KELAS : 2
TUGAS
A. NAMA DINKES : D i n a s K e s e h a t a n K a b u p a t e n Z
B. JENIS BENCANA : Bencana Alam (tanah longor)
C. WAKTU KEJADIAN BENCANA : Jumat, 6 Agustus 2021, Pukul 04.00 WIB
D. DESKRIPSI BENCANA:
E. JUMLAH KORBAN
a. Korban meninggal
Fasilitas 5 Jumlah
5 Kasus
Pelayanan Kasus ganggua
Rawat Inap Rawat Jalan Penyakit
Kesehata penyaki n jiwa /
N rawat
o n& t rawat psikososia
jalan l
. lokasi inap
terbanya
(Kab/Kot terbany
k tiap
a) a k tiap
fasyanke
fasyank
s
e
s A Dew
L P J L P J
n as
ml ml
a a
k
(1 (2) ( (4 (5) ( (7) ( (9 (1 (1 (12)
) 3 ) 6 8 ) 0) 1)
) ) )
1
RSUD 63 55 118 Luka Berat 260 299 559 Luka ringan 0 0
Kabupatan Z
Jumlah 63 55 118 260 299 559 0 0
d. Jenis penyakit yang berpotensi KLB adalah Diare, leptosperosis, Infeksi kulit
Jumlah
kasus
Nama
Kec dan dusun/desa
jiwa/psik
Pengu
o
ngsia
sosial
n
Cacat Lansia
Dewasa
Buteki
Bumil
Balita
Anak
Bayi
Jml
KK
L
L P L P
J. BANTUAN YANG
DIPERLUKAN
1. Pakaian bersih
2. Bahan pangan
3. Air bersih
4. Tenaga Kesehatan
5. Pembangunan
jamban darurat
8 Agustus 2021
NIP. NIP.
2. Apa yang harus dilakukan oleh masing-masing subklaster untuk merespon skenario di atas?
Jawaban :
Klaster Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari sub klaster yang meliputi:
a. Sub klaster pelayanan kesehatan yang bertugas menyediakan alat-alat kesehatan , tim medis
dan melakukan pelayanan kesehatan perorangan terutama pelayanan pertolongan darurat
pada fasilitas pelayanan kesehatan dan rujukan kepada pengungsi yang ada di Kecamatan
Bukit Raya dimana terdapat sekitar 210 korban diantarnya 25% mengalami luka berat, yang
membutuhkan pembedahan dan lainnya mengalami luka ringan serta ada beberapa
terkonfirmasi suspek covid. Kecamatan Punai juga terdapat korban luka sebanyak 114
korban diantarnya 10% mengalami luka berat serta ada beberapa terkonfirmasi suspek coivd
yang harus diberikan pertolongan.
b. Sub klaster pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan, yang bertugas harus
melakukan pengendalian penyakit dan upaya kesehatan lingkungan yang terdamapk bencana
yaitu rusaknya lingkungan berupa persawahan 100 ha dan perkebunan 3.800 ha serta
memberikan bantuan berupa perbaikan kualitas air, pengelolaan sampah dan pengawasan
makanan dan minuman.
c. Sub klaster kesehatan reproduksi yang bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan reproduksi kepada para pengungsi agar dapat mencegah dan menangani kekerasan
seksual, mencegah terjadinya penularan IMS/HIV dan mencegah meningkatnya kesakitan
serta kematian neonatal.
d. Sub klaster kesehatan jiwa, yang bertugas menyelenggarakan upaya penanggulangan
masalah kesehatan jiwa dan psikososial secara optimal kepada korban-korban bencana alam
yang berada dipengungsian seperti bernyanyi bermain sambil belajar khsusunya kepada
anak-anak yang rentan akan perasaan takut sehingga trauma yang dimiliki oleh anak dapat
berkurang.
e. Sub klaster pelayanan gizi yang bertugas menyelenggarakan pelayanan gizi berupa
pendistribusian makanan khusus bayi dan balita yang diantaranya merupakan susu formula
dan makanan tambahan dan suplemetasi gizi khusus balita, serta menyediakan dapur umum
yang sehat agar dapat mengolah bantuan bahan pangan makanan yang bergizi untuk
masyarkat agar dapat membantu memulihkan kesehatan bai para pengungsi yang terdampak
bencana.
f. Sub klaster identifikasi korban mati akibat bencana (Disaster Victim Identification /DVI),
yang bertugas menyelenggarakan evakuasi jenazah dari lokasi kejadian ke fasilitas
pengelolaan jenazah kemudian mengidentifikasi jenazah korban bencana dan pengembalian
kepada keluarga.
3. Apa saja upaya yang harus dilakukan dalam penanggulangan krisis kesehatan pada skenario ini terkait
dengan adanya Pandemi Covid 19 (upaya pencegahan, penatalaksanaan kasus, adaptasi kebiasaan baru) ?
Jawaban :
a. Lakukan pengelompokan
Evakuasi warga berdasarkan penggolongan orang terdampak Covid-19. Sebaiknya, pasien Covid-19
tidak dirawat di daerah dengan risiko bencana tinggi agar tidak perlu dilakukan mobilisasi pasien
saat bencana terjadi.
b. Tanda khusus
Berikan tanda khusus bagi penderita saat evakuasi. Seperti memberikan pita dengan warna khusus di
tangan, serta masker dengan tanda khusus atau tanda lainnya.
c. Kapasitas tempat evakuasi
Tinjau kembali kapasitas Tempat Evakuasi Sementara dan Tempat Evakuasi Akhir agar masyarakat
bisa menerapkan jaga jarak dan perlu dilakukan disinfeksi secara rutin sebelum terjadinya bencana.
d. Sosialisasi kepada masyarakat
Lakukan sosialisasi sebelum pelaksanaan evakuasi. Siapkan rencana evakuasi dan protokol
kesehatan bagi masyarakat. Seperti menjaga jarak, menggunakan masker, menjaga kebersihan diri
dan sekitarnya saat evakuasi dengan melakukan sosialisasi akan hal ini sejak dini.
e. Evaluasi kondisi RS
Evaluasi rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 terdampak bencana alam. Jika terdampak,
pihak rumah sakit agar mempertimbangkan merujuk pasien Covid-19 ke rumah sakit rujukan lain
tedekat.
4. Seandainya kita mundur sebelum kejadian bencana terjadi, upaya-upaya apa saja yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan di puskesmas pada tahap prakrisis kesehatan untuk mengurangi
risiko krisis kesehatan?
Jawaban :
b. Peta respon, yaitu respon kapasitas daerah dalam merespon kedaruratan yang disajikan
dalam bentuk peta yang berisi bahaya (single hazard), kapasitas, alur respon, dan jalur
evakuasi.
3. Membentuk Tim Kesehatan Puskesmas (RHA, Tim Medis Darurat dan Tim Kesehatan
Lingkungan)
5. SOP, Peraturan terkait penanggulangan krisis kesehatan (SOP mobilisasi nakes, SOP alur
pelaporan dan sistem informasi)
6. Penyiapan logistik penanggulangan krisis kesehatan (Obat, bahan habis pakai, APD,
perahu karet, tenda pos kesehatan, alat kesehatan, dll)