Anda di halaman 1dari 15

Pembelajaran Partisipatif

(Team Teaching)

Disajikan pada :
BIMBINGAN TEKNIS TRAINING OF TRAINERS (TOT)
FASILITATOR BAWASLU KAB/KOTA DALAM BIMTEK PKD DAN PTPS
DI PROVINSI JAWA BARAT
12 s.d 13 November 2020

Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Barat


PENGERTIAN
Team teaching merupakan aplikasi dari
teori kerjasama dalam proses
pembelajaran.
Nilai utama kerjasama  kolaborasi.
Kolaborasi itu  adanya:
◦ kepercayaan,
◦ Integritas,
◦ terobosan melalui pencapaian konsensus,
◦ Kepemilikan; dan
◦ keterpaduan pada semua aspek organisasi.
JENIS-JENIS TEAM
TEACHING
1.SemiTeamTeaching
Tipe1: sejumlah fasilitator mengajar/menyampaikan
materi pembelajaran yang sama di kelas yang
berbeda. Perencanaan materi dan metode disepakati
bersama.
Tipe2a: satu materi pembelajaran disajikan oleh
sejumlah fasilitator secara bergantian dengan
pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh masing-
masing fasilitator.
Tipe2b: satu materi pembelajaran disajikan oleh
sejumlah fasilitator dengan mendesain peserta
pelatihan secara berkelompok.
JENIS-JENIS TEAM
TEACHING

2.TeamTeaching Penuh
Satu tim terdiri dari dua orang fasilitator atau
lebih, waktu kelas sama, pembelajaran mata
pelajaran/materi tertentu. Perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi disepakati dan
dilakukan secara bersama.
VARIASI TEAM TEACHING PENUH
Pelaksanaan bersama: seorang fasilitator sebagai
penyaji atau menyampaikan informasi, fasilitator
lain membimbing diskusi kelompok atau
membimbing latihan individual.
 Anggota tim secara bergantian menyajikan topik/materi.
Diskusi/tanya jawab dibimbing secara bersama dan
saling melengkapi jawaban dari anggota tim.

 Seorang fasilitator(senior) menyajikan langkah latihan,


observasi, praktik dan informasi seperlunya. Kelas
dibagi dalam kelompok, setiap kelompok dipandu oleh
seorang fasilitator. Pada akhir pembelajaran masing-
masing kelompok menyajikan laporan (lisan/tertulis)
dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama.
BENTUK KONFLIK YANG SERING MUNCUL:
Ada kekesalan di antara angota tim, karena ada
yang kurang bertanggung jawab di tahap persiapan.

Adanya dominasi ataupun pelemparan tanggung


jawab pada saat proses pembelajaran

Ada anggota tim yang sengaja atau tidak,


disadari ataupun tidak, telah berbuat kesalahan.
Baik itu kesalahan dalam memberikan
informasi maupun dalam memberikan instruksi.
Ada anggota tim yang sengaja atau tidak, disadari
ataupun tidak, telah ingkar dari kesepakatan yang
telah dibuat sebelumnya.
10 (sepuluh) hal yang perlu diperhatikan dalam membangun tim :

1. Understanding
2. Ownership
3. Creativity and Contribution
4. Trust,
5. Common Understanding (memerlukan komunikasi
antar anggota tim)
6. Personal Development.
7. Conflict Resolution
8. Participative Decision Making
9. Clear Leadership.
10. Commitment.
KEKUATAN TEAM
TEACHING
Bagi Pembelajar Bagi Fasilitator

1. Informasi yang diterima pembelajar 1. Meningkatkan intensitas fasilitasi


akan lebih lengkap. 2. Beban fisik dan psikologis lebih
2. Pembimbingan terhadap pembelajar ringan, karena ditanggung bersama
akan lebih intensif. Satu orang 3. Sebagai media ”saling belajar” di
anggota tim akan membimbing satu antara fasilitator
kelompok kecil pembelajar; dalam 4. Meningkatkan rasa ”saling
kondisi seperti ini masalah belajar ketergantungan” di antara fasilitator,
secara individu akan lebih terdeteksi, dan saling mengisi
sehingga pemecahan akan dapat
dilakukan sedini mungkin.
3. Menghindari kejenuhan pembelajar,
karena adanya variasi penampilan
Fasilitator.
KELEMAHAN TEAM TEACHING
 Terjadinyapengulangan informasi dari fasilitator (bukan karena perlunya
penekanan), yang mengakibatkan para pembelajar bosan dan juga akan
menghamburkan waktu. Hal ini dapat terjadi, karena pada saat satu anggota
tim menjalankan tugas, anggota lain tidak memperhatikan.

