Anda di halaman 1dari 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PENCERNAAN PADA

MANUSIA MELALUI STRATEGI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V


SDN 1 KOTAMOBAGU

PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

Mengikuti Ujian Akhir Semester

Dosen Pengampuh : Meylan saleh,S.Pd,M.Pd

Oleh

SULISTIAWATI ARAFAH

NIM : 151418131

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

TA.2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan tidak hanya
berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan,
keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Sardiman
(2009:21) belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke
perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
Untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, guru memegang peranan
penting dalam hal tersebut. Dalam pendidikan formal dimulai dari pendidikan tingkatdasar,
seorang siswa dituntut untuk dapat belajar berbagai macam bidang studi mulai dari mata
pelajaran yang dianggap mudah sampai sulit. Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit
adalah IPA. Tugas guru salah satunya adalah mengubah pola pikir anak supaya senang
mempelajari ilmu eksak tersebut dengan menerapkan berbagai macam strategi, metode, dan
media yang menarik sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh semua siswa SDN 1 Kotamobagu
adalah IPA. Pada dasarnya IPA diberikan pada siswa supaya mereka peka dan peduli terhadap
kondisi lingkungan alam sekitar mereka, dan diharapkan dapat membantu memberikan solusi
terhadap berbagai permasalahan terutama mengenai kondisi alam.
Berdasarkan pengamatan peneliti, proses pembelajaran masih terfokus oleh guru, siswa
hanya mendengarkan penjelasan dan pasif di tempat duduk. Indikator tersebut dapat dilihat
dari kurang antusias sebagian siswa dalam mengikuti pembelajaran, umpan balik dari siswa
yang tidak seimbang terhadap pertanyaan guru, asyik bermain sendiri.
Akibatnya penguasaan serta hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SDN 1
Kotamobagu belum mencapai hasil yang memuaskan. Hal tersebut dapat dibuktikan saat
melaksanakan ujian tengah semester atau ujian semester banyak siswa yang belum memenuhi
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan madrasah mata pelajaran IPA yaitu
70.Beberapa soal yang sama sering dikeluarkan ketika ujian serta guru sudah memberi
penekanan pada soal tersebut, namun banyak siswa yang menjawab tidak tepat. Faktor
tersebut terkait kurangnya pemahaman dan ketelitian siswa dalam mempelajari materi, takut
untuk bertanya, dan kurangnya kreativitas guru dalam menyampaikan materi.
Melihat permasalahan di atas, diperlukan suatu strategi yang tepat supaya pembelajaran
IPA khususnya materi alat pencernaan pada manusia dapat sesuai yang diharapkan, tidak
dianggap sulit, dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Strategi pembelajaran yang digunakan peneliti untuk mengatasi permasalahan tersebut
menggunakan group investigation atau kelompok investigasi dengan guru hanya sebagai
fasilitator, siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran.
Penelitian yang paling luas dan sukses dari strategi-strategi spesialisasi tugas adalah
group investigation (kelompok investigasi).Group investigation memiliki akar filosofis, etis,
psikologi penulisan sejak awal tahun abad ini. Tokoh-tokoh terkemuka yang paling terkenal
dari orientasi pendidikan adalah John Dewey.Pandangan Dewey terhadap kooperasi di dalam
kelas sebagai sebuah prasyarat untuk bisa menghadapi berbagai masalah kehidupan yang
kompleks dalam masyarakat demokrasi (Robert, 2009: 214-215).
Penerapan pembelajaran menggunakan strategi group investigation supaya para siswa
dapat saling membantu, mendiskusikan, dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan
yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing
(Robert, 2009: 4).
Pada materi alat pencernaan manusia, melalui strategi group investigation diharapkan
siswa dapat mengetahui, mengingat, serta menjelaskan secara runtut bagian-bagian tubuh yang
digunakan untuk pencernaan dan fungsi dari setiap bagian alat tersebut.Siswa dapat
memahami materi alat pencernaan pada manusia dari berbagai sudut pandang, baik dari sudut
pandang guru, dirinya sendiri, maupun dari sudut pandang kelompoknya. Hasilnya siswa akan
mampu memahami materi berdasarkan pengetahuan yang ia bangun bersama orang lain, tidak
sekedar mendengarkan penjelasan dari guru dan berangan-angan berdasarkan penjelasan dari
guru baik berupa lisan maupun tulisan.
