com/2010/08/19/fungsi-dan-
peranan-fasilitator/
Seorang Fasilitator memiliki fungsi dan peranan untuk selalu memusatkan perhatian pada
seberapa baik peserta pelatihan bekerjasama. Hal ini ditujukan untuk memastikan bahwa
peserta sebuah pelatihan dapat mencapai tujuan mereka dalam pelatihan tersebut.
• Memanggil para peserta untuk mengingatkan mereka akan jadwal pertemuan berikutnya.
• Meninjau dan mengetahui bahwa agenda yang disusun bertujuan untuk melayani tujuan dan
kepentingan peserta pelatihan dan pelatihan itu sendiri.
Pembagian peran ini pada akhirnya mampu meningkatkan tanggungjawab peserta belajar
dalam mencapai tujuan belajar, peserta ikut menjaga alur proses belajar, dan memberikan
kesempatan kepada lebih banyak orang (peserta) untuk melakukan pengawasan dalam
menentukan apa yang yang terjadi dalam sebuah proses belajar dan keputusan-keputusan apa
yang diambil.
Seorang fasilitator dapat memenuhi berbagai jenis kebutuhan yang berbeda dalam bekerja
dengan peserta belajar. Hal ini ditentukan oleh tujuan peserta belajar untuk datang dan
berkumpul bersama, serta segala sesuatu yang diharapkan dari individu yang akan bertindak
sebagai fasilitator.
Seseorang tidak perlu diberikan label sebagai “fasilitator” agar menggunakan teknik-teknik
fasilitasi didalam sebuah proses belajar. Siapa saja anggota kelompok bisa mengajak kembali
kelompok ke bahan pokok diskusi, menyela pola-pola pertentangan atau kesalahpahaman di
antara pihak-pihak lain, menawarkan atau mengusulkan komentar-komentar yang bersifat
menjelaskan/memperjelas, membuat ringkasan atas kegiatan-kegiatan atau memberikan
umpan balik yang bersifat memberikan penilaian.
Pola membagi peran kepada peserta belajar, bisa sangat fleksibel. Bisa saja di dalam
beberapa pelatihan, tanggungjawab ini dibagi merata oleh banyak orang atau seluruh peserta.
Pada belajar lainnya, dimana pesertanya kurang terampil dalam hal proses interaksi belajar,
maka seorang fasilitator diharapkan mengambil atau memainkan peranan yang lebih besar.
http://www.perencanaan-kmpk.ugm.ac.id/id/dtps/c03sl3.htm
Fasilitator adalah orang yang memberikan bantuan dalam memperlancar proses komunikasi
sekelompok orang, sehingga mereka dapat memahami atau memecahkan masalah bersama-
sama. Fasilitator bukanlah seseorang yang bertugas hanya memberikan pelatihan, bimbingan
nasihat atau pendapat. Fasilitator harus menjadi nara sumber yang baik untuk berbagai
permasalahan.
Memfasilitasi itu bukan menyalahkan. Ia memberi alternatif sehingga peserta belajar sendiri mana yang lebih
baik. Memfasilitasi adalah menghargai ke-berhasilan kecil agar peserta memiliki semangat meneruskan belajar .
Memfasilitasi juga berarti menjalin hubungan kuat dengan leader kelompok . Bagaimanapun ‘leader"
menentukan dinamika kelompok.
Fasilitator memberi motivasi dengan cara memberi pujian kepada peserta jika hasil kerjanya baik dan
memuaskan. Fasilitator mengelola pelatihan dengan membuat perencanaan pelatihan, menyiapkan ke-butuhan
yang diperlukan dalam pelatihan, memastikan keefisienan waktu pelatihan, memantau jalannya pelatihan dan
kemajuan tiap peserta.
Fasilitator selalu menunjukkan rasa antusias terhadap topik yang dibahas dalam pelatihan. Fasilitator perlu
memiliki pengetahuan yang memadai tentang topik yang menjadi pembahasan. Ia menjiwai persoalan dan
bahkan bisa mendorong peserta untuk menyukai topik yang mereka pilih. Tanpa pengetahuan dan keingintahuan
fasilitator tentang topik yang dipilih peserta, fasilitator sulit mengapresiasi hasil kerja. Apresiasi hasil kerja
peserta merupakan salah satu cara paling efektif untuk bisa membuat peserta menjadi pembelajar yang mandiri.
Apresiasi kerja dan gagasan peserta membantu membina hubungan yang kooperatif dan bersahabat kepada
peserta. Apresiasi hal-hal yang positif dari peserta memberi dorongan kepada peserta untuk berperan aktif.
