Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA di SD
Mata Pelajaran IPA adalah progam untuk menanamkan dan
mengembangakan ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada
peserta didik serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa. Menurut Panut (2007) Pembelajaran IPA di SD diharapakan dapat menjadi
sarana bagi peserta didik untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar, serta
menerapkanya di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Nur dan Wikandari
(dalam Trianto, 2010) bahwa proses belajar mengajar IPA seharusnya lebih
ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, sehingga peserta didik dapat
menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiyah
yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses dan produk pendidikan.
Pembelajaran IPA adalah memberikan kesempatan kapada peserta didik untuk
mempelajari diri dan alam sekitar,serta lebih menekankan pada pendekatan
keterampilan proses, sehingga peserta didik dapat menemukan fakta, konsep, dan
teori, serta menerapkanyadalam kehidupan sehari-hari
Menurut Depdiknas (dalam Tritanto, 2010) tujuan pembelajaran IPA di
sekolah dsara diharapkan dapat memberiankan, sebagai berikut :
1. Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pengetahuan, yaitu tentang dasar dari prinsip dan konsep, fakta yang ada
di alam, hubungan saling ketergantungan dan hubungan antar sains dan
teknologi.
3. Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan, memecahkan
massalah, dan melakukan observasi.
4. Sikap ilmiah antara lain : skeptis, kritis, sensitive, objektif, jujur, terbuka,
benar, dan dapat bekerja sama.
5. Kebiasahan mengembangkan kemampuan berpikir analisis induktid dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sainns untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam.

5
6. Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyaddari keindahan
keteraturan perilaku alam semesta penerapanya dalam teknologi.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan tujan
pembelajaran IPA adalah membantu peserta didik untuk memperoleh ide,
pemahaman, pengalaman, keterampilan, dan kemampuan berpikir secara
ilmiah. Lebih lanjut peserta didik bisa menerapkan apa yang di dapat dalam
pembelajaran, sehingga muncul rasa menjaga dan melesetarikan alam
dilingkungan sekitar.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Learning


1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif merupakan suatu pembelajaran
berkelompok dengan jumlah 2-6 peserta didik dengan gagasan untuk saling
memotivasi antar anggotanya untuk saling membantu agat tercapainya suatu
tujuan pembelajaran yang maksimal. Menurut Depdiknas (2003)
Pembelajaran Kooperatif merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok
kecil peserta didik saling berkerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Menurut Sugiyanto (2010) Pembelajaran Kooperatif adalam model
pembelajaran yang berfokus ada penggunaan kelompok kecil peseta didik
untuk mencapai tujuan belajar. Menurut solihartin dan Raharjo dalam Trianto
(2010) Pembelajaran Kooperatif adalah sistem pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkerja sama dalam
mengerjakan tugas dan guru hanya bertindak sebagi fasilitator.
Model Pembelajaran Kooperatif digunakan untuk mengajarkan
pemahaman peserta didik terhadap isi suatu masalah tertentu. Guru
digaruskan mampu menciptakan interaksi yang dapat mendorong rasa ingin
tahu peserta didik, ingin mencoba hal yang baru, mampu bersikap mandiri,
dan ingin maju. Guru memberikan informasi, tetapi infomasi yang menjadi
dasar saja. Sebagai dasar pijakan bagi peserta didik untuk mencari dan
menemukan sendiri informasi lainya. Selain itu, guru dapat menjelaskan
materi dengan mengaitkan pengalaman dan pengetahuan sisiwa sehingga

6
memudahkan peserta didik dalam menganggapi dan memahami pengalaman
yang baru. Guru sangat perlu memperhatikan pengalaman dan pengetahuan
peserta didik yang didapatinya dalam kehidupan sehari-hari.
Melalu model ini, peserta didik secara langsung mampu memecahka
masalah, memahami suatu materi secara berpasangan atau berkelompok,
saling membantu antar peserta didik dengan peserta didik lainya, dan
membuat kesimpulan kemudian mendiskusikanya serta mempresentasikan di
depan kelas sebagai salah satu langgah evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Tujuan pembelajaran kooperatif meliputi tiga
tujuan pembelajaran yaitu: hasil akademik, penerimaan terhadap keragamaan,
dan pengembangan keterampilan sosisal.

