Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rendahnya prestasi siswa terlihat pada ketidaklulusan, sebagian besar siswa tidak
mencapai nilai batas lulus yang telah ditetapkan. Hal ini bukan berarti siswa tidak memiliki
kemampuan, khususnya dalam bidang matematika, tetapi masih banyak unsur yang terkait
diantaranya guru.

Era sekarang dibutuhkan guru yang profesional, yang mampu menyampaikan materi
dengan baik, menciptakan suasana belajar yang kondusif, menarik minat dan antusias siswa
serta dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran.

Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Siswa pada umumnya belajar melalui
visual ( apa yang dapat dilihat atau diamati ), auditori ( apa yang dapat didengar ) dan kinestetik
( apa yang dapat digerakkan atau dilakukan ) sehingga mereka memerlukan perlakuan yang
berbeda sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing. Tugas utama seorang guru adalah
menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. Hal yang perlu dilakukan seorang
guru adalah mengenali dan memahami gaya belajar seluruh siswa yang diampunya dan
menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam


pembelajaran. Oleh karena itu perlu diterapkan model pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model
pembelajaran VAK (Visualization,Auditory,Kinestetic).

Model pembelajaran VAK merupakan gaya yang menggunakan 3 macam sensori dalam
menerima informasi yaitu penglihatan, pendengaran dan gerak. Pembelajaran akan
berlangsung efektif dan efesien dengan memperhatikan ketiga hal tersebut. Setiap siswa akan
terpenuhi kebutuhannya sehingga mereka termotivasi dalam pembelajaran matematika.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis mencoba merumuskan
masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari Model Pembelajaran VAK ?

1
2. Bagaimana prinsip-prinsip yang terkandung dalam model pembelajaran VAK?

3. Apa kelemahan dan kelebihan model pembelajaran VAK?

4. Apa langkah-langkah dalam membuat suatu model VAK?

5. Bagaimanakah cara pengaplikasian dari model pembelajaran VAK dalam pembelajaran


Bahasa Inggris?

C. Tujuan

1. Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam belajar Inggris

2. Untuk mendekatkan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, agar saling berkolaborasi
satu sama lain.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Penjelasan Model Pembelajaran VAK

Modalitas belajar ada tiga macam yang pokok, tetapi sering kali terjadi seorang anak
memiliki gabungan beberapa modalitas belajar. Modalitas belajar yang pertama yaitu
modalitas belajar Visual, misalnya membaca buku, melihat demonstrasi yang dilakukan guru,
melihat contoh-contoh yang terbesar di alam atau fenomena alam dengan cara observasi, atau
melihat pembelajaran yang disajikan melalui TV atau video kaset. Modalitas belajar yang
kedua, yaitu modalitas belajar Audio, seorang anak akan lebih mudah belajar dengan cara
mendengarkan. Disini penerapan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi lebih efektif. Siswa
dapat belajar melalui mendengarkan radio pendidikan, kaset pembelajaran, video kaset,
modalitas belajar yang ketiga yaitu modalitas belajar kinestetik, siswa belajar melalui gerakan-
gerakan fisik. Misal, dengan berjalan-jalan, menggerak-gerakkan kaki atau tangan, melakukan
eksperimen yang memerlukan aktivitas fisik dan sebagainya. (Sumani, 2011:149)

Meskipun kebanyakan orang memiliki akses ketiga modalitas VAK, hampir semua
orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan untuk
pembelajaran, pemrosesan, dan komunikasi. Orang tidak hanya cenderung pada satu modalitas,
mereka juga memanfaatkan kombinasi modalitas tertentu yang memberi mereka bakat dan
kekurangan alami tertentu. (Bobi De Porter,2010:123)

