Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka
miliki antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk
suatu organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja
sama dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.
Dalam setiap organisasi harus memiliki pemipin agar berjalan dengan baik. Tanpa
adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua elemen
dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak begitu saja
dipiliih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki olehnya.
Segenap kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat
urgen diperhatikan.
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang.
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara
dan strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya. Maka penyusun mencoba
menguraikan materi kepemimpinan dalam makalah ini
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah asas-asas kepempinan?
2) Apakah fungsi kepemipinan?
3) Apakah tugas dari kepemimpinan
C. Tujuan
1) Mengetahui asas-asas kepemimpinan
2) Mengetahui fungsi kepemimpinan
3) Mengetahui tugas kepemimpinan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asas-Asas Kepemimpinan
Pada hakikatnya asas kepemimpinan merupakan pedoman bagi seorang
pemimpin. Menurut (Kartini Kartono,2016:91-94) Asas-asas kepemimpinan tersebut,
yaitu :
1) Kemanusiaan: mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan, yaitu pembimbingan
manusia oleh manusia, untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap
individu, demi tujuan-tujuan bersama.
Contoh:
Ketua organisasi pecinta alam bisa membimbing anggotanya sehingga lebih
berpotensi dan kemampuannya pun lebih baik lagi karena para anggota punya
kewajiban mencari ilmu tentang alam dan lingkungan hanya pada saat proses
pendidikan untuk menjadi anggota penuh, yaitu dengan diadakan pertemuan
rutin, kegiatan indoor serta outdoor, dan lain-lain. Sehingga setelah menjadi
anggota penuh pencarian ilmu diserahkan pada masing-masing individu.
2) Efisien: efisiensi teknis maupun sosial, berkaitan dengan terbatasnya sumber-
sumber, materi dan jumlah manusia; atas prinsip penghematan, adanya nilai-nilai
ekonomis, serta asas-asas manajemen modern.
Contoh :
Seorang ketua BEM fakultas harus dapat memanajemen organisasinya dengan
baik berdasarkan keterbatasan materi dan jumlah SDM. Karena suatu organisasi
mempunyai banyak keterbatasan untuk mewujudkan hasil yang maksimal, seperti
terbatasnya jumlah SDM dan dana.
3) Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan
yang lebih tinggi.
Contoh :
Anggota suatu organisasi menginginkan pemimpin yang bisa membuat
kehidupan anggotanya dalam organisasi lebih sejahtera dan bahagia tanpa pilih
kasih sehingga dalam bekerjasama pun bisa lebih baik karena konflik antar
sesama anggota sering terjadi karena beda pendapat dan prinsip.
Adapun asas-asas kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantara ialah :
1) Taqwa, ialah beriman kepada tuhan yang maha esa dan taat kepada-nya.
2) Ing Ngarsa Sung Tulada, ialah member suri tauladan di hadapan anak buah.
2
3) Ing Madya Mangun Karsa, ialah ikut bergiat serta menggugah semangat di
tengah-tengah anak buah.
4) Tut Wuri Handayani, ialah mempengaruhi dan memberikan dorongan dari
belakang kepada anak buah.
5) Waspada Purba Wasesa, ialah selalu waspada mengawasi serta sanggup dan
berani memberi koreksi kepada anak buah.
6) Ambeg Prama Arta, ialah dapat memilih dengan tepat mana yang harus
didahulukan.
7) Prasaja, ialah tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.
8) Satya, ialah sikap loyal yang timbal balik
9) Gemi Nastiti, ialah kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan
pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.
10) Belaka, ialah kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung
jawabkan.
11) Legawa, ialah kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya
menyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya.
B. Fungsi Kepemimpinan
Peran seorang pemimpin merupakan implementasi atau penjabaran dari fungsi
kepemimpinan. Fungsi kepemimpinan merupakan salah satu di antara peran
administrator dalam rangka mempengaruhi orang lain atau para bawahan agar mau
dengan senang hati untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Fungsi kepemimpinan juga merupakan suatu gejala sosial, yang dimana
harus diwujudkan dalam setiap interaksi yang terjadi antar individu di dalam situasi
sosial suatu kelompok/organisasi, karena fungsi kepemimpinan berhubungan langsung
dengan situasi dalam kehidupan kelompok ataupun organisasi.
Fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun,
memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi,
menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/pengawasan
yang efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai
dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
Menurut (Kartini Kartono,2016:91-94) Fungsi kepemimpinan adalah memandu,
menuntun, membimbing, membangun, memberi atau membangunkan, motivasi-
motivasi kerja, mengemudikan organisasi, dan menjalin jaringan komunikasi.
Adapun Fungsi Kepemimpinan secara umum, yaitu:
3
1) Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi
dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
Manfaat-manfaat tersebut antara lain :
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam
pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan
yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang
akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu :
a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada
keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan menentukan
prosedur-prosedur yang diperlukan
Setiap rencana yang baik akan berisi :
a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami
b. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut
2) Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu
mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal
ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan
dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan
yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan
situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi
hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
3) Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para
pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan
ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-
kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya
pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala
sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4
4) Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti
kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan–
hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan
kembali berlangsung menurut rel yang telah ditetapkan dalam rencana
5) Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah
dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan
pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil
keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu,
kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan
lain sebagainya.
6) Fungsi memberi motivasi
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak
buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati,
mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik
terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran,
hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab
mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh
pemimpinnya.
Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan
terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah
sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman
yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik-
baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan
baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang
telah diberikan kepada mereka.
C. Tugas Kepemimpinan
Tugas adalah hal yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan,
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang atau pekerjaan yang dibebankan.
Tugas seorang pemimpin pada dasarnya adalah menggerakkan, membimbing dan
mengawasi jalannya pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai pada masing-masing
bagian atau unit kerja, agar hasil pelaksanaan kerja yang dilakukan pegawainya
mencapai hasil yang optimal dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
5
Menurut (Ruslan Hadi:2011) Seorang pemimpin memiliki Tugas Pokok untuk
melaksanakan Fungsi–fungsi manajemen seperti contohnya :
1) Membuat Rencana
2) Mengorganisasikan
3) Menggerakkan
4) Melakukan Pengawasan
Mustahil keempat hal diatas dikerjakan oleh seorang sendiri. Maka dari itu
seorang pemimpin harus mampu menggerakkan bawahannya atau orang–orang
terdekat yang dipimpinnya.
Menurut (Kartini Kartono,2016:91-94) Dalam tugas-tugas kepemimpinan tercakup
pula pemberian atau intensif sebagai motivasi untuk bekerja lebih giat. Insentif materiil
dapat berupa: uang, sekuritas fisik, jaminan sosial, jaminan kesehatan,premi, bonus,
kondisi kerja yang baik, pensiun, fasilitas tempat tinggal yang menyenangkan dan lain-
lain. Juga bisa diwujudkan dalam bentuk insentif sosial, berupa: promosi jabatan,
setatus sosial tinggi, martabat diri, prestise sosial, respek dan lain-lain. Insentif sosial
disebut pula sebagai insentif immateriil
Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara efektif dan bisa menghasilkan
kepemimpinan yang efektif Maka seorang pemimpin di samping harus memiliki
inisiatif dan kreatif juga harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi.
Berikut Secara umum, 8 tugas Seorang pemimpin :
1) Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi
pelaksanaan:
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan
2) Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun
3) Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing
secara baik
4) Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
5) Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
6) Menyusun fungsi manajemen secara baik
7) Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas
8) Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

