PROPOSAL
Oleh
SULISTIAWATI ARAFAH
NIM : 151418131
TA.2021
BAB I
PENDAHULUAN
P= x 100%
siswa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Lambung disebut juga perut besar, terletak di dalam rongga perut sebelah kiri atas.Di
dalam lambung, makanan yang sudah dikunyah oleh gigi dilumatkan lagi dengan pertolongan
bermacam-macam getah lambung yang dihasilkan oleh dinding lambung. Getah lambung
berguna untuk memecah makanan agar mudah diserap oleh pembuluh darah dan membunuh
kuman yang terbawa oleh makanan.
d. Usus halus
Usus halus merupakan usus terpanjang dari saluran pencernaan makanan. Di
dalam usus halus terdapat berbagai macam cairan khusus yang membantu penyempurnaan
cairan makanan. Makanan yang telah dicerna secara sempurna disebut sari makanan. Sari
makanan diserap oleh dinding- dinding usus halus melalui pembuluh darah sehingga
masuk ke dalam darah, kemudian darah membawa sari makanan tersebut ke seluruh
bagian tubuh.
e. Usus besar (kolon)
Usus besar bersambungan dengan usus halus di rongga perut bagian bawah
sebelah kanan, dengan panjang kurang lebih satu meter. Fungsi utama usus besar untuk
mengatur kadar air sisa makanan. Jika kadar air yang terkandung dalam sisa makanan
berlebihan, maka kelebihan air tersebut akan diserap oleh usus besar. Sebaliknya, jika sisa
makanan kekurangan air maka akan diberi tambahan air.Di dalam usus besar terdapat
bakteri pembusuk Escherichia colibertugas membusukkan sisa makanan menjadi kotoran.
Lamanya sisa makanan berada di usus besar tergantung keadaan feses dan jumlah air yang
diserap. Umumnya feses berada di usus besar selama 12-14 jam.
f. Anus
Bagian akhir usus besar disebut poros usus atau rectum. Panjang rektum kurang lebih 15
cm, bermuara di anus. Pada saat sampai di rektum, semua zat yang berguna telah diserap
ke dalam darah. Sisanya berupa makanan yang tidak dapat dicerna, bakteri, dan sel-sel
mati dari saluran pencernaan. Campuran bahan-bahan tersebut dinamakan feses.
Macam-macam penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan antara lain
karies, sariawan, mag, diare, sembelit.
Cara menjaga atau memelihara kesehatan alat pencernaan dengan menjalankan hal-hal berikut
ini.
a. Makan makanan secara bervariasi dan tidak berlebihan. Misalnya, kita tidak dilarang
menikmati makanan yang pedas atau asam.
b. Melaksanakan pola makan yang teratur, sebaiknya makan tiga kali sehari. Pertama makan
pagi sebagai sumber tenaga untuk melaksanakan aktivitas. Kedua, makan siang untuk
menambah tenaga yang mulai berkurang, dan makan malam untuk memulihkan tenaga yang
telah terpakai oleh aktivitas sepanjang hari. Saat tidur di malam hari, tubuh tetap
membutuhkan tenaga agar istirahat menjadi bermutu.
c. Makan dengan tenang, jangan terlalu cepat menelan makanan. Kunyah makanan hingga
benar-benar lumat, dan sebaiknya tidak selalu minum air untuk menelan makanan yang
belum lumat. Jika mengunyah makanan sampai lembut, maka kerja lambung menjadi tidak
berat.
d. Kebersihan makanan dan peralatan makan harus selalu dijaga.Sebelum dan sesudah
makan, peralatan harus dicuci dengan sabun, makanan harus bebas dari debu, lalat, dan
kotoran lainnya. Buah dan sayuran yang dimakan harus dicuci lebih dahulu.