Model pembelajaran VAK adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan ketiga


modalitas belajar tersebut untuk menjadikan sibelajar merasa nyaman. Model pembelajaran ini
merupakan anak dari model pembelajaran Quantum yang berprinsip untuk menjadikan situasi
belajar menjadi lebih nyaman dan menjanjikan kesuksesan bagi pebelajarnya di masa depan.
Pada pembelajaran VAK, pembelajaran difokuskan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung (direct experience) dan menyenangkan. Pengalaman belajar secara langsung dengan
cara belajar dengan mengingat (Visual), belajar dengan mendengar ( Auditory ) dan belajar
dengan gerak dan emosi (Kinestetic). (yusyusi.wordpress.com:2012)

Cara belajar anda merupakan hasil dari kombinasi bagaimana anda menyerap, lalu
mengatur dan mengolah informasi. Isyarat Verbal ( visual, auditorial dan kinestetik ) dapat
membantu anda dalam menemukan modalitas belajar anda tidak salah arah, maka perlu

3
mengetahui terlebih dahulu karakteristik-karakteristik pada masing-masing isyarat verbal
tersebut. Apa anda atau seseorang itu masuk pada golongan visual, auditorial dan kinestetik.

Mengenai identifikasi VAK, tidak setiap orang harus masuk kedalam salah satu
klasifikasinya. Walaupun demikian, kebanyakan kita cenderung pada yang satu dari pada yang
lainnya. Mengetahui ciri dominasi anda membuat bekerja dengannya, dan juga menetapkan
cara-cara tersebut untuk menjadi lebih seimbang. (DePorter,1999:124).

Aktivitas-aktivitas yang berbeda memerlukan cara berfikir yang berbeda pula. Jadi
keuntungan adalah untuk mengetahui, pertama, yang manacara yang dominan anda dan kedua
apa yang anda dapat lakukan untuk mengembangkan cara berfikir yang lain dalam diri anda.
(Riyanto,2010:186)

Mengidentifikasi gaya belajar dan komunikasi dari tiga gaya belajar ini adalah sebagai berikut:

1. Gaya Visual ( Belajar dengan cara melihat )

Belajar harus menggunakan indra mata melalui, mengamati, menggambar,


mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga. Seorang sisiwa lebih
suka melihat gambar atau diagram, suka pertunjukan, peragaan atau menyaksikan video.bagi
siswa yang bergaya visual, yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan. Dalam
hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak dititik beratkan pada
peragaan atau media, ajak siswa ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut atau
dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya
dipapan tulis.

Ciri-ciri siswa yang lebih dominan memiliki gaya belajar visual misalnya lirikan mata keatas
bila berbicara dan berbicara dengan cepat. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus
melihat behasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerrti materi pelajaran. Siswa
cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Siswa berfikir menggunakan
gambar-gambar di otak dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual
seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas anak visual lebih suka
mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi. (Rose Colin dan Nicholl
,2002:130)

Ketajaman Visual, meskipun lebih menonjol pada sebagian orang, sangat kuat dalam
diri setiap orang. Alasannya adalah bahwa di dalam otak terdapat lebih banyak perangkat untuk
memproses informasi visual daripada semua indera yang lain. ( Dave Meier,2002:97)

4
2. Gaya Auditori ( belajar dengan cara mendengar)

Belajar haruslah mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, mengemukakan


pendapat, gagasan, menanggapi dan beragumentasi. Seorang siswa lebih suka mendengarkan
kaset audio, ceramah-kuliah, diskusi, debat, dan instruksi (perintah) verbal. Alat perekam
sangat membantu pembelajaran pelajar tipe auditori. Dr.Wenger (dalam Rose Colin dan
Nicholl,2002:143) merekomendasikan setelah membaca sesuatu yang baru, deskripsikan dan
ucapkan apa yang sudah dibaca tadi sambil menutup mata dengan suara lantang. Alasannya
setelah dibaca, divisualisasikan (ketika mengingat dengan mata tertutup dan dideskripsikan
dengan lantang, maka secara otomatis telah belajar dan menyimpannya dalam multi - sensori.

