Anda di halaman 1dari 24

Negara dan Sektor Swasta

Dalam Kebijakan Kesehatan

Ruswan
G2U120002
 Perusahaan: Istilah umum untuk bisnis yang bisa dijalankan oleh pemilik

tunggal, kerjasama, atau sebuah badan usaha. 


 Korporasi Badan Usaha: kumpulan para pemegang saham yang dianggap

sebagai ““orang”” yang sesuai hukum nasional. Kepemilikan ditandai oleh

kebebasan untuk pengalihan saham dan tanggung jawab terbatas dari para

pemegang saham.
 Desentralisasi: pengalihan kekuasaan dan tanggung jawab dari pemerintah

pusat ke tingkat daerah, yang kemudian diperkuat.


 Industri: kelompok perusahaan yang berhubungan dekat dan berkompetisi

dalam produksi yang serupa atau tingkat penggantian barang yang tinggi.

 
 Perusahaan berbadan hukum multinasional: perusahaan yang mengendalikan

operasinya di lebih dari satu negara, bahkan jika perusahaan itu tidak memilikinya

tapi dapat mengontrolnya melalui sistem waralaba.

 Manajemen publik baru: pendekatan pemerintah yang melibatkan penerapan

teknik−teknik manajemen sektor swasta.

 Sektor swasta: bagian dari perekonomian yang tidak berada dibawah kendali

langsung pemerintah

 Privatisasi: penjualan properti pemerintah pada sektor swasta.

 Peraturan: campur tangan pemerintah dengan menerapkan peraturan−peraturan

dan standar− standar.

 Perusahaan transnasional: perusahaan yang mempunyai perusahaan cabang di

lebih dari satu negara


Peran negara dalam sistem kesehatan

Untuk mengatur jumlah dan distribusi pelayanan, negara


telah:
 Memberi perijinan para penyedia jasa (di semua negara) dan
fasilitas−fasilitas (sangat umum bagi RS−RS)
 Mengendalikan pada jumlah dan besarnya sekolah medis
(umum), mengatur jumlah dokter yang berpraktek di daerah
tertentu dan membatasi penggunaan teknologi tinggi (sedang
dipertimbangkan di Thailand dan Malaysia)
 Menyediakan insentif untuk praktek di daerah terpencil
(dibanyak negara, hal ini untuk para dokter)
Untuk mengatur tarif pelayanan, pemerintah melakukan tindakan
seperti:
 Merundingkan skala gaji (Zimbabwe dan Argentina)

 Menetapkan besar tarif (Afrika Selatan)

 Merundingkan besarnya pembayaran (pada banyak skema

Asuransi sosial) Untuk mengatur kualitas pelayanan kesehatan,


pemerintah telah:
 Memberi ijin para praktisi kesehatan

 Mendaftar fasilitas−fasilitas kesehatan

 Mengendalikan jenis pelayanan yang disediakan

 Mensyaratkan para penyedia jasa untuk membuat prosedur

penanganan keluhan
 Mensyaratkan adanya informasi untuk mengawasi kualitas

 Mengendalikan pelatihan kurikulum

 Menetapkan syarat−syarat untuk melanjutkan pendidikan

 Memperkenalkan akreditasi untuk fasilitas kesehatan


Sebagai tambahan pada pendanaan, pengawasan dan regulasi
pelayanan kesehatan, sebagian besar negara−negara
mempunyai fungsi−fungsi kesehatan publik, sebagai berikut:

 Menjamin kualitas air dan keamanan makanan


 Melaksanakan karantina pengawasan negara dan batas untuk
menghentikan penyebaran penyakit menular
 Meregulasi jalan dan tempat kerja untuk mengurangi cedera
akibat kecelakaan
 Membuat undang−undang, dengan target mengurangi polusi
lingkungan dan suara
 Menetapkan standar untuk pemberian label makanan, kadar
timah pada bensin, serta kadar tar dan nikotin pada rokok
 Meregulasi dan memberi perijinan industri−industri dan
memaksa mereka untuk menggunakan teknologi berbasis
kesehatan masyarakat
 Menambah klorine pada air minum.
Kritik kepada negara
 
