bersifat dasar atau pokok. Fundamental bermakna acuan dasar yang akan
dianut oleh sebuah organisasi, dalam hal ini organisasi Gerakan Pramuka.
Jadi, fundamental kepramukaan ialah dasar-dasar penyelanggaraan
pendidikan dalam kegiatan pramuka.
Setidaknya ada sembilan hal yang menjadi fundamental gerakan pramuka:
1) definisi dari istilah pramuka, pendidikan kepramukaan, kepramukaan
dan gerakan pramuka, 2) tujuan gerakan pramuka (karakter, keterampilan,
kebangsaan), 3) Kurikulum Pendidikan Kepramukaan (SKU, SKK, SPG),
4) prinsip dasar dan metode kepramukaan, 5) sistem among, 6)
pengembangan karakter SESOSIF, 7) keterampilan dan teknik
kepramukaan, 8) indikator ketercapaian tujuan, 9) tujuan akhir (hidup
bahagia, mati bahagia).
Definisi
Bila mengacu pada Undang-Undang tantang Gerakan Pramuka yaknu UU
RI Nomor 12 Tahun 2010, Pramuka adalah warga negara Indonesia yang
aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka
dan Darma Pramuka. Pendidikan Kepramukaan adalah proses
pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
kepramukaan, Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan
pramuka. Sedangkan gerakan pramuka adalah organisasi yang dibentuk
oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota muda dan dewasa muda yang
terdiri atas Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan
Pramuka Pandega. Mereka secara sukarela aktif dalam pendidikan
Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma
Pramuka.
Pendidikan Kepramukaan dalam sistem pendidikan nasional termasuk
dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan pendidikan
nilai-nilai Gerakan Pramuka dalam pembentukan kepribadian yang
berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup.
Sistem Among
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang
membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri
dalam hubungan timbal balik antarmanusia. Hubungan antara pendidik
dengan peserta didik dengan cara saling asah, saling asih, dan saling asuh.
Saling asah, artinya saling memberikan pembelajaran, mengoreksi,
memberi saran, dan masukan. Sedangkan saling asih maknanya saling
mengasihi, menyayangi, mencintai, menghargai, dan menghormati.
Sementara itu, saling asuh artinya terdapat sikap saling memelihara,
memperhatikan, saling menjaga, dan bantu-membantu.
Orang dewasa yang mendampingi dan membimbing menerapkan prinsip
kepemimpinan sebagai berikut:
a. Ing ngarso sung tulodo (di depan menjadi teladan);
b. Ing madyo mangun karso (di tengah membangun kemauan); dan
c. Tutwuri handayani (di belakang memberi dorongan ke arah
kemandirian).