2. Prinsip Dasar Model Pembelajaran Kooperatif


Menurut Musilimin, dkk dalam Widyantini (2008) prinsip dasar
pembelajaran kooperatif, sebagai berikut :
a. Setiap anggota kelompok (peserta didik) bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
b. Setiap anggota kelompok (peserta didik) harus mengatahui bahwa
semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
c. Setiap anggota kelompok (peserta didik) harus membagi tugas dan
tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
d. Setiap anggota kelompok (peserta didik) berbagi kepimpinan dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya.
e. Setiap anggota kelompok (peserta didik) akan diminta untuk
mempertanggung jawabkan secara individu materi yang ditangani
dalam kelompoknya.

3. Tujuan Model Pembalajaran Kooperatif


Menurut Martati (2010) tujuan pembelajaran kooperatif dikembangakan
paling sedikit tiga tujuan penting, sebagai berikut :

7
a. Tujuan pertama pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan
aktivitas siswa dalamtugas-tugas akademis yang penting.
b. Tujuan kedua pembelajaran kooperatif untuk toleransi dan menerima
yang lebih luas terhadap oatang-orangyang berda ras, budaya, kelas
sosial, dan kemamapuanya.
c. Tujuan ketiga pembelajaran kooperatif untuk mengajarkan
keterampilan kerja sama dan berkolaborasi kepada siswa.

4. Kelebiahn dan Kekurangan Model Pembelajaran Koopratif


Menurut Jarolimek dan Parker dalam Isjoni (2009) terdapat kelebihan
dan kekurangan pembelajaran kooperatif, sebagai berikut :
Kelebihan pembelajaran kooperatif :
a. Saling ketergantungan yang postif.
b. Adanya kemampuan dalam merespon perbedaan individu.
c. Peserta didik dilibatkan dalam perencanaan pengeloaan kelas.
d. Suasana yang rileks dan menyenangkan.
e. Terjadinya hubungan yang hangat dan bershabat antar peserta didik
dan guru.
f. Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman
emosi yang menyenangkan.
Kekurangan pembelajaran kooperatif :
a. Guru harus mempersiapakan pembelajaran secara matang dan
membutuhkan banyak tenaga.
b. Membutuhkan fasilitas, alat dan biaya yang memadai.
c. Selama diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik
permasalahan meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
d. Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang sehingga
mengakibatkan banyak peserta didik yang pasif.

8
5. Langakah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Tabel 2.1.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
NO Langkah-langkah Aktivitas Guru
Menyampikan tujuan Menyampaikan tujuan pelajaran yang akan
1 dan memotivasi peserta dicapai dan memotivasi peserta didik
didik
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi dengan
2
berbagai bentuk aktivitas pembelajaran.
Mengorganisasikan Guru menyampiakan informasi tentang
peserta didik dalam bagaimana membentuk kelompok belajar
3 kelompok dan membantu pesserta didik agar
melakukan transisi dalam kelompok
belajar secara efesien.
Membimbing kelompok Guru mengadakan bimbingan belajar pada
4
bekerja dan belajar saat kelompok melakukan tugas bersama.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar kelompok
5 melaulai representasi peserta didik dalam
kelompok.
Memberi pengehargaan Guru memberikan pengahargaan kepada
6 kelompok belajar secara invidu ataupun
kelompok.
Menurut Suprijono (2011)

C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah pengatar pesan dari pengirim ke penerima pesan, media
juga merupakan penyalur informasi. Kata media berasal dari bahsa Latin,
yang merupakan bentuk jamak dari medium. Istilah media digunakan juga
dalam bidang pembelajaran dikenal dengan media pembelajaran.
Menurut Sanaky (2009) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen atau sumber belajar dalam lingkungan pembelajaran yang didapat
merangsang pembelajaran untuk belajar. Menurut Abdul (2012) media
pembelajaran merupakan komponen penting dalam perencaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran. Banyak media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Namun tidak semua media tersebut

