Anda di halaman 1dari 15

POSTUR PEMBINA, DEWAN AMBALAN, DAN PETA KONSEP

PERJALANAN MASA BAKTI PENEGAK


Disusun Oleh:
1. Marta Kristanto Hadi Putro
2. Ahmad Yunus Arifin
3. Mohaswin Rizki Ilham, S.Pd
4. Muhammad Hasan Syaifuddin
5. Alfin Hidayatullah
6. Jefri Nur Ardiyansyah, S. Pd.
7. Sahroi Yaroh
8. Aryya Deva Firdauz Attarix, St.
9. Wiwin Widiati, S. Pd
POSTUR PEMBINA
Postur Pembina Pramuka adalah figur atau cerminan
yang ditampilkan oleh seorang yang membina kegiatan
pramuka.

Postur pembina pramuka bukan berarti bentuk fisik dari


pembina pramuka itu sendiri, melainkan cerminan dari
penampilan, sikap, etika yang baik yang harus
ditunjukkan kepada peserta didik (Siaga, Penggalang,
Penegak, dan Pandega)
DASAR ACUAN MEMBINA
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka disusun dengan
maksud untuk menghidupkan dan menggerakkan kembali semangat perjuangan yang
dijiwai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang beraneka ragam dan
demokratis. Undang-undang ini menjadi dasar hukum bagi semua komponen bangsa
dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan yang bersifat mandiri, sukarela, dan
nonpolitis dengan semangat Bhineka Tunggal Ika untuk mempertahankan kesatuan dan
persatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Postur pembina penegak mengacu pada UU NO 12 tahun 2010.Seorang pembina harus


bisa menerapkan prinsip dasar kepramukaan serta sistem among.
TUGAS PEMBINA PRAMUKA
1. Memberikan pembinaan pada peserta didik (berkepribadian dan berbudi
pekerti luhur).

2. Menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan – Metode Kepramukaan, Kiasan


Dasar dan Sistem Among dalam pembinaan.

3. Memberi pengayaan dengan mengikuti perkembangan sehingga up to date,


bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat lingkungannya, serta taat pada
Kode Kehormatan Pramuka.

4. Menghidupkan, membesarkan gugus depan dengan selalu memelihara


kerjasama dengan orangtua peserta didik dan masyarakat.
PERAN PEMBINA PRAMUKA
1. Sebagai orang tua yang dapat memberi nasehat, arahan, dan bimbingan

2. Sebagai guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan.

3. Sebagai kakak yang dapat melindungi, mendampingi, membimbing adik-adik


peserta didik.

4. Sebagai mitra dan teman yang dapat dipercaya bersama-sama menyelenggarakan


kegiatan yang menarik, menyenangkan, serta mengandung unsur pendidikan.

5. Sebagai konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai hal.

6. Sebagai motivator, innovator, dan inspirator untuk meningkatkan kualitas diri


peserta didik, serta bersemangat untuk maju.

7. Sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik.


TANGGUNG JAWAB PEMBINA PRAMUKA

a. Terselenggaranya pendidikan kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi
dan misi Gerakan Pramuka.

b. Terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan pada


semua kegiatan pramuka.

c. Pembinaan pengembangan mental, moral, spiritual, fisik, intelektual, emosional, dan


sosial peserta didik.

d. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, berguna bagi
bangsa dan negaranya.

Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka bertanggungjawab kepada Tuhan Yang


