Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPRAMUKAAN

ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Makalah Mata Kuliah Pendidikan Kepramukaan
Dosen Pengampu : Neng Yeni Mariah, M.,Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Moh. Fikri Dzulfikar (3.2019.1.0156)


2. Ramdan Januar (3.2019.1.0162)
3. Wiwin Halimah (3.2019.1.0796)
4. Yusti Maulani (3.2019.1.0167)

PROGRAM STRATA (S1)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT MADANI NUSANTARA (IMN)

Jl. Lio Balandongan Sirnagalih No.74 Kel. Cikondang Kec. Citamiang Kota Sukabumi

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Sukabumi, 07 Mei 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1

C. Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. A. Pengertian Organisasi Gerakan Pramuka .................................... 3


B. Kiasan Organisasi Gerakan Pramuka ............................................... 3
C. Peranan Majelis Pembimbing ........................................................... 4
D. Fungsi Kwartir-Kwartir Dalam Gerakan Pramuka ........................... 7
E. Gugus Depan Dalam Gerakan Pramuka ........................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12

A. Simpulan ................................................................................................. 12

B. Saran........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka”
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka
Berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;
Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Kelompok anggotayang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih
Pramuka, Pamong SakaPramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Pendidikan kepramukaan merupakan ekstrakurikuler yang wajib dilaksanakandi
setiap sekolah dasar dan menengah bahkan disebagian perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta salah satu unit kegiatan memilihkegiatan ptamuka. Hal ini menunjukkan
bahwa pendidikan kepramukaan urgensinya sangat tinggi dengan kebutuhan hidup
manusia, bahkan pendidikan kepramukaan merupakanwujud dari usaha bela Negara.
Tujuan pendidikan kepramukaan adalah untuk mendidik para peserta didik atau
siswa agar memiliki semangat persatuan dan kesatuan yang kuat, memiliki aktivitas yang
tinggi dalam kedisiplinan, kemandirian, kejujuran,kerjasama,tanggungjawab, dan cinta
tanah air.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, terdapat beberapa poin utama
yang akan menjadi pembahasan, diantaranya:
1. Bagaimana yang dimaksud dengan pengertian organisasi gerakan pramuka?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan kiasan organisasi gerakan pramuka?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan peranan majelis pembimbing?
4. Bagaimana yang dimaksud dengan fungsi kwartir-kwartir dalam gerakan pramuka?
5. Bagaimana yang dimaksud dengan gugus depan dalam Gerakan pramuka?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
pembahasan makalah:
1. Mengetahui pengertian organisasi gerakan pramuka.
2. Mengetahui kiasan organisasi gerakan pramuka.
3. Mengetahui peranan majelis pembimbing
4. Mengetahui fungsi kwartir-kwartir dalam gerakan pramuka.
5. Mengetahui gugus depan dalam gerakan pramuka

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Gerakan Pramuka


Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka
berkarya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang meliputi:
pramuka siaga (1-7 tahun ), pramuka penggalang (11- 15 tahun), pramuka penegak (16-20
tahun) dan pramuka pandega (21-25). Kelompok anggota lain yaitu pembina pramuka,
andalan pramuka, korp pelatih pramuka, pamong saka pramuka, staf kwartir dan majelis
pembimbing.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dan bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentuk watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
(Adhyaksa Dalut. Gerakan Pramuka Indonesia. 06 Mei 2022. Cibubur: Meta. Wiki media)
B. Kiasan Organisasi Gerakan Pramuka
Kiasan Dasar Pramuka dari Romantika Perjuangan Bangsa, Romantika sejarah
perjuangan bangsa Indonesia telah mendasari kepramukaan di Indonesia. Termasuk dalam
penggunaan berbagai istilah di kepramukaan. Berikut ini adalah contoh kiasan dasar
jenjang keanggotaan dalam Gerakan Pramuka yang didasarkan pada periodesasi
perjuangan bangsa Indonesia.