9
cocok untuk mengerjakan semua materi pembelajaran pada peserta didik.
Media tersebut harus dipilih dengan cermat agar dapat digunakan secara
optimal dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media sebagai
media dalam konteks komunikasi pembelajaran atau umum merupakan unsur
mutlak agar terjadi komunikasi. Pesan bisa berupa informasi, ide, gagasan,
dan lain-lain yang berada dalam diri seseorang. Agar pesan tersebut dapat
disalurkan ke orang lain dibutuhkan media sebagai perantara pengiriman atau
penyampaian pesan tersebut dalam konteks pendidikan atau pembelajaran,
pengirim pesan adalah guru atau instruktur sedangkan penerima pesan adalah
peserta didik. Pengiriman pesan berupa isi materi pembelajaran dari guru
kepada peserta didik memerlukan media agar isi materi pelajaran tersebut
diterima, dipahami, diingat, dan dapat dikeluarkan di lain waktu atau
kesempatan ketika dibutuhkan.
Dengan kata lain adanya media pembelajaran memungkinkan terjadinya
komunikasi antar peserta didik dengan media dan peserta didik dapat
menyerap pesan media tersebut. Berarti dapat dikatakan bahwa telah terjadi
proses belajar pada peserta didik. Salah satu ukuran keberhasilan media
membawakan pesan manakala kemudian terjadi perubahan tingkah laku
peserta didik sebagai hasil belajar berbentuk kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor.

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran


Media pembelajaran menurut Dina Indriana (2011) memiliki manfaat,
sebagai berikut :
a. Berbagai konsep yang abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung
kepada peserta didik bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui
pemanfaatan media pembelajaran.
b. Menghadirkan berbagai objek yang terlalu berbahaya atau sukar
didapat ke dalam lingkungan belajar melalui media pembelajaran yang
menjadi sampel dari objek tersebut. Misal penggunaan foto, video,dan
lain-lain.

10
c. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil ke dalam ruang
pembelajaran.
d. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat menggunakan
media pembelajaran.
Menurut Azhar Arsyad (2002) menjelasakan beberapa manfaat
penggunaan media pembelajaran, sebagai berikut :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar proses belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi
yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkunganya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan
waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalam kepada
peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkukangan mereka,
serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungnya.
Berdsarkan pendapat yang telah dikemukaan di atas, manfaat media
pembelajaran yang dikembangkan dapat memperjelas pesan dan informasi,
serta dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga
dapat menimbulkan motivasi belajar. Penggunaan media pembelajaran dapat
mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu, serta dapat memberikan
kesamaan pengalaman kepada peserta didik mengenai peristiwa-peristiwa di
lingkungan mereka.

3. Prinsip dan Kreteria Pemilihan Media Pembelajaran


Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam pengunaan media pada
setiap kegiatan belajar mengajar adalah media digunakan dan diarahakan
untuk mempermudah peserta didik belajar dalam upaya memahami meteri
pelajaran. Penggunaan media harus dipandang dari sudut kepentingan guru
supaya pembelajaran suapaya lebih menarik.

11
Menurut Wina Sanjaya (2012) memaparkan sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan dalam pemeilihan media, sebagai berikut :
a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahakan
untuk mencapai tujuan.
b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan
kondisi peserta didik.
d. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan
efisien.
e. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikanya.
Menurut Cecep dan Bambang (2013) mengemukakan beberpa kreteria
yang patut diperhatikan dalam memilih media, sebagai berikut :
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau genelarisasi.
c. Praktis, luwes, dan bertahan.
d. Guru terampil menggunakanya.
e. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar
belum tentu efektifnya jika digunkan pada kelompok kecil atau
perorangan.
f. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi
harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
Prinsip dan kriteria pemilihan media pembeljaran yang akan digunakan
harus memperhatikan tujauan pembelajaran, materi pembelajaran, sesuai
denga minta, kebutuhan, dan kondisi siswa, memperhatikan efektivitas dan
efisien, serta sesuai dengan kemapuan guru dalam mengoprasikanya. Karena
media pembelajaran yang menarik tidak dapat berfungsi dengan baik jika
guru tidak mampu mengoprasikan media tersebut.

