Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS KEPEMIMPINAN PADA LEMBAGA KOMITE

NASIONAL PEMUDA INDONESIA (KNPI)


Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas

mata kuliah Kepemimpinan Islam yang diampu oleh dosen


Dr. H. Syamsuddin RS, M. Ag.

Disusun Oleh:

Nama : Sopian

NIM 1214040113

PROGRAM STUDI
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul "Analisi Kepemimpinan Pada Lembaga Komite Nasional Pemuda
Indonesia". Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas individu
dalam mata kuliah Kepemimpinan Islam, yang menjadi bagian dari kurikulum di
jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah & Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Kami ingin mengucapkan
terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini dengan baik. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah menjadi teladan sempurna dalam
kepemimpinan yang adil dan bijaksana.
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua individu yang telah membantu dan memberikan kontribusi berharga dalam
proses penyusunan makalah ini. Terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah,
Bapak/Ibu beserta asisten dosen yang telah memberikan bimbingan, penjelasan, dan
masukan yang berharga dalam pemahaman kami tentang kepemimpinan Islam.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan dan keterbatasan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan kontribusi positif dalam pengembangan pemahaman kita
tentang kepemimpinan Islam.

Bandung, 19 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB 1.............................................................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................................................5

C. Tujuan........................................................................................................................5

BAB 2.............................................................................................................................6

A. Profil Lembaga..........................................................................................................6

B. Profil Pemimpin Lembaga.......................................................................................11

C. Program atau Layanan yang Diberikan...................................................................13

D. Sistem Kepemimpinan.............................................................................................15

E. Analisis Sistem Kepemimpinan...............................................................................16

BAB 3...........................................................................................................................20

A. Kesimpulan..............................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mampu hidup sendiri. Ketidakmampuan itu
mendorong manusia hidup berkelompok. Sebab, manusia senantiasa membutuhkan
bantuan orang lain. Konsep tersebut mengantarkan masing-masing individu hidup
bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mampu hidup sendiri.
Ketidakmampuan itu mendorong manusia hidup berkelompok. Sebab, manusia senantiasa
membutuhkan bantuan orang lain. Konsep tersebut mengantarkan masing-masing
individu hidup bermasyarakat.
KNPI Berfungsi sebagai wadah perjuangan pemuda dalam kehidupan kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kenegraan. Manusia tudak luput dari beragam permasalahan sosial yang
mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu-individu di dalamnya. Kemiskinan,
ketidaksetaraan, konflik antar kelompok, dan ketidakadilan merupakan tantangan yang
menghalangi terciptanya kesejahteraan bersama. Untuk mengatasi hal ini, Lembaga Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memainkan peran penting dalam membangun dan
memperkuat jaringan sosial yang berkelanjutan. Adapun strategi – strategi KNPI yang pertama
memantapkan konsolidasi organisasi dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan peran
KNPI sebagai forum komunikasi pemuda, dengan melaksanakan usaha artikulasi dan agregasi
terhadap berbagai kepentingan dan aspirasi pemuda dan atau kelembagaannya melalui pokok-
pokok program komunikasi, kaderisasi dan partisipasi. Memelihara dan mempertahankan tetap
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui usaha pengembangan kualitas sumber
daya pemudanya, kualitas partisipasinya dalam pembangunan, serta menggalang komunikasi
antara pemuda maupun komponen dan potensi nasional lainnya. Memantapkan pelaksanaan
pendidikan kaderisasi secara bertahap, berjenjang dan terintegrasi dan tersinkronisasi, guna
terwujudnya insan yang beriman, bertaqwa dan bermoral serta memiliki wawasan kebangsaan,
semangat persatuan dan cinta tanah air.
Melihat masyarakat saat ini, KNPI memiliki peran yang penting dalam mengatasi
permasalahan sosial yang ada. Melalui upaya yang terus menerus dalam membangun
keberlangsungan sosial, memperjuangkan keadilan, dan meningkatkan kesejahteraan
bersama.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil dari lembaga Komite Nasional Pemuda Indonesia?