▪ Jenjang keanggotaan pramuka paling awal dinamakan siaga. Siaga merupakan anggota
pramuka berusia 7 - 10 tahun. Kelahiran budi utomo pada tanggal 20 mei 1908 menjadi
tonggak kebangkitan nasional. Ini pun menandai dimulailah perjuangan baru,
perjuangan menyiagakan rakyat.
▪ Jenjang keanggotaan pramuka setelah siaga adalah penggalang, yaitu usia 11 - 15 tahun
dinamakan penggalang. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 menjadi
salah satu tonggak sejarah dalam upaya penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa
yang dipelopori oleh para pemuda-pemudi di seluruh indonesia.

3
▪ Jenjang keanggotaan pramuka selanjutnya adalah penegak, yaitu pramuka berusia 16-
20 tahun. Penegak sendiri diambil dari kata "tegak" dimana perjuangan bangsa
indonesia akhirnya membawa hasil dengan tegaknya negara kesatuan republik
indonesia tanggal 17 agustus 1945.
▪ Jenjang keanggotaan selanjutnya adalah pandega, yaitu pramuka dengan usia 21-25
tahun. Tegaknya negara republik indonesia harus dilanjutkan dengan perjuangan dalam
mengelola atau memandegani negara indonesia di bidang pembangunan.
▪ pembina pramuka adalah pramuka dewasa usia 25 tahun lebih yang terlibat aktif di
gugusdepan sebagai pendidik dan pembimbing adik-adik anggota muda pramuka.
Pembangunan fisik maupun non fisik perlu terus di-bina dan dikembangkan dalam
rangka mengantarkan bangsa indonesia menuju kemajuan dan kemakmuran.
Penggolongan dan tingkatan tanda kecakapan umum dalam gerakan pramuka pun
dapat dilandasi dengan kiasan dasar. Dengan berdasarkan masa perjuangan bangsa
indonesia itu, tingkatan kecakapan umum pramuka dapat dinyatakan:
▪ Tingkatan sku pramuka siaga terdiri atas mula, bantu, dan tata; dimulai dengan
pembangunan yang membutuhkan bantuan dan kesadaran yang tinggi dan
membutuhkan penataan yang baik.
▪ Tingkatan sku pramuka penggalang terdiri atas ramu, rakit, dan terap; pembangunan
diawali dengan meramu (bahan) yang ada, kemudian kita rakit (susun) setelah itu baru
kita terapkan (praktekan).
▪ Tingkatan sku pramuka penegak terdiri atas bantara dan
laksana; pembangunan tersebut kemudian membutuhkan bantara-bantara (ajudan,
pengawas, kader) pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup
melaksanakan pembangunan bangsa.
▪ Tingkatan sku pramuka pandega : setelah pembangunan itu berhasil maka perlu yang
memandegani(mengelola, memanage) pembangunan tersebut
C. Peranan Majelis Pembimbing
a. Didalam organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah Majelis
pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril,
organisasi, material dan finansial kepada kwartir, gugus depan satuan karya pramuka.
Agar dapat :

4
1. memecahkan masalah-masalah moral, mental, dan psikologis;
2. memecahkan masalah-masalah organisatoris, termasuk meningkatkan jumlah dan
mutu anggota Gerakan Pramuka;
3. memecahkan masalah-masalah material, termasuk usaha memperoleh fasilitas,
dana dan sarana;
4. menjalankan segenap usaha yang berkaitan dengan masalah-masalah finansial,
terutama usaha untuk mengumpulkan dana, agar dapat memperoleh subsidi dan
pemberian lain dari masyarakat yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka; dan
5. menyampaikan aspirasi masyarakat untuk pengembangan pendidikan Gerakan
Pramuka.
Tingkatan Majelis pembimbing yaitu; ditingkat Nasional, Daerah, Cabang,
Ranting, Gugus Depan dan Saka. Majelis pembimbing sendiri diketuai secara ex-
officio:
1. Ditingkat Nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia.
2. Ditingkat Daerah (Mabida) oleh Gubernur.
3. Ditingkat Cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota.
4. Ditingkat Ranting (Mabiran) oleh Camat.
5. Sedangkan ditingkat gugus depan (Mabigus) dipilih dari anggota mabigus yang ada
dan ditingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada
lembaga/instansi/departemen terkait.
b. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah independen yang
dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab kepada Musyawarah
Gerakan Pramuka
c. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di berbagai tingkat:
1) Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah
Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
2) Daerah, disebut Kwartir daerah (kwarda), ditetapkan dalam musyawarah daerah
(Musda) dengan masa bakti 5tahun.

