Anda di halaman 1dari 5

adaptasi fisiologi neonatus

Adaptasi fisiologi neonatus merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonatus
dan juga mempelajari tentang penyesuaian yang terjadi pada bayi baru lahir. Neonatus adalah
inividu yang baru saja mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan
intrauterine ke ekstrauterin, selain itu, neonatus adalah individu yang sedang tumbuh.

Saat lahir, bayi baru lahir harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi
mandiri. Banayak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan
interna ke lingkungan eksterna . saat ini bayi tersebut harus dapat oksigen melalui sistem
sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankankadar gula
yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.

Periode adaptasi terdahadap kehidupan diluar rahim disebut periode transisi . periode
ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh.Transisi
yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi,sistem
termoregulasi dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.

 Pengertian bayi baru lahir

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan kehamilan dinyatakan cukup bulan
(aterm) yaitu 37 – 42 minggu. Bayi baru lahir normal harus menjalani proses adaptasi dari
kehidupan di dalam rahim (intrauterine) ke kehidupan di luar rahim (ekstrauterin). Pemahaman
terhadap adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai dasar dalam memberikan
asuhan.

Sebagai seorang tenaga kesehatan, bidan harus mampu memahami tentang beberapa adaptasi
atau perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini sebagai dasar dalam memberikan asuhan
kebidanan yang tepat. Setelah lahir, BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi harus mendapatkan
oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral untuk
mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap
penyakit /infeksi.

Perbedaan lingkungan fisik sebelum dan sesudah lahir (Timiras dalam Johnson, 1986), adalah
sbb :

Sebelum Lahir Sesudah Lahir


1. Lingkungan fisik Cairan Udara
2. Suhu Luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah
Terutama kinestetik atau
3. Simulasi sensoris Bermacam-macam stimulli
vibrasi
4. Gizi Tergantung zat gizi yang Tergantung tersedianya
terdapat dalam darah ibu bahan makanan dan

1
kemampuan saluran cerna
Berasal dari ibu ke janin Berasal dari paru-paru ke
5. Penyediaan oksigen
melalui plasenta pembuluh darah paru-paru
Dikeluarkan melalui paru-
6. Pengeluaran hasil Dikeluarkan ke sistem
paru, kulit, ginjal, dan
metabolisme peredaran darah ibu
saluran pencernaan

 Perubahan sistem perkemihan pada BBL

Urin atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa
dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga cairan tubuh. Urin disaring di dalam
ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui
uretra.

1. Sebelum lahir

Janin menhasilkan sejumlah besar urine encer yang merupakan sumber penting cairan amnion.
Namun sebelum lahir fungsi regulatorik dan ekskretorik ginjal masih minimal. Fungsi ginjal
matang belum berkembang sampai usia sekitar satu bulan, selama itu urine mirip feses. Ginjal
neonatus yang masing-masing beratnya 12,5 gr memiliki laju filtrasi glomerulus yang rendah dan
luas permukaan yang relative kecil.

1. Setelah lahir

Ginjal bayi baru lahir menunjukkan penurunan aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan
filtrasi glomerulus. Kondisi itu mudah menyebabkan retensi cairan bayi baru lahir tidak bisa
mengonsentrasikan atau mengoptimalkan urine dengan baik yang tercermin dalam berat jenis
urine yaitu 1,004 dan osmolalitas urine yang rendah. Semua keterbatasan ginjal ini lebih buruk
pada bayi yang kurang bulan.

Bayi baru lahir mengekresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan, seringkali hanya 30
hingga 60 ml. seharusnya tidak terdapat protein atau darah dalam urine bayi baru lahir. Bidan
harus ingat bahwa masa abdomen yang ditemukan pada pemeriksaan fisik seringkali adalah
ginjal dan dapat mencerminkan adanya tumor, pembesaran, atau penyimpangan didalam ginjal.

 Perubahan keseimbangan cairan pada bayi baru lahir

Tubuh manusia membutuhkan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Cairan


dimasukkan melalui mulut, atau secara parenteral dan cairan meninggalkan tubuh dari saluran
pencernaan, paru – paru, kulit, dan ginjal. Klien dari berbagai umur dapat mengalami kondisi
tidak terpenuhinya kebutuhan cairan, tetapi manusia yang paling muda dan paling tua memiliki
resiko terbesar.

2
Dehidrasi dan edema mengindikasikan tidak terpenuhinya kebutuhan cairan. Dehidrasi mungkin
karena demam berlebihan atau berkepanjangan, muntah, diare, trauma,atau kondisi lainya yang
menyebabkan kehilangan cairan dengan cepat. Edema juga diikuti oleh gangguan elektrolit dan
bisa muncul pada gangguan nutrisi, kardiovaskular, ginjal, kanker, traumatic, atau gangguan lain
yang menyebabkan akumulasi cairan dengan cepat. ( Jane Coad, Anatomi Fisiologi untuk bidan :
2006 ).

Organ – organ dan sistem – sistem yang berperan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh
diatur oleh ginjal, kulit paru, dan gastrointestinal.

1. Ginjal

Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur kebutuhan cairan dan
elektrolit. Hal ini terlibat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi
garam dalam dara, pengatur keseimbangan asam basa darah, dan ekskresi bahan buangan atau
kelebihan garam. Janin menhasilkan sejumlah besar urine encer yang merupakan sumber penting
cairan amnion. Bayi baru lahir mengekresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan,
seringkali hanya 30 hingga 60 ml.

2. Paru – paru

Pada masa janin, paru terisi oleh cairan yang dikeluarkan oleh paru yang bertukar dengan cairan
amnion. Saat lahir, 10-25 ml/kg cairan akan dikeluarkan atau diresorpsi. Pada saat bayi lahir
banyak factor untuk merangsang tarikan napas pertama termasuk perubahan dan keadaan.
Diafragma berkontraksi secara kuat dan kecepatannya lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.
Sebagian besar bayi menarik nafas dalam 6 detik dan memperlihatkan pola bernafas dan
pertukaran gas yang normal dalam 15 menit.

3. Kulit

Kulit merupakan bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas.
Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis.
Melalui kelenjar keringat ini suhu dapat diturunkan dengan jumlah air yang dapat dilepaskan,
kurang lebih setengah liter sehari.

Perangsangan kelenjar keringat yang dihasilkan dapat diperoleh melalui aktivitas otot, suhu
lingkungan , dan kondisi sushu tubuh yang panas. Sebelum lahir janin bergantung pada ibunya
untuk mengatur suhu tubuhnya. Demam pada ibu menyebabkan efek tidak sengaja pada gradient
suhu. Setelah lahir, biasanya suhu lingkungan biasanya lebih rendah daripada suhu ibu, bayi
mengalami penurunan suhu saat lahir.

4. Gastrotestinal

3
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan
melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. System gastrotestinal pada janin cukup bulan
mempraktikkan perilaku menghisap dan menelan. Reflex muntah dan batuk yang matur telah
lengkap saat lahir. Pada bayi baru lahir cukup bulan relative matur dan kemampuan untuk
menelan sumber makanan dari luar terbatas.

5. Perubahan pada system imunologi bayi baru lahir

Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan
terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan
alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang
mencegah atau meminimalkan infeksi.

Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi
terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada
praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta
pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.

Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan kekebalan pasif mengandung
banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih
belum dapat dilakukan sampai awal kehidupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi
dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh.

Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi
terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada
praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta
pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.

6. Perubahan pada sistem hepatik pada bayi baru lahir

Hati dan kandungan empedu di bentuk pada minggu ke empat kehamilan. Pada bayi baru lahir,
hati dapat di palpasi sekitar satu cm di bawah batas kanan iga karena hati besar dan menempati
sekitar 40% rongga abdomen. Hati janin (yang berfungsi sebagai produksi hemoglobin setelah
lahir) mulai menyimpan besi sejak dalam kandungan. Apabila ibu mendapat cukup asupan besi
selama hamil, bayi akan memiliki simpanan besi yang dapat bertahan sampai bulan ke 5
kehidupannya diluar rahim.
Fungsi hati neonatus serupa dengan orang dewasa tetapi relative imatur. Kemampuan
membentuk protein plasma dan metabolisasi zat asing masih inefisien. Bayi baru lahir memiliki
kapasitas fungsional untuk mengubah bilirubin, walaupun demikian, kebanyakan bayi
mengalami hiperbilirubinemia fisiologis. Sebelum lahir, bilirubun dibersihkan oleh plasenta dan
ditangani oleh metabolism ibu. Apabila terjadi penumpukan bilirubin pada neonatus, dapat
terjadi ikterus. Bilirubin adalah produk penguraian hemoglobin dari sel darah merah.

7. Perubahan system persyarafan

4
1. Sebelum lahir

Janin berespons terhadap kebisingan, sinar yang kuat, stimulasi yang mengganggu pada kulit dan
penurunan suhu dengan mengubah respon otono, misalnya kecepatan denyut jantung dan dengan
bergerak. Gerakan janin dapat dirasakan sejak usia 14 minggu. Diperkirakan membantu
pertumbuhan otot dan ekstremitas.

1. Setelah lahir

Setelah lahir, susunan saraf mengalami perkembanagn pesat sebagai respons terhadap
peningkatan input sensorik. Reflex mungkin tertekan pada 24 jam pertama, terutama apabila
terjadi penyaluran transplasenta analgesia narkotik, tetapi kemudian beberapa reflex mulai
tampak.

Anda mungkin juga menyukai