Mengajarkan materi alat pencernaan pada manusia melalui sosialisasi dan interaksi dalam
berbagai kegiatan belajar kelompok dapat memberikan pengalaman langsung berupa hasil
kerja kelompok, baik berupa kegagalan atau keberhasilan dapat mereka ingat sampai
kapanpun.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pencernaanpada Manusia Melalui strategi
Group Investigation pada Siswa Kelas V SDN 1 Kotamobagu.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai
berikut:
Apakah melalui strategi group investigation pada mata pelajaran IPA materi alat
pencernaan pada manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1
Kotamobagu”
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui melalui strategi group investigation pada mata pelajaran IPA materi
alat pencernaan pada manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1
Kotamobagu.
1.4 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian melalui strategi group investigation
pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan pada manusia dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SDN 1 Kotamobagu.
Indikator keberhasilan: siklus berhenti pada saat 85% dari jumlah semua siswa telah
memenuhi KKM mata pelajaran IPA yaitu 70.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai motivasi bagi siswa supaya belajar mata pelajaran IPA lebih menyenangkan,
membangun kreativitas, dan rasa tanggung jawab.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan guru dalam menyusun metode untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan pola belajar di kelas.
3. Sebagai masukan data serta rujukan dalam mengambil suatu keputusan dalam proses
pembelajaran di masa yang akan datang.
1.6 Definisi Operasional
Seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur
variabel untuk membantu mengklasifikasikan gejala di sekitar disebut dengan definisi
operasional. Definisi operasional bertujuan agar tidak ada kesalahpahaman dalam
menafsirkan setiap maksud penelitian dan memberikan interpretasi beberapa istilah yang
penulis gunakan dalam peneliitian.
Adapun istilah-istilah tersebut antara lain:
1.6.1 Hasil Belajar
Hasil belajar ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya.Kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif,
psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran (Sardiman, 2009: 45).
1.6.2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di
Indonesia, termasuk pada jenjang Sekolah Dasar.IPA adalah salah satu mata pelajaran
yang dianggap sulit oleh sebagian siswa mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah
menengah atas.Terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dilaporkan
oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang diharapkan. Proses pembelajaran IPA
di sekolah dasar masih banyak yang dilaksanakan secara konvensional. Para guru belum
sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa
serta pendekatan atau strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter mata
pelajaran belum banyak digunakan (Susanto, 2013: 165).
1.6.3 Alat Pencernaan pada Manusia
Tubuh memerlukan makanan agar tetap sehat.Makanan yang diperlukan adalah
makanan yang bergizi supaya dapat diserap oleh tubuh dengan baik dan alat pencenaan
tetap bekerja dengan normal.Di dalam alat pencernaan inilah sari-sari makanan diolah
sehingga dapat diserap oleh tubuh. Proses pencernaan terdiri atas pencernaan mekanis dan
kimiawi. Pencernaan secara mekanis terjadi di rongga mulut, yang dibantu oleh gigi dan
lidah.Pencernaan kimiawi terjadi di dalam rongga mulut, usus, dan lambung dengan
bantuan enzim.Alat pencernaan manusia terdiri atasmulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, anus (Azam, 2012: 19).
1.6.4 Group Investigation (Kelompok Investigasi)
Group investigation dikembangkan oleh Shlomo dan Yael Sharan di Universitas
Tel Aviv, merupakan perencanaan pengaturan kelas yang umum dimana para siswa
bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok,
serta perencanaan dan proyek kooperatif.
Pembelajaran menggunakan strategi ini siswa memilih sendiri anggota
kelompoknya, setiap kelompok terdiri dua sampai enam orang anggota.Kelompok ini
kemudian memilih topik-topik dari unit yang telah dipelajari oleh seluruh kelas, membagi
topik-topik ini menjadi tugas pribadi, dan melakukan kegiatan yang diperlukan untuk
mempersiapkan laporan kelompok.Kemudian setiap kelompok mempresentasikan
penemuan mereka di hadapan kelas (Robert, 2009: 12).
1.7 Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan bagaimana prosedur penelitian itu akan dilaksanakan.