5
3) Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam musyawarah cabang
(Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
4) Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam musyawarah
Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
5) Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam musyawarah
Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
6) Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan atau desa dikoordinasi oleh
Koordinator Gudep (korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran)
dengan masa bakti 3 tahun.
d. Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah
pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka.
e. Satuan karya pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk
meningkatkan pengetahuan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam
waawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda indonesia.
f. Badan kelengkapan kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas
membantu kwartir. Badan kelengkapan kwartir meliputi:
1) Dewan kehormatan
2) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdiknas
(ditingkat nasional), Lemdikada (ditingkat daerah), dan Lemdikacab (ditingkat
Cabang).
3) Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau yang disebut dewan
kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (ditingkat Nasiional), DKD
atau Dewan Kerja Daerah (ditingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang
(ditingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (ditingkat Ranting)
4) Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka).
5) PembantuAndalan.
6) Badan Usaha Kwartir.
7) Satuan Kegiatan Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional
8) Staf Kwartir.

6
g. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia
(Presiden).
h. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang
bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugus depan serta memegang kekuasaan
tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas:
1) Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Munas
terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
2) Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Musda
terdiri atas utusan/wakil kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
3) Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Mucab
terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
4) Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Musran
terdiri atas utusan/wakil kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan
Mabigus.
5) Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta
Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
D. Fungsi Kwartir Kwartir
Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif
oleh pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan. Adapun susunanya adalah sebagai
berikut:
a. Seorang Ketua
b. Beberapa orang Wakil Ketua yang merangkap sebagai Ketua Bidang;
c. Seorang Sekretaris Jenderal untuk Kwartir Nasional atau seorang Sekretaris untuk
jajaran untuk kwartir yang lain
d. Seorang Bendahara
Jenjang pembinaan teknis kepramukaan dalam Gerakan Pramuka, managemen atau
pengelolaan Kwartir didesentralisasi sesuai struktur kewilayahan administratif pemerintah,
yaitu dari pusat (Kwarnas), provinsi (Kwarda) kabupaten (Kwarcab) sampai kecamatan
(Kwarran). Dalam mengelola personel, materiel dan keuangan, Kwartir merupakan suatu
organisasi otonom yang bertanggungjawab kepada musyawarah tingkat masing-masing.
Walaupun demikian, dalam hal pembinaan teknis penyelenggaraan kepramukaan, fungsi-