2.4 Group investigation (kelompok investigasi)
2.4.1 Pengertian group investigation (kelompok investigasi)
Group investigation dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas
Tel Aviv Israel.Menurut Slavin dalam buku Rusman (2011: 221) tipe group investigation sangat
cocok untuk bidang kajian yang memerlukan kegiatan studi proyek terintegrasi yang mengarah
pada kegiatan perolehan, analisis, dan sintesis informasi dalam upaya memecahkan suatu
masalah. Tipe ini ideal diterapkan dalam pembelajaran biologi (IPA). Aspek sosial-afektif
kelompok, pertukaran intelektual, dan materi yang bermakna merupakan sumber primer yang
cukup penting dalam memberikan dukungan terhadap usaha-usaha belajar siswa.
Kesuksesan implementasi group investigation sangat tergantung dari pelatihan awal
dalam penguasaan keterampilan komunikasi dan sosial. Tugas-tugas akademik harus diarahkan
kepada pemberian kesempatan bagi anggota kelompok untuk memberikan berbagai macam
kontribusinya, bukan hanya sekedar untuk mendapat jawaban dari suatu pertanyaan yang bersifat
faktual (apa, siapa, di mana, dan sejenisnya).
2.4.2 Langkah-langkah group investigation (kelompok investigasi)
Menurut Hamdani (2011: 91) berikut langkah-langkah penerapan group investigation:
a. Seleksi topik
Para siswa memilih berbagai sub topik dalam suatu masalah umum yang telah
digambarkan lebih dahulu oleh guru. Siswa diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok
yang beranggotakan 2-6 orang. Komposisi kelompok bersifat heterogen baik dalam jenis
kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik.
b. Merencanakan kerja sama
Siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas, dan tujuan
umum yang konsisten dengan berbagai topik dan sub topik yang telah dipilih dari seleksi
topik langkah 1.
c. Implementasi
Siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah
sebelumnya.Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan
variasi yang luas dan mendorong siswa untuk menggunakan berbagai sumber, baik yang
terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus menerus mengikuti kemajuan
tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
d. Analisis dan sintesis
Para siswa menganalisis dan menyintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah
sebelumnya dan merencanakan peringkasan dalam suatu penyajian yang menarik di depan
kelas.
e. Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah
dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai perspektif yang luas
mengenai topik tersebut.Presentasi kelompok dikoordinasi guru.
f. Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap
pekerjaan kelas sebagai satu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup setiap siswa secara
individual, kelompok, atau keduanya.
2.4.3 Kelebihan group investigation
Kelebihan-kelebihan yang dapat diambil siswa dalam pembelajaran menggunakan group
investigation (Wisudawati, 2015: 67) sebagai berikut:
a. Meningkatkan proses mental siswa, kreativitas, dan penalaran yang tinggi.
b. Meningkatkan kemandirian siswa dalam menyelesaikan masalah.
c. Meningkatkan kemampuan interpersonal ketika bekerja sama antara siswa.
d. Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.
Kelemahan group investigation Selain mempunyai kelebihan, group investigationjuga
memiliki kelemahan, yaitu:
a. Sulit memberikan penilaian secara personal
b. Tidak semua topik cocok dengan strategi group investigation, strategi ini cocok untuk
diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari
pengalaman yang dialami sendiri.
c. Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.
d. Siswa yang tidak tuntas memahami materi prasyarat akan mengalami kesulitan saat
menggunakan tipe pembelajaran ini.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Abtokhi, Ahmad. (2008). Sainsuntuk PGMI dan PGSD. Malang: UIN- Malang press (anggota
IKAPI).
Ahmadi, Abu, Widodo Supriyono. (2004). PsikologiBelajar. Jakarta: PT RinekaCipta.
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT BumiAksara.
Azam, Much. (2012). AkrabdenganDunia IPA 5. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava
Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kodir, Abdul. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Kusaeri, Suprananto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ngalim, M Purwanto. (2013). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda karya Offset.
Rahyubi, Heri. (2014). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung:
Referens.
Rizema,Sitiatava Putra. (2013).Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva
press.
Rusman. (2011). Model-model pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sardiman, (2009).InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta: Rajawali.