Ketidakpuasan pada peran negara yang besar berlangsung
selama 1980−an dan mengarah pada penilaian ulang atas
perannya yang sesuai dalam sektor pelayanan kesehatan. Hal
ini terjadi dalam konteks resesi ekonomi dunia,
meningkatkan utang pemerintah dan meningkatnya
pengeluaran pemerintah. Dekade ini ditandai dengan
perubahan global yang berpihak pada pasar, dengan
skeptisme bersama−sama pada manfaat solidaritas sosial
melalui tindakan pemerintah. Keruntuhan Uni Soviet lebih
jauh menghilangkan kepercayaan pada ide perencanaan
pusat, perekonomian yang dikendalikan negara. Anti
negara, filosofi pro−pasar dipromosikan diseluruh dunia oleh
agen−agen international dan yayasan − yayasan swasta.
Mereka, sering tepat, mengklaim bahwa sektor publik telalu
sering menyediakan perlindungan daripada pelayanan,
memberi pekerjaan daripada layanan dan jasa dan
menggunakan kantor pemerintah untuk menjamin dukungan
politik. Sebagai bukti, mereka memberi perlindungan kinerja
buruk, mahal dan staf berlebihan dalam birokrasi,
memberikan pelayanan yang kurang baik dengan
fasilitas−fasilitas buruk.Tren ini digambarkan di sektor
kesehatan dan mengarah ke gerakan reformasi sektor
kesehatan (Roberts et al. 2004). Negara dianggap gagal
menyediakan pelayanan bagi semua orang, malah menaikan
tingkat pengeluaran.
Tekanan politik menghasilkan pendanaan masyarakat pada
pelayanan kesehatan yang tidak cost− effective, sedangkan
pelayanan yang lebih cost−efektif tidak tersedia. Tuntutan
politik dari para elit ekonomi dan kepentingan pribadi birokrat
kota menghasilkan alokasi sumber−sumber daya yang tidak
proporsional untuk fasilitas−fasilitas tersier kota yang
mengesampingkan pelayanan dasar bagi sebagian besar
populasi. Manajemen yang buruk menurunkan tingkat efisiensi
mereka dan menyebabkan masalah seperti kurangnya
penyediaan obat−obatan yang berkesinambungan. Di banyak
negara miskin, sumber dana yang tidak mencukupi berarti
peralatan yang buruk, tenaga kerja yang bergaji rendah, dan
menetapkanmengarah pada kualitas pelayanan yang buruk.
Para penyedia jasa publik sering meninggalkan
pos−pos mereka (kadang−kadang bekerja praktek
swasta yang ilegal), bermotivasi rendah, terlihat
kurang tanggap dan memungut bayaran pada
pasien untuk pelayanan yang dinyatakan gratis
untuk semua oleh pemerintah. Orang−orang yang
memerlukan pelayanan yang dibiayai publik paling
sering gagal mengaksesnya sedangkan mereka yang
terhubung secara politis bisa mendapatkan subsidi
negara ini. Banyak orang, termasuk orang miskin di
negara−negara paling miskin, pada kenyataannya
sangat mengandalkan sektor swasta− pembayaran
yang mengundang bencana.
Penggagasan kembali pemerintah dan reformasi
sektor kesehatan
Melihat permasalahan−permasalahan luas di sektor
kesehatan ini, tidaklah mengejutkan bahwa ide
reformasi siap digunakan. Maksud reformasi sangat
dipengaruhi oleh ideologi yang berlaku tentang peran
pemerintah yang sepatutnya dan pemberian
pelayanan kesehatan pemerintah. Peran negara
dikurangi, ketentuan kesehatan dibuat lebih efektif
dengan memperkenalkan kompetisi dan
desentralisasi pengambilan keputusan dan sektor
swasta dimampukan untuk mempunyai peranan yang
lebih luas (Harding 2003).
Kepercayaan ini menaikan usulan untuk membatasi
pemerintah –– untuk sama sekali menahan pengeluaran
publik –– tapi juga memperkenalkan ‘‘manajemen
masyarakat yang baru’’ di area−area sektor kesehatan yang
tidak diswastanisasi. Hal ini baru yaitu membuka
pelayanan publik pada tekanan−tekanan pasar dengan
membentuk pasar internal dalam sektor publik. Pasar internal
dibentuk dengan memaksa para penyedia jasa publik
(contoh: grup−grup dokter−dokter praktek umum) untuk
berkompetisi dalam mendapatkan kontrak dari
pembeli−pembeli pemerintah, ketentuan contracting out
pelayanan dengan mengadakan tender kompetitif (contoh:
untuk katering rumah sakit dan layanan kebersihan) dan
pemindahan pengambilan keputusan penting pada
organisasi−organisasi khususnya rumah sakit dan
pemerintahan yang lebih rendah. Reformasi menciptakan
agen−agen pembelian dan pengenalan pada hubungan
kontrak dalam sektor publik.
Sebagai tambahan, untuk mereformasi
administrasi publik, mekanisme baru untuk
membiayai pelayanan kesehatan masuk
pada agenda kebijakan (contoh: biaya dari
kantong sendiri untuk penggunaan
pelayanan), batasan−batasan para penyedia
jasa swasta dihilangkan, berbagai ragam
kepemilikan dalam sektor kesehatan dipacu
dan dilakukan program meningkatkan
tingkat pertanggung jawaban para penyedia
jasa pada konsumen, pasien dan
masyarakat.
Desentralisasi, reformasi popular lainnya, bertujuan
mentransfer keseimbangan kekuasaan negara.
Salah satu bentuknya, fungsi−fungsi yang
dipegang departemen kesehatan ditransfer ke
agen−agen eksekutif bentukan baru yang
mengambil tanggung jawab manajemen pada level
nasional (contoh: di Ghana dan Zambia). Menteri
Kesehatan diharap memfokuskan diri pada
kebijakan dan pengawasan. Pada kasus lain,
kekuasaan ditransfer ke kabupaten atau tingkat
daerah. Desentralisasi meliputi pemberian otonomi
pada rumah sakit dengan memberi mereka kontrol
atas budget mereka. Desentralisasi menyalurkan
kekuasaan dari Departemen Kesehatan kepada
organisasi lain.
Sektor berorientasi keuntungan dan kebijakan
kesehatan
Tekanan pada negara di tahun 1980−an dan
1990−an memberikan kesempatan bagi sektor
swasta yang berorientasi keuntungan dalam bidang
kesehatan. Saat sektor swasta aktif dalam
pemberian pelayanan kesehatan, biasanya
kebijakan dan peraturan kesehatan kurang
dipikirkan. Ini sangat mengejutkan karena sulit
mengidentifikasi kebijakan−kebijakan kesehatan di
mana sektor swasta tidak mempunyai kepentingan
dan peran.
Apa itu sektor swasta?