6
Menurut (Ruslan Hadi dalam Wahjosumidjo, 2002: 40): Kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi tingkah laku yang mengandung indikasi serangkaian tugas
penting seorang pemimpin yaitu :
1) Mendefinisikan misi dan peranan organisasi : Misi dan peranan organisasi dapat
dirumuskan dengan baik apabila seorang pemimpin lebih dulu memahami asumsi
struktural sebuah organisasi.
2) Pemimpin merupakan pengejawantahan tujuan organisasi : Dalam tugas ini
pemimpin harus menciptakan kebijaksanaan ke dalam tatanan atau keputusan
terhadap sarana untuk mencapai tujuan yang direncanakan.
3) Mempertahankan keutuhan organisasi : Pemimpin bertugas untuk
mempertahankan keutuhan organisasi dengan melakukan koordinasi dan kontrol
melalui dua cara, yaitu melalui otoritas, peraturan, literally, melalui pertemuan, dan
koordinasi khusus terhadap berbagai peraturan.
4) Mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi kepemimpinan yaitu: memandu, menuntun, memotivasi, membangun,
mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik;
memberikan survisi/pengawasan yang efisien dan membawa para pengikutnya kepada
sasaran yang ingin dituju, seusai dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
Dalam tugas-tugas kepemimpinan tercakup pula pemberian intensif sebagai motivasi
untuk bekerja lebih giat. Insentif materiil dapat berupa: uang, sekuritas fisik, jaminan
sosial, jaminan kesehatan,premi, bonus, kondisi kerja yang baik, pensiun, fasilitas
tempat tinggal yang menyenangkan dan lain-lain. Juga bisa diwujudkan dalam bentuk
insentif sosial, berupa: promosi jabatan, setatus sosial tinggi, martabat diri, prestise
sosial, respek dan lain-lain. Insentif sosial disebut pula sebagai insentif immateriil
Asas-asas Kepemimpinan ialah:
1) Kemanusiaan: mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan, yaitu pembimbingan
manusia oleh manusia, untuk mengembangkan potensi dan kepampuan setiap
individu, demi tujuan-tujuan human.
2) Efisien: efisiensi teknis maupun sosial, berkaitan dengan terbatasnya sumber
sumber, materi, dan jumlah manusia: atas prinsip penghematan, adanya nilai-
nilai ekonomis, serta asas-asas manajemen modern.
3) Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, munuju pada taraf
kehidupan yang lebih tinggi.
B. Saran
Untuk memnyempurnkan dan memperbaiki isi dan sistematis dalam penulisan dan
penyajian maka kami dari penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang menghasilkan perbaikan pada masa yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kartono, K. 2016.Pemimpin dan Kepemimpinan Apakah pemimpin Abnormal itu?.


Jakarta:Rajawali Pers
Umam,Khaerul. 2012 Manajemen Organisasi,Bandung: Pustaka Setia
Suhendra, AW (28 Juni, 2013). Pemimpin dalam Organisasi Diperoleh 28 September
2019, dari http://suhendraaw.blogspot.com/2013/06/teori kepemimpinan-dalam-
organisasi.html
Hadi, Ruslan (Rabu, 09 Februari 2011). Asas Kepemimpinan Diperoleh 28 September
2019, dari http://mainhati89.blogspot.com/2011/02/asas-asas-kepemimpinan.html
Riyadi (2016). 8 Tugas Kepemimpinan Diperoleh 28 September 2019, dari
http://pemimpinkepemimpinan.blogspot.com/2016/04/tugas-kepemimpinan.html
Hadi, Ruslan (Rabu, 09 Februari 2011). Asas Kepemimpinan Diperoleh 28 September
2019, dari http://mainhati89.blogspot.com/2011/02/asas-asas-kepemimpinan.html

Pratama, Geni (11 Mei 2017). Tugas Kepemimpinan Menurut Kihajar Dewantara
Diperoleh 27 September 2019, dari http://genipratama.blogspot.com/2017/03/11-
azas-kepemimpinan-menurut-ki-hadjar.html

Anda mungkin juga menyukai