Unsur yang harus terdapat dalam metodologi penelitian adalah metode dan desain penelitian,
instrumen (alat pengumpulan data), sampel penelitian, dan teknik analisis data. Metode
penelitian meliputi:
1.7.1 Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Berdasarkan hasil analisa data dan karakteristik penilaiannya, jenis penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal tersebut dapat ditinjau dari beberapa
karateristik PTK antara lain:
a. Adanya persoalan yang dirasakan atau diketahui guru, kemudian guru memutuskan
untuk bertindak (melakukan tindakan) guna menemukan cara untuk mengatasinya.
b. Memperbaiki pola pembelajaran secara terus-menerus. Siklus demi siklus didalamnya
harus mencerminkan perbaikan demi perbaikan yang dicapai. Siklus sebelumnya
merupakan dasar bagi siklus selanjutnya (Suyadi, 2010: 29).
1.7.2 Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma’arif Sidomulyo Kecamatan
Salaman Kabupaten Magelang. Berjumlah 25 siswa dengan 11 laki dan 14 perempuan.
1.7.3 Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari empat tahap
meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi
(reflecting).
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan dalam setiap siklus meliputi:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan materi alat
pencernaan pada manusia menggunakan strategi group investigation.
2) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan saat proses pembelajaran menggunakan
strategi group investigation.
3) Mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru.
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan strategi group investigation.
5) Membuat soal tes formatif.
b. Tindakan (acting)
Tahap ini mencakup seluruh implementasi dari perencanaan yang telah dibuat.
Guru menjalankan kegiatan belajar berdasarkan RPP yang telah dibuat, serta
melaksanakan evaluasi pembelajaran.
c. Pengamatan (observing)
Pada tahap ini yang dilakukan peneliti ialah mengamati dan memberi penilaian
terhadap jalannya proses belajar mengajar. Tujuan dari pengamatan ini untuk menggali
data, oleh karena itu diperlukan lembar observasi siswa dan guru dalam proses
pembelajaran.
d. Refleksi (reflecting)
Pada tahap refleksi yang dilakukan guru adalah siap mengatakan kepada peneliti
pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang
belum.
1.7.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan peneliti adalah mengamati siswa dan guru selama
proses pembelajaran berlangsung dengan strategi group investigation dalam mata
pelajaran IPA materi alat pencernaan pada manusia.
b. Tes tertulis
Soal tes tertulis berupa pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa menggunakan strategi group investigation materi alat pencernaan pada manusia.
Pada siklus I indikator soal tes menyebutkan macam-macam alat pencernaan, dan
menjelaskan fungsi masing-masing organ pencernaan. Siklus II menjelaskan macam-
macam penyakit pada sistem pencernaan dan menerapkan cara menjaga kesehatan organ-
organ pencernaan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang dipilih peneliti berupa gambar. Gambar yang diambil melalui foto ini
berisi aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
1.7.5 Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengumpulan data sebagai berikut:
a. Lembar obeservasi
Lembar observasi ini digunakan peneliti untuk mengamati siswa dan guru saat proses
pembelajaran berlangsung melalui strategi group investigation.
b. Tes tertulis
Soal tes pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran IPA materi alat pencernaan pada manusia melalui strategi group
investigation.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
strategi group investigation mata pelajaran IPA materi alat pencernaan pada manusia. Hal
ini sebagai bukti visual selama kegiatan pembelajaran penelitian berlangsung.
1.7.6 Analisis Data
Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik
kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan disetiap siklusnya.
a. Ketuntasan individual
Ketuntasan setiap siswa dapat diketahui apabila siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 pada
materi alat pencernaan manusia, dapat dilihat dari nilai hasil tes evaluasi.
b. Ketuntasan klasikal (Daryanto, 2011: 191-192)
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan klasikal.
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994),
seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas
tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.
Pengukuran persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
siswa yang tuntas belajar