7
fungsi Kwartir berjenjang mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, sampai Ranting
adalah sebagai berikut:
a. Kwarnas: Kebijakan dan perencanaan strategi pada tingkat Nasional. Kwarnas
menetapkan kebijakan-kebijakan penyelenggaraan kepramukaan, termasuk penentuan
perencanaan strategik untuk kurun waktu tertentu.
b. Kwarda: Pengendalian Manajemen pada tingkat Provinsi. Kwarda mengkoordinasi
penerapan kebijakan-kebijakan tersebut di wilayahnya, dengan menyesuaikan pada
kondisi daerahnya.
c. Kwarcab: Pengendalian Operasional pada tingkat Kabupaten/Kota Kwarcab
menyelenggarakan pengendalian operasional atas penyelenggaraan kebijakan itu serta
bertanggung jawab atas pembinaan Gudep dan kegiatan kepramukaan dalam
wilayahnya.
d. Kwarran: membantu Kwarcab dalam pengendalian operasional Kwartir Ranting
berfungsi membantu Kwarcab dalam pembinaan Gudep dan Saka dalam wilayahnya.
Penyusunan struktur organisasi Kwartir suatu organisasi pada hakikatnya adalah
pengelompokan fungsi-fungsinya, agar organisasi dapat melaksanakan tugas pokoknya
dengan efektif dan efisien.
E. Pengertian Gugus Depan
Gugus Depan atau tanda pengenal merupakan salah satu jenis tanda satuan dalam
sistem tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka. Sebagai mana diketahui, tanda pengenal dalam
Gerakan Pramuka dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu tanda umum, tanda satuan, tanda
jabatan, tanda kecakapan, tanda kehormatan.
Tanda gugusdepan atau pita gudep adalah tanda satuan yang menyatakan seorang
pramuka (pemakaianya) tergabung dalam gugusepan tertentu. Dalam tanda gugusdepan ini
termuat nomor registrasi gugusdepan sekaligus nomor kwartir ranting di mana pramuka
tersebut berdomisili. Sehingga dengan melihat tanda tersebut, akan langsung dapat
diketahui dari gudep dan kwartir ranting mana seorang pramuka berasal. Di tambah dengan
tanda lokasi (kwartir cabang) yang terletak di atasnya dan lencana daerah (kwartir daerah),
maka lengkaplah. Lokasi domisili seorang anggota Gerakan Pramuka dapat diketahui
dengan mudah dari pakaian seragam pramuka yang dikenakannya.

8
Tanda gugus depan atau pita gudep berupa pita kecil, berwarna putih, berbentuk
persegi panjang, dengan tulisan dan garis tepi berwarna merah. Di dalamnya terdapat dua
kelompok angka yang masing-masing terdiri atas dua digit dan tiga digit. Kelompok angka
pertama, terdiri atas dua digit, merupakan nomor urut kwartir ranting di suatu kwartir
cabang. Sedangkan kelompok kedua, terdiri atas tiga digit angka, merupakan nomor
gugusdepan (gudep). Di antara kedua kelompok angka tersebut dipisahkan dengan tanda
baca titik (".").
Khusus pada nomor gugusdepan, tiga digit angka pada kelompok kedua, dibedakan
antara gudep putra dan putri. Gudep putra menggunakan nomor ganjil sedangkan gudep
putri menggunakan nomor genap.
Sebagai contoh adalah pita gugusdepan dengan tulisan 13.101. Angka 13
menunjukkan nomor urut kwartir ranting di suatu kwartir cabang. Angka 101 menunjukkan
nomorurut gudep. Karena 101 adalah angka ganjil, maka gugusdepan tersebut adalah
gudep putra.

Tanda pengenal gudep dipasang pada lengan baju sebelah kanan (di antara bagde
kwarcab dan kwarda atau bagde daerah). Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai
pengenal gudep dapat juga menggunakan nama pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh
dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama benda-benda di jagat raya, yang
memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang dapat memotivasi kehidupan
gudepnya
Gugus depan (gudep) adalah suatu kesatuan organisasi dalam gerakan pramuka
yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai peserta

