendiri. Dalam hal ini apabila dikaitkan dengan pendidikan Islam maka kepemimpinan
mencakup dalam usaha mengatur, membimbing dan mendidik secara profesional para
peserta didik dalam mencapai target dari pembelajaran pendidikan Islam dan juga
mewujudkan perilaku-perilaku Islami terhadap peserta didik seperti akhlak yang baik,
patuh dan taat pada kewajiban beribadah dan juga dapat menerapkan syariat Islam secara
benar.

Keywords. Kepemimpinan; Pendidikan; Islam


Received : Approved :
Reviesed : Published :
Copyright © J-PAI: JurnalPendidikan Agama Islam. All Right Reserved.
This is an open access article under the CC BY-SA license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Correspondence Address: jpai@uin-malang.ac.id

1
Wahid Ghalieh Hermansyah
Kepemimpinan Pendidikan Islam (Pengertian, Karaktersitik, Kepemimpinan Rasulullah dan
keberhasilan Kepemimpinan Pendidikan Islam)
PENDAHULUAN

Lembaga pendidikan Islam dan seluruh lembaga pendidikan lainnya memiliki


tujuan dalam melakukan proses pendidikan di satuan pendidikannya masing-masing.
Dalam hal ini, seorang pemimpin dalam satuan lingkungan pendidikan tersebut harus bisa
melakukan pembimbingan, pengaturan serta manajemen yang baik agar lembaga
pendidikannya tersebut dapat berlangsung dengan baik. Tentunya kemampuan
kepemimpinan ini sebenarnya tidak hanya wajib dimiliki oleh pimpinan tertinggi di satuan
lembaga pendidikan tersebut seperti kepala sekolah. Melainkan setiap individu bahkan
guru setiap mata pelajaran pun dituntut untuk memahami hal tersebut. Ketika ada satu
komponen dalam lembaga pendidikan tersebut mengalami pincang, maka dampaknya akan
terasa dan terutama pada tidak tercapainya cita-cita atau tujuan dalam melakukan
pembimbingan terhadap peserta didik.
Dalam satuan lembaga pendidikan Islam pada dasarnya memiliki satu tujuan utama,
yaitu melahirkan lulusan-lulusan yang berkepribadian muslim yang baik. Tujuan ini
kemudian dapat dimaknai sebagai dorongan spiritual oleh pendidik yang kemudian
dilakukan terhadap peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan keagamaan dan
juga melakukan perbaikan perilaku serta moralitas seseorang. Yang kemudian berorientasi
kepada perkenbangan rohani peserta didik agar mampu memahami tugas dan tanggung
jawabnya sebagai hamba Allah swt.
Dalam kepemimpinan pendidikan Islam, guru agama perlu menjadi pemimpin bagi
peserta didik yang kemudian memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan seluruh
potensi yang dimiliki peserta didik. Guru agama dalam hal ini berlandaskan kepada sifat-
sifat kepemimpinan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam memberikan
dorongan kepada peserta didik untuk menjadi lebih dewasa dari segi spiritualitas agar
dapat menjalankan tugasnya sebagai seorang muslim.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan Islam
Kepemimpinan atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan leadership
merupakan suatu proses dalam mempengaruhi seseorang atau lebih untuk kemudian
melakukan sesuatu dengan maksud agar mencapai tujuan yang diinginkan bersama.1

