( MINI RISET )
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugasMini Riset yang berjudul “ Permasalahan Sosial di SMK Swasta
Bandung Medan ” sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi Pendidikan. Penulis berterima kasih
kepada seluruh pihak yang banyak membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian mini riset ini dari
awal hingga akhir. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah
Psikologi Pendidikan Ibu Armita Sari dan Bapak Abdul Murad yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa pembuatan mini riset ini kiranya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga mini
riset ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri tentunya.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………….....................……………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………….........…….…………….
A. LatarBelakang…………………………….............…………….………….
B. TujuanPenelitian………………………….............………………….……..
C. Manfaat Penelitian..............................................................................................
A. TinjauanPustaka………………………………………….........….……..…
A. LokasiPenelitian……………………………………..............……………...
B. MetodePenelitian…………………………………..............………………..
C. SubjekPenelitian……………………………..............……………………...
BAB V PENUTUP…………………………………………………..............……….
A. Kesimpulan………………………………………………………..............….
B. Saran………………………………………………………….……................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut .
LANDASAN TEORITIS
A. Tinjauan Pustaka
Siswa sendiri merupakan seorang pelajar atau murid yang sedang duduk dibangku
SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan SMA (Sekolah
Menengah Atas). Seorang siswa belajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan agar
bisa mencapai cita-cita dan impiannya. Seorang siswa adalah seorang anak yang
sedang menempuh pendidikan dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas
itulah yang disebut dengan siswa dan siswi.
Siswa merupakan satu-satunya subjek yang menerima apa saja yang diberikan
oleh guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.Siswa digambarakan sebagai
sosok yang membutuhkan bantuan orang lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Selain memperoleh ilmu pengetahuan siswa juga mengalami perkembangan serta
pertumbuhan dari kegiatan pendidikan tersebut.Sehingga dapat dikatakan bahwa
siswa merupakan salah satu anggota masyarakat yang memiliki potensi serta usaha
untuk mengembangkan dirinya. Peserta didik yang pada ummnya merupakan
inidividu yang memilki potensi yang dirasa perlu dikembangkan melalui pendidikan
baik fisik maupun psikis dari lingkungan keluarga maupun lingkunagn masyarakat
dimanapun ia berada.
Seorang peserta didik akan diajarkan bagaimana cara bersikap yang baik serta
etika yang sopan untuk berinteraksi pada masyarakat lainnya. Tentu saja hal tersebut
tidak dapat melupakan peran pendidik sebagai sumber ilmu dan salah satu unsur
terpenting dari pendidikan.Seorang pendidik harus memahami dengan betul karakter
yang ada pada peserta didiknya. Pendidik juga harus mengerti bagaimana cara
mengasah potensi yang ada pada peserta didiknya.
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.”
2. Pengertian Guru
Guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan
ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu artinya segala sesuatu
yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakkini sebagai kebenaran oleh
semua murid. Sedangkan ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri teladan
(panutan) bagi semua muridnya. Secara tradisional guru adalah seorang yang berdiri
didepan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan. Guru sebagai pendidik dan
pengajar anak, guru diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam
hal yang baru dan sebagai fasilitator anak supaya dapat belajar dan mengembangkan
potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru
berbeda, guru mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru
yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh
Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997).
Pengertian Belajar
Bila diperhatikan lebih jauh esensi dasar dari pengertian belajar adalah perubahan,
dengan berbagai karakteristiknya, dan latihan atau pengalaman, pertanyaannya
perubahan dalam hal apa, apakah perubahan perubahan tersebut terjadi hanya dalam
bentuknaya yang konkrit atau akan berlaku juga dalam bentuknya yang abstrak, untuk
menjawab masalah ini terdapat dua pandangan penting, yaitu pandangan
behaviouristik dan pandangan kognitif.
4. PengertianPembelajaran
Secara umum pengertian pembelajaran adalah upaya yang dilakukan untuk
membantu seseorang atau sekelompok orang sedemikian rupa dengan maksud supaya
di samping tercipta proses belajar juga sekaligus supaya proses belajar menjadi lebih
efesien dan efektif. Itulah sebabnya Darsono, 2000: 24 mengemukakan bahwa
pengertian pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih
baik.
Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008)
pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sedangkan menurut Duffy dan
Roehler (1989) pengertian pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan
dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan
kurikulum. Adapun pengertian pembelajaran menurut UU Nomor 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.
5. Penerapan Psikologi Pendidikan
Sesuai yang tercantum dalam UU RI No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yaitu yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Usaha di sini
berarti kegiatan atau perbuatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan
untuk mencapai suatu maksud. Sadar adalah insyaf, yakin, tahu, dan mengerti.