9
didik dalam pembina pramuka, serta berfungsi sebagai pangkalan keanggotaan peserta
didik. Anggota putra dan puteri di himpun dalam gudep yang terpisah, masing-masing
merupakan gudep yang berdiri sendiri. Gudep luar biasa adalah gudep yang anggotanya
menyandang cacat jasmani atauu mental dan dapat menyelenggarakan kegiatan dalam
gudep sendiri. Gudep lengkap terdiri atas satu perindukann siaga, satu pasukan penggalang
satu ambalan, penegak dan satu racana pandega, dengan pengertian sebagai berikut. (Amin
Abbas: 2008: Hal 69 - 70) 1)
1) Istilah perindukan digunakan untuk menyebut satuan pramuka siaga yang di bagi dalam
satuan-satuan kecil yang di sebut barung.
2) Satuan pramuka penggalang disebut pasukan yang di bagi dalam satuan kecil di sebut
regu.
3) Satuan pramuka penegak di sebut ambalan yang di bagi dalam beberapa satuan kecil
yang disebut sangga.
4) Satuan pramuka pandega di sebut rancana yang tidak di bagi dalam satuan kecil.
5) Sangga kerja adalah satuan pramuka penegak setingkat regu yang di bentuk atas dasar
suatu tugas atau pekerjaan
6) Pemimpin adalah sebutan bagi peserta didik yang memimpin satuan tingakat regu ke
bawah.
7) Pembina adalah sebutan bagi anggota dewasa yang memimpin dan membina pramuka
ditingkat pasukan ke atas.
Tujuan gudep adalah untuk melaksanakan pendidikan kepramukan yang pada
hakekatnya bertujuan:
1. Membentuk sikap dan perilaku ke arah yang positif.
2. Menambah pengetahuan dan pengalaman.
3. Menguasai keterampilan pramuka dan kecakapan. Sehingga para anggota gerkan
pramuka menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, berwatak dan berbudi luhur,
percaya kepada kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya,
serta bersama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
(Amin Abbas: 2008: 71)

10
c. Sasaran Gudep

1) Untuk dapat mencapai tujuan gudep tersebut pada butir 5, maka para pembina pramuka
yang bertugas di gudep berusaha mencapai sasaran antara lain:
a) Menanamkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa.
b) Menanamkan rasa cinta dan setia pada tanah air
c) Menanamkan rasa percaya diru sendiri, tanggung jawab dan disiplin.
d) Melatih panca indera, hastra karya dan berbagai kejuruan agar peserta didik dapat
menggunakan perasaan, akal dan keterampilan secara seimbang.
e) Melatih dalam hal kebersihan dan kesehatan jasmani dan mental dengan
menggunakan sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukan, terutama
sistem beregu. Satuan terpisah antara putera dan putri serta penyesuaian dan
perkembangan jasmani mental.
2) Sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan tersebut, dimaksud untuk:
a. Memelihara norma-norma kesusilan.
b. Mengembangkan karya kreasi
c. Memberi kebebasan kepada peserta didik untuk belajar.
d. Memimpin dan dipimpin
e. Mengelola suatu kegiatan
f. Bertanggung jawab dan disiplin
g. Mengatur diri sendiri
h. Kerjasama dan lain-lain.

11
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka
berkarya.
Gugus depan (gudep) adalah suatu kesatuan organik dalam gerakan pramuka yang
merupakan wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai peserta didik
dalam pembina pramuka, serta berfungsi sebagai peangkalan keanggotaan peserta didik.
Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan-tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut,
gerakan paramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi
gerakan pramuka dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga
oraganisasi berjalan dengan efektif.
Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moril,
organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya
pramuka serta untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka
memerlukan bimbingan dan bantuan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk
itu, pada masing-masing tingkat kwartir dan tingkat gudep dan saka.
Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif
oleh pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan Penyusunan struktur organisasi.
Kwartir suatu organisasi pada hakikatnya adalah pengelompokan fungsi-fungsinya, agar
organisasi dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan efektif dan efisien.
B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan mengenai organisasi Gerakan


pramuka. Semoga bermanfa’at bagi teman-teman sekalian, atau pembaca pada umumnya
dan pada kami pada khususnya. Dan tentunya makalah ini tidak lepas dari kekurangan,
untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan, guna memperbaiki
makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Amin. 2008. Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka. Surabaya: Halim Jaya.

Bahtiar RS. Pengembangan Kepramukaan. Vol 185.; 1985.

Dalut, Adhyaksa. Artikel. Gerakan Pramuka Indonesia. dikutip dalam (Gudang ilmu:
STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA (endangwidiastuti95.blogspot.com) Diakses Pada
Hari Jumat, Tanggal 06 Mei 2022 Pukul 09.25

13

Anda mungkin juga menyukai