Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persyerikatan Muhammadiyah sudah dikenal luas oleh masyarakat

sejak satu Abad yang lalu, Nama Muhammadiyah sudah sangat akrab di

masyarakat umum. Muhammadiyah merupakan gerakan islam, dakwah amar

ma’ruf nahi munkar yang berakidah islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan

Sunnah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330

H, bertepatan dengan 18 November 1912 M, di kota Yogyakarta. 1 Gerakan ini

diberi nama Muhammadiyah oleh pendirinya dengan maksud untuk

bertafa’ul (harapan baik) dapat mencontoh dan meneladani jejak

perjuangannya dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama

islam semata-mata demi terwujudnya izzul islam wal muslimin, kejayaaan

islam sebagai realitas dan kemuliaan hidup islam sebagai realita. Dalam

mengarungi perjalanannya, Muhammadiyah merintis sebuah Organisasi

bernama Ikatan Mahasiswa Muhammadiya dikenal dengan IMM.

Ikatan Mahasisiwa Muhammadiyah (IMM) adalah organisasii

otonom Muhammadiyah yang bergerakan dibidang kemahasiswaan yang

berakidah islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah,

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah didirikan oleh beberapa tokoh islam

1
Mustafa Kamal Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam (Jakarta: Pustaka Pelajar
offset/LPPI tah`un 2000) hal. 112
1
2

diantaranya, Djasman Al-kindi, Zainuddin Sialla, Moh Amin Rais, Yahya

Muhaimin, Rosyid Saleh, Sofyan Tanjung, Marzuki Usman, yang

didirikan pada tanggal 14 Maret 1964 M, bertepatan dengan tanggal, 29

syawal 1384 H, di Yogyakarta.

Menurut Makhrus Ahmadi yang dikutip dalam bukunya Farid

Fathoni AF. Yang berjudul “Kelahiran yang dipersoalkan” bahwa

kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan kebutuhan

Muhammadiyah untuk memenuhi cita-citanya yang menurut waktu dan

zamannya, kelahiran IMM bagi Muhammadiyah sudah saat menjadi

keharusan sejarah.2

Tujuan utama Organisasi Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM)

Adalah mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak

mulia dalam rangka mencapai tujuan muhammadiyah, sebagaimana telah

dijelaskan dalam dalam Anggaran Dasar (AD), dan Anggaran Rumah

Tangga (ART), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan wadah

kepada mahasiswa untuk membina akhlak sehingga sebagai seorang

pengurus lembaga harus mampu menumbuh kembangkan pembinaan

akhlak generasi muda, termaksud yang ada di kelurahan kombeli

kabupaten buton.

Pembinaan akhlak generasi muda merupakan suatu hal yang sangat

2
Markus Ahmadi Geneologi Kaum Merah (Yogyakarta: Mahakarya Rangkang ffset
2O014) hal. 71
3

penting bagi umat islam pada umumnya, khususnya bagi kalangan

mahasiswa termasuk generasi muda yang ada di kelurahan kombeli.

Pengurus orgnisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan

pelopor utama yang akan menjalankan roda organisasi yang memiliki

peranan penting dalam pembinaan akhlak generasi muda baik akhlak

kepada sesama orang lain maupun kepada diri sendiri. Sehingga pengurus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang ada dalam lingkungan Pimpinan

Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Buton membentuk

berbagai macam kegiatan pembinaan, baik tentang pembinaan intelektual

maupun dalam pembinaan spiritual termasuk pembinaan akhlakul

karimah.

Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten

Buton sebagai salah satu cabang yang memiliki 2 (dua) Komisariat. Pada

setiap Komisariat ada bidang yang dapat mewadahi kreatifitas dan minat

serta pembinaan Akhlak generasi muda. Khususnya dilingkungan Cabang

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ada 2 (dua) Komisariat yang di akui

dan masih menjalankan program kerjanya sampai saat ini yakni:

1. Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PIKOM

IMM AHMAD DAHLAN)

2. Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PIKOM

IMM ELYDA DJAZMAN)

Kelurahan Kombeli merupakan salah satu Kelurahan yang ada di

Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, sekiranya bisa memperhatikan


4

harapan generasi muda agar dapat ikut berperan dalam pembinaan akhlak

generasi muda dan bisa mewujudkan cita- cita Muhammadiyah. Akan

tetapi dapat kita saksikan sendiri secara langsung ada beberapa

problematika yang terjadi di Kelurahan Kombeli, Kecamatan Pasarwajo,

Kabupaten Buton, yang berkaitan dengan Akhlak Generasi Muda.

Salah satu contohnya adalah banyaknya generasi muda, baik dari

kalangan laki-laki maupun dari kalangan perempuan yang memakai

pakaian yang tidak sopan, mengkonsumsi minum keras, tawuran, dan

contoh-contoh lainnya yang termasuk dalam pergaulan bebas generasi

muda.