P= x 100%
 siswa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Hasil Belajar


2.1.1 Pengertian hasil belajar
Belajar ialah suatu proses usaha sadar dan terencana yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan ke arah yang lebih baik,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Rahyubi (2014: 2)
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian belajar adalah suatu aktivitas seseorang
untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang tidak dimiliki sebelumnya. Syah (2003) dalam buku
(Sriyanti, dkk, 2009: 17) mengemukakan belajar merupakan tahapan perubahan tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif.
Akan tetapi, belajar secara berkelompok lebih efektif dibandingkan dengan belajar secara
individu atau sendiri.Hal tersebut dikarenakan ada banyak kelebihan yang dapat dilihat
berdasarkan tujuan belajar berkelompok baik untuk masing-masing individu, maupun bagi
seluruh anggotanya. Dilihat dari tujuan bagi masing-masing individu atau siswa, belajar
kelompok membuat anak tidak tertekan dengan tugas yang harus ia kerjakan sendiri, mengurangi
rasa bosan anak yang biasa dalam pembelajaran pada umumnya, dan membuat anak merasa
percaya diri dengan apa yang dilakukan bersama kelompoknya. Hasil belajar dari kerja kelompok
tersebut juga dapat mengajarkan siswa belajar tanggung jawab.
Hasil belajar menurut peneliti ialah perubahan tingkah laku yang lebih baik pada diri
siswa baik menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Wasliman dalam buku Susanto(2013: 12) berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai
siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal
maupun eksternal.
Masing-masing faktor dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor internal
Faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,
sekolah, lingkungan sekitar.
c. Macam-macam hasil belajar
Macam-macam hasil belajar meliputi pemahaman konsep, keterampilan proses, dan sikap
siswa (Susanto, 2013:6-11). Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
1) Pemahaman konsep
Pemahaman menurut Bloom dalam buku Susanto (2013: 6) diartikan sebagai kemampuan
untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman ini merupakan
seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru.
2) Keterampilan proses
Keterampilan proses menurut Usman dan Setiawati dalam buku Susanto (2013: 9)
merupakan keterampilan yang mengarah pada pembangunan kemampuan mental, fisik,
dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
siswa.
3) Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola,
dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun
objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.
d. Penilaian hasil belajar
1) Pengertian penilaian
Gronlund & Linn (1990: 5) dalam buku Kusaeri (2012: 8) mendefinisikan penilaian
sebagai suatu proses yang sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan,
menganalisis, serta menginterpretasikan informasi untuk menentukan seberapa jauh
seorang siswa atau sekelompok siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan.Definisi dari penilaian
hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa
dengan kriteria tertentu.
2) Fungsi penilaian
Fungsi dari penilaian sebagai alat untuk mengetahui tercapai tidaknya instruksional,
umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar, dasar dalam menyusun laporan
kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya.
3) Tujuan penilaian
a) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan
dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi yang ditempuhnya.
b) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yaitu seberapa
jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan
pendidikan yang diharapkan.
c) Menentukan tindak lanjut hasil penelitian, dengan melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi
pelaksanaannya.
2.2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2.2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Sumartono dkk dalam buku Putra (2013: 40) sains merupakan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep, prinsip, proses
penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pengertian IPA menurut Subiyanto dalam buku
Wisudawati (2015: 23) ialah pengetahuan yang didapatkan dengan jalan studi dan praktek.
Definisi IPA oleh Gagne (2010). science should be viewed as a way of thinking in the pursuit of
understanding nature, as a way of investigating claims about phenomena, and as a body of
knowledge that has resulted from inquiry. (IPA harus dipandang sebagai cara berpikir dalam
pencarian tentang pengertian rahasia alam, sebagai cara penyelidikan terhadap gejala alam, dan
sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inkuiri). Carin dan Sund mendefinisikan
IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal)
dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen (Wisudawati, 2015: 24). Berdasarkan
beberapa definisi di atas IPA adalah pengetahuan yang didapatkan berdasarkan teori, praktek, dan
fakta yang terjadi di lapangan mengenai gejala atau fenomena alam.
2.2.2 Tujuan IPA di Sekolah Dasar
Tujuan pembelajaran IPA di MI dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 2006)
dalam buku Susanto (2013: 171-172) sebagai berikut:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YME berdasarkan keberadaan,
keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang
saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah, membuat keputusan.
e. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Berdasarkan beberapa tujuan di atas yang dikemukakan oleh BSNP, peneliti memberi kesimpulan
tujuan pembelajaran IPA di MI supaya menambah keyakinan terhadap kebesaran-Nya,
mengembangkan pengetahuan yamg dimiliki untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari, dapat menyalurkan pengetahuannya kepada sesama sehingga memberi manfaat kepada
sesama ataupun lingkungan sekitarnya.
2.3 Alat Pencernaan pada Manusia
2.3.1 Standar Kompetensi
Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
2.3.2 Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan
dan kesehatan.
2.3.3 Alat pencernaan pada manusia

