Pengembangan Diri
1. Pengertian Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah suatu proses pembentukan potensi, bakat, sikap, perilaku
dan kepribadian seseorang melalui pembelajaran dan pengalaman yang dilakukan
berulang-ulang sehingga meningkatkan kapasitas atau kemampuan diri sampai pada
tahap otonomi (kemandirian).
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah. Pengembangan diri menjadi salah satu upaya
yang dilaksanakan di setiap lembaga pendidikan dengan mengacu pada kurikulum yang
telah dirumuskan di lembaga tersebut. Namun demikian, pelaksanaan kegiatan
pengembangan diri lebih banyak menggunakan waktu di luar jam pelajaran formal.
Pengembangan diri adalah kegiatan konseling dan ekstrakurikuler yang bertujuan
untuk memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, kebutuhan, bakat dan minat, serta
karakteristik peserta didik. Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan konseling (kehidupan pribadi, sosial, kesulitan belajar, karir) dan juga
pengembangan kreativitas kepribadian siswa, seperti: kepramukaan, kepemimpinan dan
ekstrakurikuler lainnya.
Berikut definisi dan pengertian pengembangan diri dari beberapa sumber buku:
Menurut Marmawi (2009), pengembangan diri adalah suatu proses meningkatkan
kemampuan atau potensi, dan kepribadian, serta sosial-emosional seseorang agar
terus tumbuh dan berkembang.
Menurut Tarmudji (1998), pengembangan diri adalah mengembangkan bakat
yang dimiliki, mewujudkan impian-impian, meningkatkan rasa percaya diri,
menjadi kuat dalam menghadapi percobaan, dan menjalani hubungan yang baik
dengan sesamanya.
Menurut DEPAG (2005), pengembangan diri adalah proses pembentukan sikap
dan perilaku yang relatif menetap melalui pengalaman yang berulang-ulang
sampai pada tahap otonomi (kemandirian) mengenai suatu perilaku tertentu.
Menurut Fanani (2003), pengembangan diri adalah pengembangan segala potensi
yang ada pada diri sendiri, dalam usaha meningkatkan potensi berfikir dan
berprakarsa serta meningkatkan kapasitas intelektual yang diperoleh dengan jalan
melakukan berbagai aktivitas.
B. Perilaku Profesional
1. Pengertian Perilaku Profesional
a. Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi kondisi yang menentukan
(crusial).
b. Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu.
c. Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan
masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.
d. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmuyang jelas, sistematik,
eksplisit, yang bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.
e. Jabatan itu memerlukan waktu pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu
yang cukup lama.
f. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-
nilai profesional itu sendiri.
g. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, anggota profesi itu berpegang
teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasiprofesi.
h. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement
terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.
i. Dalam prakteknya melayani masyarakat, anggota profesi otonom dan bebas dari
campur tangan orang luar.
j. Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat danoleh karenanya
memperoleh imbalan yang tinggi pula.
3. Prisip-prinsip profesional dalam Pengajaran
Prisip-prinsip profesional Pendidik yaitu:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan,
dan akhlak mulia;
c. Memiliki kualifikasi akademik atau latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas;
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesioanlan;
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan;
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas keprofesionalan pendidik.
b. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan
perilaku pribadi Pendidik itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur
sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari.
Menurut Djam’an Satori dkk, kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki
Pendidik antara lain sebagai berikut:
1. Pendidik sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berkewajiban untuk
meningkatkan iman dan ketakwaannya kepada Tuhan, sejalan dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
2. Pendidik memiliki kelebihan dibandingkan yang lain.
3. Pendidik perlu untuk mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam
menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam berinteraksi dengan peserta didik
maupun masyarakat.
4. Pendidik diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan
budaya berpikir kritis di masyarakat, saling menerima dalam perbedaan pendapat
dan bersikap demokratis dalam menyampaikan dan menerima gagasan-gagasan
mengenai permasalahan yang ada di sekitarnya sehingga Pendidik menjadi
terbuka dan tidak menutup diri dari hal-hal yang berada di luar dirinya.
5. Pendidik diharapkan dapat sabar dalam arti tekun dan ulet melaksaakan proses
pendidikan tidak langsung dapat dirasakan saat itu tetapi membutuhkan proses
yang panjang.
6. Pendidik mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik
dalam bidang profesinya maupun dalam spesialisasinya.
7. Pendidik mampu menghayati tujuan-tujuan pendidikan baik secara nasional,
kelembagaan, kurikuler sampai tujuan mata pelajaran yang diberikannya.
8. Hubungan manusiawi yaitu kemampuan Pendidik untuk dapat berhubungan
dengan orang lain atas dasar saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.
9. Pemahaman diri, yaitu kemampuan untuk memahami berbagai aspek dirinya baik
yang positif maupun yang negatif.
10. Pendidik mampu melakukan perubahan-perubahan dalam mengembangkan
profesinya sebagai inovator dan kreator.
c. Kompetensi Profesional
Menurut H. Ramayulis, yang dimaksud dengan kompetensi profesional
adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
Kompetensi profesional menurut Mohammad Uzer Usman meliputi hal-
hal berikut ini:
a. kemampuan,
a. Persepsi
b. Sikap
c. Kepribadian
Arti sederhana kepribadian yaitu sifat hakiki individu yang tercermin pada
sikap dan prilaku yang membedakan diri seseorang dengan orang lain.
d. belajar
e. motivasi.
Daftar Pustaka
Marmawi. 2009. Persamaan Gender dalam Pengembangan Diri. Jurnal Visi Ilmu
Pendidikan.
Tarmudji, Tarsis. 1998. Pengembangan Diri. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Fanani, A.C. 2003. Studi tentang Metode Belajar Mahasiswa Pendidikan Agama Islam
dalam Upaya Pengembangan Diri di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya
Periode 2000-2002. Surabaya: Skripsi fakultas tarbiyah UIN Sunan Ampel Surabaya.
Amri, Sofan. 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah
dalam Teori Konsep dan Analisis. Jakarta: Prestasi Pustakarya.