2. Bagaimana profil dari pemimpin lembaga Komite Nasional Pemuda Indonesia?

3. Apa saja program atau layanan yang diberikan oleh lembaga Komite Nasional
Pemuda Indonesia?
4. Apa saja model kepemimpinan yang dipakai oleh pemimpin lembaga Komite
Nasional Pemuda Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui profil dari lembaga Komite Nasional Pemuda Indonesia.

2. Untuk mengetahui profil dari pemimpin lembaga Komite Nasional Pemuda


Indonesia.
3. Untuk mengetahui program atau layanan yang diberikan oleh lembaga Komite
Nasional Pemuda Indonesia.
4. Untuk mengetahui model kepemimpinan yang dipakai oleh pemimpin lembaga
Komite Nasional Pemuda Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Profil Lembaga

1. Nama Lembaga

Komite Nasional Pemuda Indonesia (disingkat KNPI) adalah organisasi


kepemudaan yang ada di Indonesia, yang awalanya merupakan gabungan dari kelompok
Cipayung, binaan kader Golongan Karya Golkar dan tentara melalui deklarasi di Jakarta
yang dipimpin oleh David Napitupulu pada tanggal 23 Juli 1973. Kedaulatan KNPI
berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres. Adapun status
KNPI adalah sebagai wadah berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)
yang bersifat terbuka dan independen. KNPI ini organisasi kepemudaan problematik
yang dipimpin oleh orang tua, ironis sekali. Bahkan terdapat dua kubu dan ketua umum
dalam satu organisasi.
Organisasi ini lahir melalui Deklarasi Pemuda Indonesia pada hari yang sama
dengan maksud menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan kesadaran sebagai
suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945. Organisasi ini langsung mendapat restu dari pemerintahan orde baru dan
pada tahun itu pula, mereka mengikuti unjuk rasa mahasiswa dalam penentangan
masuknya modal asing. Tahun berikutnya, mereka juga turut serta dalam demonstrasi
Malari. Meskipun dianggap sebagai bagian dari Orde Baru dan sempat diusulkan untuk
dibubarkan, namun KNPI tetap bertahan hingga setelah jatuhnya Suharto pada tahun
1998. Setelahnya, Idrus Marham terpilih sebagai Ketua Umum. Ia mewacanakan
rejuvenasi KNPI atau penyegaran kembali peran KNPI di tengah realitas politik
nasional. Rejuvenasi ini akhirnya memaksa KNPI untuk independen dan kembali
memposisikan pemuda sebagai mitra kritis pemerintah. Sejarah Komite Nasional
pemuda Indonesia atau KNPI juga bermula dari kegagalan Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia (KAMI) sebagai wadah generasi mahasiswa untuk melanjutkan perannya
dalam masa Orde Baru. Berkurangnya peran KAMI sebagai wadah persatuan dan
kesatuan generasi muda mahasiswa menimbulkan situasi tidak menentu dalam
melanjutkan peranan kaum muda pada masa berikutnya. Kaum muda, baik secara
individual maupun secara organisasi sulit untuk melakukan gerakan mencapai sasaran
bersama di tengah situasi konflik nasional. Keretakan di tubuh KAMI mulai terjadi, baik
langsung maupun tidak langsung. Ketika masing-masing organisasi yang tergabung
dalam KAMI seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Persatuan Mahasiswa Katolik
Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan
Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII),
Organisasi Mahasiswa Lokal (Somal), Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos), Ikatan
Mahasiswa Bandung (Imaba), dan Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada), mulai kembali
ke akar primordialnya baik secara ideologi maupun politik. Walaupun afiliasi itu terlalu
langsung, pertentangan ideologis antar partai politik tercermin dalam tataran gerakan
mahasiswa.