Fasilitator harus tetap memberikan reaksi yang positif terhadap pertanyaan peserta. Tetapi kita harus menyadari
bahwa tugas lokakarya ini adalah mem-berikan kesempatan peserta mengolah informasi dan pengetahuan
lapangan mereka sehingga dapat didokumentasi dan disusun menjadi sesuatu yang mudah dipahami dan masuk
akal bagi orang yang membacanya. Untuk itu, tekankan bahwa jawaban yang benar sangat tergantung pada
situasi dan konteks masalah yang kita hadapi. Kita harus selalu me-nekankan pemecahan masalah yang
disesuaikan dengan konteks kemampuan daerahnya. Jadi respon kita terhadap pertanyaan adalah kembali
bertanya kepada peserta tentang kondisi yang terjadi di lapangan. Berdasarkan kondisi-kondisi itu, kita membuat
rumusan dan meletakkan dalam format isian yang harus diselesaikan.
http://indosdm.com/fasilitator-peranan-fungsi-dan-teknik-komunikasi
1. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan penyajian materi sesuai dengan
bidangnya.
2. Menata situasi proses belajar.
3. Mengintensifkan kerjasama dan komunikasi antar anggota kelompok.
4. Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan modul.
5. Mengadakan bimbingan pada diskusi kelompok, memberikan umpan balik/feedback
kepada anggota kelompok.
6. Apabila dalam diskusi terdapat pembicaraan yang keluar jalur, Fasilitator juga
bertugas sebagai mediator/penengah untuk mengembalikan topic pembicaraan ke jalur
yang benar.
7. Merumuskan kegiatan2 dan hasil2 kegiatan peserta.
8. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses pelatihan.
Tanggung Jawab
Tim Fasilitator bertanggung jawab agar persiapan dan kegiatan proses pembelajaran berhasil
sesuai dengan tujuan pelatihan.
Fasilitator sebaiknya memberikan kepercayaan kepada masing-masing peserta belajar untuk dapat
memikul tanggungjawab bersama atas apa yang terjadi dalam proses belaja
http://plsrohah.blogspot.com/2013/06/peran-fasilitator.html
PERAN FASILITATOR
1. Mengobservasi peserta didik dalam berbagai situasi, baik di kelas maupun di luar
kelas.
2. Menyediakan waktu untuk mengadakan pertemuan dengan peserta didik, sebelum,
selama dan setelah pembelajaran.
3. Mencatat dan mengecek seluruh pekerjaan peserta didik, dan memberikan tanggapan
yang membangun.
4. Mempelajari catatan peserta didik yang adequate (memadai).
5. Membuat tugas dan latihan untuk kelompok.
6. Memberikan kesempatan khusus bagi peserta didik yang memiliki kemampuan yang
berbeda.
7. Memberikan penilaian secara adil dan transparan.
Agar dapat memenuhi kriteria-kriteria di atas, guru dituntut untuk memiliki berbagai
kompetensi, diantaranya sebagai berikut:
Kondisi seperti ini menuntut seorang guru untuk senantiasa belajar meningkatkan
kemampuan, siap dan mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat, bahkan tidak menutup
kemungkinan untuk belajar dari peserta didiknya.
Oleh karena itu, agar guru dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator seyogyanya
guru dapat memenuhi prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan dalam pendidikan
kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila:
1. Siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran
2. Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis (usable).
3. Siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuan dan
keterampilannya dalam waktu yang cukup.
4. Pembelajaran dapat mempertimbangkan dan disesuaikan dengan pengalaman-
pengalaman sebelumnya dan daya pikir siswa.
5. Terbina saling pengertian, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa
Tugas dan Wewenang seorang fasilitator
1. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan penyajian materi sesuai dengan
bidangnya.
2. Menata situasi proses belajar.
3. Mengintensifkan kerjasama dan komunikasi antar anggota kelompok.
4. Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan modul.
5. Mengadakan bimbingan pada diskusi kelompok, memberikan umpan balik/feedback
kepada anggota kelompok.
6. Apabila dalam diskusi terdapat pembicaraan yang keluar jalur, Fasilitator juga
bertugas sebagai mediator/penengah untuk mengembalikan topic pembicaraan ke jalur
yang benar.
7. Merumuskan kegiatan2 dan hasil2 kegiatan peserta.
8. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses pelatihan.
Kemampuan Seorang Fasilitator