Anda di halaman 1dari 6

Nama : Oktavianti Ayuni Anglasari

NIM : 1809061591

Kelas/Semester : D9/VI

Makul : Pendidikan Dasar Kepramukaan

 5 faktor Pendidikan Kepanduan :


1. Dasar dan tujuan pendidikan kepanduan
Dasar pendidikan kepanduan pramuka meliputi sebagai berikut:
a. Undang-Undang No 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
b. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan
Pramuka.
c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang
Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda
Karana.
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
e. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 Tentang
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Tujuan pendidikan kepanduan pramuka meliputi sebagai berikut:

Terdapat pada Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka menjelaskan bahwa tujuan gerakan pramuka adalah gerakan pramuka yang
bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:

a. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa


patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani serta kepedulian terhadap
lingkungan hidup.
b. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-
sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.

Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi


Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka pada satuan pendidikan adalah untuk:
a. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
b. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya.

2. Pendidikan Kepanduan
Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sedangkan
pendidikan dalam arti luas adalah menjadikan peserta didik sebagai manusia yang
mandiri, peduli, bertanggung jawab dabn berpegang teguh pada nilai dan norma
masyarakat. Pendidikan dalam arti luas yang bertumpu pada empat sendi yaitu:
a. Belajar mengetahui (Learning to know) untuk memiliki pengetahuan umum yang
cukup luas dan untuk dapat bekerja secara mendalam dalam beberapa hal.
b. Belajar berbuat (Learning to do) bukan hanya untuk memperoleh
kecakapan/keterampilan, kerja, melainkan juga untuk memiliki keterampilan
hidup yang luas, termasuk hubungan antar pribadi dan hubungan antar kelompok.
c. Belajar hidup bermasyarakat (Learning together) untuk menumbuhkan
pemahaman orang lain, menghargai saling ketergantungan, keterampilan dalam
kerja kelompok dan menyelesaikan pertentangan-pertentangan, serta
menghormati nilai-nilai kemajemukan (pluralisme), saling pengertian, perdamaian
dan keadilan.
d. Belajar menjadi seseorang (Learning to be) agar dapat lebihmengembangkan
watak serta dapat bertindak dengan otonomi/kemandirian berpendapat dan
bertanggung jawab.
Jadi, Pendidikan dalam kepramukaan diartikan secara luas yaitu suatu proses
pembinaan dan pengembangan sepanjang hayat dan berkesinambungan atas
kecakapan yang dimiliki peserta didik, baik sebagai pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat. Proses pendidikan dalam kepramukaan pada saat peserta
didik asyik melalukan kegiatan yang menarik, menyenangkan yang rekreatif dan
menantang. Pada saat itu, pembina pramuka memberikan bimbingan dan
pembinaan watak.

3. Anak Didik
Anak didik yaitu peserta didik yang terdapat dalam proses pendidikan. Dalam
kegiatan kepramukaan peserta didik yang mengikuti kegiatan digolongkan menjadi
empat golongan, yaitu: Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega. Dalam setiap
golongan peserta didik akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok adapun
sebutan untuk golongan siaga adalah Barung, golongan penggalang adalah Regu,
golongan penegak adalah sangga untuk pandega tidak ada ketentuan hanya saja sering
di sebut Reka. Dan dalam kelompok tersebut terdapat pimpinan yang di sebut Pinrung
(siaga), Pinru (penggalang), dan Pinsa (Penegak). Pimpinan tersebut bertugas untuk
mengkoordinir kelompok tersebut. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikanbaik pendidikan fomal, informal maupun non formal. Kaitannya dengan
pramuka, maka yang disebut dengan peserta didik yang berusia 7-10 tahun disebut
pramuka siaga, peserta didik yang berusia 11-15 tahun disebut pramuka penggalang,
peserta didik yang berusia 16-20 tahun disebut pramuka penegak, dan peserta didik
yang berusia 21-25 disebut pramuka pandega.