2. Tujuan Dan Fungsi KNPI

1. KNPI berfungsi sebagai wadah perjuangan pemuda dalam kehidupan


kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.
2. KNPI berfungsi sebagai forum komunikasi dan penyalur aspirasi Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda dalam meningkatkan derajat, taraf hidup, status dan
kesejahteraan sosial.
3. Sebagai perekat kemajemukan pemuda, dalam rangka meningkatkan kualitas
persatuan dan kesatuan nasional guna mempercepat usaha pencapaian tujuan nasional.
4. Sebagai laboratorium kader bangsa yang independen dan berwawasan kebangsaan.

3. Tujuan Dibentuknya KNPI

1. Terwujudnya persatuan dan kesatuan pemuda, dalam rangka memelihara Persatuan


dan Kesatuan Nasional demi tegaknya Negara Kesatuan RI.
2. Terberdayakannya potensi pemuda dalam segala aspek kehidupan bangsa, guna
terciptanya Ketahanan Nasional yang mampu menjamin kesinambungan perjuangan dan
pembangunan Nasional.
3. Berperan aktifnya seluruh proses pembangunan nasional dalam rangka mempercepat
proses tercapainya tujuan nasional, yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang
aman, tentram, damai, adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan status, sifat, dan fungsinya seperti yang sudah disinggung di atas, maka
KNPI memiliki beberapa strategi dan usaha.
4. Strage-Strategi KNPI

1. Memantapkan konsolidasi organisasi dalam rangka meningkatkan dan


mengembangkan peran KNPI sebagai forum komunikasi pemuda, dengan
melaksanakan usaha artikulasi dan agregasi terhadap berbagai kepentingan dan aspirasi
pemuda dan atau kelembagaannya melalui pokok-pokok program komunikasi,
kaderisasi dan partisipasi. 2. Memantapkan pelaksanaan pendidikan kaderisasi secara
bertahap, berjenjang dan terintegrasi dan tersinkronisasi, guna terwujudnya insan yang
beriman, bertaqwa dan bermoral serta memiliki wawasan kebangsaan, semangat
persatuan dan cinta tanah air.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kemantapan mental, patriotisme, moralitas yang
tinggi dan kepribadian bangsa di kalangan pemuda dan masyarakat.
4. Memelihara dan mempertahankan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Melalui usaha pengembangan kualitas sumber daya pemudanya, kualitas
partisipasinya dalam pembangunan, serta menggalang komunikasi antara pemuda
maupun komponen dan potensi nasional lainnya.
5. Menggalang, mengembangkan dan memantapkan kemampuan sosial ekonomi
pemuda guna terciptanya pertumbuhan dan pengembangan ekonomi nasional yang
cepat dan mantap demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6. Meningkatkan dan memberdayakan kualitas sumber daya pemuda di bidang HAM,
Demokrasi, Hukum, Pendidikan, Lingkungan Hidup, Kependudukan dan Kebudayaan
Bangsa.
7. Meningkatkan dan mengembang kepedulian dan peran pemuda tentang sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta melalui Wamil dan Mitra Kamtibmas, serta
menggalang kerjasama dengan segenap komponen bangsa dalam memperkokoh
ketahanan Nasional.
8. Berpartisipasi dan proaktif dalam mengikuti segala dinamika dan perkembangan
kepemudaan yang terjadi di tingkat nasional, regional dan tingkat Internasional, serta
menggalang kerjasama persahabatan dalam menciptakan perdamaian yang dinamis
dengan pemuda dunia lainnya.
B. Penentuan Lokasi Lembaga

Untuk KNPI sendiri mungkin sudah ada di berbgai daerah karena ini adaah
organisasi besar yang sudah lama hadir dan di daerah saya yaitu Jatinangor
Sumedang juga sudah ada dan saya berharap semoga di 10 tahun atau kurang dari
itu saya bisa jadi pemimpin di KNPI untuk meneruskan pergerakan dan perjuangan
dimsa sekarang, mungkin untuk tempat saya mengambil yang strategis yaitu
dipertengahan Jatinangor sebelah kecamatan.