Maha Esa, masyarakat, Pembina Gugus depan dan diri pribadinya sendiri.
POSTUR PEMBINA PRAMUKA YANG IDEAL
1. Selalu siap melaksanakan tugas.
2. Menghayati dan menguasai materi yang disajikan.
3. Kaya dengan ketrampilan kepramukaan.
4. Memiliki multi metode dan dapat menggunakannya dengan baik.
5. Penjelasannya mudah dipahami dan sistematis
6. Saling membantu dan bertukar pikiran dengan sesame Pembina
7. Menyajikan pelajaran menarik dan menyenangkan.
8. Mampu menciptakan suasana segar, serta mempraktikan apa yang dibicarakan.
9. Menunjukan kecerdasan emosional tinggi ( SESOSIF, yaitu Spiritual, Emosional,
Sosial, Intelektual, dan fisik)
10. Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana (Ikhlas Berbakti, Berbudi Luhur,
Bijaksana Berwibawa dalam bertindak membina anak-anak Bangsa)
11. Happy (selalu riang gembira), Healthy (Sehat), Helpful (suka menolong), dan
Handycraft (suka berkarya).
AMBALAN PRAMUKA PENEGAK
Ambalan Penegak atau sering hanya disebut ambalan adalah satuan organisasi dalam Gerakan
Pramuka yang terdiri atas paling banyak 32 orang Pramuka Penegak. Ambalan Penegak dibagi
dalam 4 sangga yang masing-masing sangga terdiri atas 6 – 8 orang Pramuka Penegak. Ambalan
Penegak merupakan tempat pembinaan Pramuka berusia 16 sampai 20 tahun yang disebut
Pramuka Penegak.
Gerakan Pramuka menghimpun anggotanya dalam satuan dan kwartir. Satuan terdepan dalam
pembinaan peserta didik adalah Gugusdepan. Dalam Gugusdepan yang lengkap terdapat
Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega. Namun jika
tidak memungkinkan, sebuah gugusdepan boleh hanya memiliki salah satu satuan saja semisal
Ambalan Penegak.
Pembentukan ambalan ini bertujuan untuk memudahkan penghimpunan, pengelolaan,
penggerakan dan pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan Pramuka Penegak untuk
mencapai tujuannya.
Dewan ambalan

Untuk mengembangkan kepemimpinan di ambalan, dibentuk Dewan Ambalan Penegak, yang


disingkat Dewan Ambalan. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana
dengan susunan sebagai berikut:

● Seorang ketua yang disebut Pradana.


● Seorang wakil ketua.
● Seorang sekretaris yang disebut kerani.
● Seorang Bendahara.
● Seorang Pemangku Adat.
DEWAN KEHORMATAN
Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan
Kehormatan Penegak yang disingkat Dewan Kehormatan dengan anggota yang terdiri atas:

● Anggota Dewan Ambalan Penegak


● Pembina dan Pembantu Pembina Penegak (sebagai penasehat)

Dewan Kehormatan Penegak mempunyai wewnang dan kewajiban untuk menentukan:

1. Pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan dan lain-lain kepada Pramuka Penegak yang
berjasa atau berprestasi.
2. Pelantikan Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga serta Pradana.
3. Tindakan terhadap pelanggaran kode kehormatan.
4. Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak.
5. Anggota yang dianggap melanggar sebelum diambil tindakan diberi kesempatan untuk
membela diri dalam rapat Dewan Kehormatan.
PERJALANAN MASA BAKTI AMBALAN PENEGAK
Menurut arah proses pembinaan berdasarkan tingkat penegak adalah sebagai berikut:

1. Penegak Bantara merupakan masa latihan bakti Penegak


2. Penegak Laksana merupakan masa pengabdian, pada masa ini diharapkan mampu
mengembangkan nalar dan analisa baik terhadap lingkungan sekitar maupun dangan keilmuanya.

Berdasarkan arah proses pembinaan tersebut maka tahapan-tahapan yang dihadapi seorang Pramuka
Penegak adalah sebagai berikut:

1. Tamu Penegak
1. Tamu Penegak adalah seorang pramuka penggalang yang karena usianya dipindahkan dari
pasukan penggalang ke ambalan penegak, atau pemuda yang berusia 16 sampai 22 tahun
yang belum pernah menjadi anggota pramuka.
2. Waktu menjadi tamu penegak paling lama 3 (tiga) bulan.
3. Selama menjadi tam,u penegak diberi kesempatan menyesuaikan diri dengan adapt istiadat
yang berlaku di Ambalan Gugus Depan pilihannya tersebut.
4. Bagi anggota ambalan diberi untuk mengenal, mengamati serta menilai tamu penegak
tersebut
Calon Penegak

adalah tamu penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sangup menaati
kode
kehormatan pramuka, peraturan serta adapt ambalan dan diterima oleh
semua
anggota ambalan untuk menjadi anggota tersebut.

1. Lamanya menjadi
calon anggota penegak minimal 4 (empat) bulan.
2. Persiapan status
dari tamu penegak menjadi calon penegak dilaksanakan dengan
upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap
anggota
ambalan tersebut.
3. Calon penegak harus
mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan kewajiban,
antara
lain:
Penegak Bantara

Penegak bantara adalah calon penegak yang telah


memenuhi SKU bagi penegak bantara dan menaati kode
kehormatan pramuka serta adapt ambalan
Perpindahan dari calon penegak menjadi penegak bantara
dilaksanakan dengan upacara pelantikan, yang
bersangkutan mengucapkan janji Tri Satya dengan
sukarela dan berhak memakai tanda kecakapan umum
penegak bantara.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai