Disusun Oleh :
1. Ana Fitri
2. Nur Anis
3. Wasilatul Huda
4. Vania Salum S.
5. Salma Salsabila
Semester 2
Kontribusi mahasiswa dewasa ini semakin berkembang dan tampak nyata,namun kini
organisasi kemahasiswaan sebagaimana PMII tidak hanya turun ke jalan, tetapi juga melakukan
berbagai kegiatan yang bermanfaat yang di butuhkan oleh para mahasiswa, calon pemimpin
masa depan bangsa ini. Misalnya penelitian pengabdian masyarakat, bahkan kompetisi tingkat
internasional.
Berdirinya PMII tidak bisa di lepaskan dari ekstensi organisasi ikatan pelajar
Nadlatul Ulama ikatan pelajar Nadlatul Ulama ( IPNU-IPPNU ) PMII merupakan mata
rantai dari depatermen perguruan tinggi IPNU yang di bentuk dalam Mukhtamar ke-3 di
Cirebon Jawa Barat pada tanggal 27-31 Deaember 1958.
1. Chalid Mawardi
2. Said budairy
3. M.sobich ubaid
4. M,makmum s.
5. Hilman
6. H.ismail makky
7. Munsif nahrawi
8. Nuril huda suaidy
9. Laily mansur
10. Abd. Wahab jailani
11. Hisbullah huda
12. M. Cholid narbuko
13. Ahmad husain
Tiga dari 13 sponsor yaitu, Hisbullah Huda, M. Said Budairy, dan Maksum Syukri pada 19
Maret 1960 berangkat ke jakarta menghadap ketua Partai NU, KH.
3. Deklarasi PMII
Mengesakan Allah SWT. Merupakan nilai paling asasi dalam agama samawi,
di dalamnya telah terkandung sejak awal tentang keberadaan manusia. Maka,
konsekuensinya adalah PMII harus mampu melarutkan dan meneteskan nilai-nilai
tauhid dalam berbagai kehidupan serta tersosialisasikan sehingga merambah
sekelilingnya.
Alam semesta adalah ciptaan Allah SWT. Dia menentukan ukuran dan hukum-
hukumnya. Allah mendudukan manusia sebagai khalifah, sudah sepantasnya manusia
menjadikan bumi maupun alam sebagai wahana dalam bertauhid dan menengaskan
keberadaan dirinya, bukan menjadikanya sebagai obyek eksploitasi. Salah satu dari
hasil penting dari cipta, rasa, dan karsa manusia yaitu ilmu pengetahuan dan
teknologi.dalam memanfaatkan alam di perlukan IPTEK, karena alam memiliki
ukuran, aturan dan hukum tersendiri.
1. Independensi
Keterlibatan dalam dunia politik praktis pada pemilu 1971 sangat merugikan
PMII sebagai organisasi kepemudaan. Dengan deklarasi murnajati tersebut secara formal
PMII berpisah secara struktural dengan NU. Ada dua hal yang penting, yaitu pertama,
komitmen independensi merupakan kesadaran PMII yang meyakini sepnuhnya terhadap
tuntutan keterbukaan sikap, kebebasan berfikir, dan pembangunan kreativitas yang di
jiwai nilai-nilai islam.
2. Interpedensi PMII-NU
Selama 12 tahun lamanya PMII sebagai ubdebow Partai NU berkhidmat di
dalam politik praktis. Deklarasi interpedensi antara PMII dan NU di cetuskan dalam
kongres X PMII pada tanggal 27 oktober 1991 di asrama haji pondok gede jakarta.
Pertama, bahwa dalam pandangan PMII ulama sbagai pewaris para nabi merupakan
panutan karena kedalamanya dalam bidang kegamaan. Kedua, adanya ikatan
kesejahteraan yang mempertemukan antara PMII dan NU. Fakta sejarah bahwa PMII
lahir dan ketiga, adanya persamaan paham keagamaan antara PMII dan NU. Kedunya
sama-sama mngembangkan suatu pahaam wawasan keislaman Ahlussunah wal jama’ah.
Keempat, adanya persamaan kebangsaan. Bagi PMII keutuhan komitmen keislaman dan
ke indonesiaan merupakan perwujudan kesadaran beragama dan berbangsa bagi setiap
muslim indonesia.
Kelima, adanya persamaan kelompok sasaran. PMII dan NU memiliki mayoritas
anggota dari kalangan masyarakat kelas menengah kebawah.
3. PMII Kembali NU
PMII adalah organisasi yang menjadi garda terdepan membela paham ahlussunah
waljama’ah di kampus. PMII menjadi jembatan penghubung untuk memperkenalkan
dengan NU atau aswaja. Kosekuensi kembalinya PMII ke NU adalah menunjukan
keseriusan dalam melakukan kederisasi mengingat tujuan besar dari para anggota atau
kader adalah kembali ke NU.
Dalam kaderisasi PMII terdapat tiga hal yang di tananamkan kepada para anggota
maupun kadernya, yaitu kemahasiswaan, keislaman, dan keindonesiaan.
1. Mapaba
Mapaba adalah fase orientasi dan pengenalan awal PMII kepada mahasiswa
dalam rangka rekruitmen untuk menjadi anggota PMII. Tujuan di laksanakan
mapaba adalah di harapkan menjadi anggota yang berkualitas muktakid, yakni
anggotayang mmiliki loyalitas ataau kesetiaan terhadap organisasi. Wadah
pergerakan yang tepat untuk memperjuangkan kebenaran ssuai akidah islam
Ahlussunah waljama’ah dan menegakkan martabat sesuai dengan cita-cita
kemerdekaan negara ksatuan republik indonesia.
Pelatihan ini adalah fase penanaman nilai-nilai dan misi pergerakan serta
pembentukan militansi kepada anggota untuk menjadi kader PMII. Kader mujahid
yakni kader militan dan memiliki komitmen terhadap nilai-nilai pergerakan. Di
PMII aebutan “kader “ di sandang oleh anggota yang telah mengikuti PKD.
A. Pilihan Ganda
a. 17 April 1959
b. 17 April 1960
c. 17 April 1961
d. 17 April 1963
a. Chalid Mawardi
b. Said Budairy
c. Mahbub Junaidi
d. H.ismail Makky
a. Chalid Mawardi
b. Said Budairy
c. H.Ismail Makky
d. Mahbub Junaidi
e. M.Sobich Ubaid
a. Dinamika mahasiswa
b. Dinamika mahasiswa
d. Pergerakan mahasiswa NU