1 Puji Khamdani, 'Kepemimpinan Dan Pendidikan Islam', Madaniyah, VII (2014), hlm. 260.

2
J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam,Vol. 6 No. 1 Juli-Desember 2019

Maksudnya adalah kepemimpinan ini merupakan suatu kemampuan yang dimiliki


seseorang dalam memberikan pengaruh dengan berbagai cara kepada orang lain di
sekitarnya agar melakukan aktivitas-aktivitas yang mengarah kepada terwujudnya suatu
tujuan. Sifat kepemimpinan ini melibatkan dua pihak yaitu seorang pemimpin dan
pengikutnya dalam situasi tertentu. Situasi yang dimaksud disini adalah adanya keinginan
bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Maka dari hal tersebut kita dapat menyimpulkan
bahwa ada tiga unsur dalam kepemimpinan yaitu adanya sekelompok orang, adanya
pemimpin yang bertugas mengarahkan atau menggerakkan sekelompok orang tersebut
dan ada suatu tujuan yang menggerakkan hasrat manusia untuk mencapai tujuan
tersebut.2
Selanjutnya yaitu mengenai pendidikan Islam, sebenarnya telah banyak buku mengenai
pendidikan Islam yang telah mengenalkan tiga term atau kata yang memiliki kaitan dengan
pendidikan Islam yaitu at-tarbiyah, at-ta’lim dan at-ta’dib.3 Sebenarnya selain dari tiga kata
tersebut, masih banyak definisi berbeda mengenai pendidikan yang bisa kita temui ketika
melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap ayat-ayat Alquran dan Hadis. Definisi-definisi yang
dimaksud diantaranya yaitu at-tazkiyah, al-muwa’idzah, at-tafaqquh at-tilawah, at-tahzib, at-
tabyin, at-tafakkur, al-irsyad, at-tadabbur dan at-ta’aqqul. Namun disini penulis hanya akan
menjelaskan mengenai tiga kata yang telah disebutkan sebelumnya yaitu at-tarbiyah, at-ta’lim
dan at-ta’dib.
1. At-tarbiyah
Pada dasarnya kata at-tarbiyah tidak pernah tercatat di dalam Alquran, namun jika
dikaitkan dengan istilah ar-rabb, ada beberapa istilah yang berkaitan dengan term at-
tarbiyah yaitu ar-rabb, rabbayani, ribbiyyun, rabbani dan murabbi. Beberapa ahli
memberikan definisi yang berbena mengenai istilah at-tarbiyah dalam dunia pendidikan,
antara lain:4
a) Fahrur Rozi mengutarakan pendapatnya bahwa ar-rabb memiliki keterkaitan
dengan at-tarbiyah yang memiliki makna at-tanmiyah atau yang berarti
perkembangan dan juga pertumbuhan.
b) Ibnu Abdillah Muhammad memaknai ar-rabb sebagai bentuk memperbaiki,
mengatur serta menunaikan.

2 Ibid., hlm.260-261.
3 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 5.
4 Ismail Suardi Wekke dan Mat Busri, Kepemimpinan Transformatif Pendidikan Islam: Gontor,
Kemodernan dan Pembelajaran Bahasa (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2016), hlm. 30.

3
Wahid Ghalieh Hermansyah
Kepemimpinan Pendidikan Islam (Pengertian, Karaktersitik, Kepemimpinan Rasulullah dan
keberhasilan Kepemimpinan Pendidikan Islam)
c) Al-Jauhari mengaitkan at-tarbiyah dengan rabban dan rabba yang berarti memberi
makan, memelihara serta mengasuh.
d) Jika istilah at-tarbiyah dikaitkan dengan bentuk lampaunya rabbayani5 dan bentuk
mudhori’-nya nurabbi6 maka kata at-tarbiyah bisa dimaknai dengan maksud
mengasuh, mengembangkan, memelihara, menjinakkan dan menanggung. Maksud
dari makna-makna di atas yaitu diartikan dalam konteks pembinaan jasmani dan
juga rohani seseorang yang dijabarkan secara global.
2. At-ta’lim
Abdul Fattah Jalal berpendapat bahwa at-ta’lim merupakan proses dari transfer
pengetahuan, ilmu, pengertian, pemahaman, tanggug jawab serta pemberian amanah
sampai kepada penyucian kembali manusia sampai ke titik dimana ia mampu menerima
hikmah-hikmah yang bermanfaat baginya. Istilah at-ta’lim juga dapat diartikan sebagai
sebuah proses yang dilakukan semenjak manusia dilahirkan karena pada tahap itulah
manusia tidak mengetahui apa-apa. Namun ketidaktahuan tersebut dibarengi dengan
suatu potensi yang sudah ada dan berfungsi untuk memudahkan manusia dalam
memahami ilmu pengetahuan dan menggunakannya dalam kehidupan.7
3. At-ta’dib
Istilah at-ta’dib memiliki akar kata addaba, yu’addibu, ta’diban yang berarti
pendidikan, disiplin serta patuh terhadap aturan yang ada. At-ta’dib juga berangkat dari
kata adab yang bermakna sopan santun, beradab, budi pekerti, akhlak, moral serta etika.8
Pada dasarnya, kata at-ta’dib tidak bisa kita temukan dalam Alquran, namun
istilah tersebut dapat ditemukan pada hadis Nabi Muhammad Saw. Pada hadis yang
diriwayatkan oleh al-Asykariy dari Aliy, Nabi Muhammad bersabda “Tuhan telah
mendidikku, maka Dia sempurnakan pendidikanku”. Hadis ini kemudian menjadi rujukan
dalam mendefinisikan pendidikan. Muhammad Naquib al-Attas kemudian mengaitkan
hal tersebut kepada perspektif pendidikan yang melahirkan konsep pendidikan sebagai
suatu proses mengenalkan secara bertahap terhadap manusia. Hal tersebut kemudian

5 QS. al-Isra’: 24.


6 QS. asy-Syu’ara’: 18.
7 Syofrianisda, Tafsir Maudhu'iy (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2019), hlm. 94.
8 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 2.

4
J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam,Vol. 6 No. 1 Juli-Desember 2019

dapat membimbing manusia kepada proses pengenalan dan pengakuan kebesaran serta
keagungan Tuhan.9
Berdasarkan hal di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa kepemimpinan dalam
pendidikan Islam merupakan kemampuan dalam mempengaruhi atau memberikan
pengarahan kepada orang lain atau lebih yang mana dalam hal ini yaitu peserta didik, yang
bertujuan untuk menanamkan pemahaman Islam. Selain itu juga sebenarnya
kepemimpinan pendidikan Islam berorientasi kepada terbinanya khalifah-khalifah fil ardh
yang kemudian harus memiliki keinginan untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan
sebagai bekal dalam meniti kehidupan di bumi Allah ini sesuai dengan fitrah yang
diinginkan oleh Allah swt.
B. Kepemimpinan Rasulullah
Berbicara mengenai kepemimpinan Rasulullah semasa hidupnya maka kita harus
memahami mengenai sejarah peradaban Islam pada masa hidupnya Rasulullah. Semasa
Rasulullah hidup, beliau dikenal sebagai pemimpin yang bersifat kondisional. Beliau tidak
memaksakan akan suatu hal, melainkan memerintahkan kepada umatnya untuk berbuat
sesuai dengan kemampuan masing-masing, namun tentu tetap berdasarkan kepada wahyu
yang diterimanya. Rasulullah juga memiliki kapasitas kepemimpinan yang sangat luar
biasa yaitu sebagai pemimpin masyarakat, pemimpin umat, pemimpin militer dan juga
pemimpin dalam musyawarah. Hal ini menunjukkan kapasitas yang sangat besar pada diri
Rasulullah dalam menyesuaikan situasi dan kondisi dalam memimpin.10
Dalam konsep kepemimpinan Rasulullah sebenarnya memiliki hal yang menarik,
yaitu Rasulullah sejatinya tidak sekedar melahirkan pengikut-pengikut yang setia,
melainkan beliau juga menyiapkan pemimpin-pemimpin Islam selanjutnya.11 Hal ini
tentunya sangat menarik bahwa kepemimpinan Rasulullah tidak hanya memikirkan
mengenai target yang akan dicapai selama masa kepemimpinannya, namun juga memiliki
visi yang jauh kedepan mengenai keberlangsungan ajaran Islam hingga akhir zaman.
Namun kita perlu ketahui bahwa kapasitas seorang muslim dalam hal keilmuan dan
ke-Islaman serta memiliki kemampuan dakwah yang baik adalah hal yang berbeda dengan

9 Mappasiara, 'Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistemologinya)', Jurnal Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, VII (2018), hlm. 151-152.
10 Samsul Nizar dan Zaenal Efendi Hasibuan, Kepemimpinan Pendidikan Dalam Perspektif Hadis
(Jakarta: Kencana, 2019), hlm. 88.
11 Thariq M. As-Suwaidan dan Faishal Umar Basyarahil, Melahirkan Pemimpin Masa Depan, terj. oleh M.
Habiburrahim (Jakarta: Gema Insani, 2005), hlm. 56.

5
Wahid Ghalieh Hermansyah
Kepemimpinan Pendidikan Islam (Pengertian, Karaktersitik, Kepemimpinan Rasulullah dan
keberhasilan Kepemimpinan Pendidikan Islam)
kapasitas kepemimpinan. Dalam hal ini Rasulullah kemudian menyiapkan penerus-penerus
Islam berdasarkan kapasitasnya masing-masing. Berdasarkan hal tersebut, maka kita dapat
menyimpulkan bahwa Rasulullah sebagai seorang pemimpin umat Islam menyiapkan
pengikutnya dengan mempertimbangkan segala aspek. Ada golongan pengikut Rasulullah
yang kemudian memiliki kapasitas dalam hal kepemimpinan sejak ia ber-Islam atau
bahkan ketika ia masih belum memeluk agama Islam. Golongan yang seperti ini cenderung
disiapkan untuk menjadi sosok pemimpin baik di masyarakat maupun sebagai pemimpin
dalam perang. Sedangkan yang lainnya juga beberapa tidak memiliki kemampuan yang
matang dalam memimpin, namun memiliki kapasitas keilmuan yang baik, maka diarahkan
lebih kepada kader-kader dakwah yang bertugas untuk men-syiarkan Islam.12

C. Kepemimpinan Pendidikan Islam


Kepemimpinan dalam ruang lingkup pendidikan Islam memiliki erat kaitannya
dengan kinerja tenaga kependidikan dalam suatu lembaga pendidikan. Kepemimpinan
berperan penting agar kemudian menjadikan lingkungan lembaga pendidikan tersebut
menjadi lebih harmonis, produktif dan juga mendorong terwujudnya tujuan yang ingin
dicapai. Dalam suatu lembaga pendidikan misalnya, diperlukan pimpinan dalam mengatur
dan juga menjaga komunikasi antar tenaga kependidikan lainnya dalam meningkatkan etos
kerja dan juga mendorong keterlibatan seluruh elemen tenaga pendidik dalam menunjang
program-program yang menunjang tujuan pendidikan.13
Dalam perspektif pendidikan Islam, guru dapat dikatakan sebagai sosok pemimpin
bagi peserta didik. Kata guru sendiri memiliki istilah yang berbeda-beda dalam Islam
seperti mu’allim, mudarris, ustadz, murabbi, muaddib, mursyid.14 Istilah-istilah yang
berbeda tersebut tentunya memiliki pengertian dan pemaknaan yang berbeda-beda.
Namun memiliki konsekuensi yang sama sebagai orang yang memiliki gelar atau panggilan
seperti mu’allim, mudarris, dan seterusnya. Konsekuensi yang dimaksud disini adalah
konsekuensi logis yang kemudian wajib dilaksanakan oleh seorang guru yaitu sebagai

12 Ibid., hlm. 58.


13 Akmal Mundiri dan Jailani, Kepemimpinan dan Etos Kerja di Lembaga Pendidikan Islam, diedit oleh
Hefniy (Pamekasan: Duta Media, 2019), hlm. 6-7.
14 Siti Ruchanah, 'Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam', Muaddib, III ( 2013), hlm. 77.

6
J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam,Vol. 6 No. 1 Juli-Desember 2019

pemimpin dalam pendidikan Islam. Berikut merupakan penjelasan dari beberapa istilah
guru dalam Islam:15
1. Mu’allim merupakan pengertian dari seorang guru yang kemudian dituntut untuk
bisa memberikan penjelasan mengenai hakekat dari sesuatu secara teori maupun
prkaktek
2. Mudarris memiliki makna bahwa guru memiliki tugas sebagai pemimpin yaitu
mengarahkan peserta didik agar jauh dari kebodohan dan menuju kepada
pemahaman yang benar sehingga potensi yang dimiliki oleh seorang peserta didik
dapat diketahui dan dikembangkan
3. Ustadz memiliki arti bahwa seorang guru dituntut untuk memiliki profesionalitas
dalam melakukan pekerjaannya sebagai pendidik.
4. Murabbi sebenarnya berasal dari kata rabba-yurabbi yang artinya mengasuh,
mengontrol dan juga memelihara. Maksudnya adalah guru sebagai pemimpin bagi
siswa tidak hanya bertanggung jawab dalam hal transfer pengetahuan saja,
melainkan juga mengontrol siswa dalam berbagai aspek termasuk aspek
peribadatan dan keseharian lainnya.
5. Muaddib memiliki akar kata adab atau peradaban, maksudnya adalah guru sebagai
seorang muaddib dituntut untuk dapat mendidik seseorang dari segi akhlak atau
adabnya sehari-hari.
6. Mursyid biasanya dikenal dalam istilah tasawwuf yaitu guru sebagai pembimbing
bagi seorang peserta didik dalam hal spiritualitas atau mengenai bagaimana
mendekatkan diri kepada Allah.

D. Keberhasilan Kepemimpinan Pendidikan Islam


Setelah melalui proses pendidikan yang panjang, tentunya diharapkan hadirnya
pemimpin-pemimpin dalam pendidikan bisa mendorong keberhasilan dari proses
pendidikan. Keberhasilan ini kemudian dapat diukur dengan bermutu atau tidaknya
lembaga pendidikan Islam sebagai tempat dalam mendidik peserta didik oleh seorang guru
sebagai pemimpin di ruang lingkup tersebut. Maka pada dasarnya sebagai pemimpin pada

15 Ibid., hlm. 77-79.

7
Wahid Ghalieh Hermansyah
Kepemimpinan Pendidikan Islam (Pengertian, Karaktersitik, Kepemimpinan Rasulullah dan
keberhasilan Kepemimpinan Pendidikan Islam)
suatu lembaga pendidikan Islam haruslah mampu untuk melakukan poin-poin di bawah
ini:16
1. Mengidentifikasi serta memahami seluruh rangkaian kegiatan di sekolah tiap
harinya. Harapannya adalah agar ia mampu memahami pentingnya tujuan dari
proses pembelajaran di sekolah.
2. Mampu berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan wawasan dan
pengetahuannya serta memberikan contoh perilaku yang sesuai juga dengan apa
yang dikatakan.
3. Tidak membatasi orang lain dalam menyampaikan ide atau perspektifnya dalam
memajukan lembaga pendidikan tersebut.
Kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam juga memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Salah satu langkahnya yaitu
dengan mengolah sumber daya pendidikan secara baik agar dapat menciptakan suasana
yang baik antar sesama yang kemudian harapannya dapat memudahkan seluruh
komponen di dalamnya untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Adapun beberapa
karakteristik kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang bermutu
dalam lembaga pendidikan Islam yaitu:17
1. Dapat menjaga hubungan sosial yang baik dengan orang lain.
2. Profesional dalam mencapai tujuan bersama.
3. Mampu beradaptasi.
4. Memiliki kemampuan pengelolaan sumber daya manusia yang baik.
5. Mampu membagi tugas dengan baik.
6. Berani mengambil resiko dan aktif dalam mencari jalan keluar dari tiap
permasalahan.

KESIMPULAN
Kepemimpinan dalam pendidikan Islam merupakan kemampuan dalam
mempengaruhi atau memberikan pengarahan kepada orang lain atau lebih yang mana
dalam hal ini yaitu peserta didik, yang bertujuan untuk menanamkan pemahaman Islam.
Selain itu juga sebenarnya kepemimpinan pendidikan Islam berorientasi kepada
16 Aldo Redho Syam, 'Konsep Kepemimpinan Bermutu dalam Pendidikan Islam', At-Ta'dib, XII (2017),
hlm. 62-63.
17 Ibid., hlm. 63-65.

8
J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam,Vol. 6 No. 1 Juli-Desember 2019

terbinanya khalifah-khalifah fil ardh yang kemudian harus memiliki keinginan untuk
meningkatkan ketaqwaan dan keimanan sebagai bekal dalam meniti kehidupan di bumi
Allah ini sesuai dengan fitrah yang diinginkan oleh Allah swt. Adapun beberapa
karakteristik kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang bermutu
dalam lembaga pendidikan Islam yaitu dapat menjaga hubungan sosial yang baik dengan
orang lain, profesional dalam mencapai tujuan bersama, mampu beradaptasi, memiliki
kemampuan pengelolaan sumber daya manusia yang baik, mampu membagi tugas dengan
baik serta berani mengambil resiko dan aktif dalam mencari jalan keluar dari tiap
permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

As-Suwaidan, Thariq M., dan Faishal Umar Basyarahil. Melahirkan Pemimpin Masa Depan.
Diedit oleh M. Habiburrahim. Jakarta: Gema Insani, 2005.
Khamdani, Puji. "Kepemimpinan Dan Pendidikan Islam." Madaniyah VII (2014): 259-276.
Mappasiara. "Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistemologinya)." Jurnal
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan VII (2018).
Mundiri, Akmal, dan Jailani. Kepemimpinan dan Etos Kerja di Lembaga Pendidikan Islam.
Diedit oleh Hefniy. Pamekasan: Duta Media, 2019.
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana, 2010.
Nizar, Samsul, dan Zaenal Efendi Hasibuan. Kepemimpinan Pendidikan Dalam Perspektif
Hadis. Jakarta: Kencana, 2019.
Ruchanah, Siti. "Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam." Muaddib III ( 2013): 56-81.
Syam, Aldo Redho. "Konsep Kepemimpinan Bermutu dalam Pendidikan Islam." At-Ta'dib
XII (2017): 49-69.
Syofrianisda. Tafsir Maudhu'iy. Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2019.
Wekke, Ismail Suardi, dan Mat Busri. Kepemimpinan Transformatif Pendidikan Islam:
Gontor, Kemodernan dan Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2016.

Anda mungkin juga menyukai