 Terjadinya persepsi suatu informasi yang berbeda oleh pembelajar,


dikarenakan perbedaan persepsi di antara fasilitator, yang
menimbulkan kebingungan/keraguan di antara pembelajar. Kondisi ini
sering terjadi, karena pada tahap persiapan tidak dilakukan penyamaan
persepsi.
Terjadinya penugasan yang berbeda oleh para fasilitator, yang
dapat menimbulkan kebingungan para pembelajar. Ada
beberapa penyebab dari terjadinya kondisi yang seperti ini;
misalnya karena.
Terjadinyakonflik antar fasilitator, yang
mengurangi rasa percaya terhadap mereka.
LANGKAH TEAM TEACHING
Tahap Persiapan
◦ Persiapan Materi
 Lakukan penyusunan rencana penyajian materi secara
bersama
 Samakan persepsi dari keseluruhan inti materi
 Bagi tugas
 Buat kesepakatan-kesepakatan dalam pelaksanaan
fasilitator (antara lain dalam menambahkan informasi,
meralat kekeliruan, saat pergantian peran fasilitator, dan
lain-lain).
◦ Persiapan Berinteraksi
 Pemahaman karakter dari masing-masing anggota tim
 Belajar memaknai body language anggota tim secara
tepat
 Mangakui kelebihan anggota tim; dan lebih
mengutamakan kelebihan tersebut daripada
kekurangannya.
 Mendudukkan diri sejajar di antara anggota tim
 Memanfaatkan perbedaan yang ada menjadi kekuatan tim
 Pengkondisian diri untuk memiliki rasa empati.
Tahap Pelaksanaan
◦ Pengambilan posisi dan aktivitas Fasilitator
◦ Fasilitator yang sedang aktif (fasilitator pertama) di
depan kelas untuk memberikan penjelasan, mengambil
posisi di area strategis. Fasilitator lainnya
memperhatikan apa yang sedang disampaikan fasilitator
pertama.
◦ Pada penggunaan metode Tanya-Jawab dan Brain
Storming, fasilitator yang aktif perlu dibantu dengan
menuliskan jawaban ataupun penjelasan dari para
pembelajar.
◦ Pada penggunaaan Metode Demonstarsi, fasilitator lain
perlu membantu menyiapkan sarana demonstrasi dan
menjadi demonstrator.
DO & DON’T
 Hal - hal yang tepat dilakukan selama team teaching
◦ Saling membantu
◦ Saling percaya
◦ Tanggungjawab bersama
◦ Komit dengan kesepakatan bersama
◦ Konsisten
◦ Saling mengingatkan
◦ Saling memberi penguatan.
 Hal - hal yang tidak tepat dilakukan selama team teaching
◦ Jangan saling menyalahkan antara anggota tim di depan peserta
◦ Jangan memberikan instruksi yang berbeda
◦ Jangan merasa diri lebih dari yang lain
◦ Jangan membuat aktivitas yang dapat memecah perhatian pembelajar.
Tahap evaluasi
 Mengungkap hal-hal positif yang telah dilakukan
oleh anggota tim(saling mengungkap aktivitas
teman satu tim, bukan melakukan keberhasilan diri
sendiri)
 Merayakan keberhasilan tersebut (misal dengan
mengucap syukur dan saling berjabat tangan).
 Mengungkap kekurangan yang dirasakan diri
sendiri, kemudian ditambahkan oleh temannya
 Menyelesaiaan konflik yang terjadi (bila ada)
 Membuat kesepakatan-kesepakatan untuk
memperbaiki penampilan yang akan datang.
Kesimpulan
Metode Team Teaching dalam fasilitasi
training tepat diterapkan untuk Bimtek
Pengawas Pemilu
Metode Team Teaching Penuh lebih tepat
dipilih untuk membantu mengakselerasi
peningkatan kapasitas personel Pengawas
Pemilu.
Penerapan Team Teaching memerlukan
komitmen kolaboratif dan persiapan yang
baik

Anda mungkin juga menyukai