D. Media Gambar
1. Pengertian Media Gambar

12
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya, salah satunya
adalah media visual yaitu gambar. Gambar berfungsi untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan variasi fakta. Media
gambar adalah media yang paling umum dipakai. Menurut Kosasih (2007)
media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan
rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-
hari, misal yang menyakut manusia, peristiwa, benda-benda, tempat, dan
sebagainya.
Menurut Sudjana (2007) media gambar adalah media visual dalam
bentuk grafis. Media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasi
fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi
pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Penggunan media gambar
secara afektif memungkinkan peserta didik dapat belajar lebik baik dan dapat
meningkatkan performa meraka sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Media mempunyai tujuan yang dapat memberikan motivasi kepada peserta
didik, serta dapat mengaktifkan peserta didik dalam memberikan umpan
balik, tanggapan dan mendorong peserta didik untuk melakukan pratik-
praktik dengan benar.

2. Kelebihan dan kekurangan Media Gambar


Penggunan media gamabr tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan
penggunan media. Menurut Sadiman, dkk (2006) kelebihan dalam
menggunakan media, sebagi berikut :
a. Sifatnya konkret.
b. Media gambar dapat mengatasi ruang dan waktu.
c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan.
d. Media gambar dapat memperjelas susatu masalah.
e. Media gambar harganya murah dan mudah didapat serta digunakan
tanpa memerlukan peralatan khusus.
Kelemahan media gambar yang harus diperhatikan oleh seorang guru
dalam membuat atau menggunakan suatu media gambar, sebagai berikut :

13
a. Media gambar hanya menekankan presepsi indra mata.
b. Media gambar atau foto benda yang telalu kompleks kurang efektif
untuk kegiatan pembelajaran.
c. Ukuan sangat terbatas untuk kelompok besar.

E. Belajar
Belajar adalah suatu kata yang tidak asing lagi bagi semua orang terutama
bagai peserta didik. Kegiatan belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013) belajar merupakan tindakan dan prilaku
yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh peserta didik
itu sendiri. Peserta didik adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
belajar.
Menurut Slameto (2010) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagau hasil pengalamanya sendiri dalam interkasi dengan
lingkunganya. Menurut Slameto (2010) mengemukankan faktor-kator yang
mempengaruhi belajar, sebagi berikut :
1. Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang
belajar, terdiri dari :
a. Faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh).
b. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan).
c. Faktor kelelahan.

2. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar diri individu, tediri dari :
a. Faktor keluarga (cara otang tua mendidik relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua, dan latar belakang kebudayaan).
b. Faktor sekolah ( metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, displin

14
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas
ukuran, keadaan gedung, metode belajar,dan tugas rumah).
c. Faktor masyarakat ( kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media,
teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa belajar adalah proses
perubahan tingah laku seseorang melalui pengalaman berinteraksi dengan
lingkunganya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern dan
ekstern.

F. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar adalah kemampuan yang dimilki peserta didik setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Setalah proses belajar berakhir, maka peserta
didik memperoleh hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peran penting dalam
proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan
pembalajaran adalah hasil belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013) hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tidak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari
sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan pucuk proses
belajar.
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,baik yang bersifat interal
maupan eksternal. Menurut Munadi dalam Rusma, T (2013) fakotr-faktor yang
mempengarui hasil belajar antar lain melipui faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor psiologis. Sementara faktor
ekternal meliputi faktor lingkungan dan intsrumental.
Hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh peserta didik setelah peserta
didik melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti keberhasilan yang
telah dicapai oleh seseorang melibatkan aspek kognitif, afektif, psikomotor,yang
dinyatakan dalam simbol, huruf maupun kalimat.

15

Anda mungkin juga menyukai