Berdasarkan permasalah yang diungkap diatas maka penulis

tertarik untuk meneliti tentang “Peranan pengurus Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah dalam Pembinaan Akhlak Generasi Muda di

Kelurahan Kombeli Kabupaten Buton”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengetahui :

1. Bagaimana Akhlak Generasi Muda di Kelurahan Kombeli Kab. Buton

2. Bagaimana usaha pembinaan Akhlak generasi muda di Kelurahan

Kombeli Kabupaten Buton ?

3. Bagaimana peranan pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

dalam membina akhlak generasi muda di Kelurahan Kombeli

Kabupaten Buton ?
5

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap persoalan yang

diajukan dalam penelitian. Berdasarkan pada rumusan masalah di atas dan

sebagai dugaan sementara dalam menjawab permasalahan di atas, maka

penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Akhlak generasi muda di Kelurahan masih terdapat beberapa generasi

yang memiliki Akhlak buruk maka dari itu perlu pembinaan Akhlak,

karena hal itu akan menjadi benteng pertahanan dalam diri generasi muda

terhadap efek negatif yang terjadi dalam Lingkungannya.

2. Usaha pembinaan Akhlak generasi muda di Kelurahan Kombeli yaitu

adanya keinginan untuk memperbaiki akhlak diri sendiri, menjauhi

pergaulan bebas dan pemikiran negativ yang mempengaruhi pola pikir

generasi, maka dari itu harus dilakukan pola pembinaan akhlak untuk

menghasilkan akhlak yang baik bagi pribadi generasi kedepan.

3. Peran pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam pembinaan

Akhlak generasi muda melalui forum Darul Arqam Dasar (DAD) dan

pembinaan Akhlak berbasis program kerja.

B. Definisi Operasional Dan Ruang Lingkup Penelitian.

1. Definisi Operasional

Adapun judul dari penelitian ini yaitu “Peranan pengurus

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam Pembinaan Akhlak

Generasi Muda di Kelurahan Kombeli Kabupaten Buton”. Untuk

menghindari terjadinya penafsiran yang salah terhadap makna judul yang


6

penulis kemukakan diatas, maka penulis akan mengemukakan beberapa

pengertian kata dari judul penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

a. Peranan

Peranan menurut terminologi adalah seperangkat tingkah yang

diharapkan dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. Dalam

bahasa inggris (role) yang definisinya adalah (person’s task or duty in

undertaking) Artinya “tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu

usaha atau pekerjaan.3

Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Ketika

seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya, maka orang tersebut telah menjalankan suatu peranan.

Peranan dan kedudukan saling tergantung satu sama lain. Setiap orang

mempunyai macam-macam peranan sesuai dengan pola pergaulan

hidupnya. Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan

dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Sedangkan

peranan merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang dalam suatu

peristiwa.4

b. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Dalam Anggaran Dasar (AD) Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah BAB I pasal 1 dan pasal 2 adalah Gerakan

Mahasiswa islam yang berakidahkan islam yang bersumber dari Al-

3
Hasan Mukmin, Peranan Fakultas Dakwah Sebagai Lembaga Lakwah Kampus
(LDK) dalam Pemberdayaan Masyarakat Islam (IAIN Raden Intan Lampung, 2104) hal.62
4
Soekanto Soerjono (2012). Sosioolgi Suatu Pengantar. (Jakarta:Rajawali pers)
hal.212
7

Qur’an dan As-Sunnah yang didirikan pada tanggal 29 syawal 1384

H. Bertepatan pada tanggal 14 maret 1964 M, di Yogyakarta untuk

waktu yang tidak terbatas.5

Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

IMM adalah organisasi yang bergerak dibidang kemahasiswaan

berakidahkan islam dan bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah

Rasulullah Saw berdiri pada tanggal 29 syawal 1384 H. Bertepatan

pada tanggal 14 maret 1964 M, di Yogyakarta.

c. Pembinaan

Kamus umum bahasa indonesia, disebutkan bahwa pengertian

pembinaan adalah suatu proses, peraturan, cara membina dan

sebagainya atau usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna dan berhasil memperoleh hasil yang baik.6 Sedangkan

Mangunhujana, mengemukakan pembinaan adalah suatu proses belajar

dengan melepaskan hak-hak yang sudah dimiliki dan dipelajari hala-hal

yang baru yang belum dimiliki dengan tujuan membantu orang yang

menjalaninya untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan

dan kecakapan yang sudah ada serta mendapatkan pengetahuan dan

kecakapan baru untuk mencapai tujuan hidup dan dan kerja yang sudah

dijalanin secara lebih efektif.7

5
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasisawa Muhammadiyah, Tanfiz Ikatan
Mahasisawa Muhammadiyah, (Malang:Rainaissace Publisng, 2018), h. 30
6
Depdikbud RI, Kamus umum Indonesia (jakarta: Balai pustaka 2000) hal.243
7
A. Mangunhajana Pembinaan dan Metodenya, (Yogyakarta: Kanisius, 2005) hal.31
8

Dari pengertian diatas, maka dapat dipahami bahwa pembinaan

adalah upaya yang dilaksanakan secara sadar, teratur dan bertanggung

jawab dalam rangka memperkenalkan, membimbing, mengmbangkan

pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada agar berdaya guna dan

berhasil guna dalam rangka pembentukan ke arah yang lebih maju, serta

mendapatkan pengetahuan dan kecakapan baru untuk mencapai tujuan

hidup.

