Anda di halaman 1dari 11

Assalamu’alaikum

Warahmatullahi
Wabarakatuh
Disca Aulora Nurkamila
• Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik
dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Penggunaan
Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam
pendidikan kepramukaan, dimaksudkan untuk
mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan
perkembangan, yang mendorong kreatifitas dan keikutsertaan
peserta didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan.
Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam
Kiasan Dasar yang menarik, menantang, dan merangsang,
disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi
anggota muda.
• Berikut Pelaksanaan Kiasan Dasar dalam Gerakan Pramuka,
diantaranya :
 SIAGA adalah masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi
pemerintah kolonial Belanda dalam merintis kemerdekaan. Dan
ditandai dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908.
 PENGGALANG adalah masa menggalang persatuan dan kesatuan
pemuda, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
 PENEGAK adalah masa menegakkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945.
 PANDEGA adalah masa memadegani mengelola pembangunan dan
mengisinya.
 PEMBINA adalah membina Bangsa dan Negara.
 ANDALAN adalah para pemimpin yang bisa diandalkan.
1. Kesukarelaan dalam Gerakan Pramuka
•Kesukarelaan ialah salah satu dari prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Gerakan Pramuka.
•Tujuan kesukarelaan ialah agar pendidikan kepramukaan itu
masuk pada setiap akseptor didik, sehingga menjadi pengabdi
masyarakat yang nrimo hati, tanpa pamrih bertanggungjawab dan
mengutamakan kewajiban daripada hak.
2. Janji dan Ketentuan Moral
•Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya
pramuka dan Ketentuan Moral yang disebut Darma pramuka.
•Isi Janji dan Ketentuan Moral
1) Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, usia 7-10 tahun terdiri atas:
Janji yang disebut Dwisatya
Ketentuan tabiat yang disebut Dwidarma
2) Kode kehormatan bagi Pramuka Penggalang usia 11-15 tahun, terdiri
atas:
Janji yang disebut Trisatya
Ketentuan tabiat yang disebut Dasadarma
3) Kode kehormatan Pramuka Penegak usia 16-20 tahun. Kode
kehormatan pramuka penegak sama menyerupai instruksi kehormatan
pramuka penggalang, perbedaannya terletak pada janji.
4) Kode kehormatan pramuka pandega, usia 21-25 tahun atau sekolah
tinggi tinggi. Kode kehormatan pandega sama menyerupai instruksi
kehormatan pramuka penegak.
1. Sistem Beregu
•Sistem beregu ialah salah satu prinsip dasar metodik pendidikan
kepramukaan. Banyak hal yang sanggup di kerjakan dengan
gampang dengan adanya Sistem Beregu ini.
•Pembentukan Regu
1) Regu Tetap (misalnya Barung Siaga, Regu Penggalang dan
Sangga Penegak dalam satuan di gugus depan)
2) Regu tidak tetap, yaitu kelompok yang di bentuk untuk
sementara waktu,
2. Sistem Tanda Kecakapan
•Tanda kecakapan umum dalam gerakan pramuka ialah gejala
yang dikenakan pada pakaian pramuka sebagai tanda kecakapan,
keterampilan, ketangkasan, kemampuan, perilaku dan perjuangan
pramuka dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.
Tanda kecakapan terdiri atas 3 macam yaitu:
1)Tanda Kecakapan Umum
2)Tanda Kecakapan Khusus
3)Tanda Kecakapan Garuda
1. Pesan Rahasia
•Semua akseptor berbaris dan pembina memberikan pesannya. Setelah
pembina selesai memberikan pesannya kemudian akseptor harus
menyebutkan kembali apa yang disampaikan oleh pembina tadi.
2. Isi Ruangan
•Setiap pramuka diperintahkan masuk ke dalam suatu ruangan secara
bergantian dan memberi waktu selama setengah menit atau 30 detik
untuk tiap. Kemudian sesudah itu, setiap akseptor harus menuliskan
sebanyak-banyaknya barang yang dilihat.
3. Bau dan Harum
•Pembina bisa menyediakan beberapa macam benda yang mempunyai
amis menyerupai makanan, bumbu, obat-obatan, atau parfum dan
sebagainya. Kemudian anggota pramuka harus mencium amis dari
benda tersebut dengan mata tertutup dan menyebutkan bendanya.
• Kesederhanaan hidup atau hidup sederhana yang akan
dilaksanakan berdasar methodic pendidikan kepramukaan itu
berunsur “pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan) tidak
boros serta tinggi rasa kesetiaan.
• Hakekat Keprasahajaan Hidup
• Hidup menurut kemampuan, bukan hidup gaya melarat.
• Dari segi keumuman ia hidup yang tidak melampaui
kemampuannya. Bila ia kaya, tidak memamerkan
kekayaannya, karena itu termasuk riak / pamer pemborosan.
1. Rasa : perasaan
2. Karsa : niat atau kemauan
3. Karya : perbuatan yang membuahkan hasil

Anda mungkin juga menyukai