C. Profil Pemimpin Lembaga

Sopian adalah seorang pemimpin yang semangat dan komitmen tinggi untuk
meneruskan menjadi ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Sebagai
lulusan sarjana sosial yang ingin mengembangkan ilmunya selama di perkuliahan
dan mengabdikan diri kepada masyarakat, Sopian memiliki pemahaman dan
pengalaman menjadi ketua yaitu ketua karang taruna di Desa Cisempur
Kecamatan Jatinangor yang mendalam tentang isu-isu sosial yang dihadapi oleh
pemuda dan umunya di masyarakat saat ini. Ia memiliki wawasan yang luas
mengenai permasalahan sosial, dan ketidakadilan yang ada di dalam masyarakat.
Melalui pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, Sopian memiliki
kemampuan untuk menganalisis secara general isu-isu sosial dan merancang
program-program positif yang ada dimasyarakat.Sopian juga memiliki
kepemimpinan yang tegas dan empati tinggi terhadap mansusia, yang
memungkinkannya untuk bekerja dengan berbagai kelompok masyarakat yang
berbeda, seperti lembaga yang ada di dalam Jatinangor ataupun luar Jatinangor
lainnya seperti Dinas-dinas yang ada di Sumedang. Dengan semangatnya yang
kuat untuk menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan, Sopian berharap
dapat memperkuat dan meningkatkan kualitas hidup di masyarakat melalui
lembaga KNPI ini.
Selain itu, Sopian juga memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik. Ia
mampu menyampaikan ide-idenya dengan jelas dan menginspirasi orang lain
untuk terlibat dalam upaya membantu masyarakat dibidang apapun. Sopian
memiliki keterampilan mendengarkan yang baik, memahami kebutuhan dan
aspirasi masyarakat, serta bekerja sama dengan mereka untuk mencapai tujuan
bersama. Kolaborasi antara kepekaan sosial dan keterampilan komunikasi yang
dimiliki oleh Sopian menjadikannya pemimpin yang mampu membangun
hubungan yang baik dengan masyarakat yang dilayani.
Sopian juga memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi dalam memberikan
pelayanan masyarakat yang berkualitas. Ia selalu berusaha untuk menemukan
solusi inovatif dan efektif dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang ada.
Sopian meyakini bahwa setiap individu dan komunitas memiliki potensi yang luar
biasa untuk berkembang, dan ia berkomitmen untuk memberdayakan mereka agar
dapat mencapai kemandirian dan kesejahteraan yang lebih baik.
Sebagai pemimpin dari lembaga Komite Nasional Pemuda Indonesia, Sopian
memiliki visi yang jelas untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, adil, dan
kolaboratif. Ia bertekad untuk mengubah tantangan sosial menjadi peluang,
dengan fokus pada upaya pengentasan kemiskinan, pendidikan, pemberdayaan,
dan pembangunan komunitas yang berkelanjutan.
Dengan pengalaman dan pengetahuan dalam bidang sosial, serta
kepemimpinan yang inspiratif, Sopian siap memimpin lembaga Komite Nasional
Pemuda Indonesia (KNPI) dengan usaha dan niat untuk lebih baik lagi.
D. Program Kerja

Sebagai lembaga KNPI yang peduli terhadap keberlanjutan dan perkembangan


sosial, kami berkomitmen untuk memberikan berbagai wadah jalanya
keberlangsungan kepada masyarakat. Dalam upaya mencapai tujuan ini, kami telah
merancang dan mengembangkan program-program yang beragam untuk
mendukung dan memperkuat berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat yang
kami layani.
Program yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :
1. BIMTES (Bimbingan testing). Dimana program ini menjadi hambatan
masyarakat untuk jenjang pendidikan, kami memberikan wadah kepada
masyarakat khususnya yang mau menunjang pendidikan lanjut contohnya
SD ke SMP, SMP ke SMA, dan SMA ke Sarjan. Dengan memberikan
pemahaman dan pengetahuan terhadap pendidikan.
2. Membantu masyarakat yang membutuhkan seperti gotong royong, bakti
sosial, dan lainya. Kita sebagai mahluk sosial wajib untuk saling
membantu.
3. Memberikan peluang untuk ekonomi kreatif, kami juga mewadahi yang
tidak bekerja dan pekerja pekerja lokal yang ada di wilayah Jatinangor
untuk memperlihatkan kepada warga luar, dan memasukan produk ke
acara acara yang ada di wilayah Jatinangor.