d. Akhlak

Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab yakni al-

akhlak, yang merupakan bentuk jamak dari kata khuluk atau al-

khalik yang berarati tabiat, budi pekerti, kebiasaan, adat,

keperwiraan, kesatriaan, dan kejantanan.8 Sedangkan secara

terminologi akhlak merupakan suatu keadaan yang melekat pada

jiwa manusia yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah

tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian, jika

keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji

menurut pandangan akal dan hukum islam di sebut akhlak yang

baik, jika perbuatan yang timbul itu tidak baik maka dinamakan

akhlak yang buruk.9 Akhlak merupakan pola perilaku yang yang

berlandaskan dan memanifestasikan nilai-nilai islam, iman, dan ihsan.10

e. Generasi Muda

8
Abdu Rahim dkk, Akidah Akhlak (Jakarta: Kementrian agama 2014) hal.31
9
Ibidh hal.32
10
Departemen Agama RI pendidikan Agama Islam (Jakarta: penerbit universitas terbuka,
cetakan ke-8 2007) hal.64
9

Generasi muda atau remaja merupakan generasi penerus yang

akan melanjutkan perjuangan bangsa. Oleh karena itu, masa depan

suatu bangsa berada ditangan generasi muda. Dengan kata lain, apa bila

generasi mudanya baik maka suatu negara akan maju dan berkembang

dan jika sebaliknya jika generasi mudanya buruk , maka negara pun

akan mundur dan hancur.11

Generasi muda adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju

dewasa, dimana dalam dunia mereka sedang dirundung oleh rasa ego

yang sangat tinggi dan sangat membutuhkan arah dan bimbingan.

Generasi muda atau remaja yang memiliki rasa ingin tahu tidak cukup

hanya diberikan siraman rohani yang isinya sejumlah doktrin agama

yang harus ditelan mentah-mentah, melainkan doktrin agama ini harus

telah lebih dalam sehingga generasi muda benar-benar telah mengetahui

mengapa mereka harus memilih islam sebagai pedoman hidupnya.12

2. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun yang menjadi ruang lingkup penelitian ini adalah

membahas tentang: Bagaimana Akhlak generasi muda di kelurahan

Kombeli dan usaha yang menghambat pembinaan Akhlak serta peranan

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam Pembinaan Akhlak Generasi

Muda di Kelurahan Kombeli Kabupaten Buton.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
11
Zul Fahmi Indra Kautsar kegiatan remaja dan Kontribusi Terhadap Pembentukan
Akhlak Generasi Muda, (Jakarta, 2009) hal.9
12
Ibidh hal. 10
10

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka

tujuan yang ingin peneliti capai adalah:

a. Untuk mengetahui Akhlak generasi muda di Kelurahan Kombeli

Kabupaten Buton

b. Untuk mengetahui usaha yang menghambat pembinaan Akhlak

generasi muda di Kelurahan Kombeli Kabupaten Buton

c. Untuk mengetahui peranan Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah dalam

pembinaan Akhlak generasi muda di kelurahan Kombeli Kab. Buton

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat setelah penelitian dalam penyusunan proposal ini,

maka di peroleh tiga manfaat yaitu:

a. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang

bagaimana bagaimana pengurus IMM dalam pembinaan akhlak

generasi muda di Klurahan Kombeli.

b. Bagi Universitas Muhammadiyah Buton, hasil penelitian ini dapat

menambah referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

mengenai pembinaan Akhlak generasi muda di kelurahan Kombeli.

c. Hasil pengetahuan ini diharapkan dapat menjadi wacana pengetahuan

bagi orang tua dan masyarakat.

D. Sistematika Penyusunan Skripsi

Sebagai gambaran singkat dari keseluruhan pembahasan skripsi ini,

maka penulis akan mengemukakan garis-garis besar isinya, sebagai berikut:


11

Bab pertama, berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

hipotesis, dan ruang lingkup penbelitian, tujuan dan kegunaan penelitian serta

sistematika penyusunan skripsi.

Bab kedua, tinjauan pustaka yang meliputi : Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah, visi misi dan tujuan Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah,

Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah sebagai ortom Muhammadiyah dan peran

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Disamping itu juga akan membahas

tentang Ahlak, perbedaan ahlak, etika, sumber akhlak, pembagian ahlak dan

pembinaan akhlak dalam islam.

Bab ketiga, pada bab ini penulis memaparkan tentang metode

penelitian yang berisikan populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab keempat, dalam bab ini mencakup hasil penelitian yang terdiri

tentang Gambaran umum Lokasi Penelitian, dilanjutkan dengan pembahasan

mengenai : Akhlak generasi muda di Kelurahan Kombeli, upaya pembinaan

Akhlak generasi muda di kelurahan Kombeli Kabupaten Buton, Pernan

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan pembinaan akhlak generasi muda di

Kelurahan Kombeli Kabupaten Buton.

Bab kelima, merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan

implikasi penelitian.

Anda mungkin juga menyukai