Sektor swasta berorientasi keuntungan (atau


perdagangan) mempunyai ciri orientasi pasarnya.
Sektor ini mencakup organisasi yang bertujuan
mendapatkan keuntungan bagi para pemiliknya.
Keuntungan atau laba investasi, adalah ciri utama
sektor perdagangan. Banyak perusahaan mengejar
tujuan−tujuan tambahan lainnya, misal: sosial,
lingkungan atau minat pekerja. Namun hal ini
merupakan tambahan dan pendukung dari tujuan
utama yang mementingkan keuntungan. Tanpa
keuntungan dan laba bagi pemegang saham akan
membuat perusahaan− perusahaan mati.
Apa yang membuat sektor swasta pelaku yang
kuat dalam kebijakan politik?

Kekuatan adalah kemampuan untuk mencapai hasil


yang diinginkan. Sumber−sumber daya sering
memberikan kekuatan dan, dengan dasar tersebut,
kekuatan beberapa industri dan firma mungkin
menjadi jelas bagi kita. Dalam daftar top 100
‘‘ekonomi’’ didunia, 49 diduduki oleh negara tapi
51 diduduki oleh firma−firma ketika diukur dalam
kapitalisasi pasar.
Perusahaan−perusahaan memberi pemerintah berupa
pendapatan pajak, beberapa adalah perusahaan besar
di perekonomian, dan pemerintah mendapatkan
pengaruh dalam masalah− masalah internasional
dengan menggunakan keistimewaan
perusahaan−perusahaan besar. Karena itu
pemerintah tertarik pada kesuksesan mereka. Di banyak
sektor, perusahaan−perusahaan mempunyai
kemampuan khusus yang diandalkan pemerintah dalam
pembuat kebijakan dan peraturan. Karena alasan ini,
bisnis besar dan kecil sering mempunyai peran
penting dalam perdebatan kebijakan.
Bagaimana sektor swasta terlibat dalam
kebijakan kesehatan?