Ciri-ciri siswa yang lebih dominan memiliki gaya belajar auditori misalnya lirikan mata
ke arah kiri/kanan, mendatar bila berbicara dan sedang-sedang saja. Untuk itu, guru sebaiknya
harus memperhatikan sisiwanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya
belajar auditori dapat belajar cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa
yang guru katakan. Anak auditori mencerna makna yang disampaikan melalui tone,suara, pitch
(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara, dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis
terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori. Anak-anak seperti ini biasanya
dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
(Rose Colin dan Nicholl 2002:130)

Pikiran auditori kita lebih kuat daripada yang kita sadari. Telinga kita terus menerus
menangkap dan menyimpan informasi auditori, bahkan tanpa kita sadari. Dan ketika kita
membuat suara sendiri dengan berbicara, beberapa area penting di otak kita menjadi aktif.

Dalam merancang pelajaran yang menarik bagi saluran auditori yang kuat dalam diri
pembelajar, carilah cara untuk mengajak mereka membicarakan apa yang sedang mereka
pelajari. Suruh mereka menerjemahkan pengalaman mereka dengan suara. Mintalah mereka
membaca keras-keras secara dramatis jika mereka mau. Ajak mereka berbicara saat mereka
memecahkan masalah, membuat model, mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja,
menguasai keterampilan, membuat tinjauan pengalaman belajar, atau menciptakan makna-
makna pribadi bagi diri mereka sendiri. ( Dave Meier. 2002 :95)

3. Gaya belajar Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Seorang siswa lebih suka
menangani, bergerak, menyentuh dan merasakan/mengalami sendiri gerakan tubuh (hands-on,

5
aktivitas fisik). Bagi sisiwa kinestetik belajar itu haruslah mengalami dan melakukan. Ciri-ciri
siswa yang lebih dominan memiliki gaya belajar kinestetik misalnya lirikan mata kebawah bila
berbicara dan berbicara lebih lambat. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam
karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya
belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan. (Rose Colin dan Nicholl 2002:130)

Menurut Bobbi De Porter (2010:217), dorong sisiwa untuk menerapkan semua metode
ini dalam belajar. Anda mungkin juga ingin memberi tahu orang tua tentang tipe belajar si anak
dan mengajarkan mereka strategi yang mendukung gaya belajar tersebut.

B. Prinsip Model Pembelajaran VAK

Dikarenakan model pembelajaran VAK sejalan dengan gerakan Accelerated Learning,


maka prinsipnya juga sejalan, yaitu sebagai berkut:

1. Pembelajaran melibatkan seluruh fikiran dan tubuh


2. Pembelajaran berarti berkreasi bukan mengkonsumsi
3. Kerjasama membantu proses pembelajaran
4. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan
5. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik
6. Emosi positif sangat membantu pembelajaran
7. Otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.

C. Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran VAK

setiap model pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan, tidak terkecuali model
pembelajaran VAK juga memiliki kelemahan dan kelebihan, diantaranya yaitu:

1. Kelemahan

Kelemahan dari model pembelajaran VAK yaitu tidak banyak orang yang mampu
mengkombinasikan ketiga gaya belajar tersebut. Sehingga orang yang hanya mampu
menggunakan satu gaya belajar, hanya akan mampu menangkap materi jika menggunakan
metode yang lebih memfokuskan kepada salah satu gaya belajar yang didominasi.

2. Kelebihan

Kelebihan dari pembelajaran Visuali auditori kinestetik (VAK) adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran akan lebih efektif, karena mengkombinasikan ketiga gaya belajar.