Memahami peserta didik merupakan sikap pembina pramuka, pelatih pembina


pramuka dan pemimpin kwartir yang harus dimiliki dan dilakukan karena dengan
mengetahui aspirasi/tuntutan peserta didik dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
penyususnan program peserta didik, maka kegiatan kepramukaan akan dapat
memenuhi kebutuhan dan minat mereka sehingga kegiatan kepramukaan yang
disajikan menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan.
a. Kebutuhanan dan aspirasi (tuntutan) peserta didik dalam diri antara lain:
 Adanya tempat dan kesempatan yang menyenangkan memperoleh kegiatan
yang menyenangkan.
 Dorongan naluri untuk memperoleh kebutuhan kebebasan berfikir,
berprndapat, dan berprestasi.
 Hak asasi untuk memperoleh pembinaan, bimbingandan kasih sayang dari
orang dewasa, orang tua dan masyarakat.
 Pengembangan bakat.
 Penegembangan minat.
 Peningkatan kemampuan dan kecakapan.
 Pencapaian cita-cita.
 Peningkatan daya cipta (kreativitas).
 Daya pembaharuan (inovasi).
 Cipta, rasa, karsa dan karya.
 Hasrat hidup, berjasa dan berbakti.
b. Tugas-tugas perkembangan
1. Tugas-tugas perkembangan anak seusia pramuka siaga antara lain:
 Belajar keterampilan fisik.
 Membentuk sikapa hidup sehat (mengenai dirinya sendiri).
 Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.
 Membentuk keterampilaqn dasar yaitu membaca, menulis dan
berhitung.
 Membentuk konsep-konsep yang perlu untuk sehari-hari.
 Membentuk hati nurani, nilai moral, dan nilai sosial.
 Memeperoleh kebebasan pribadi.
 Membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan
institusi.
2. Tugas-tugas perkembangan remaja seusia pramuka pengalang antara lain:
 Berfikir kritis.
 Mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional.
 Minat dan aktivitas mulai mencerminkan jenis-jenis secara lebih.
 Dorongan kuat untuk ekspansi diri dan berkembang.
 Pengaruh kelompok sebaya sangat besar.
 Memerlukan dukungan emosional orang tua bila mengalami
kekecewaan dalam bergaul.
 Menyenangi perilaku yang penuh kejutan dan tantangan.
3. Tugas-tugas perkembangan remaja lanjut, seusia pramuka penegak dan
pandega antara lain:
 Menerima keaadan fisik.
 Memperoleh kebebasab emosional.
 Mampu bergaul.
 Menentukan model/untuk identifikasi.
 Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri.
 Memperkuat penguasaan diri atyas dasar skala nilai norma.
c. Usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan peserta didik antara lain:
 Memahami tugas perkembangan peserta didik yang dibinanya, agar
kegiatan yang disajikan dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis
yang berkembang pada peserta didik.
 Memperhatikan apa yang diinginkan atau diminati oleh peserta didik.
 Memperhatikan minat, sifat, kondidi kemampuan peserta didik.
 Menyusun acara kegiatan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
 Mengembangkan minat peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kecakapan melalui SKU, SKK, SPG untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya secara mandiri.
 kegiatan bakti masyarakat, kegiatan yang dapat mengembangkan
ketahanan spiritual, fisik, intelektual, emosional dan sosial.
 Menyelenggarakan kegiatan yang mengarah pada kegiatan beragamaan,
pemeliharaan kesehatan, kegiatan seni budaya, kegiatan produktif,

4. Lingkungan Pendidikan Kepanduan


Lingkungan pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan mulai dari
keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang
lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan
menyangkut masalah lingkungan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan. Ketiga
lembaga tersebut dituntut melakukan kerjasama diantara mereka baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan saling tertopangnya kegiatan yang sama secara
mandiri atau bersama-sama. Hal ini sesuai dengan apa yang ada dalam ketetapan MPR
No. IV/MPR/1978, yaitu: pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di
dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Lingkungan pendidikan kepramukaan sama halnya dengan lingkungan pendidikan


pada semestinya, pendidikan kepramukaan dapat dilakukan di dalam lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tetapi di kegiatan
kepramukaan lebih sering berada diluar kelas (outdoor), yang mana diharapkan dari
kegiatan diluar kelas ini siswa mampu mampu belajar dari alam.

5. Bahan Pendidikan Kepanduan


Bahan pendidikan adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baik berupa bahan
tertulis seperti hand out, buku, modul, lembar kerja, brosur, leaflet, wallchart maupun
bahan tidak tertulis seperti video/film, VCD, radio, kaset, CD interaktif berbasis
komputer dan internet. Bahan ajar dalam bentuk tertulis berupa materi yang harus
dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Materi pembelajaran tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus diajarkan oleh pendidik dan harus dipelajari oleh mahasiswa untuk mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran kepanduan juga sangat mendukung untuk
pencapaian keberhasilan guru atau kakak pembina dalam mengajar. Adapun contoh
bahan yang diperlukan seperti : peluit, tongkat, bendera, tenda, dll.

Anda mungkin juga menyukai