Hal ini adalah salah satu cara sektor swasta terlibat dalam
kebijakan kesehatan, melalui Self Regulation. Sekarang kita
akan membahas penyusunan kebijakan kesehatan swasta
dengan lebih mendetail, dan ada dua mekanisme tambahan
dimana sektor swasta terlibat dalam kebijakan kesehatan. ).
Hal ini adalah salah satu cara sektor swasta terlibat dalam
kebijakan kesehatan, melalui Self Regulation. Sekarang kita
akan membahas penyusunan kebijakan kesehatan swasta
dengan lebih mendetail, dan ada dua mekanisme tambahan
dimana sektor swasta terlibat dalam kebijakan kesehatan.
keterlibatan sektor swasta dalam pembuatan kebijakan
publik. Sebagai tambahan, sebuah bentuk baru
kerjasama, disebut ‘‘ko−regulasi’’,memberikan jalan
tengah antara self− regulation dan kebijakan publik.
Self Regulation

self−regulation mengenai usaha−usaha yang


dilakukan perusahaan swasta untuk membuat
peraturan−peraturan dan kebijakan−kebijakan
sendiri untuk beroperasi dalam area tertentu.
Sebagai contoh: peraturan menyangkut bagaimana
mendesain, mengelompokkan, memproduksi dan
menangani barang−barang atau
pelayanan−pelayanan khusus rutin dipergunakan
oleh kelompok perusahaan dan industri.
Sektor swasta dan kebijakan publik

Sektor swasta sering terpengaruh oleh kebijakan publik,


akibatnya mereka mencoba mempengaruhi isi kebijakan
tersebut. Sektor swasta mempunyai pengaruh dalam berbagai
cara. Perusahaan−perusahaan sering menyediakan dana
untuk partai politik dan untuk kampanye politik dengan
harapan bahwa saat partai dan politisi tersebut terpilih,
mereka akan lebih merespons permintaan
perusahaan−perusahaan agar dapat terlibat dalam proses
kebijakan. Organisasi−organisasi swasta juga melobi untuk
atau melawan kebijakan tertentu. Pengaruh juga bisa didapat
melalui keterlibatan perusahaan dalam kepanitiaan
pemerintah dan kelompok kerja. Terlebih lagi, eksekutif
perusahaan juga berkompetisi untuk posisi di kantor
pemerintahan. Jika berhasil, bisa mengambil posisi yang
sejalan dengan kepentingan bisnis.
Ko-regulasi

Ko−regulasi memberikan ““jalan ketiga”” antara


undang−undang dan peraturan−sendiri. Ini mungkin
dianggap sebagai keterlibatan sektor publik dalam
pengaturan−sendiri oleh kelompok bisnis. Idenya adalah
pemerintah dan sektor swasta akan bernegosiasi atas
serangkaian kebijakan yang disetujui atau tujuan peraturan.
Kemudian, sektor swasta akan mengambil tanggung jawab
atas penerapan ketentuan tersebut. Pelaksanaan pengawasan
tetap menjadi tanggung jawab masyarakat atau diserahkan
pada pihak ketiga –– kadang−kadang pada LSM pengawas.
Gagasan Ko−regulasi sering melibatkan kerjasama antara
masyarakat, swasta dan pelaku sosial masyarakat.
  
Ko−regulasi merupakan hal yang baru, dengan
pengalaman terbatas di level nasional dan internasional.
Sebagai contoh: di Inggris, Advertising Standards
Authority mempunyai sangsi untuk melawan iklan−iklan
menyesatkan yang didukung oleh undang−undang dari
Office of Fair Trading yang bisa menjamin keputusan
Pengadilan Tinggi untuk mencegah perusahaan
menerbitkan iklan yang sama atau serupa. Dengan kata
lain, dukungan undang−undang memberi kekuatan
pada peraturan pengaturan−sendiri. Uni Eropa juga
membuat percobaan dengan ko−regulasi khususnya
sehubungan dengan internet, jurnalisme dan
e−commerce.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai