Anda di halaman 1dari 2

Peranan guru dalam pelaksanaan cooperative learning adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Fasilitator Sebagai fasilitator seorang guru harus memiliki sikap- sikap sebagai
berikut:

a. Mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.


b. Membantu dan mendorong peserta didik untuk mengungkapkan dan menjelaskan
keinginan dan pembicaraannya baik secara individual maupun kelompok.

c. Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta


membantu kelancaran belajar mereka.
d. Membina peserta didik agar setiap orang merupakan sumber yang bermanfaat bagi
yang lainnya.
e. Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam
bertukar pendapat.
2. Sebagai Mediator
Guru berperan sebagai penghubung dalam menjembatani mengaitkan materi pembelajaran
yang sedang dibahas melalui cooperative learning dengan permasalahan yang nyata
ditemukan di lapangan. Peran ini sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang
bermakna yaitu istilah yang dikemukakan Ausubel untuk menunjukkan bahan yang dipelajari
memiliki kaitan makna dan wawasan dengan apa yang sudah dimiliki peserta didik sehingga
mengubah apa yang menjadi milik peserta didik.
3. Sebagai director-Mediator
Guru berperan dalam membimbing serta mengarahkan jalannya diskusi, membantu
kelancaran diskusi tapi tidak memberikan jawaban. Di samping itu, sebagai motivator guru
berperan sebagai pemberi semangat pada peserta didik untuk aktif berpartisipasi. Peran ini
sangat penting dalam rangka memberikan semangat dan dorongan belajar kepada peserta
didik untuk mengembangkan keberanian peserta didik, baik dalam mengembangkan
keahlian dalam bekerja sama yang meliputi mendengarkan dengan seksama,
mengembangkan rasa empati, maupun berkomunikasi saat bertanya, mengemukakan
pendapat atau menyampaikan permasalahannya.
4. Sebagai Evaluator
Guru berperan dalam menilai kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Penilaian
ini tidak hanya pada hasil, tapi lebih ditekankan pada proses pembelajaran. Penilaian
dilakukan baik secara perorangan maupun secara berkelompok. Alat yang digunakan dalam
evaluasi selain berbentuk tes sebagai alat pengumpul data juga berbentuk catatan observasi
guru untuk melihat kegiatan peserta didik di kelas.

Dr. Suhirman M. Pd, 2018. Konsep dan Implementasi Penelitian Pembelajaran Kooperatif.
Yogyakarta : samudra Biru.
Ada beberapa unsur dari model pembelajaran kooperatif yang harus diaplikasikan agar mencapai
hasil yang maksimal, yaitu:

1. Saling Ketergantungan yang Konstruktif


Komponen ini menunjukkan bagaimana ada dua tugas kelompok dalam pembelajaran
kooperatif.
a. Bacalah bacaan yang telah diberikan oleh kelompokmu.
b. Pastikan bahwa setiap anggota kelompok mempelajari materi yang dialokasikan sendiri.

2. Akuntabilitas Pribadi (Personal Responsibility) Ketika keberhasilan kelompok diukur, tugas


individu atau tanggung jawab individu ini muncul. Pembelajaran kooperatif dimaksudkan untuk
mengembangkan setiap anggota kelompok menjadi individu yang kuat. Untuk memastikan
bahwa kegiatan belajar bersama memperkuat semua peserta, tanggung jawab individu sangat
penting. Oleh karena itu mereka harus dapat menyelesaikan pekerjaan setelah mengikuti
kelompok belajar dengan anggota kelompok.

3. Komunikasi Positif

Ketergantungan timbal balik yang positif dapat dihasilkan dari keterlibatan yang konstruktif, oleh
karena itu sangat penting. Interaksi promotif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bekerja dengan sukses dan efisien bersama-sama dan Saling memberikan alat dan
informasi yang mereka butuh kan
b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemrosesan informasi bersama
c. Saling mengingatkan.
d. Melibatkan kerja sama satu sama lain untuk membangun argumen dan meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah satu sama lain.
e. Saling percaya
f. Mendorong satu sama lain untuk sukses

4. Interaksi Antar Anggota


Untuk komponen ini, siswa harus memiliki berbagai kemampuan komunikasi. Guru harus
mengajarkan keterampilan komunikasi kepada anak-anak sebelum menempatkan mereka
dalam kelompok karena setiap murid memiliki kemampuan secara audio dan verbalnya yang
unik
5. Pemrosesan dalam Grup
Pemrosesan kelompok memungkinkan pengenalan pola atau fase kegiatan kelompok.
Pemrosesan adalah tindakan mengevaluasi. Siapa yang paling dan paling tidak mendukung
dalam kelompok. Pemrosesan kelompok digunakan untuk meningkatkan efisiensi kontribusi
anggota. Terhadap tugas-tugas kooperatif yang mengedepan kan kepentingan kelompok.

Pardomuan dkk, 2022. Model-model pembelajaran. Indonesia: Sada Kurnia pustaka

Anda mungkin juga menyukai