E. Sistem Kepemimpinan

Salah satu model kepemimpinan yang sesuai dan bagus untuk lembaga KNPI
adalah model kepemimpinan partisipatif. Model kepemimpinan ini melibatkan
partisipasi aktif anggota tim dalam pengambilan keputusan dan proses
perencanaan, sehingga menciptakan rasa memiliki bersama dan meningkatkan
motivasi kerja. Dalam model ini, pemimpin bertindak sebagai fasilitator,
mendorong partisipasi anggota tim, menghargai kontribusi mereka, dan
mempertimbangkan pandangan mereka sebelum membuat keputusan. Menurut
pandangan ahli, Gaya kepemimpinan partisipatif adalah seorang pemimpin yang
mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan (Ranupandojo,
2000:75). Adapun aspek-aspek dalam gaya kepemimpinan partisipatif mencakup
konsultasi, pengambilan keputusan bersama, membagi kekuasaan, desentralisasi
dan manajemen yang demokratis.
Model kepemimpinan partisipatif, juga dikenal sebagai gaya kepemimpinan
demokratis, adalah pendekatan kepemimpinan di mana pemimpin mengajak dan
mendorong partisipasi aktif dari anggota tim atau kelompok dalam proses
pengambilan keputusan, perencanaan, dan pelaksanaan tugas. Dalam model ini,
pemimpin melibatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan,
memfasilitasi diskusi, mendengarkan pendapat dan masukan mereka, dan
memberikan otoritas dan tanggung jawab kepada anggota tim untuk mengambil
bagian dalam proses perencanaan dan pelaksanaan.
Model kepemimpinan partisipatif didasarkan pada asumsi bahwa partisipasi anggota
tim dalam pengambilan keputusan dan perencanaan akan meningkatkan motivasi,
komitmen, dan kualitas kerja. Dengan melibatkan anggota tim dalam proses
pengambilan keputusan, pemimpin dapat memanfaatkan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman kolektif tim untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Model ini juga memperkuat ikatan antara pemimpin dan anggota tim,
membangun rasa kepemilikan bersama, dan menciptakan lingkungan kerja yang
kolaboratif dan inklusif.
F. Analisis Sistem Kepemimpinan

1. Kelebihan Model Kepemimpinan Partisipatif

Model kepemimpinan partisipatif memiliki sejumlah kelebihan yang dapat


mendukung kesuksesan lembaga Harmoni Sosial dalam pelayanan masyarakat.
Berikut adalah beberapa kelebihan dari model kepemimpinan partisipatif.
Memberikan Ruang Dengan Terbuka
Dengan melibatkan anggota tim dan masyarakat dalam pengambilan
keputusan, model kepemimpinan partisipatif dapat meningkatkan rasa memiliki
dan motivasi individu. Anggota merasa lebih bernilai dan dihargai karena mereka
memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan
keputusan. Hal ini mendorong mereka untuk memberikan kontribusi yang lebih
baik dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama.

Peningkatan kreativitas dan inovasi.

Dalam model kepemimpinan partisipatif, ide dan saran dari anggota tim
dihargai dan didengar. Hal ini menciptakan lingkungan yang mendorong kreativitas
dan inovasi. Dengan adanya partisipasi aktif dari berbagai individu dengan latar
belakang dan perspektif yang berbeda, lembaga Harmoni Sosial dapat
menghasilkan solusi yang lebih efektif dan inovatif dalam menghadapi tantangan
sosial.
Membereskan masalah Bersama-sama.
Dalam model kepemimpinan partisipatif, masalah dan tantangan
dihadapi secara bersama-sama. Melalui diskusi dan kolaborasi, anggota tim dapat
mengidentifikasi akar masalah, menganalisis opsi solusi, dan memilih pendekatan
terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Proses ini memperkuat keterampilan
pemecahan masalah kolektif dan memperluas kemampuan tim dalam menangani
tantangan yang kompleks.
Dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan dari model kepemimpinan
partisipatif ini, lembaga Harmoni Sosial dapat membangun hubungan yang kuat,
memotivasi anggota tim, menciptakan solusi inovatif, dan meningkatkan kualitas
pelayanan masyarakat secara menyeluruh.
2. Kekurangan Model Kepemimpinan Partisipatif