Gambar 2.1 Alat pencernaan manusia (Syuri, 2011: 25)


Alat pencernaan ialah organ tubuh yang berperan dalam proses mencerna makanan. Ada
dua jenis proses pencernaan makanan dalam tubuh.
Alat pencernaan manusia terdiri dari organ yang mencerna makanan secara langsung yang
biasa disebut saluran pencernaan.Organ-organ tubuh yang menyusun sistem pencernaan makanan
pada manusia mulai rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus.
a. Rongga mulut
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air liur.Gigi berguna untuk
mengunyah makanan supaya menjadi halus. Terdapat tiga macam gigi yaitu gigi seri
berfungsi memotong makanan, gigi taring berfungsi merobek atau mengoyak makanan,
yang terakhir gigi geraham untuk menggilas atau mengunyah makanan.Makanan
dihaluskan di dalam rongga mulut antara 20 sampai 30 kali kunyahan, tergantung jenis
makanannya. Makanan berserat akan dikunyah lebih lama, makanan yang belum
dikunyah tidak baik untuk ditelan karena makanan belum bercampur dengan air ludah
sehingga sulit untuk dicerna.
Lidah terletak di bagian dasar rongga mulut yang berfungsi untuk mengatur letak
makanan pada waktu mengunyah, membantu menelan makanan dan mengecap rasa
makanan. Bagian depan lidah untuk mengecap rasa manis, pinggir mengecap rasa asin
dan asam, bagian belakang (pangkal) untuk rasa pahit.
b. Kerongkongan

Gambar 2.2 Kerongkongan (Syuri, 2011: 26)


Kerongkonganmerupakan bagian saluran pencernaan yang menghubungkan rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan menyerupai tabung dengan panjang sekitar 20 cm. Terjadi
gerakan peristaltik di dalam kerongkongan, yaitu gerak meremas-remas yang dilakukan oleh
dinding kerongkongan, dan mengakibatkan makanan terdorong masuk ke lambung.
c. Lambung
Gambar 2.3 Lambung (Syuri, 2011: 26)

Lambung disebut juga perut besar, terletak di dalam rongga perut sebelah kiri atas.Di
dalam lambung, makanan yang sudah dikunyah oleh gigi dilumatkan lagi dengan pertolongan
bermacam-macam getah lambung yang dihasilkan oleh dinding lambung. Getah lambung
berguna untuk memecah makanan agar mudah diserap oleh pembuluh darah dan membunuh
kuman yang terbawa oleh makanan.
d. Usus halus
Usus halus merupakan usus terpanjang dari saluran pencernaan makanan. Di
dalam usus halus terdapat berbagai macam cairan khusus yang membantu penyempurnaan
cairan makanan. Makanan yang telah dicerna secara sempurna disebut sari makanan. Sari
makanan diserap oleh dinding- dinding usus halus melalui pembuluh darah sehingga
masuk ke dalam darah, kemudian darah membawa sari makanan tersebut ke seluruh
bagian tubuh.
e. Usus besar (kolon)
Usus besar bersambungan dengan usus halus di rongga perut bagian bawah
sebelah kanan, dengan panjang kurang lebih satu meter. Fungsi utama usus besar untuk
mengatur kadar air sisa makanan. Jika kadar air yang terkandung dalam sisa makanan
berlebihan, maka kelebihan air tersebut akan diserap oleh usus besar. Sebaliknya, jika sisa
makanan kekurangan air maka akan diberi tambahan air.Di dalam usus besar terdapat
bakteri pembusuk Escherichia colibertugas membusukkan sisa makanan menjadi kotoran.
Lamanya sisa makanan berada di usus besar tergantung keadaan feses dan jumlah air yang
diserap. Umumnya feses berada di usus besar selama 12-14 jam.
f. Anus
Bagian akhir usus besar disebut poros usus atau rectum. Panjang rektum kurang lebih 15
cm, bermuara di anus. Pada saat sampai di rektum, semua zat yang berguna telah diserap
ke dalam darah. Sisanya berupa makanan yang tidak dapat dicerna, bakteri, dan sel-sel
mati dari saluran pencernaan. Campuran bahan-bahan tersebut dinamakan feses.