6
b. Mampu melatih dan mengembangkan potensi siswa yang telah dimiliki oleh pribadi masing-
masing.

c. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

d. Mampu melibatkan siswa secara maksimal dalam menemukan dan memahami suatu konsep
melalui kegiatan fisik seperti demonstrasi, percobaan, observasi, dan diskusi aktif.

e. Mampu menjangkau setiap gaya pembelajaran siswa.

f. Siswa yang memiliki kemampuan bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam
belajar. Karena model ini mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas
rata-rata. (Janghyunita.blogspotcom, 2012)

D. Langkah-langkah Model Pembelajaran VAK

Pembelajaran VAK dapat direncanakan dan dikelompokan menjadi 4 tahap yaitu:

1. Tahap Persiapan ( Kegiatan pendahuluan )

Pada kegiatan pendahuluan, guru memberikan motivasi untuk membangkitkan minat


siswa dalam belajar, memberikan perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan
datang kepada siswa, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk menjadikan siswa
lebih siap dalam menerima pelajaran.

2. Tahap Penyampaian ( Kegiatan Inti pada Eksplorasi )

Pada kegiatan ini guru mengarahkan siswa untuk menemukan materi pelajaran yang
baru, secara mandiri, menyenangkan, relevan, melibatkan panca indera, yang sesuai dengan
gaya belajar VAK. Tahap ini biasa disebut eksplorasi.

3. Tahap Pelatihan ( Kegiatan Inti pada Elaborasi )

Pada tahappelatihan, guru membantu siswa untuk mengintegerasi dan menyerap pengetahuan
serta keterampilan baru dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan gaya belajar VAK.

4. Tahap Penampilan Hasil ( Kegiatan Inti pada Konfirmasi )

Tahap penampilan hasil merupakan tahap seorang guru membantu siswa dalam menerapkan
dan memperluas pengetahuan maupun keterampilan baru yang mereka dapatkan, pada kegiatan
belajar sehingga hasil belajar mengalami peningkatan. (yusyusi.wordpress.com.2012)

E. Aplikasinya pada Pembelajaran Bahasa Inggris disekolah

7
Pembelajaran Inggris adalah suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran inggris
dalam mengajarkan inggris kepada para siswanya. Didalamnya terkandung upaya untuk
menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat bakat dan kebutuhan
siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa, siswa dengan
siswa, dalam mempelajari inggris tersebut.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Model pembelajaran VAK adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan ketiga


modalitas belajar tersebut untuk menjadikan sibelajar merasa nyaman. Model pembelajaran ini
merupakan anak dari model pembelajaran Quantum yang berprinsip untuk menjadikan situasi
belajar menjadi lebih nyaman dan menjanjikan kesuksesan bagi pebelajarnya di masa depan.

Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran VAK

a. Kelemahan

Kelemahan dari model pembelajaran VAK yaitu tidak banyak orang yang mampu
mengkombinasikan ketiga gaya belajar tersebut. Sehingga orang yang hanya mampu
menggunakan satu gaya belajar, hanya akan mampu menangkap materi jika menggunakan
metode yang lebih memfokuskan kepada salah satu gaya belajar yang didominasi.

b. Kelebihan

a) Pembelajaran akan lebih efektif, karena mengkombinasikan ketiga gaya belajar.


b) Mampu melatih dan mengembangkan potensi siswa yang telah dimiliki oleh pribadi
masing-masing.
c) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
d) Mampu melibatkan siswa secara maksimal dalam menemukan dan memahami suatu
konsep melalui kegiatan fisik seperti demonstrasi, percobaan, observasi, dan diskusi
aktif.
e) Mampu menjangkau setiap gaya pembelajaran siswa.
f) Siswa yang memiliki kemampuan bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah
dalam belajar. Karena model ini mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata.

B. SARAN

Semoga dalam penulisan makalah selanjutnya dalam hal menjelaskan metode pembelajaran
VAK dapat lebih baik lagi..

9
DAFTAR PUSTAKA

Riyanto,Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Rose, Colin & Nicholl, Malcolm. 2002. Accelerated Learning. Bandung: Nuansa

Sumani, Mukhlas. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Janghyunita.blogspot.com/2012/10/model-pembelajaran-visual-auditori.html?m=1

Ekaputra(Kerjakandanpemahaman.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-
vak.html?m=1)

yusyusi.wordpress.com/2012/05/02/pembelajaran-va

10

Anda mungkin juga menyukai