Sedangkan terencana adalah menyusun sistem dengan landasan tertentu untuk
kemudian dilaksanakan. Perencanaan pendidikan secara sengaja dan sungguh-
sungguh ini tentunya dilakukan oleh insan pendidikan yang mempunyai kewenangan
dan tanggung jawab menyeluruh terhadap keberhasilan pelaksanaan proses
pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah dasar. Dan penerapan filsafat
pendidikan di dalamnya merupakan faktor yang ikut menentukan dan membantu para
pelaku pendidikan tersebut.
A. Lokasi Penelitian
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui metode observasi langsung pada Sekolah SMK
Swasta Bandung Medan. Bagaimana proses pembelajaran serta interaksi/sosial antara
guru dan siswa dalam pembelajaran, sert psikologi pendidikan apa yang digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif, dengan mengadakan wawancara kepada guru secara langsung.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah
penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam
penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah : sekolah SMK Swasta Bandung Medan
dan Guru mata pelajaran agama Bapak Ilham Ilyas, S.Pd.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan proses pembelajaran dan sosial di sekolah SMK Swasta
Bandung, maka dilampirkanlah hasil observasi sebagai berikut :
Hasil Observasi :
1. Para Siswa dan guru dalam proses interaksi/sosial mengalami kesulitan karena metode
dalam interaksi kepada para siswa/siswi berbeda-beda karena setiap siswa/siswi memiliki
kepribadian yang berbeda.
2. Situasi dalam proses belajar dan berinteraksi sosial sangat baik karena posisi kelas satu
dengan yang lain berdekatan dan posisi duduk antara siswa/siswi satu dengan yang lain
berdekatan
3. Banyak gangguan dalam proses sosial seorang siwa/siswi karena kebisingan lokasi
tempat berinteraksi yang dipenuhi oleh seluruh masyarakat sekolah yang berinteraksi,sehinga
menyulitkan dalam proses sosial yang nyaman.
4. Media yang digunakan dalam proses sosial yang digunakan oleh siswa/siswi banyak
menggunakan media elektronik seperti Hp,Laptop,dll.
5. Biasaya siswa/siswi banyak berinteraksi pada waktu istirahat dibandingkan saat proses
pembelajaran karena proses pembelajaran yang digunakan oleh guru lebih tegas sehingga
mengurangi interaksi sosial antar siswa/siswi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi mengenai proses pembelajaran SMK Swasta Bandung, pada mata
pelajaran agama dengan guru pengampu Ilham Ilyas, S.Pd. bahwasanya untuk
mewujudkan suasana kelas yang kondusif dan efektif diperlukan kerja sama yang baik
antara guru dan siswa. Dimana guru dan siswa harus sama-sama bersikap aktif dalam
proses pembelajaran berlangsung, siswa harus bersikap kritis dalam setiap hal yang baru
diterimanya baik itu berupa materi pembelajaran. Dan guru juga harus unggul dan
menguasai materi dengan baik dan memiliki metode pengajaran yang tepat sesuai dengan
karakter siswa. Dan proses pembelajaran yang cukup efektif, dikarenakan siswa yang
bersikap aktif dan kritis dalam proses pembelajaran tersebut..
Dalam hal ini guru harus bijaksana dalam menerapkan metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakter siswa serta kondisi kelas tersebut. Guru juga bisa menggabungkan
metode pembelajaran dari beberapa yang ditawarkan oleh pandangan psikologi
pendidikan, namun perlu ditekankan penerapan metode pembelajaran harus sesuai dengan
karakter siswa dan kondisi kelas.
B. Saran
Sebaiknya sebagai guru harus senantiasa berkreasi dan inovatif dalam kegiatan
mengajar, sehingga siswa tidak merasa jenuh atau bosan dalam kegiatan pembelajaran
tersebut. Dan guru harus menerapkan metode pembelajaran yang disesusaikan dengan
kondisi serta karakter siswa, dalam dunia pendidikan khususnya proses belajar mengajar
hendaknya selalu dilakukan pembaharuan menuju yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://cancer55.wordpress.com/2013/09/07/fungsi-dan-peranan-guru-dalam-proses-belajar-
mengajar/ (diakses pada tanggal 18 April 2020)
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-siswa-menurut-para-
ahli.html(diakses pada tanggal 18 April 2020)
http://chandcyberspace.blogspot.com/2017/04/apa-itu-guru-pengertian-guru-
menurut.html(diakses pada tanggal 18 April 2020)
http://www.wikipendidikan.com/2016/02/perbedaan-makna-belajar-mengajar.html(diakses
pada tanggal 18 April 2020)
http://dinaauliamn.blogspot.co.id/2016/10/penerapan-psikologi-pendidikan.html(diakses pada
tanggal 18 April 2020)
http://pedidikanmu.blogspot.co.id/2013/05/penerapan-psikologi-pendidikan-
pancasila_8.html(diakses pada tanggal 18 April 2020)