Macam-macam penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan antara lain
karies, sariawan, mag, diare, sembelit.
Cara menjaga atau memelihara kesehatan alat pencernaan dengan menjalankan hal-hal berikut
ini.
a. Makan makanan secara bervariasi dan tidak berlebihan. Misalnya, kita tidak dilarang
menikmati makanan yang pedas atau asam.
b. Melaksanakan pola makan yang teratur, sebaiknya makan tiga kali sehari. Pertama makan
pagi sebagai sumber tenaga untuk melaksanakan aktivitas. Kedua, makan siang untuk
menambah tenaga yang mulai berkurang, dan makan malam untuk memulihkan tenaga yang
telah terpakai oleh aktivitas sepanjang hari. Saat tidur di malam hari, tubuh tetap
membutuhkan tenaga agar istirahat menjadi bermutu.
c. Makan dengan tenang, jangan terlalu cepat menelan makanan. Kunyah makanan hingga
benar-benar lumat, dan sebaiknya tidak selalu minum air untuk menelan makanan yang
belum lumat. Jika mengunyah makanan sampai lembut, maka kerja lambung menjadi tidak
berat.
d. Kebersihan makanan dan peralatan makan harus selalu dijaga.Sebelum dan sesudah
makan, peralatan harus dicuci dengan sabun, makanan harus bebas dari debu, lalat, dan
kotoran lainnya. Buah dan sayuran yang dimakan harus dicuci lebih dahulu.
2.4 Group investigation (kelompok investigasi)
2.4.1 Pengertian group investigation (kelompok investigasi)
Group investigation dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas
Tel Aviv Israel.Menurut Slavin dalam buku Rusman (2011: 221) tipe group investigation sangat
cocok untuk bidang kajian yang memerlukan kegiatan studi proyek terintegrasi yang mengarah
pada kegiatan perolehan, analisis, dan sintesis informasi dalam upaya memecahkan suatu
masalah. Tipe ini ideal diterapkan dalam pembelajaran biologi (IPA). Aspek sosial-afektif
kelompok, pertukaran intelektual, dan materi yang bermakna merupakan sumber primer yang
cukup penting dalam memberikan dukungan terhadap usaha-usaha belajar siswa.
Kesuksesan implementasi group investigation sangat tergantung dari pelatihan awal
dalam penguasaan keterampilan komunikasi dan sosial. Tugas-tugas akademik harus diarahkan
kepada pemberian kesempatan bagi anggota kelompok untuk memberikan berbagai macam
kontribusinya, bukan hanya sekedar untuk mendapat jawaban dari suatu pertanyaan yang bersifat
faktual (apa, siapa, di mana, dan sejenisnya).
2.4.2 Langkah-langkah group investigation (kelompok investigasi)
Menurut Hamdani (2011: 91) berikut langkah-langkah penerapan group investigation:
a. Seleksi topik
Para siswa memilih berbagai sub topik dalam suatu masalah umum yang telah
digambarkan lebih dahulu oleh guru. Siswa diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok
yang beranggotakan 2-6 orang. Komposisi kelompok bersifat heterogen baik dalam jenis
kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik.
b. Merencanakan kerja sama
Siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas, dan tujuan
umum yang konsisten dengan berbagai topik dan sub topik yang telah dipilih dari seleksi
topik langkah 1.
c. Implementasi
Siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah
sebelumnya.Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan
variasi yang luas dan mendorong siswa untuk menggunakan berbagai sumber, baik yang
terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus menerus mengikuti kemajuan
tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
d. Analisis dan sintesis
Para siswa menganalisis dan menyintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah
sebelumnya dan merencanakan peringkasan dalam suatu penyajian yang menarik di depan
kelas.
e. Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah
dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai perspektif yang luas
mengenai topik tersebut.Presentasi kelompok dikoordinasi guru.
f. Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap
pekerjaan kelas sebagai satu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup setiap siswa secara
individual, kelompok, atau keduanya.
2.4.3 Kelebihan group investigation
Kelebihan-kelebihan yang dapat diambil siswa dalam pembelajaran menggunakan group
investigation (Wisudawati, 2015: 67) sebagai berikut:
a. Meningkatkan proses mental siswa, kreativitas, dan penalaran yang tinggi.
b. Meningkatkan kemandirian siswa dalam menyelesaikan masalah.
c. Meningkatkan kemampuan interpersonal ketika bekerja sama antara siswa.
d. Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.
Kelemahan group investigation Selain mempunyai kelebihan, group investigationjuga
memiliki kelemahan, yaitu:
a. Sulit memberikan penilaian secara personal
b. Tidak semua topik cocok dengan strategi group investigation, strategi ini cocok untuk
diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari
pengalaman yang dialami sendiri.
c. Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.
d. Siswa yang tidak tuntas memahami materi prasyarat akan mengalami kesulitan saat
menggunakan tipe pembelajaran ini.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