Meskipun memiliki banyak kelebihan, dapat diketahui bahwa model


kepemimpinan partisipatif juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu
diperhatikan:

Waktu dan efisiensi.

Model kepemimpinan partisipatif membutuhkan waktu yang lebih lama


dalam proses pengambilan keputusan karena melibatkan banyak orang dalam
diskusi dan konsensus. Proses ini bisa memakan waktu yang cukup lama, terutama
jika terdapat perbedaan pendapat yang signifikan di antara anggota tim. Hal ini
bisa menghambat efisiensi organisasi dan menghambat kemajuan yang cepat
dalam mengatasi masalah atau mengambil keputusan penting.
Risiko terjadinya konflik.
Ketika banyak orang dengan pendapat yang beragam terlibat dalam
pengambilan keputusan, terdapat risiko terjadinya konflik dan perbedaan pendapat
yang sulit untuk diselesaikan. Proses diskusi dan konsensus dapat memunculkan
perselisihan dan memperlambat kemajuan jika tidak dikelola dengan baik.
Pemimpin perlu memiliki keterampilan yang baik dalam mengelola konflik dan
mencapai konsensus yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.
Namun, di samping itu, pemahaman atas kekurangan-kekurangan ini akan
membantu pemimpin Harmoni Sosial dalam mengelola model kepemimpinan
partisipatif dengan bijaksana dan efektif. Pemimpin perlu mempertimbangkan
konteks dan situasi khusus yang dihadapi oleh lembaga, serta memastikan bahwa
partisipasi anggota tim tetap berjalan efisien dan konflik dapat diselesaikan
dengan baik.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komite Nasional Pemuda Indonesia (disingkat KNPI) adalah organisasi


kepemudaan yang ada di Indonesia, yang awalanya merupakan gabungan dari
kelompok Cipayung, binaan kader Golongan Karya Golkar dan tentara melalui
deklarasi di Jakarta yang dipimpin oleh David Napitupulu pada tanggal 23 Juli
1973. Kedaulatan KNPI berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya
oleh Kongres. Adapun status KNPI adalah sebagai wadah berhimpun Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang bersifat terbuka dan independen. KNPI ini
organisasi kepemudaan problematik yang dipimpin oleh orang tua, ironis sekali.
Bahkan terdapat dua kubu dan ketua umum dalam satu organisasi.
Selanjutnya, model kepemimpinan partisipatif yang digunakan oleh lembaga
KNPI melibatkan partisipasi aktif anggota tim dalam pengambilan keputusan dan
proses perencanaan. Pemimpin bertindak sebagai fasilitator yang mendorong
partisipasi dan menghargai kontribusi anggota tim sebelum membuat keputusan.
Model ini memiliki kelebihan seperti meningkatkan keterlibatan, motivasi,
kreativitas, hubungan kerja, pemecahan masalah kolektif, dan dukungan untuk
pertumbuhan individu. Namun, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan,
seperti waktu yang lebih lama dalam pengambilan keputusan, kurang efektif
dalam situasi darurat, kurangnya partisipasi anggota tim, risiko konflik, dan tidak
cocok untuk situasi yang membutuhkan kepemimpinan yang kuat. Pemimpin
Harmoni Masyarakat perlu memahami kekurangan ini untuk mengelola model
kepemimpinan partisipatif dengan bijaksana dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli Serta Ciri & Unsur-Unsurnya (tirto.id)
Komite Nasional Pemuda Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Anda mungkin juga menyukai