3.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada semester I menggunakan strategi group


investigation, dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran
IPA sesuai dengan jadwal kelas V SDN 1 Kotamobagu. Observasi dilaksanakan bulan april 2021
dan mulai penelitian bulan april sampai mei
Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus
memiliki beberapa tahapan yang sama, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
refleksi. Keempat tahapan tersebut merupakan ciri dari Penelitian Tindakan Kelas yang saling
terkait dan berkelanjutan. secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan bulan april 2021 pada awal semester I.
Standar kompetensi mengidentiikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan, dengan
kompetensi dasar mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya
dengan makanan dan kesehatan. Tujuan pembelajaran menyebutkan organ-organ yang
menyusun sistem pencernaan dan fungsi masing- masing organ. Secara umum tahapan
pelaksanaan penelitian dalam siklus I dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Perencanaaan
Dalam tahap ini tindakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan
belajar mengajar melalui strategi group investigationpembahasan materi alat pencernaan
manusia.
2) Menyiapkan lembar kerja berupa soal-soal uraian yang berhubungan dengan alat
pencernaan manusia.
3) Menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi alat pencernaan manusia.
4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru untuk melihat kondisi belajar mengajar
melalui strategi group investigation.
5) Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan awal (10 menit) Apersepsi dan motivasi
a) Menyiapkan siswa
(1) Guru memeriksa kerapian berpakaian, posisi tempat duduk.
(2) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdo’a.
(3) Guru menyapa siswa dengan bertanya “apa kabar hari ini?.”
(4) Guru mengabsen siswa
b) Memotivasi siswa
(1) Menghubungkan materi pelajaran dengan lingkungan sekitar: “berapa kali kalian
makan?” “Kalan makan melalu apa?”
(2) Guru memotivasi siswa akan manfaat/ kerugian.
c) Menjelaskan tujuan
Setelah pembelajaran hari ini anak-anak diharapkan dapat:
(1) Menjelaskan pengertian alat pencernaan.
(2) Menyebutkan macam –macam alat pencernaan pada manusia.
(3) Menjelaskan fungsi masing-masing alat pencernaan manusia.
2) Kegiatan inti (45 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru menjelaskan materi alat pencernaan manusia menggunakan media
gambar.
(2) Siswa mendengarkan penjelasan guru.
b) Elaborasi
(1) Siswa membentuk tiga kelompok dengan memlih kelompoknya sendiri,
setiap kelompok terdiri dari 8 siswa.
(2) Setiap kelompok memilih sendiri sub topik yang sudah ditentukan oleh guru.
(3) Guru membagikan kertas soal-soal uraian kepada setiap kelompok sesuai sub
topik yang sudah dipilih.
(4) Siswa mengerjakan secara berkelompok.
c) Konfirmasi
(1) Setiap kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
(2) Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain yang belum atau sudah
presentasi untuk bertanya atau menanggapi kepada kelompok di depan.
(3) Guru diikuti semua siswa memberikan kesimpulan.
3) Kegiatan akhir (15 menit)
a) Evaluasi
(1) Guru mengomentari hal-hal yang berlangsung saat proses pembelajaran.
(2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
(3) Siswa mengerjakan post test siklus 1.
(4) Penutup,Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan strategi group
investigationdengan soal-soal uraian dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Siswa sudah terlihat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui group
investigation.Strategi group investigation dengan soal-soal uraian ini membuat semua
siswa aktif ketika sudah berada dalam kelompok karena dalam memecahkan soal
dibutuhkan kerja sama kelompok yang baik.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah- masalah berikut:
1) Beberapa siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi sebagai langkah
awal strategi group investigation.
2) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi dan presentasi.
3) Beberapa siswa belum paham mengenai aturan kerja sama atau diskusi kelompok
menggunakan group investigation.
Berdasarkan masalah-masalah di atas, peneliti akan melakukan tindakan siklus II untuk
memperbaiki hasil belajar pada siklus I.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Penelitian Tindakan Kelas siklus II dilaksanakan pada semester I bulan april 2021.
Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan mata pelajaran IPA kelas V semester I. Standar
kompetensi mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan, dengan
kompetensi dasar mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya
dengan makanan dan kesehatan. Tujuan pembelajaran menjelaskan macam-macam penyakit
pada sistem pencernaan manusia dan cara menjaga kesehatan organ pencernaan.
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, refleksi. Secara garis besar pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil perolehan nilai pada
siklus I, peneliti melaksanakan siklus II yang merupakan perbaikan dari siklus I.
Perencanaan tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2) Menyiapkan lembar kerja berupa soal-soal uraian yang berhubungan dengan
penyakit pada sistem pencernaan dan cara menjaga kesehatan alat pencernaan.
3) Menyiapkan bahan ajar.
4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru.
5) Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan awal (10 menit)
a) Apersepsi dan motivasi
(1) Guru memeriksa kerapian berpakaian, posisi tempat duduk.
(2) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdo’a.
(3) Guru menyapa siswa dengan bertanya “apakabar hari ini?.”
(4) Guru mengabsen siswa
b) Memotivasi siswa
(1) Menghubungkan materi pelajaran dengan lingkungan sekitar: “siapa yang
pernah sakit?”
(2) Guru memotivasisiswaakanmanfaat/ kerugian.
(3) Menjelaskan tujuan
Setelah pembelajaran hari ini anak-anak diharapkan dapat:
(1) Menjelaskanmacam-macam penyakit pada sistem pencernaan.
(2) Menerapkan cara menjaga kesehatan organ-organ pencernaan.
2) Kegiatan inti (45 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru menjelaskan macam-macam penyakit pada sistem pencernaan media
gambar.
(2) Siswa mendengarkan penjelasan guru.
b) Elaborasi
(1) Siswa membentuk kelompok sendiri, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.
(2) Guru membagikan soal-soal uraian kepada setiap kelompok
(3) Siswa mengerjakan soal secara berkelompok.
c) Konfirmasi
(1) Setiap kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
(2) Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain yang belum atau sudah
presentasi untuk bertanya atau menaggapi kepada kelompok di depan.
(3) Guru diikuti semua siswa memberikan kesimpulan.
3) Kegiatan akhir (15 menit)
a) Evaluasi
(1) Guru mengomentarihal-hal yang berlangsungsaat proses pembelajaran.
(2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
(3) Siswa mengerjakan post test siklus II.
b) Penutup
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan strategi
group investigation dengan soal-soal uraian dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Pengelolaan waktu lebih optimal, sebagian besar siswa sudah dapat mengikuti
pembelajaran menggunakan group investigation dengan baik, hasil belajar dalam siklus
II lebih meningkat.
Akan tetapi ketika pembelajaran berlangsung guru masih sering berada di depan kelas.
Dalam menyampaikan hasil kerja kelompok para siswa kurang percaya diri.
DAFTAR PUSTAKA

Abtokhi, Ahmad. (2008). Sainsuntuk PGMI dan PGSD. Malang: UIN- Malang press (anggota
IKAPI).
Ahmadi, Abu, Widodo Supriyono. (2004). PsikologiBelajar. Jakarta: PT RinekaCipta.
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT BumiAksara.
Azam, Much. (2012). AkrabdenganDunia IPA 5. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava
Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kodir, Abdul. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Kusaeri, Suprananto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ngalim, M Purwanto. (2013). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda karya Offset.
Rahyubi, Heri. (2014). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung:
Referens.
Rizema,Sitiatava Putra. (2013).Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva
press.
Rusman. (2011). Model-model pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sardiman, (2009).InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta: Rajawali.

Anda mungkin juga menyukai